Share This Article
Dydrogesterone merupakan obat hormon sintetis turunan progestogen yang umumnya digunakan untuk masalah kehamilan pada wanita.
Obat ini mulai dikembangkan pada tahun 1950-an dan mulai diizinkan untuk penggunaan medis pada 1961. Dydrogesterone telah digunakan di banyak negara, termasuk Eropa dan Amerika. Namun, untuk sekarang obat ini tidak lagi digunakan di Amerika Serikat.
Berikut informasi selengkapnya mengenai obat dydrogesterone, mulai dari manfaat, dosis, cara pakai, serta risiko efek samping yang mungkin terjadi.
Untuk apa obat dydrogesterone?
Dydrogesterone adalah obat hormon sintetis yang digunakan untuk mengobati amenore, ketegangan pramenstruasi, dan pendarahan uterus yang abnormal.
Hormon ini juga menjadi komposis utama dalam pil kontrasepsi karena sifatnya yang mampu mencegah ovulasi. Obat ini dapat untuk menurunkan kadar beberapa hormon sehingga dapat digunakan untuk mengobati kanker yang sensitif terhadap hormon.
Obat ini telah tersedia dalam bentuk sediaan tablet generik yang diminum melalui mulut (oral). Dydrogesterone juga telah beredar dengan beberapa nama dagang yang cukup dikenal, seperti Duphaston.
Apa fungsi dan manfaat obat dydrogesterone?
Obat ini berfungsi sebagai hormon steroid sintetis yang mengaktifkan reseptor progesteron dengan cara yang mirip dengan progesteron. Namun, peran progestin masing-masing memiliki efek yang berbeda.
Paling umum, fungsi dydrogesterone dapat memberikan perlindungan pada masalah yang diinduksi oleh estrogen, misalnya hiperplasia endometrium atau karsinogenesis.
Obat ini juga memiliki manfaat untuk mengatasi beberapa masalah yang berkaitan dengan kondisi yang berhubungan dengan hormon wanita, antara lain:
1. Dismenore
Dismenore merupakan gangguan selama fase menstruasi yang juga dikenal sebagai nyeri haid atau kram menstruasi. Masalah ini biasanya muncul saat awal masuk periode menstruasi.
Beberapa gejala yang muncul dapat diatasi dengan dydrogesterone. Obat ini diketahui dapat menginduksi pendarahan yang cukup dalam rahim selama fase menstruasi. Penggunaan obat juga telah menunjukkan pengurangan gejala nyeri yang efektif selama menstruasi.
Pemberian dydrogesterone juga lebih efektif digunakan bersama dengan estrogen apabila ditemukan kadar estradiol yang rendah.
2. Endometriosis
Endometriosis merupakan gangguan kronis dari pertumbuhan jaringan endometrium yang menonjol keluar dari rahim. Gangguan ini dapat menjadi parah dan kadang-kadang bisa berisiko terjadi infertilitas pada wanita.
Gangguan ini terkait dengan hormon estrogen, sehingga perawatan yang biasanya diberikan adalah dengan memberikan obat hormon yang dapat menginduksi hipoestrogenik.
Dyhydrogesterone menjadi salah satu obat hormon yang direkomendasikan untuk menginduksi kondisi hipoestrogenik. Obat ini juga dapat meredakan rasa nyeri tanpa menghambat ovulasi, sehingga tidak mengganggu kehamilan.
3. Amenore sekunder
Amenore merupakan kondisi di mana kamu tidak bisa mengalami menstruasi, bahkan pada usia 16 tahun seperti pada umumnya.
Selama siklus menstruasi normal, kadar estrogen meningkat. Kadar estrogen yang tinggi menyebabkan lapisan rahim tumbuh dan menebal. Saat lapisan rahim mengental, tubuh akan melepaskan telur ke salah satu ovarium.
Sel telur akan pecah jika sperma tidak membuahi. Hal ini menyebabkan kadar estrogen turun. Selama periode menstruasi, lapisan rahim akan meluruh dan mengeluarkan darah. Namun, proses ini bisa terganggu oleh faktor-faktor tertentu.
Ketidakseimbangan hormon adalah penyebab paling umum dari amenore sekunder, seperti kadar estrogen rendah, tumor, dan sebagainya.
Perawatan untuk masalah ini bervariasi tergantung pada penyebabnya. Ketidakseimbangan hormonal dapat diobati dengan hormon tambahan atau sintetis, termasuk dydrogesterone.
