Share This Article
Ivermectin merupakan kelompok obat yang memiliki fungsi sebagai anti parasit.
Berikut informasi selengkapnya mengenai ivermectin, manfaat, dosis, cara pakai, serta risiko efek samping.
Untuk apa obat ivermectin?
Ivermectin adalah obat untuk mengobati infeksi tertentu dalam tubuh yang disebabkan oleh parasit dan infeksi cacing. Penyakit ini, termasuk kutu rambut, kudis, onchocerciasis, strongyloidiasis, askariasis, dan limfatik filariasis.
Biasanya obat diberikan per oral untuk mengobati infeksi dalam tubuh. Selain itu, sediaan topikal yang dioleskan ke kulit juga tersedia untuk mengatasi infeksi eksternal.
Apa fungsi dan manfaat obat ivermectin?
Ivermectin berfungsi sebagai agen antiparasit untuk membunuh manifestasi organisme. Obat ini juga memiliki sifat antihelmintik untuk mengatasi infeksi cacing tertentu.
Ivermectin memiliki mekanisme kerja selektif dan aktivitas kuat dalam mengikat permeabilitas membran sel parasit. Sifat inilah yang membuat obat dapat menyebabkan hiperpolarisasi saraf atau sel otot yang akhirnya membuat parasit mati.
Dalam dunia kesehatan, ivermectin memiliki fungsi secara khusus untuk mengatasi masalah berikut:
Ascariasis
Sediaan sistemik ivermectin yang diminum melalui mulut dapat digunakan untuk mengobati infeksi cacing Ascaris lumbricoides.
Namun, terapi lini pertama yang umumnya diberikan untuk askariasis adalah albendazole dan mebendazole. Ivermectin merupakan obat pilihan yang juga direkomendasikan meskipun keefektifan obat masih belum jelas.
Albendazole, mebendazole dan ivermectin terbukti efektif dalam mengeluarkan telur dan mematikan cacing parasit dalam usus. Ketiganya juga memiliki efektivitas yang sama dengan efek samping yang lebih sedikit.
Obat-obatan tersebut juga aman untuk mengobati infeksi askaris yang sudah dikonfirmasi secara pasti pada anak-anak dan orang dewasa. Ketiga obat tersebut juga cukup diberikan sebagai obat tunggal tanpa kombinasi dengan obat lain.
Filariasis
Ivermectin juga direkomendasikan sebagai pengobatan untuk onchocerciasis, yakni filariasis akibat Onchocerca volvulus.
Obat ini sebenarnya tidak membunuh cacing Onchocerca volvulus dewasa. Namun, ia bekerja dengan menghambat permeabilitas permukaan mikrofilaria selama kurang lebih 6-12 bulan setelah dosis tunggal.
Gnathostomiasis
Gnathostomiasis pada manusia merupakan infeksi yang disebabkan oleh beberapa spesies cacing parasit (nematoda). Salah satu nematoda yang sering menginfeksi manusia adalah Gnathostoma spinigerum.
Infeksi cacing tambang
Ivermectin dapat diberikan untuk mengobati infeksi cacing tambang oleh Ancylostoma braziliense atau Ancylostoma caninum. Obat dapat digunakan sendiri sebagai obat tunggal. Biasanya infeksi sembuh sendiri dengan penyembuhan spontan setelah beberapa minggu atau bulan.
Namun, obat ini tidak boleh digunakan untuk pengobatan infeksi cacing tambang yang disebabkan oleh Ancylostoma duodenale atau Necator americanus. Hal ini karena ivermectin hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak mampu melawan jenis cacing tambang tersebut.
Untuk infeksi jenis cacing tambang tersebut, albendazole, mebendazole, dan pyrantel pamoate menjadi obat yang lebih direkomendasikan.
Trikuriasis
Ivermectin digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk trikuriasis yang disebabkan oleh Trichuris trichiura (cacing cambuk). Obat albendazole umumnya lebih direkomendasikan untuk jenis infeksi ini.
Namun, efek dan mekanisme kerja ivermectin juga cukup efektif sehingga dapat diberikan apabila pasien mengalami kontraindikasi dengan obat lini pertama.
Pedikulosis
Beberapa lembaga kesehatan merekomendasikan pengobatan topikal dengan sediaan permethrin 1% atau pyrethrin dengan piperonil butoksida untuk pengobatan awal. Ivermectin dapat diberikan sebagai obat alternatif untuk pedikulosis kapitis (infestasi kutu kepala).
Ivermektin oral direkomendasikan sebagai alternatif untuk infeksi yang tidak merespons atau resisten terhadap pengobatan topikal.
Kudis
Pengobatan utama untuk kudis bisa menggunakan dengan permethrin yang dioleskan secara topikal. Bila obat topikal tidak memadai, maka pengobatan alternatif dapat diberikan ivermectin per oral.
Merek dan harga obat ivermectin
Kamu mungkin tidak mudah menjumpai ivermectin di apotek karena obat ini belum terlalu umum di Indonesia.
Bagaimana cara pakai obat ivermectin?
Baca dan ikuti cara minum serta dosis obat oral yang telah ditentukan oleh dokter. Jangan pernah menggunakan obat dalam jumlah yang lebih banyak, atau lebih lama dari yang direkomendasikan oleh dokter.
Obat sebaiknya diminum dalam keadaan perut kosong, setidaknya 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan. Usahakan untuk minum obat dalam waktu yang sama setiap hari.
