Share This Article
Loperamide atau dikenal juga sebagai imodium merupakan salah satu obat yang sering digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan. Ada suatu kondisi khusus di mana obat ini dibutuhkan sebagai pengobatan karena risiko efek samping yang kecil.
Obat ini kali pertama dibuat pada 1969 dan mulai diizinkan dalam penggunaan medis pada 1976. Berikut beberapa informasi untuk apa loperamide, manfaat, dosis, serta cara penggunaannya.
Baca Juga: Glucosamin
Untuk apa obat loperamide?
Loperamide adalah obat yang digunakan untuk mengatasi diare. Obat ini dapat menormalisasi keseimbangan resopsi dan sekresi dari sel-sel muka pada saluran pencernaan.
Oleh karena itu, obat ini sering digunakan untuk pengobatan diare pada pasien dengan riwayat sindrom iritasi usus besar (radang usus) dan sindrom usus pendek.
Loperamide telah tersedia dalam bentuk tablet dan banyak dipasarkan sebagai Imodium.
Apa fungsi dan manfaat loperamide?
Loperamide berfungsi untuk mengurangi frekuensi diare dengan cara menekan peristaltik dinsing usus. Obat ini bekerja dengan memperlambat pergerakan isi usus sehingga membuat tinja lebih padat dan kurang berair.
Obat ini tidak dianjurkan bagi pasien yang mengalami pendarahan di tinja, lendir di tinja, atau demam. Dalam dunia kesehatan, obat ini sering dimanfaatkan untuk mengatasi beberapa masalah berikut:
Diare
Loperamide efektif untuk pengobatan sejumlah jenis diare, seperti diare nonspesifik akut, diare ringan, sindrom iritasi usus besar, diare kronis akibat reseksi usus, dan diare kronis akibat penyakit radang usus.
Obat ini tidak boleh digunakan sebagai pengobatan utama dalam kasus diare berdarah, eksaserbasi akut kolitis ulserativa, atau enterokolitis bakteri.
Loperamide sering dibandingkan dengan difenoksilat, yaitu obat golongan opioid turunan fenilpiperidin yang digunakan dalam kombinasi obat dengan atropin untuk pengobatan diare akut.
Studi menunjukkan bahwa obat ini lebih efektif dan memiliki efek samping saraf yang lebih rendah dibandingkan difenoksilat.
Terapi kombinasi Irinotecan
Irinotecan adalah obat yang digunakan untuk mengobati kanker usus besar, dan kanker paru-paru atau karsinoma.
Diare parah bisa terjadi akibat penggunaan irinotecan yang signifikan secara klinis, kadang-kadang hingga menyebabkan dehidrasi parah.
Efek samping ini dapat diatasi dengan penggunaan antidiare yang bekerja kuat dengan risiko efek samping rendah seperti loperamide atau kofenotrop setelah buang air besar pertama.
Merek dan harga obat loperamide
Obat ini telah dipasarkan dengan beberapa nama dagang atau paten dan nama generik yang beredar luas.
Berikut beberapa nama dari obat ini yang sering digunakan dalam dunia kesehatan:
Nama generik
Loperamide Hidroklorida tablet 2mg yang diproduksi oleh IFARS. Obat ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp212/tablet.
Nama dagang/paten
- Lopamid 2mg, sediaan tablet loperamide yang diproduksi oleh Harsen. Obat ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp351/tablet.
- Imodium 2mg, sediaan tablet loperamide yang diproduksi oleh Janssen. Obat ini biasa dijual dengan harga Rp10.416/tablet.
- Diadium 2mg, sediaan tablet loperadime yang diproduksi oleh Lapi. Obat ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp1.771/tablet.
- Lodia tablet salut selaput mengandung loperamide HCl 2mg yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp1.428/tablet.
- Primodiar 2mg, sediaan tablet yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp249/tablet.
Bagaimana cara minum obat loperamide?
Gunakan obat ini sesuai aturan cara minum dan dosis yang telah ditentukan dalam label kemasan obat atau atas arahan dari dokter.
Sebaiknya jangan minum obat ini dalam jangka panjang atau melebihi dosis yang dianjurkan karena dapat menyebabkan masalah jantung yang serius dan kematian.
Dosis loperamide yang aman untuk orang dewasa berbeda dengan anak-anak. Dosis pada anak ditentukan berdasarkan usia anak.
Obat dalam bentuk oral bisa diminum setelah makan atau bersamaan dengan makanan. Minum obat sekaligus dengan segelas air. Diare dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan dan elektrolit. Minum banyak air agar tidak dehidrasi.
Apabila kamu meminum obat tablet kunyah, maka kunyah lebih dahulu sebelum ditelan.
Obat ini tersedia dalam bentuk kapsul, larutan oral atau disintegrasi secara oral (tablet orodispersible). Sediaan oral sebaiknya dikocok lebih dahulu kemudian ukur dengan sendok ukur. Jangan gunakan sendok dapur untuk menghindari dosis tidak tepat.
Jika kamu menggunakan tablet yang hancur secara oral (orodispersible), cara penggunaannya sebagai berikut:
- Keluarkan dari pembungkus kertas timah hanya sebelum meminumnya. Jangan biarkan tablet orodispersible terkena udara. Jangan dikeluarkan paksa melalui foil karena obat ini rapuh dan mudah pecah.
- Lepaskan tablet orodispersible dengan membuka bagian belakang foil dan jatuhkan tablet ke tangan.