4. Pencegahan infertilitas dan keguguran
Obat ini yang digunakan per oral menjadi obat rekomendasi dalam mengatasi risiko keguguran. Obat ini cukup efektif dan penggunaan obat ini umumnya dapat ditoleransi oleh beberapa pasien.
Obat ini juga dapat diberikan untuk mengatasi fase luteal yang cacat, seperti kadar progesteron selama fase luteal di bawah normal. Fase luteal yang cacat diyakini dapat mengganggu implantasi embrio, sehingga berisiko pada kehamilan.
Dydrogesterone diklaim memiliki efek kuat dua kali lipat untuk menurunkan risiko keguguran dibandingkan dengan pengobatan standar. Selain itu, keuntungan lain adalah efek samping obat hormon ini tergolong cukup rendah.
5. Pendarahan uterus disfungsional
Pendarahan uterus disfungsional adalah suatu kondisi yang menyebabkan pendarahan pada vagina yang terjadi di luar siklus menstruasi biasa. Kondisi hormonal dan obat-obatan tertentu juga dapat memicu kondisi ini.
Penyebab utama pendarahan uterus disfungsional adalah ketidakseimbangan hormon pada wanita. Gangguan ini dapat menyebabkan pendarahan sporadis, pendarahan hebat, dan bercak.
Dydrogesterone dalam dosis terapeutik rendah merupakan obat yang efektif dan hemat dalam pengobatan gangguan siklus menstruasi pada masa remaja. Obat ini dapat diberikan terutama pada remaja yang mengalami gangguan pendarahan disfungsional.
Merek dan harga obat dydrogesterone
Obat ini telah memiliki izin edar untuk penggunaan medis di Indonesia dan telah terdaftar secara resmi pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Beberapa merek obat ini yang telah memiliki izin edar, seperti Disteron, Femoston conti, dan Duphaston.
Obat ini termasuk dalam golongan obat keras sehingga untuk mendapatkannya kamu harus menyertakan resep dokter. Umumnya obat ini dijual dengan merek dan harga berikut:
Duphaston 10mg. Sediaan tablet mengandung dydrogesterone 10mg yang diproduksi oleh Abbott Indonesia. Obat hormon ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp24.725/tablet.
Bagaimana cara minum obat dydrogesterone?
- Gunakan obat hormon ini sesuai ketentuan dosis dan cara pakai yang telah diresepkan oleh dokter. Ikuti semua petunjuk penggunaan yang tertera di label kemasan resep. Jangan gunakan obat ini dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang direkomendasikan.
- Baca semua informasi pasien, panduan pengobatan, dan lembar instruksi yang diberikan oleh dokter. Tanyakan kepada dokter atau apoteker jika kamu memiliki pertanyaan.
- Minum obat sekaligus dengan segelas penuh air. Sebaiknya minum obat pada malam hari karena obat ini bisa menyebabkan pusing atau mengantuk.
- Obat ini terkadang digunakan hanya untuk waktu yang singkat, seperti 10 hingga 12 hari pada setiap siklus menstruasi. Ikuti instruksi dosis dokter dengan sangat hati-hati, terutama jika dokter menginstruksikan penggunaan obat jangka panjang.
- Jalani pemeriksaan fisik secara teratur dan periksa sendiri benjolan pada payudara setiap bulan saat menggunakan obat ini.
- Jika kamu memerlukan pembedahan atau tes medis, kamu mungkin perlu berhenti menggunakan obat ini untuk waktu yang singkat. Beritahu dokter bahwa kamu menggunakan obat hormon ini.
- Simpan obat dydrogesterone pada suhu kamar jauh dari kelembapan, panas, dan cahaya matahari setelah digunakan.
Berapa dosis obat dydrogesterone?
Dosis dewasa
Mencegah keguguran berulang
Dosis lazim: 10mg dapat ditingkatkan dua kali lipat sampai minggu ke-12 kehamilan.
Infertilitas karena insufisiensi luteal
- Dosis lazim: 10mg atau 20mg setiap hari dimulai pada paruh kedua siklus menstruasi hingga hari pertama siklus berikutnya.
- Pengobatan terus dilanjutkan setidaknya selama 3 siklus berturut-turut.
Dismenorea
Dosis lazim: 10mg atau 20mg setiap hari mulai hari ke 5-25 siklus menstruasi.
Endometriosis
Dosis lazim: 10-30mg setiap hari mulai hari ke 5-25 siklus menstruasi atau terus-menerus selama seluruh siklus.
Berisiko keguguran
Dosis awal diberikan 40mg diikuti 20-30mg setiap hari sampai gejala hilang.
