Share This Article
Isoprinosine merupakan obat golongan antivirus yang memiliki fungsi hampir sama dengan asiklovir. Obat ini memiliki beberapa nama lain yang lebih umum digunakan, yaitu inosine pranobex atau methisoprinol.
Berikut ini informasi lebih lanjut untuk apa obat isoprinosine, manfaat, dosis, cara penggunaan, serta risiko efek samping yang mungkin terjadi.
Untuk apa obat isoprinosine?
Isoprinosine adalah obat antivirus yang digunakan untuk mengobati infeksi virus herpes simpleks tipe 1 dan tipe II. Terkadang obat ini juga diberikan untuk pengobatan kutil kelamin.
Obat ini juga dimanfaatkan sebagai terapi tambahan dalam profilaksis bedah laser podofilin (karbondioksida).
Isoprinosine (Inosine pranobex atau Methisoprinol) merupakan kombinasi dari inosine, acetamidobenzoic acid, dan dimethylaminoisopropanol.
Obat ini tersedia dalam bentuk sediaan tablet 500mg yang diminum secara oral dan bisa ditebus dengan resep dokter.
Apa fungsi dan manfaat obat isoprinosine?
Isoprinosine memiliki fungsi sebagai antivirus yang diperkirakan bekerja dengan memperlambat pertumbuhan dan penyebaran virus di dalam tubuh.
Obat ini juga dapat merangsang sistem kekebalan dalam tubuh yang membantu meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.
Isoprinosine (Pranobex inosine atau methisoprinol) memiliki manfaat untuk mengobati beberapa gangguan kesehatan yang disebabkan oleh virus. Obat ini mungkin tidak akan bekerja efektif pada infeksi bakteri.
Dalam dunia medis, obat ini digunakan untuk mengatasi beberapa gangguan infeksi virus berikut:
1. Infeksi virus herpes
Infeksi virus herpes simplex seringkali tidak menimbulkan gejala atau luka pada awal virus menginfeksi tubuh.
Luka dapat berkembang di mana saja, tetapi biasanya infeksi muncul di sekitar mulut, alat kelamin, atau anus, tergantung pada jenis virusnya.
Kebanyakan luka muncul dalam 20 hari pertama setelah tertular infeksi dan dapat berlangsung sekitar 7 hingga 10 hari.
Gejala herpes lainnya dapat meliputi kesemutan, gatal, atau perih gejala seperti flu masalah buang air kecil infeksi mata.
Saat infeksi muncul, dokter mungkin akan lebih menyarankan untuk menggunakan asiklovir sebagai rekomendasi obat lini pertama. Hal ini dikarenakan beberapa studi menyatakan bahwa asiklovir lebih efektif daripada isoprinosine.
Namun, saat pasien dinyatakan mengalami resistensi, maka pengobatan dapat dialihkan dengan terapi isoprinosine. Selain itu, isoprinosine dapat menjadi alternatif pengobatan apabila pasien dinyatakan tidak dapat mentolerir pemberian asiklovir.
2. Kutil kelamin
Kutil kelamin merupakan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh infeksi Human papilomavirus.
Kutil kelamin muncul di permukaan kulit yang lembap terutama lubang vagina dan rektum wanita. Pada pria dan wanita, infeksi ini bisa muncul di area genital atau anus.
Tanda infeksi berupa benjolan kecil, pipih, berwarna daging, atau benjolan kecil seperti kembang kol. Kutil kelamin mungkin tidak menimbulkan gejala apapun, atau dapat menyebabkan gatal, terbakar, atau nyeri.
Perawatan tergantung pada ukuran dan lokasi kutil. Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati kutil kelamin merupakan obat oles topikal. Namun, terkadang dokter akan meresepkan obat oral sebagai kombinasi.
Isoprinosine oral dapat diberikan sebagai terapi kombinasi dengan obat oles topikal tertentu yang dikhususkan untuk mengobati infeksi virus.
Meskipun bukan sebagai rekomendasi lini pertama, isoprinosine terbukti dapat meningkatkan efek terapi obat utama. Dengan demikian, pengobatan yang diharapkan bisa lebih cepat dan tidak memerlukan waktu lama daripada obat topikal yang digunakan sendiri.
3. Infeksi virus tertentu di otak
Beberapa studi telah menguji efektivitias isoprinosine dalam mengobati infeksi virus tertentu di otak, misalnya pada Subacute Sclerosing Panencephalitis (SSPE).
SSPE merupakan gangguan peradangan pada otak yang fatal akibat infeksi virus campak dan persistennya dalam sistem saraf serebral. Ahli medis mengenalnya sebagai sindrom Dawson.
Beberapa uji klinis merekomendasikan bahwa isoprinosine dapat memberikan efek terapeutik yang bermanfaat pada pasien dengan SSPE. Pengobatan isoprinosine diberikan terus-menerus dengan dosis 70mg per kilogram berat badan per hari.
Studi jangka panjang telah menguji obat ini sebagai pengobatan tunggal pada pasien SSPE. Sebagian besar penelitian menyatakan bahwa obat ini dapat meningkatkan kelangsungan hidup pasien dan menurunkan defisiensi neurologis.