- Tempatkan tablet orodispersible langsung di lidah segera setelah dikeluarkan dari foil. Tablet orodispersible akan segera mulai meleleh di lidah. Kemudian bisa ditelan dengan atau tanpa air.
- Jangan menelan utuh, menghancurkan, atau mengunyah tablet orodispersible.
Penetapan dosis bisa saja diubah oleh dokter bergantung dari kondisi kamu. Konsultasikan lebih dalam dengan dokter untuk pengubahan dosis ini.
Berhenti minum obat ini jika gejala diare telah sembuh atau ketika dokter telah memberikan anjuran berhenti minum. Berhenti minum loperamide dan hubungi dokter jika masih mengalami diare setelah 2 hari pengobatan, atau jika kamu juga mengalami perut kembung.
Simpan pada suhu kamar jauh dari kelembapan dan panas matahari setelah obat digunakan. Jangan biarkan obat cair membeku.
Berapa dosis obat loperamide?
Dosis dewasa
Sediaan larutan oral:
- Dosis awal: 4-8mg per hari diberikan dalam dosis terbagi, dapat disesuaikan tergantung berat pasien.
- Dosis dapat diberikan saat dosis pemeliharaan harian pasien ditetapkan
- Dosis maksimal: 16 mg setiap hari.
Sediaan kapsul dan tab orodispersible:
- Dosis awal: 4mg, diikuti 2mg setelah setiap buang air besar.
- Dosis biasa: 6-8mg sehari.
- Dosis maksimal: 12mg setiap hari.
Dosis anak
Sediaan tablet dan tab orodispersible:
Anak usia di atas 12 tahun sama dengan dosis dewasa.
Sebagai larutan oral:
- Usia 4-8 tahun diberikan 1mg diminum 3 atau 4 kali sehari hingga 3 hari.
- Usia di atas 8-12 tahun diberikan 2mg diminum 4 kali sehari sampai 5 hari.
- Apabila selama lima hari kondisi tidak membaik, evaluasi kembali penyebab diare.
Apakah loperamide aman untuk ibu hamil dan menyusui?
U.S. Food and Drug Administration (FDA) menggolongkan obat dalam kategori C, artinya telah terbukti menunjukkan risiko efek samping pada janin hewan percobaan.
Namun, studi terkontrol pada wanita hamil masih belum memadai. Penggunaan obat ini didasarkan pada manfaat yang lebih besar dari risikonya.
Obat ini terbukti dapat terserap dalam ASI sehingga penggunaannya tidak direkomendasikan apabila sedang menyusui. Konsultasikan lebih dahulu dengan dokter apabila hendak meminum obat ini.
Apa efek samping obat loperamide yang mungkin terjadi?
Risiko efek samping obat ini mungkin terjadi apabila penggunaan obat lebih lama dari waktu seharusnya. Atau mungkin karena kesalahan dalam dosis obat.
Berikut beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah meminum obat loperamide:
- Reaksi hipersensitivitas
- Ruam
- Pruritus
- Sindrom Stevens-Johnson
- Nekrolisis epidermal toksik
- Keracunan usus besar
- Gangguan jantung
- Syok anafilaksis
- Diare yang berair atau berdarah
- Sakit perut atau kembung
- Diare memburuk
- Detak jantung cepat atau berdebar-debar
- Sesak napas
- Pusing tiba-tiba (seperti akan pingsan).
Efek samping umum yang mungkin terjadi:
- Sembelit
- Pusing
- Mengantuk
- Mual
- Kram perut.
Apabila gejala efek samping muncul setelah kamu menggunakan obat ini, segera hentikan pemakaian dan konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Baca Juga: Fenofibrate
Peringatan dan perhatian
Jangan gunakan obat ini jika sebelumnya kamu memiliki riwayat alergi loperamide.
Beritahu dokter sebelum mengonsumsi obat ini apabila kamu memiliki riwayat gangguan kesehatan berikut:
- Sakit perut tanpa diare
- Diare dengan demam tinggi
- Kolitis ulseratif
- Diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri
- Lendir pada kotoran
- Kotoran berdarah atau menghitam.
Konsultasikan lebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan loperamide untuk mengobati diare yang disebabkan oleh penggunaan antibiotik (Clostridium difficile).
Jangan berikan obat ini pada anak-anak di bawah usia 2 tahun atau pada remaja kecuali ada anjuran dari dokter.
Tanyakan kepada dokter atau apoteker apakah aman bagi kamu sebelum meminum obat ini apabila kamu memiliki riwayat penyakit hati dan gangguan irama jantung.
Beritahu dokter apabila kamu sedang hamil atau menyusui. Obat ini dikontraindikasikan bagi ibu menyusui.
Jangan meminum larutan isotonik karena dapat berinteraksi dengan loperamide dan dapat menyebabkan masalah jantung yang serius.
Hindari dehidrasi dengan minum banyak cairan. Hindari olahraga berat atau paparan cuaca panas jika kamu mengalami dehidrasi.
Hindari mengemudi atau melakukan aktivitas berat setelah mengonsumsi obat ini.
Loperamide dapat menyebabkan masalah jantung yang serius. Risiko mungkin lebih tinggi jika kamu juga menggunakan obat-obatan tertentu lainnya untuk infeksi, masalah jantung, depresi, penyakit mental, kanker, malaria, atau HIV.
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!