Perlindungan endometrium selama terapi penggantian hormonal menopause
- Selain dosis estrogen, dapat diberikan terapi berkelanjutan dengan dosis 10mg setiap hari selama 14 hari terakhir dari setiap siklus 28 hari.
- Dosis untuk terapi berulang dapat diberikan10mg setiap hari selama 12-14 hari terakhir.
- Dosis terapi dengan estrogen dapat disesuaikan menjadi 20mg setiap hari tergantung pada respons klinis.
Pendarahan uterus disfungsional
- Untuk menghentikan episode pendarahan dapat diberikan dosis 20mg atau 30mg setiap hari yang diberikan hingga 10 hari.
- Pengobatan berkelanjutan: 10mg atau 20mg setiap hari selama paruh kedua siklus menstruasi.
- Pengobatan awal dan durasi akan tergantung pada panjang siklus pendarahan dan respons klinis.
Amenore sekunder
Dosis lazim: 10mg atau 20mg setiap hari selama 14 hari selama paruh kedua dari siklus yang diperkirakan.
Siklus haid tidak teratur
- Dosis lazim: 10mg atau 20mg setiap hari dimulai pada paruh kedua siklus menstruasi hingga hari pertama siklus berikutnya.
- Pengobatan awal dan lamanya pengobatan bergantung pada panjang siklus.
Sindrom pramenstruasi
- Dosis lazim: 10mg dapat ditingkatkan dua kali lipat dimulai pada paruh kedua siklus menstruasi hingga hari pertama siklus berikutnya.
- Pengobatan awal dan durasi pengobatan bergantung pada panjang siklus.
Apakah dydrogesterone aman untuk ibu hamil dan menyusui?
U.S. Food and Drug Administration (FDA) belum memasukkan obat ini dalam golongan obat kategori apapun. Penggunaan medis dilakukan berdasarkan analisis medis yang cermat setelah berkonsultasi ke dokter.
Obat ini juga belum diketahui apakah dapat terserap dalam ASI. Pemberian obat untuk ibu menyusui sebaiknya dilakukan hanya ketika ada arahan dari tenaga medis.
Apa efek samping obat dydrogesterone yang mungkin terjadi?
Risiko efek samping obat mungkin terjadi akibat penggunaan obat yang disalahgunakan atau karena respons dari tubuh pasien. Berikut risiko efek samping dari penggunaan obat ini:
- Efek samping yang berpotensi fatal, seperti meningkatnya risiko kanker payudara dan kanker ovarium apabila dikombinasikan dengan estrogen
- Tanda-tanda reaksi alergi, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan
- Pendarahan yang tidak biasa pada vagina
- Muncul rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil
- Gangguan penglihatan mendadak, sakit kepala parah atau nyeri di belakang mata
- Gejala depresi, masalah tidur, kelemahan, perubahan suasana hati
- Pusing atau kantuk parah, sensasi berputar, kebingungan, sesak napas
- Gangguan sistem saraf, seperti migrain, sakit kepala, pusing.
Efek samping umum yang mungkin terjadi dari penggunaan dydrogesteron, antara lain:
- Mengantuk dan pusing
- Nyeri payudara
- Perubahan suasana hati
- Sakit kepala
- Sembelit, diare, mulas
- Kembung
- Nyeri sendi
- Keputihan
- Bengkak pada tangan dan kaki
Peringatan dan perhatian
- Jangan menggunakan obat hormon ini apabila kamu memiliki riwayat alergi dengan dydrogesteron atau produk turunan progestogen.
- Apabila digunakan untuk mencegah hiperplasia endometrium, maka hindari penggunaan obat ini bersamaan dengan estrogen.
- Jangan gunakan obat ini apabila kamu memiliki riwayat meningioma atau pendarahan pada vagina dengan penyebab yang tidak terdiagnosis.
- Obat ini sebaiknya sebaiknya diminum saat akan tidur karena dapat menyebabkan kantuk. Jangan berkendara atau menjalankan mesin apapun setelah menggunakan obat hormon ini.
- Penggunaan obat hormon ini dengan golongan obat penginduksi CYP3A4 dapat meningkatkan metabolisme hormon ini. Golongan obat penginduksi CYP3A4, seperti karbamazepin, fenobarbital, rifampisin, efavirenz.
- Gunakan dengan sangat hati-hati dan beritahu dokter apabila kamu memiliki sebelumnya muncul kondisi setelah penggunaan hormon selama kehamilan, terutama:
- Porfiria
- Depresi
- Fungsi hati abnormal yang disebabkan oleh gangguan hati akut atau kronis
- Herpes gestationis
- Otosklerosis
- Pruritus parah
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.