Minum obat ini dengan segelas penuh air dan jangan dihancurkan, dikunyah, atau dilarutkan kecuali diperintahkan oleh dokter. Obat biasanya diberikan sebagai dosis tunggal.
Untuk mengobati infeksi cacing secara efektif, kamu mungkin perlu menggunakan ivermectin lagi beberapa bulan hingga satu tahun setelah dosis pertama terapi selesai.
Jika kamu memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, kamu mungkin perlu mengonsumsi lebih dari satu dosis ivermectin. Beberapa orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah perlu minum obat ini secara teratur. Konsultasikan lebih lanjut mengenai hal ini dengan dokter.
Jangan melewatkan dosis apapun dan terus minum obat bahkan ketika kamu merasa lebih baik. Untuk mengobati infeksi, kamu harus meminum seluruh dosis yang telah diberikan.
Jika lupa minum obat, segera minum obat saat kamu ingat. Jangan menggandakan dosis obat dalam satu kali waktu minum.
Untuk memastikan bahwa efek obat bekerja dengan baik, kamu mungkin perlu sering memberikan sampel tinja atau bisa memeriksanya sendiri.
Kamu bisa menyimpan obat ivermectin pada suhu kamar jauh dari kelembapan dan terhindar dari paparan sinar matahari setelah digunakan.
Berapa dosis obat ivermectin?
Dosis dewasa
Strongyloidiasis
Dosis lazim: 200mcg per kg berat badan selama 1-2 hari.
Onchocerciasis
Dosis lazim: 150mcg per kg berat badan diminum sebagai dosis tunggal. Pengobatan dapat diulangi setiap 3 sampai 12 bulan sampai gejala teratasi.
Pedikulosis kepala (kutu rambut)
Dosis lazim sebagai losion 0,5% cukup oleskan obat secukupnya pada rambut dan kulit kepala dalam keadaan kering sebagai dosis tunggal. Biarkan obat selama 10 menit sebelum dibilas.
Rosacea
Dosis lazim sebagai krim 1% cukup oleskan ke area yang dikehendaki satu kali sehari hingga 4 bulan. Pengobatan dapat diulangi jika diperlukan.
Dosis anak
Strongyloidiasis
Dosis anak dengan berat badan di atas 15 kg dapat diberikan dosis sama dengan dosis dewasa.
Onchocerciasis
Dosis untuk anak dengan berat badan di atas 15 kg dapat diberikan dosis sama dengan dosis dewasa.
Pedikulosis kepala (kutu rambut)
Dosis untuk anak usia di atas 6 bulan dapat diberikan dosis sama dengan dosis dewasa.
Apakah ivermectin aman untuk ibu hamil dan menyusui?
U.S. Food and Drug Administration (FDA) memasukkan ivermectin dalam golongan obat kategori kehamilan C. Dalam studi penelitian, obat ini telah menunjukkan risiko merugikan pada janin hewan percobaan. Namun, studi terkontrol pada wanita hamil masih belum memadai.
Pemberian obat untuk wanita hamil dapat dilakukan dengan pertimbangan manfaat yang didapatkan lebih besar dari risikonya.
Ivermectin diketahui dapat terserap dalam ASI meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit. Umumnya obat digunakan selama menyusui. Namun, konsultasikan lebih dulu dengan dokter sebelum menggunakan obat, terutama saat sedang hamil atau menyusui.
Apa efek samping obat ivermectin yang mungkin terjadi?
Hentikan pengobatan dan hubungi dokter apabila muncul reaksi efek samping berikut setelah kamu mengonsumsi ivermectin:
- Gejala reaksi alergi terhadap ivermectin, seperti gatal-gatal, sesak atau kesulitan bernapas, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
- Mata sakit atau kemerahan, bengkak, atau muncul masalah dengan penglihatan.
- Ruam kulit yang parah, gatal, atau ruam disertai nanah
- Kebingungan, perubahan suasana mental, gangguan koordinasi, serta kesulitan berjalan
- Demam, kelenjar bengkak, sakit perut, nyeri sendi, serta muncul pembengkakan pada tangan atau kaki
- Detak jantung cepat
- Perasaan pusing seperti akan pingsan.
Peringatan dan perhatian
Kamu tidak boleh mengonsumsi ivermectin apabila memiliki riwayat alergi dengan obat ini sebelumnya.
Untuk memastikan kamu aman mengonsumsi ivermectin, beritahu dokter mengenai riwayat kesehatan yang kamu miliki, terutama:
- Penyakit hati
- Gangguan fungsi ginjal
- Kanker, HIV atau AIDS, atau kondisi lain yang dapat melemahkan sistem imunitas
- Kamu memiliki sistem kekebalan yang lemah.
Belum diketahui apakah ivermectin akan membahayakan bayi yang belum lahir. Beritahu dokter apabila kamu sedang hamil atau berencana untuk hamil saat menggunakan obat ini.
Ivermektin dapat masuk ke dalam ASI dan mungkin dapat membahayakan bayi yang menyusui. Beritahu dokter apabila kamu sedang menyusui bayi.
Ivermectin tidak boleh diberikan kepada anak dengan berat badan kurang dari 15 kg. Konsultasikan lebih dulu dengan dokter sebelum memberikan obat ini pada anak-anak.
Hindari minum alkohol saat kamu mengonsumsi obat ini. Alkohol sangat mungkin untuk meningkatkan risiko efek samping yang membahayakan.
Beritahu dokter dan apoteker apabila kamu sedang menggunakan obat-obatan lain.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.