Share This Article
Diphenhydramine (difenhidramin) merupakan antihistamin generasi pertama yang diturunkan dari senyawa etanolamin.
George Rieveschl adalah orang yang pertama kali membuat obat ini dan kemudian obat ini diizinkan untuk penggunaan medis pada 1946.
Berikut ini informasi selengkapnya mengenai obat diphenhydramine, manfaat, cara pakai, dosis penggunaan, serta risiko efek samping yang mungkin terjadi.
Untuk apa obat diphenhydramine?
Diphenhydramine adalah obat antihistamin yang banyak digunakan untuk mengatasi berbagai gejala alergi. Obat ini juga digunakan sebagai obat tidur untuk mengatasi insomnia.
Obat ini tersedia dalam bentuk sediaan tablet, injeksi intravena dan intramuskular, serta sediaan topikal.
Beberapa merek obat ini termasuk dalam golongan bebas terbatas sehingga untuk mendapatkannya kamu tidak memerlukan resep dokter.
Apa fungsi dan manfaat obat diphenhydramine?
Difenhidramin berfungsi sebagai agen antihistamin yang bekerja dengan memblokir reseptor H1 yang berperan dalam sekresi histamin alami dalam tubuh.
Obat ini memiliki manfaat untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan yang berkaitan dengan kondisi berikut:
1. Reaksi alergi
Histamin yang dikeluarkan dalam plasma dan darah menyebabkan peradangan di beberapa bagian tubuh tertentu. Hal ini terjadi karena kegagalan sistem imunitas dalam mengenali zat alergen asing, termasuk mungkin makanan, serbuk tanaman, atau hal lain.
Dalam beberapa studi, difenhidramin dinilai efektif dalam pengobatan alergi. Pada 2007, obat ini menjadi agen antihistamin yang paling umum digunakan untuk reaksi alergi akut di beberapa instansi kesehatan dan unit gawat darurat (UGD)
Untuk menangani gejala akut, obat ini dapat diberikan dalam bentuk injeksi yang diberikan bersama dengan epinefrin. Terapi injeksi intravena atau intramuskular dapat diberikan apabila pasien kontraindikasi dengan penggunaan obat oral.
Sedangkan untuk menangai gejala pada bagian kulit tertentu, dapat digunakan bentuk sediaan topikal. Dan terapi oral dapat diberikan apabila gejala akut telah membaik.
2. Gangguan koordinasi
Diphenhydramine dapat digunakan untuk mengobati beberapa gangguan koordinasi seperti akathisia.
Beberapa ahli medis telah menguji efek obat ini dalam mengobati gejala ekstrapiramidal seperti penyakit Parkinson yang disebabkan oleh antipsikotik.
Obat ini juga digunakan untuk mengobati distonia akut termasuk krisis tortikolis dan okulogi yang disebabkan oleh antipsikotik generasi pertama. Pengobatan sindrom parkinsonian dapat diberikan dengan injeksi intravena ketika terapi oral tidak mungkin atau kontraindikasi.
Pada pasien lansia, obat ini digunakan secara khusus, terutama bagi pasien yang tidak dapat mentolerir agen yang lebih kuat.
3. Gangguan tidur
Karena sifat sedatifnya, diphenhydramine banyak digunakan sebagai obat tidur untuk insomnia. Obat ini merupakan bahan dalam beberapa produk yang dijual sebagai obat tidur yang dikombinasi dengan paracetamol atau ibuprofen.
Namun, perlu diketahui bahwa difenhidramin dapat menyebabkan ketergantungan psikologis ringan. Oleh karena itu, penggunaan obat yang ditujukan di luar label obat sebaiknya dikonsultasikan dahulu dengan dokter atau apoteker.
Biasanya obat ini digunakan sebagai obat tidur jangka pendek. Jarang sekali beberapa medis menyarankannya untuk penggunaan jangka panjang.
4. Mual
Sifat antiemetik (antimuntah) yang dimiliki obat ini dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan mual dan muntah.
Obat ini juga dapat digunakan sebagai obat pencegahan mual dan muntah, serta vertigo yang berkaitan dengan mabuk perjalanan.
