Share This Article
Levothyroxine (levotiroksin) yang kadang disebut juga natrium levotiroksin atau L-tiroksin merupakan garam sintesis dari tiroksin. Obat ini termasuk obat hormon yang memiliki fungsi hampir sama dengan garam yodium.
Obat ini pertama kali dikembangkan pada 1927 dan telah masuk dalam daftar obat esensial organisasi kesehatan dunia (WHO).
Berikut informasi selengkapnya mengenai levothyroxine, manfaat, dosis, cara pakai, serta risiko efek samping yang mungkin terjadi.
Untuk apa obat levothyroxine?
Levothyroxine adalah hormone tiroid yang digunakan untuk mengobati kekurangan hormone tiroksin (hipotiroidisme), termasuk penyakit tingkat parah. Obat ini diberikan saat kelenjar tiroid tidak mampu menghasilkan cukup hormon sendiri.
Levothyroxine juga digunakan untuk mengobati atau mencegah gondok yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, pengobatan radiasi, pembedahan, atau kanker. Obat ini juga dapat diberikan untuk mengatasi tumor tiroid tertentu.
Obat ini telah tersedia sebagai obat generik yang dalam bentuk sediaan tablet oral (diminum melalui mulut) atau melalui injeksi intravena.
Apa fungsi dan manfaat obat levothyroxine?
Levothyroxine berfungsi sebagai agen untuk membantu tubuh dalam merangsang hormon tiroksin. Pemberian hormon dari luar dilakukan akibat kelenjar tiroid tidak mampu untuk mensekresi hormon tersebut.
Obat ini akan bekerja dengan cara mengikat protein reseptor tiroid dalam inti sel. Kemudian ia dapat menyebabkan efek metabolik melalui kontrol transkripsi DNA dan sintesis protein.
Levothyroxine akan menggantikan atau menambah hormon tiroid alami yang biasanya diproduksi oleh kelenjar tiroid. Dengan demikian, ia dapat membantu fungsi tubuh yang berkaitan dengan pertumbuhan dan energi yang dikelola oleh hormon tiroid.
Levothyroxine umumnya digunakan untuk mengobati defisiensi tiroid yang berkaitan dengan beberapa kondisi berikut:
Hipotiroidisme
Hipotiroidisme (tiroid kurang aktif) adalah suatu kondisi di mana kelenjar tiroid tidak dapat menghasilkan cukup hormon penting tertentu. Ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon, keseimbangan reaksi kimia dalam tubuh bisa terganggu.
Hipotiroidisme mungkin tidak menyebabkan gejala yang nyata pada tahap awal. Seiring waktu, hipotiroidisme yang tidak diobati dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, seperti obesitas, nyeri sendi, kemandulan, dan penyakit jantung.
Tes fungsi tiroid yang akurat dapat dilakukan untuk mendiagnosis hipotiroidisme. Perawatan dengan hormon tiroid sintetis biasanya aman dan efektif setelah dokter menemukan dosis yang tepat untuk kamu gunakan.
Hormon tiroid sintesis, termasuk levothyroxine, dapat menjadi terapi utama dalam mengatasi hipotiroidisme.
Obat digunakan secara oral sebagai terapi pengganti atau tambahan pada hipotiroidisme kongenital yang disebabkan oleh beberapa etiologi. Namun, hal tersebut tidak dapat diberikan pada kasus hipotiroidisme transien selama fase pemulihan tiroiditis subakut.
Levothyroxine secara khusus diberikan untuk mengatasi hipotiroidisme subklinis dan primer (tiroidal), sekunder (hipofisis), dan tersier (hipotalamus).
Beberapa ahli medis menganggap bahwa obat ini merupakan pilihan rekomendasi untuk pengobatan hipotiroidisme kongenital (kretinisme).
Supresi Thyroid Stimulating Hormone (TSH) akibat hipopituitarisme
Hipopituitarisme adalah kelainan langka di mana kelenjar pituitari gagal menghasilkan satu atau lebih hormon, atau tidak menghasilkan cukup hormon.
Hipopituitarisme terjadi saat tubuh kekurangan pasokan satu atau lebih hormon hipofisis, terutama Thyroid Stimulating Hormone (TSH). Kekurangan hormon ini dapat memengaruhi sejumlah fungsi tubuh, seperti pertumbuhan, tekanan darah, atau reproduksi.
Levothyroxin digunakan terutama untuk pengobatan atau pencegahan berbagai jenis gondok eutiroid akibat hipopituitarisme. Penyakit ini termasuk nodul tiroid, tiroiditis limfositik subakut atau kronis (tiroiditis Hashimoto), dan gondok multinodular.
Terkadang, levothyroxine diberikan sebagai terapi tambahan untuk pembedahan dan terapi radioiodine. Obat ini diberikan terutama dalam penanganan kanker tiroid diferensiasi baik yang bergantung pada tirotropin.
