Share This Article
Clonidine (klonidin) merupakan obat turunan imidazol yang memiliki efek kerja sentral dengan memengaruhi sistem saraf pusat. Kamu mungkin menjumpai obat ini memiliki fungsi kerja yang hampir sama dengan metildopa dan reserpin.
Clonidine pertama kali dipatenkan pada 1961 dan mulai digunakan untuk keperluan medis sejak disetujui pada 1966. Berikut informasi selengkapnya mengenai clonidine, manfaat, dosis, cara minum, serta efek samping yang mungkin terjadi.
Untuk apa obat clonidine?
Clonidine adalah obat yang digunakan terutama untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Obat ini termasuk dalam golongan obat agonis alfa sentral yang bekerja di otak.
Clonidine terkadang juga diberikan untuk mengatasi gejala adiksi obat-obatan, putus merokok, diare, dan kondisi nyeri tertentu. Obat ini dapat berguna jika dikombinasikan dengan obat-obatan stimulan untuk gangguan perhatian defisit hiperaktif (ADHD).
Obat Clonidine telah tersedia sebagai obat generik. Biasanya obat diberikan per oral dengan diminum melalui mulut atau melalui suntikan. Obat ini dapat digunakan dalam pengobatan baik sebagai obat tunggal atau kombinasi dengan agen antihipertensi lain.
Apa fungsi dan manfaat obat clonidine?
Clonidine berfungsi sebagai obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Obat ini memiliki mekanisme kerja dengan melemaskan pembuluh darah untuk meningkatkan aliran darah sehingga menurunkan tekanan darah.
Efek obat terhadap tekanan darah biasanya dapat dilihat satu jam setelah digunakan dan efek obat dapat bertahan hingga delapan jam. Berdasarkan sifatnya, clonidine secara khusus memiliki manfaat untuk mengatasi masalah kesehatan berikut:
Hipertensi
Clonidine dianggap sebagai obat yang efektif untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi berat yang resistan terhadap pengobatan.
Manfaat tersebut diketahui dari sifat clonidine yang bekerja dengan memperlambat denyut nadi sehingga menurunkan konsentrasi serum renin, aldosteron dan katekolamin dalam tubuh.
Namun, pengobatan untuk mengontrol tekanan darah dengan obat ini sebaiknya perlu diperhatikan. Penurunan tekanan darah yang berlebihan dapat memicu iskemia pada ginjal, serebral, atau pembuluh koroner.
Sensasi nyeri
Clonidine yang diberikan secara epidural digunakan untuk mengatasi nyeri kanker parah yang tidak berkurang ketika diobati dengan analgesik opiat. Obat ini biasanya diberikan sebagai terapi tambahan dalam kombinasi dengan analgesik opiat, seperti fentanil.
Pemberian obat analgesik secara epidural dilakukan setelah ada pertimbangan cermat mengenai toleransi dan respons tubuh pasien terhadap pengobatan.
Clonidine yang diberikan secara epidural mungkin lebih efektif pada pasien dengan nyeri neuropatik daripada nyeri somatik atau viseral. Oleh karena itu, dokter mungkin perlu melakukan pemeriksaan lanjutan mengenai risiko dari penyebab nyeri.
Gejala adiksi karena obat opiat
Obat clonidine telah digunakan untuk mengatasi gejala adiksi karena penggunaan obat-obatan opiat. Obat ini dapat dijadikan alternatif untuk mengurangi gejala adiksi yang mungkin muncul, misalnya lakrimasi, berkeringat, menggigil, dan rhinorrhea.
Umumnya, terapi lini pertama untuk mengurangi gejala adiksi opiat adalah buprenorfin (agonis parsial opiat) atau metadon (agonis opiat penuh).
Agonis adrenergik, misalnya clonidine dan lofexidine, juga digunakan untuk mengurangi gejala-gejala dari gejala adiksi opiat apabila pasien diketahui kontraindikasi dengan obat lini pertama.
Obat ini juga digunakan untuk mengobati gejala putus obat, seperti kram perut, diare, mual dan muntah, kejang otot, kecemasan atau kegelisahan, serta insomnia.
Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa obat agonis adrenergik tidak cocok diberikan pada pasien usia lanjut.
Clonidine juga tidak dapat diberikan pada pasien dengan insufisiensi koroner, penyakit iskemik jantung, bradikardia, atau penyakit serebrovaskular. Hal ini menjadi pertimbangan karena telah diketahui bahwa clonidine memiliki potensi hipotensi dan bradikardia.
Gejala adiksi alkohol
Clonidine juga telah digunakan bersama dengan obat-obatan benzodiazepin untuk mengurangi gejala adiksi alkohol.
Obat ini diketahui efektif dalam mengatasi keadaan hiperadrenergik yang disebabkan penghentian kebiasaan minum alkohol. Gejalanya mungkin termasuk peningkatan tekanan darah, peningkatan denyut jantung, tremor, berkeringat, dan kecemasan.
Namun, clonidine hanya dapat digunakan sebagai terapi pelengkap dengan obat benzodazepin dan tidak disarankan digunakan sebagai obat tunggal. Hal ini karena belum ada bukti yang memadai mengenai keefektifan obat apabila muncul gejala kejang karena putus alkohol.
Gejala putus merokok
Obat clonidine juga digunakan untuk mengatasi gejala ketergantungan nikotin (tembakau). Ketergantungan nikotin termasuk gangguan kambuh kronis yang membutuhkan perawatan berkelanjutan.
U.S. Puclic Health Service merekomendasikan clonidine sebagai obat lini kedua setelah obat lini pertama untuk pengobatan ketergantungan tembakau.
Gejala vasomotor berkaitan dengan menopause
Clonidine digunakan untuk mengobati gejala vasomotor, seperti hot flashes, yang berkaitan dengan fase menopause pada wanita. Pengobatan dilakukan dengan pemberian obat oral atau transdermal.
Obat ini diberikan apabila pasien tidak dapat menerima terapi estrogen (kontraindikasi) atau pada wanita menopause yang memiliki riwayat hipertensi sebelumnya.
Merek dan harga obat clonidine
Obat ini termasuk dalam golongan obat keras di mana kamu harus menyertakan resep dokter untuk bisa mendapatkannya. Beberapa merek clonidine yang telah beredar di Indonesia adalah Catapres.
Berikut informasi mengenai beberapa merek obat clonidine beserta harganya:
Obat generik
- Clonidine 0,15mg tablet. Sediaan tablet generik untuk mengontrol tekanan darah tinggi dan untuk menangani sensasi panas (hot flush). Obat ini diproduksi oleh Indofarma dan bisa kamu dapatkan dengan harga Rp351/tablet.
- Clonidine 0,15mg tablet. Sediaan tablet generik untuk mengontrol tekanan darah tinggi, migrain, atau sensasi panas (hot flush). Obat ini diproduksi oleh Kimia Farma dan bisa kamu dapatkan dengan harga Rp292/tablet.
Obat paten
- Catapres 150mcg tablet. Sediaan obat tablet untuk mengendalikan tekanan darah tinggi. Obat ini diproduksi oleh Boehringer Ingelheim dan bisa kamu dapatkan dengan harga Rp8.995/tablet.
- Catapres 75mcg tablet. Sediaan obat tablet untuk mengontrol tekanan darah tinggi pada pasien hipertensi. Obat ini diproduksi oleh Boehringer Ingelheim dan bisa kamu dapatkan dengan harga Rp6.880/tablet.
Bagaimana cara minum obat clonidine?
Baca dan ikuti petunjuk cara minum serta dosis yang tertera di label kemasan resep sesuai dengan arahan dari dokter. Dosis obat disesuaikan dengan kondisi klinis dan respons tubuh kamu terhadap obat. Jangan minum obat lebih banyak atau kurang dari yang direkomendasikan.
Obat dapat diminum dengan atau tanpa makanan. Jika kamu memiliki gangguan gastrointestinal atau merasa mual saat menelan obat, kamu bisa meminumnya bersama dengan makanan.