Dosis penggunaan obat ini mungkin sedikit lebih rendah apabila ditujukan untuk mencegah mual dan muntah. Dan hendaknya berhati-hati saat memberikannya pada anak-anak di bawah umur 6 tahun.
5. Rhinitis alergi
Obat ini telah menjadi daftar obat swamedikasi atau penggunaan sendiri oleh pasien tanpa harus menggunakan resep dokter untuk rhinitis alergi.
Diphenhydramine dapat menghilangkan rinore sementara, bersin, lakrimasi, mata gatal, iritasi oronasofaring atau gatal, atau batuk yang berhubungan dengan rinitis alergi.
Biasanya obat ini digunakan sebagai kombinasi tetap dengan agen lain, seperti asetaminofen atau fenilefrin untuk mengatasi gejala terkait rhinitis alergi.
Sediaan kombinasi dapat digunakan apabila gejala muncul bersamaan dan sesuai dengan tujuan pengobatan dari kandungan obat tersebut.
6. Flu biasa
Obat ini juga digunakan sebagai kombinasi untuk mengatasi flu biasa tanpa komplikasi. Efek antihistamin obat difenhidramin digunakan untuk mencegah peradangan (inflamasi) yang mungkin dapat meluas daat flu.
Biasanya, obat ini tersedia sebagai golongan pengobatan sendiri (swamedikasi) sehingga kamu tidak memerlukan resep dokter untuk mendapatkannya.
Merek dan harga obat diphenhydramine
Obat ini telah memiliki izin edar untuk penggunaan medis di Indonesia. Obat ini tersedia dalam beberapa nama dagang yang cukup beragam. Berikut ini merek obat diphenhydramine beserta harganya:
Nama generik
Nama generik difenhidramin tersedia dalam bentuk injeksi, yaitu Diphenhydramine injeksi 10mg/mL. Obat ini tidak bisa didapatkan secara bebas. Biasanya digunakan untuk keperluan mendesak pada instansi kesehatan tertentu, terutama UGD.
Nama dagang
- Novadriyl Syrup 60ml. Sediaan sirup tiap 5ml mengandung diphenhdyramine HCl 13,5mg, amonium klorida 121,5mg, dan natrium sitrat 55mg. Obat ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp6.465/botol.
- Sanadryl DMP Syrup 60ml. Sediaan sirup tiap 5ml mengandung diphenhydramine 12,5mg, dekstrometorfan 10mg, amonium klorida 100mg, natrium sitrat 50mg, dan mentol 1mg. Obat ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp17.278/botol.
- Valdres 25mg. Sediaan tablet mengandung difenhidramin 25mg. Obat ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp3.069/tablet.
- Fortusin Syrup 60ml. Sediaan sirup tiap 5ml mengandung diphenhydramine 5mg, bromhexine 4mg, fenilefrina 5mg, Na sitrat 25mg, amonium klorida 62,5mg, dan succus 180mg. Obat ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp52.118/botol.
- Allerin Ekspektoran Syrup 120ml. Sediaan sirup mengandung GG 50mg, Na sitrat 180mg, diphenhydramine 12,5mg, dan pseudoefedrin 15mg. Obat ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp26.155/botol.
- New Astar CR. Sediaan salep topikal (krim) yang mengandung undecylenic acid, sulfur, dan diphenhydramine HCl. Salep ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp13.495/tube.
- Hufagrip AM PM. Sediaan tablet mengandung paracetamol, pseudoefedrine, dan difenhidramin HCl. Obat ini untuk mengatasi demam, flu dan batuk pada anak. Obat bisa kamu dapatkan dengan harga Rp4.861/strip isi 10 tablet.
- Lapisiv-T. Sediaan tablet mengandung GG 150mg, dextromethorpan 10mg, dan diphenhydramine HCl 15mg. Obat ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp18.117/strip isis 10 tablet.
- Ikadryl Injeksi 10ml. Sediaan injeksi mengandung diphenhydramine HCl yang dijual dengan harga Rp10.077/flacon.