Koma Myxedema
Koma myxedema adalah hilangnya fungsi otak sebagai akibat dari rendahnya kadar hormon tiroid dalam darah (hipotiroidisme) yang telah berlangsung lama. Penyakit ini merupakan komplikasi hipotiroidisme yang mengancam jiwa dan salah satu sisi penyakit tiroid yang serius.
Sebelum seseorang mengalami koma myxedema, tanda dan gejala hipotiroidisme biasanya muncul dan mungkin tidak terdiagnosis. Kebanyakan pasien dengan myxedema coma memiliki riwayat hipotiroidisme, operasi tiroid, atau pengobatan yodium radioaktif.
Perawatan untuk pasien terutama alat bantu untuk bernapas dan menghangatkan tubuh sehingga suhu tubuh menjadi normal. Metode penggantian hormon tiroid pada pasien dengan myxedema coma masih banyak perdebatan.
Namun, secara umum, perawatan awal dengan obat hormon tiroksin, seperti levothyroxine dapat dilakukan. Pengobatan biasanya diberikan melalui infus intravena, karena pemberian oral mungkin sudah tidak mendukung.
Merek dan harga obat levothyroxine
Levothyroxine termasuk obat keras sehingga untuk mendapatkannya, kamu harus menyertakan resep dokter. Beberapa merek obat beserta harganya bisa kamu baca berikut ini:
- Euthyrox 100mcg tablet. Sediaan tablet mengandung natrium levothyroxine yang diproduksi oleh Merck. Obat ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp3.444/tablet.
- Tiavell 100mcg tablet. Sediaan tablet mengandung levothyroxine 100mcg yang diproduksi oleh Novell Pharmaceutical Lab. Obat ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp1.659/tablet.
- Euthyrox 50mcg tablet. Sediaan tablet mengandung levothyroxine 50mcg yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp1.939/tablet.
Bagaimana cara minum obat levothyroxine?
Baca dan ikuti semua petunjuk penggunaan dan dosis obat yang tertera di label kemasan resep obat. Dokter terkadang mengubah dosis minum obat untuk menyesuaikan kondisi klinis pasien.
Obat oral sebaiknya diminum melalui mulut sedangkan bentuk suntikan diberikan sebagai infus ke pembuluh darah. Levothyroxine biasanya diberikan melalui suntikan jika kamu tidak dapat meminum obat melalui mulut.
Levothyroxine oral bekerja paling baik jika kamu meminumnya saat perut kosong, 30 hingga 60 menit sebelum sarapan. Ikuti dosis yang telah ditentukan oleh dokter dan minum obat dalam waktu yang sama setiap hari.
Telan tablet atau kapsul utuh, dengan segelas air. Tablet bisa larut dengan sangat cepat sehingga kamu tidak perlu melarutkan, mengunyah, atau menghancurkan tablet.
Dosis levotiroksin didasarkan pada berat badan pada anak-anak. Kebutuhan dosis anak dapat berubah jika berat badan anak bertambah atau berkurang.
Mungkin diperlukan beberapa minggu sebelum tubuh mulai merespons pengobatan. Tetap gunakan obat ini bahkan jika kamu merasa sehat. Obat ini juga mungkin akan kamu minum seumur hidup.
Kamu perlu sering melakukan tes medis saat menggunakan levothyroxine. Beritahu dokter, dokter gigi, atau ahli bedah yang merawat kamu bahwa kamu menggunakan obat ini.
Simpan obat levothyroxine pada suhu kamar jauh dari kelembapan dan panas matahari setelah digunakan.
Berapa dosis obat levothyroxine?
Dosis dewasa
Koma myxoedema
Dosis lazim melalui suntikan: 200-500mcg, diikuti 100-300mcg pada hari ke-2 jika perlu.
Hipotiroidisme
- Dosis lazim: 50-100mcg per hari.
- Untuk dosis dapat meningkat 25-50mcg dengan interval kira-kira 3 sampai 4 minggu sampai didapatkan perbaikan dari kondisi defisiensi tiroid.
- Dosis pemeliharaan: 100-200mcg per hari.
Supresi TSH
Dosis lazim: 2mcg perkg per hari dapat diberikan sebagai dosis tunggal untuk menekan TSH hingga kurang dari 0,1 MIU/L.
Hipotiroidisme parah dan kronis
- Untuk dosis lazim: 12,5-25mcg per hari.
- Dosis dapat ditingkatkan dengan peningkatan 25mcg dengan interval 2-4 minggu.
Dosis anak
Hipotiroidisme
- Dosis awal: 10-15mcg perkg per hari.
- Sesuaikan dosis setiap 4-6 minggu.
Hipotiroidisme parah dan kronis
- Untuk dosis lazim: 25mcg per hari.
- Dosis dapat ditingkatkan dengan peningkatan 25mcg dalam interval 2 hingga 4 minggu.
Dosis lansia
Hipertiroidisme
- Dosis awal: 25-50mcg per hari.
- Sesuaikan dosis dengan peningkatan 12,5-25mcg dengan interval 6 hingga 8 minggu.
Apakah levothyroxine aman untuk ibu hamil dan menyusui?
U.S. Food and Drug Administration (FDA) memasukkan obat ini dalam golongan kategori kehamilan A.