Minum obat tablet utuh dengan segelas air putih. Obat tablet lepas lambat jangan dihancurkan, dikunyah, atau dilarutkan tanpa ada arahan dari dokter.
Obat biasanya diminum saat pagi hari dan saat akan tidur. Ikuti waktu minum dosis obat sesuai yang ditentukan oleh dokter.
Disarankan untuk meminum obat dalam waktu yang sama setiap hari untuk mendapatkan efek terapi yang maksimal dari obat. Hal ini juga akan membantu kamu dalam mengingat jadwal minum obat.
Apabila kamu lupa minum, segera minum dosis obat sesaat setelah kamu ingat. Lewati dosis obat apabila tiba waktu minum obat berikutnya. Jangan menggandakan dosis obat yang terlewat dalam satu waktu minum.
Hal yang harus diperhatikan
Jika kamu akan menjalani operasi, termasuk operasi kecil dan perawatan gigi, beri tahu dokter atau dokter gigi bahwa kamu meminum obat ini. Kamu mungkin perlu berhenti menggunakan obat beberapa waktu sebelum operasi.
Jangan berhenti mengonsumsi clonidine secara tiba-tiba karena dapat menyebabkan gejala putus obat yang tidak menyenangkan. Konsultasikan dengan dokter mengenai cara berhenti menggunakan obat dengan aman.
Hubungi dokter segera apabila kamu muntah-muntah. Penyakit yang berkepanjangan dapat membuat tubuh lebih sulit menyerap obat ini. Hal ini dapat menyebabkan adiksi terhadap obat, terutama pada anak-anak.
Apabila kamu mengonsumsi clonidine untuk mengontrol tekanan darah, tetap gunakan obat meskipun kamu merasa merasa sehat. Tekanan darah tinggi sering kali tidak menimbulkan gejala.
Kamu bisa menyimpan clonidine pada suhu kamar, jauh dari kelembapan, panas dan cahaya matahari setelah digunakan. Pastikan obat tersimpan jauh dari jangkauan anak-anak.
Berapa dosis obat clonidine?
Dosis dewasa
Nyeri kronis akibat penyakit neoplastik ganas
- Dosis lazim: 30mcg per jam melalui infus kontinu secara epidural, disesuaikan menurut respons tubuh pasien.
- Untuk kasus nyeri parah, pengobatan dapat dikombinasikan dengan agen analgesik opiat.
Hipertensi krisis
- Dosis lazim: 150 hingga 300mcg diberikan melalui injeksi intravena lambat selama 10-15 menit
- Dosis dapat diulang sampai dengan dosis maksimal 750mg selama 24 jam.
Hipertensi
Sediaan sebagai obat oral
- Dosis lazim: 50mcg hingga 100mcg diminum tiga kali sehari
- Untuk dosis dapat ditingkatkan secara bertahap setiap hari kedua atau ketiga sesuai respons pengobatan.
- Dosis pemeliharaan: 300mcg hingga 1.200mcg per hari dalam dosis terbagi.
- Jika sebagai alternatif: 100mcg diminum dua kali sehari.
- Dosis maksimal: 2,4mg setiap hari.
Obat diberikan secara transdermal
- Dosis lazim: 100mg per 24 jam diaplikasikan seminggu sekali pada lengan atau dada bagian luar atas.
- Dosis dapat ditingkatkan menjadi 200mg hingga 300mg per 24 jam diaplikasikan seminggu sekali sesuai dengan respons.
Profilaksis sensasi panas karena menopause, migrain, dan sakit kepala vaskular
- Dosis lazim: 50mcg diminum dua kali sehari.
- Untuk dosis dapat dinaikkan hingga 75mcg apabila tidak ada perbaikan klinis setelah 2 minggu pengobatan.
Dosis anak
Gangguan perhatian defisit hiperaktif pada anak usia 6 hingga 17 tahun
Dosis lazim: 100mcg diminum sekali sehari sebelum tidur, baik sebagai obat tunggal atau dengan psikostimulan.
Selain itu, dosis dapat dinaikkan 100mcg per hari secara bertahap setiap minggu hingga respons klinis yang diinginkan tercapai.