- Mersidryl syrup 75ml. Sediaan sirup mengandung Dextromethorpan 7,5mg, diphenhydramine 5mg, penhylephrine 5mg, ammon Cl 62,5mg, dan natrium sitrat 25mg. Obat ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp9.394/botol.
Bagaimana cara pakai obat difenhidramin?
Gunakan diphenhydramine sesuai petunjuk pada label kemasan obat atau seperti yang diresepkan oleh dokter. Jangan gunakan dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang direkomendasikan. Obat flu atau alergi biasanya diminum sebentar saja sampai gejala hilang.
Jangan berikan difenhidramin kepada anak di bawah usia 2 tahun. Selalu tanyakan kepada dokter sebelum memberikan obat batuk atau pilek kepada anak. Kematian dapat terjadi karena penyalahgunaan obat batuk dan pilek pada anak yang masih sangat kecil.
Sebaiknya gunakan obat ini secara teratur dan berhenti minum saat gejala telah hilang. Penggunaan jangka panjang sangat mungkin menyebabkan gejala ketergantungan.
Obat ini bisa diminum sebelum atau sesudah makan, atau bersamaan dengan makanan. Cara minum obat disesuaikan dengan tujuan pengobatan. Apabila kamu memiliki gangguan gastrointestinal, kamu dapat meminumnya bersama dengan makanan.
Takar obat cair baik larutan maupun sirup dengan sendok takar khusus atau gelas takar yang telah tersedia. Jika tidak memiliki alat pengukur dosis, tanyakan pada apoteker mengenai cara minum yang tepat dosis.
Sediaan salep sebaiknya digunakan setelah bagian yang alergi dibersihkan. Obat bisa dipakai setelah mandi atau akan tidur.
Untuk mabuk perjalanan, minumlah diphenhydramine 30 menit sebelum memalukan perjalanan. Lanjutkan minum diphenhydramine dengan makanan dan sebelum tidur selama sisa waktu dalam perjalanan.
Sebagai bantuan untuk bisa terlelap tidur, minum difenhidramin dalam 30 menit sebelum tidur. Untuk dosis penggunaan obat tidru sebaiknya konsultasikan lebih dulu dengan dokter.
Hubungi dokter apabila gejala tidak membaik setelah 7 hari pengobatan, atau jika kamu mengalami demam disertai sakit kepala, batuk, atau ruam.
Obat ini bisa memengaruhi hasil tes alergi kulit. Beritahu dokter sebelum melakukan tes medis bahwa kamu menggunakan diphenhydramine.
Simpan obat diphenhydramine setelah digunakan pada suhu kamar jauh dari kelembapan dan panas matahari. Pastikan tutup botol obat tertutup rapat setelah digunakan.
Berapa dosis obat diphenhydramine?
Dosis dewasa
Parenteral
Kondisi alergi
- Dosis lazim: 10-50mg sampai dengan 100mg bila perlu melalui injeksi intravena dengan kecepatan 25mg per menit.
- Dosis maksimal: 400mg setiap hari.
Penyakit Parkinson
- Dosis lazim: 10-50mg sampai 100mg jika perlu.
- Bila pengobatan oral tidak memungkinkan atau kontraindikasi, dapat diberikan pengobatan melalui injeksi intravena dengan kecepatan tidak melebihi 25mg per menit atau melalui injeksi intramuskular dalam.
- Dosis maksimal: 400mg setiap hari.
Oral
Kondisi alergi, mabuk perjalanan
- Dosis lazim: 25-50mg 3 atau 4 kali sehari.
- Dosis maksimal: 300mg setiap hari.
- Untuk pencegahan mabuk perjalanan, berikan 30 menit sebelum melakukan aktivitas.
Insomnia jangka pendek
Dosis lazim: 50mg diberikan 30 menit sebelum tidur sesuai kebutuhan.
Topikal
Gangguan kulit gatal
Sebagai krim 2%: oleskan ke area yang terpengaruh tiga kali sehari hingga dosis maksimal penggunaan tidak lebih dari 3 hari.
Dosis anak
Parenteral
Kondisi alergi
- Dosis lazim: 5mg perkg melalui injeksi intravena dg kecepatan 25mg per menit atau melalui injeksi intramuskular dalam 4 dosis terbagi.