Artinya, obat ini aman digunakan oleh ibu hamil karena studi menyatakan bahwa levothyroxine tidak menunjukkan risiko efek samping fatal pada janin selama trisemester pertama. Namun, belum ada data mengenai risiko obat pada trisemester selanjutnya dan kemungkinan obat aman.
Obat ini diketahui dapat terserap dalam ASI sehingga mungkin memengaruhi pada bayi yang menyusui. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter apabila kamu hendak mengonsumsi obat ini saat sedang hamil atau menyusui.
Apa efek samping obat levothyroxine yang mungkin terjadi?
Hentikan pemakaian obat dan segera hubungi dokter apabila kamu mengalami efek samping berikut setelah menggunakan levothyroxine:
- Tanda-tanda reaksi alergi, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
- Nyeri dada yang menyebar ke rahang atau bahu
- Sesak napas
- Demam
- Berkeringat
- Tremor, atau kamu merasa sangat dingin
- Tubuh lemas, kelelahan, masalah tidur (insomnia)
- Gangguan memori, perasaan tertekan atau mudah tersinggung
- Sakit kepala, kram kaki, nyeri otot
- Merasa gugup atau mudah tersinggung
- Kulit atau rambut terasa kering
- Rambut rontok
- Periode menstruasi tidak teratur
- Muntah, diare, perubahan nafsu makan, perubahan berat badan.
Efek samping umum yang mungkin terjadi dari penggunaan levothyroxine, antara lain sebagai berikut:
- Nyeri dada
- Detak jantung tidak teratur
- Sesak napas
- Tremor
- Nyeri atau lemah otot
- Sakit kepala
- Kram kaki
- Merasa gugup atau mudah tersinggung, sulit tidur
- Nafsu makan meningkat
- Merasa panas
- Penurunan berat badan
- Perubahan periode menstruasi
- Diare
- Ruam kulit, rambut rontok sebagian.
Peringatan dan perhatian
Levothyroxine tidak boleh digunakan untuk mengobati obesitas atau masalah berat badan.
Efek samping yang berbahaya atau kematian dapat terjadi karena penyalahgunaan levothyroxine. Hal ini terjadi terutama jika kamu sedang mengonsumsi obat penurun berat badan atau penekan nafsu makan.
Kamu mungkin tidak dapat mengonsumsi obat ini jika memiliki kondisi medis tertentu. Beritahu dokter terutama jika kamu memiliki riwayat kesehatan berikut:
- Gangguan kelenjar adrenal yang tidak diobati atau tidak terkontrol
- Gangguan tiroid yang disebut tirotoksikosis
- Gejala serangan jantung (nyeri dada atau perasaan berat, nyeri menyebar ke rahang atau bahu, mual, berkeringat, perasaan tidak enak badan).
Untuk memastikan bahwa levothyroxine aman untuk kamu konsumsi, beritahu doker apabila kamu memiliki riwayat penyakit berikut:
- Nodul tiroid
- Penyakit jantung
- Masalah pembekuan darah
- Diabetes (insulin atau dosis obat diabetes oral mungkin perlu diubah saat kamu mulai minum obat ini)
- Penyakit ginjal
- Anemia
- Osteoporosis
- Masalah dengan kelenjar pituitari
- Alergi makanan atau obat apapun.
Beritahu dokter apabila kamu baru saja menerima terapi radiasi dengan yodium (seperti I-131).
Jika kamu hamil saat menggunakan levothyroxine, jangan berhenti minum obat tanpa ada arahan dari dokter. Kadar hormon tiroid yang rendah selama kehamilan dapat membahayakan ibu dan bayi.
Kebutuhan dosis mungkin berbeda selama kehamilan. Konsultasikan lebih lanjut mengenai hal ini dengan dokter.
Beritahu dokter apabila kamu sedang menyusui. Kebutuhan dosis kamu mungkin berbeda saat kamu sedang menyusui.
Jangan berikan obat ini untuk siapapun yang berusia di bawah 6 tahun. Penggunaan pada anak-anak harus berdasarkan arahan dari dokter.
Hindari jus anggur, susu formula bayi, tepung kedelai, tepung biji kapas, kenari, dan makanan berserat tinggi saat kamu menggunakan levothyroxine.
Interaksi dengan obat lain
Jika kamu menggunakan salah satu obat berikut, hindari meminumnya dalam waktu 4 jam sebelum atau 4 jam setelah kamu menggunakan levothyroxine:
- Kalsium karbonat
- Cholestyramine, colesevelam, colestipol
- Suplemen seng atau besi sulfat
- Sukralfat
- Natrium polistiren sulfonat
- Obat-obatan asam lambung , seperti esomeprazole, lansoprazole, omeprazole, rabeprazole, Nexium, Prilosec, Prevacid, Protonix, Zegerid, dan lainnya
- Antasida yang mengandung aluminium atau magnesium, seperti Gaviscon, Maalox, Mintox, Mylanta, Pepcid Complete, dan lain-lain.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.