Untuk dosis maksimal: 400mcg setiap hari.
Apakah clonidine aman untuk ibu hamil dan menyusui?
U.S. Food and Drug Administration (FDA) memasukkan clonidine dalam golongan obat kategori kehamilan C.
Studi penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa obat ini menyebabkan risiko merugikan pada janin (teratogenik). Namun, studi terkontrol pada wanita hamil masih belum memadai. Umumnya obat dapat diberikan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar dari risikonya.
Clonidine diketahui dapat terserap dalam ASI sehingga tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Apa efek samping obat clonidine yang mungkin terjadi?
Hentikan pengobatan dan hubungi dokter apabila muncul reaksi efek samping berikut setelah kamu mengonsumsi clonidine:
- Gejala reaksi alergi terhadap clonidine, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
- Nyeri dada yang parah, sesak napas, detak jantung tidak teratur
- Detak jantung yang sangat lambat
- Sakit kepala parah
- Sensasi berdebar di leher atau telinga
- Penglihatan kabur
- Mimisan
- Kecemasan dan kebingungan
- Perasaan pusing seperti akan pingsan.
Efek samping umum yang mungkin terjadi dari penggunaan clonidine, antara lain:
- Mengantuk
- Pusing
- Merasa lelah atau mudah tersinggung
- Mulut kering
- Kehilangan nafsu makan
- Sembelit
- Mata kering
- Tidak nyaman saat menggunakan lensa kontak
- Gangguan tidur (insomnia)
- Mimpi buruk.
Peringatan dan perhatian
Jangan mengonsumsi clonidine apabila kamu memiliki riwayat alergi dengan obat ini sebelumnya.
Beritahu dokter apabila kamu memiliki riwayat kesehatan tertentu, terutama:
- Penyakit jantung atau penyakit arteri koroner yang parah
- Gangguan irama jantung
- Detak jantung lambat (bradikardia)
- Tekanan darah rendah atau riwayat mudah pingsan
- Riwayat serangan jantung atau stroke
- Penyakit Raynaud (sirkulasi darah yang buruk yang membuat jari kaki dan jari tangan kebas dan pucat saat merasa kedinginan atau stres)
- Feokromositoma (tumor kelenjar adrenal)
- Penyakit ginjal
- Riwayat depresi
Beritahu dokter apabila kamu sedang hamil atau menyusui bayi sebelum mengonsumsi clonidine.
Beberapa merek obat tidak dapat diberikan kepada anak usia di bawah 6 tahun. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter sebelum memberikan obat ke anak kecil. Anak-anak mungkin lebih sensitif terhadap efek obat.
Hindari alkohol saat kamu mengonsumsi clonidine. Alkohol dapat meningkatkan risiko efek samping tertentu dari obat.
Hindari mengemudi, mengoperasikan mesin, atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan setelah kamu mengonsumsi obat ini. Clonidine mungkin dapat menurunkan kewaspadaan dan membuat kamu mengantuk.
Mengonsumsi clonidine dengan obat lain yang dapat membuat mengantuk dapat memperburuk efek ini. Tanyakan kepada dokter sebelum menggunakan clonidine dengan obat tidur, obat nyeri narkotik, pelemas otot, atau obat untuk kecemasan, depresi, atau kejang.
Beritahu dokter mengenai obat-obatan yang pernah atau sedang kamu gunakan, terutama:
- Obat antidepresan, seperti mirtazapine, imipramine
- Obat lain yang mengandung clonidine
- NSAID (obat untuk nyeri dan peradangan), misalnya ibuprofen dan naproxen
- Obat untuk gangguan mood, misalnya klorpromazin
- Obat-obatan lain untuk tekanan darah tinggi atau penyakit jantung, misalnya atenolol, prazosin, digoksin
- Obat diuretik, misalnya furosemid
Kurangi asupan garam saat kamu menggunakan clonidine untuk mengontrol tekanan darah. Kebiasaan ini dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Diskusikan dengan dokter atau ahli diet mengenai cara mengurangi asupan garam.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.