- Dosis maksimal: 300mg setiap hari.
Oral
Kondisi alergi, mabuk perjalanan
- Usia 2-6 tahun: 6,25mg tiap 4-6 jam
- Usia 6-12 tahun: 12,5-25mg tiap 4-6 jam
- Di atas usia 12 tahun diberikan dosis sama dengan dosis dewasa.
- Untuk pencegahan mabuk perjalanan, berikan 30 menit sebelum perjalanan.
Topikal
Gangguan kulit gatal
Anak usia di atas 2 tahun diberikan dosis sama dengan dosis dewasa.
Apakah diphenhydramine aman untuk ibu hamil dan menyusui?
U.S. Food and Drug Administration (FDA) memasukkan obat ini dalam golongan obat kategori B.
Studi penelitian pada hewan percobaan tidak menunjukkan risiko efek merugikan pada janin (teratogenik). Namun, penggunaan pada manusia dan wanita hamil masih belum memiliki data yang memadai. Penggunaan obat dapat diberikan setelah kamu konsultasi lebih dahulu dengan dokter.
Obat ini terbukti dapat terserap dalam ASI sehingga mungkin dapat memengaruhi bayi yang sedang disusui. Meskipun tidak menimbulkan efek merugikan, pastikan untuk selalu konsultasi lebih dahulu sebelum digunakan.
Apa efek samping obat diphenhydramine yang mungkin terjadi?
Reaksi efek samping mungkin terjadi akibat penggunaan obat yang disalahgunakan atau karena respons dari dalam tubuh pasien. Berikut ini beberapa efek samping dari penggunaan difenhidramin:
- Tanda-tanda reaksi alergi terhadap diphenhydramine, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan
- Jantung berdebar cepat
- Nyeri atau sulit buang air kecil
- Sedikit atau tidak ada buang air kecil
- Kebingungan, merasa seperti akan pingsan
- Sesak di leher atau rahang
- Gerakan lidah yang tidak terkendali.
Efek samping umum yang mungkin terjadi setelah menggunakan diphenhydramine, anatara lain:
- Pusing, mengantuk, kehilangan keseimbangan
- mulut, hidung, atau tenggorokan kering
- Sembelit
- Sakit perut
- Mata kering
- Penglihatan kabur
- Kantuk di siang hari atau perasaan seperti mabuk setelah penggunaan obat di malam hari.
Peringatan dan perhatian
Sebaiknya kamu tidak menggunakan obat ini apabila kamu memiliki riwayat alergi diphehydramine sebelumnya, atau alergi pada obat turunan etanolamin lain.
Tanyakan kepada dokter atau apoteker apakah aman untuk mengonsumsi diphenhydramine apabila kamu memiliki kondisi medis lain, terutama:
- Penyumbatan di saluran pencernaan (perut atau usus)
- Obstruksi kandung kemih atau masalah buang air kecil lainnya
- Kolostomi atau ileostomi
- Penyakit hati atau ginjal
- Asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), atau gangguan pernapasan lainnya
- Batuk dengan lendir, batuk karena merokok, emfisema, atau bronkitis kronis
- Penyakit jantung
- Tekanan darah rendah
- Glaukoma
- Gangguan tiroid
- Kamu mengonsumsi kalium (Cytra, Epiklor, K-Lyte, K-Phos, Kaon, Klor-Con, Polycitra, Urocit-K).
Tidak diketahui apakah difenhidramin akan membahayakan bayi yang belum lahir. Tanyakan kepada dokter sebelum menggunakan obat ini apabila kamu sedang hamil.
Antihistamin dapat memperlambat produksi ASI. Diphenhydramine dapat terserap dalam ASI. Tanyakan kepada dokter sebelum menggunakan obat ini apabila kamu sedang menyusui.
Minum obat ini dengan obat lain yang membuat mengantuk atau memperlambat pernapasan dapat memperburuk efek obat ini.
Tanyakan kepada dokter sebelum minum diphenhydramine dengan obat tidur, obat nyeri narkotik, pelemas otot, atau obat untuk gangguan kecemasan, depresi, atau kejang.
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!