Share This Article
Siapa yang tidak kenal dengan paracetamol? Obat ini populer digunakan untuk meredakan sakit dan mudah didapat. Paracetamol tersedia dalam banyak bentuk mulai dari tablet, kapsul, sirup, hingga injeksi. Supaya tidak keliru, kenali lebih jauh soal efek samping paracetamol yuk!
Baca juga: Tak Sama, Ini Perbedaan Obat Ibuprofen dan Paracetamol yang Perlu Kamu Tahu
Cara kerja paracetamol
Paracetamol bekerja sebagai obat penghilang rasa sakit dengan cara memengaruhi bahan kimia dalam tubuh yang disebut prostaglandin.
Prostaglandin adalah zat yang dilepaskan sebagai respons terhadap penyakit atau cedera. Ketika paracetamol dikonsumsi, produksi prostaglandin akan terhalang sehingga rasa sakit terasa reda.
Itulah mengapa paracetamol juga digunakan untuk meredakan rasa sakit di beberapa area tubuh seperti nyeri otot, sakit gigi, sakit kepala, artritis hingga demam.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Ibuprofen: Manfaat dan Cara Pakainya
Efek samping paracetamol
Obat ini mengandung bahan aktif bernama acetaminophen. Umumnya acetaminophen dapat ditoleransi dengan baik oleh tubuh bila diberikan dalam dosis yang sesuai. Sehingga tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya. Namun pada sebagian orang, efek samping paracetamol mungkin terjadi.
Paracetamol mempengaruhi setiap orang dengan cara berbeda tergantung pada kondisi fisik orang tersebut. Tergantung pada berat badan, durasi penggunaan obat, jumlah obat yang dikonsumsi hingga obat apa yang dikonsumsi secara bersamaan.
Efek samping yang umum terjadi
Efek samping paracetamol yang paling umum terjadi adalah timbulnya rasa kantuk dan kelelahan. Sebagian besar orang juga mengeluhkan ruam dan gatal. Pada anak-anak, efek samping paracetamol bisa menimbulkan gula darah rendah, rasa lapar, tremor, kebingungan atau pingsan.
Efek samping jangka panjang
Bila digunakan dalam jangka panjang, paracetamol dapat memberikan efek samping bagi tubuh. Untuk itu ada baiknya penggunaan paracetamol berada di bawah pengawasan dokter agar dosisnya sesuai dengan kebutuhan.
Berikut adalah kemungkinan yang terjadi dari efek samping paracetamol jika digunakan dalam jangka panjang:
- Kelelahan
- Sesak napas
- Jari dan bibir berwarna kebiruan
- Anemia (kondisi jumlah sel darah merah rendah)
- Kerusakan hati dan ginjal
Efek samping yang jarang terjadi
Dalam beberapa kasus, efek samping paracetamol mungkin menimbulkan hal yang lebih parah. Dilansir dari situs drugs, efek samping yang jarang terjadi dapat meliputi:
- Kotoran berdarah atau hitam
- Urin berdarah atau keruh
- Demam
- Nyeri di punggung
- Bintik-bintik merah pada kulit
- Ruam kulit, gatal-gatal
- Gatal atau sakit tenggorokan
- Luka, bisul, bintik-bintik putih di bibir atau di mulut
- Jumlah urin menurun drastis
- Perdarahan atau memar yang tidak biasa
- Kelelahan yang tidak biasa
- Mata atau kulit kuning
Namun tidak semua efek samping di atas dapat terjadi. Bila kamu menemukan efek samping tersebut setelah mengonsumsi paracetamol, segeralah berkonsultasi pada dokter.
Gejala overdosis
Bila tidak digunakan sesuai dosis kebutuhan, konsumsi paracetamol dapat membuat tubuh mengalami gejala overdosis yang meliputi:
- Diare
- Kehilangan selera makan
- Mual atau muntah
- Kram perut atau nyeri
- Bengkak atau nyeri di perut bagian atas atau area perut
Aturan penting konsumsi paracetamol
Paracetamol adalah obat yang bekerja efektif untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang serta demam pada orang dewasa maupun anak-anak.
Jumlah maksimal paracetamol untuk orang dewasa adalah 1 gram (1000 mg) per dosis dan 4 gram (4000 mg) per hari. Sedangkan untuk anak, dosis harus ditentukan oleh dokter.
Di samping itu, konsumsi paracetamol juga harus diperhatikan karena paracetamol mungkin berinteraksi dengan obat lain. Bicarakanlah dengan dokter tentang obat apa yang sedang kamu konsumsi saat ini.
Hindari juga mengonsumsi alkohol saat minum paracetamol. Alkohol dapat meningkatkan risiko kerusakan hati saat mengonsumsi paracetamol.
Kapan harus menghubungi dokter?
Gangguan seperti demam atau rasa sakit umumnya reda setelah 3 hari. Jika kamu merasakan efek samping paracetamol tidak segera mereda atau menjadi semakin parah segeralah hubungi dokter.
Di samping itu, bila kamu merasa perlu menggunakan paracetamol secara teratur, ada baiknya kamu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.