Hingga saat ini, masih belum ada obat lini pertama untuk kasus penyakit ini. SSPE hanya dapat dicegah dengan vaksinasi campak tepat waktu. Namun, efektivitas isoprinosine pada perkembangan penyakit dan tingkat kelangsungan hidup pasien telah dibuktikan dengan bukti yang memadai.
Pengobatan kombinasi isoprinosine dan interferon telah didukung oleh sebagian besar penelitian untuk mencapai perbaikan klinis dan kelangsungan hidup pasien.
Namun, perlu dicatat bahwa pengobatan yang kurang dari 2 bulan ternyata kurang efektif. Alasan inilah yang mendukung pemberian obat harus dilanjutkan bahkan setelah efek terapi yang diharapkan telah tercapai.
4. Limfadenopati, HIV/AIDS
Sebuah studi menunjukkan bahwa isoprinosine dapat memperbaiki beberapa gejala klinis penyakit limfadenopati pada laki-laki yang mengalami imunosupresi.
Studi tersebut memberikan uji klinik dengan pengobatan diberikan selama 28 hari yang rupanya muncul efek klinis yang positif.
Kemanjuran dan keamanan obat isoprinosine pada pasien yang terinfeksi HIV dan tanpa AIDS ditemukan aman, karena tidak ada efek samping serius.
Selain itu, obat ini rupanya mampu menunda perkembangan AIDS setelah diamati pada beberapa uji klinis. Kovacs dkk. telah menyelidiki mekanisme isoprinosine mampu mencegah pneumonia akibat Pneumocystis jiroveci pada pasien HIV.
Pemberian obat ini rupanya mampu menurunkan perkembangan HIV menjadi AIDS. Obat ini bekerja dengan menghambat metabolisme P. jiroveci, khususnya sintesis dihidropteroat oleh asam p-acetamidobenzoic.
Beberapa peneliti juga memberikan rekomendasi pemberian obat ini dengan zidovudin mungkin memiliki efek menguntungkan pada pasien yang terinfeksi HIV.
5. Infeksi coronavirus atau COVID-19
Obat ini tengah diteliti dan menunjukkan beberapa respons klinis yang positif dalam menangani infeksi coronavirus.
Studi dari U.S. National Library of Medicine mencoba meneliti kombinasi isoprinosine dengan levamisole yang memiliki pradugaan mampu memberikan terapi klinis memadai.
Namun, tujuan pengobatan kedua obat ini masih dalam tahap uji percobaan klinis. Beberapa pendapat peneliti masih membutuhkan bukti yang lebih memadai sebelum bisa diberikan sebagai terapi pilihan pada pasien COVID-19.
Merek dan harga obat isoprinosine
Isoprinosine telah diedarkan dengan beberapa nama dagang atau merek yang diizinkan. Beberapa merek isoprinosine, seperti:
- Isoprinosine 500mg. Sediaan obat berupa tablet isoprinosine yang diproduksi oleh PT. Darya Varia. Obat ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp19.085/tablet.
- Isoprinosine Syrup 60ml. Sediaan sirup mengandung methisoprinol 250mg/5ml dan etanol 2% yang diproduksi oleh PT. Darya Varia. Obat ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp153.912/botol.
- Laprosin tablet. Sediaan tablet mengandung methisoprinol yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp12.746/tablet.
- Laprosin syrup 60ml. Sediaan sirup mengandung methisoprinol 250mg yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp102.310/botol.
Bagaimana cara minum obat isoprinosine?
Ikuti petunjuk dan cara minum yang telah diresepkan oleh dokter. Perhatikan dosis minum sebelum menggunakan obat. Terkadang dokter bisa mengubah dosis menyesuaikan jenis obat dan respons pasien.
Jangan mengambil obat dalam jumlah lebih besar atau lebih kecil dari dosis yang disarankan. Apabila kamu lupa minum obat, segera minum obat apabila waktu minum berikutnya masih lama.
Disarankan untuk meminum obat ini bersama dengan makanan karena obat ini mungkin tidak berinteraksi dengan makanan apapun. Obat ini mungkin dapat menimbulkan efek tidak nyaman. Konsultasikan dengan dokter terutama bila kamu memiliki gangguan gastrointestinal.
Untuk penggunaan obat jangka panjang atau terus-menerus, ada baiknya kamu meminumnya dalam waktu yang sama setiap hari. Hal ini untuk memudahkan kamu mengingat dan untuk mendapatkan efek terapi yang maksimal.
Sebaiknya kamu rutin melakukan kontrol pemeriksaan kadar asam urat karena obat ini dapat meningkatkan sekresi asam urat dalam darah.
Pengobatan yang ditujukan untuk kutil kelamin hanya diberikan sebagai terapi tambahan. Sebaiknya konsultasikan lebih dulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini apabila hendak mengobati kutil kelamin.
Sediaan tablet lepas lambat harus diminum dengan air putih sekaligus. Jangan dikunyah, dihancurkan, atau dilarutkan dalam air karena mungkin dapat menyebabkan efek terapi obat kurang maksimal.
Simpan obat setelah digunakan jauh dari kelembapan, panas, dan cahaya matahari. Pastikan tutup botol obat atau klip tertututp rapat untuk menghindari kontaminasi obat dengan udara atau mikroorganisme.
Berapa dosis obat isoprinosine?
Dosis dewasa
- Dosis lazim: 6-8 tablet 500mg per hari diberikan dalam dosis terbagi
- Dosis pemeliharaan: 50mg per kilogram berat badan sehari.
Dosis penggunaan obat yang ditujukan untuk penyakit tertentu adalah sebagai berikut:
- Herpes simpleks mukokutan. Dosis dapat diberikan 1 gram diminum empat kali sehari dalam dosis terbagi. Durasi pengobatan selama 1-2 minggu
- Kutil kelamin. Dosis dapat diberikan 1 gram diminum tiga kali sehari dalam dosis terbagi. Durasi pengobatan selama 2-4 minggu
- Subacute sclerosing panencefaltiis (SSPE). Dapat diberikan 50-100mg per kilogram berat badan per hari. Dosis harus dibagi menjadi beberapa dosis dan diberikan setiap 4 jam.
Perhitungan dosis berdasarkan berat badan diperlukan untuk subacute sclerosing panencephalitis (SSPE) dan berkisar antara 50 sampai 100mg per kg berat badan. Contoh: Jika berat badan pasien 80 kg, maka dosis yang harus dihitung sebagai berikut:
50mg x 80 kg = 4000mg (4g) per hari. dosis harus dibagi menjadi beberapa dosis dan diberikan setiap 4 jam (kira-kira 670mg untuk setiap 4 jam).
Dosis anak
Dosis lazim: 3-4 tablet per hari yang diberikan dalam dosis terbagi. Jika obat dalam bentuk syrup, maka dapat diberikandosis 100mg per kg berat badan per hari.
Apakah isoprinosine aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan selama kehamilan atau menyusui. Namun, obat-obatan lain dapat digunakan dengan aman selama kehamilan atau menyusui dengan mempertimbangkan manfaat bagi ibu lebih besar daripada risikonya pada bayi yang belum lahir.
Selalu konsultasikan dengan dokter jika kamu sedang hamil atau merencanakan kehamilan sebelum menggunakan obat ini. Obat ini tidak boleh digunakan pada kehamilan karena kurangnya data yang memadai.
Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter karena tidak ada informasi yang tersedia mengenai keamanan obat ini selama menyusui.
Apa efek samping obat isoprinosine yang mungkin terjadi?
Obat-obatan kemungkinan efek sampingnya dapat memengaruhi individu dengan cara yang berbeda. Obat ini mungkin dapat menyebabkan efek samping umum sebagai berikut:
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Diare
- Sembelit
- Sakit kepala
- Pusing
- Kelelahan
- Insomnia
- Kegugupan
- Peningkatan produksi urine
- Peningkatan kadar asam urat dalam darah
- Nyeri sendi
- Alergi
- Reaksi kulit seperti gatal dan ruam.
- Vertigo
- Perubahan tes fungsi hati.
Efek samping yang jarang tetapi kemungkinan dapat muncul setelah meminum isoprinosine sebagai berikut:
- Diare
- Sembelit
- Kesulitan tidur
- Gugup
- Kantuk
- Peningkatan volume urine (poliuria).
Untuk informasi lebih lanjut tentang kemungkinan risiko lain yang terkait dengan obat ini, harap baca informasi yang diberikan saat kamu berkonsultasi ke dokter.
Peringatan dan perhatian
Sebaiknya kamu tidak meminum obat ini apabila kamu sebelumnya memiliki riwayat alergi terhadap isoprinosine, zat aktif inosine acedoben dimepranol atau obat serupa lainnya.
Obat ini tidak boleh diberikan dan harus dihindari pada pasien yang menderita gout (kerusakan sendi akibat penumpukan asam urat).
Obat ini dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh sehingga diperlukan pengendalian kadar asam urat saat menggunakan obat ini. Pemeriksaan tes asam urat secara rutin sangat diperlukan saat kamu menggunakan isoprinosine.
Isoprinosine harus dihindari dalam kombinasi dengan obat-obatan berikut ini:
- Obat-obatan yang digunakan untuk pengobatan asam urat, seperti:
allopurinol, indometasin, colchicine dan lainnya. - Obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi atau penyakit jantung lainnya, seperti hidroklorotiazid, indapamide, furosemide (Lasix), torasemide dan lainnya.
- Obat imunosupresif yang digunakan dalam pengobatan penyakit autoimun.
- Zidovudine, obat yang digunakan dalam pengobatan infeksi virus termasuk HIV. Namun, dalam beberapa kasus tertentu, hal ini dapat dikecualikan.
Beritahu dokter tentang semua obat dan produk herbal yang sedang kamu pakai dalam 14 hari terakhir.
Hindari minuman beralkohol saat menggunakan obat ini. Minuman beralkohol dapat meningkatkan risiko efek samping saat kamu menggunakan obat ini.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.