Share This Article
Glimepiride merupakan obat yang digunakan untuk mengontrol gula darah pada orang dewasa dengan diabetes mellitus tipe 2. Obat ini biasanya digunakan bersamaan dengan diet dan latihan untuk mengontrol gula darah.
Diabetes merupakan penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak dapat lagi memproduksi insulin, atau ketika tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin yang dihasilkannya dengan baik.
Umumnya, terdapat 3 tipe diabetes, yakni diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, serta diabetes gestasional.
Baca Juga: Jangan Berlebihan, Berapa Kenaikan Berat Badan Sehat pada Ibu Hamil?
Apa itu glimepiride
Glimepiride sendiri merupakan obat yang diresepkan dan tidak boleh digunakan secara sembarangan. Obat ini hanya tersedia dalam bentuk tablet.
Biasanya obat ini tersedia sebagai merek Amaryl dan sebagai obat generik lainnya, seperti Amadiab, Gliariade, Gluvas, Mapryl, Metrix, Pimaryl, Diaglime, Friladar, Actaryl, dan masih banyak lagi.
Obat ini digunakan untuk mengurangi kadar gula darah tinggi pada orang dengan diabetes tipe 2. Obat ini dapat digunakan dengan insulin atau obat diabetes tipe lain untuk membantu mengendalikan gula darah tinggi.
Untuk penggunaannya dengan obat lain, sebaiknya harus dengan resep dokter agar tidak membahayakan tubuh.
Baca juga: Mengenal Gentacimin, Obat yang Dapat Mengatasi Infeksi Bakteri
Bagaimana glimepiride bekerja?
Glimipiride termasuk dalam kelas obat yang disebut sulfonylureas. Kelas obat sendiri merupakan sekelompok obat yang bekerja dengan cara yang sama. Sulfonylureas sering digunakan untuk mengobati kondisi yang sama.
Untuk mengurangi gula darah, glimipiride bekerja dengan cara membuat pankreas memproduksi insulin (zat alami yang digunakan untuk memecah gula dalam tubuh) dan membantu tubuh menggunakan insulin secara efisien.
Insulin sendiri merupakan bahan kimia yang dibuat tubuh untuk memindahkan gula (glukosa) dari alarina darah ke sel-sel dalam tubuh. Setelah gula memasuki sel, mereka dapat menggunakannya sebagai bahan bakar untuk tubuh.
Obat ini hanya akan membantu menurunkan gula darah pada orang yang tubuhnya dapat memproduksi insulin secara alami.
Penyakit apa saja yang bisa diobati dengan obat ini?
Obat ini tidak bisa digunakan pada orang yang menderita diabetes tipe 1, yang merupakan kondisi di mana tubuh tidak dapat memproduksi insulin. Sehingga tidak dapat mengontrol jumlah gula di dalam darah atau ketoasidosis diabetik.
Sebaliknya, glimepiride hanya dapat digunakan pada orang dengan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 merupakan penyakit yang sering terjadi pada orang dewasa, di mana tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin yang dihasilkan dengan baik.
Dengan diabetes tipe 2, tubuh juga tidak menghasilkan insulin yang cukup, sehingga gula tetap berada dalam aliran darah. Hal inilah yang menyebabkan kadar gula darah tinggi atau yang biasa disebut hiperglikemia.
Diabetes dan kadar gula darah yang tinggi dapat mengembangkan komplikasi serius atau bahkan dapat mengancam jiwa, seperti penyakit jantung, stroke, gangguan ginjal, kerusakan saraf, serta masalah penglihatan.
Dengan menurunkan kadar gula darah yang tinggi, risiko komplikasi serius tersebut pun juga dapat diturunkan.
Peringatan khusus sebelum mengonsumsi glimepiride
Sebaiknya janganlah mengonsumsi obat ini secara sembarangan, karena obat ini dapat menimbulkan bahaya tertentu.
Sebelum memilih mengonsumsi obat ini, perhatikanlah hal-hal berikut:
- Sebelum mengonsumsi glimepiride, beritahu dokter atau apoteker jika kamu alergi terhadap obat ini, atau jika kamu memiliki alergi lainnya.
- Obat ini mengandung bahan-bahan yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau masalah lainnya, beritahukan dokter atau apoteker secara detil.
- Beritahu mengenai riwayat kesehatan yang kamu miliki, terutama penyakit hati, penyakit ginjal, penyakit tiroid, kondisi hormon tertentu (kekurangan adrenal/hipofisis, sindrom sekresi hormon antidiuretic-SIADH yang tidap tepat), ketidakseimbangan elektrolit (hiponatremia).
- Kamu mungkin saja mengalami penglihatan kabur, pusing, atau kantuk karena gula darah sangat rendah atau tinggi. Oleh karenanya janganlah mengemudi, menggunakan mesin, atau melakukan aktivitas tertentu yang memerlukan konsentrasi setelah mengonsumsi obat ini.
- Batasilah konsumsi alkohol ketika mengonsumsi obat ini, karena hal ini dapat meningkatkan risiko gula darah rendah
- Sulit untuk mengontrol gula darah ketika tubuh sedang stres (seperti karena demam, infeksi, cedera, atau operasi). Konsultasikan dengan dokter karena mungkin saja hal tersebut memerlukan perubahan obat-obatan.
- Obat ini dapat membuat kamu lebih sensitif terhadap matahari. Batasi waktu di bawah sinar matahari. Gunakan tabir surya dan pakaian pelindung saat berada di luar ruangan. Konsultasikan pada dokter jika kulit terbakar atau jika kamu memiliki lepuh pada kulit.
- Sebelum menjalani operasi, beritahu dokter tentang semua produk yang kamu gunakan, termasuk obat resep, obat non resep, dan produk herbal.
- Orang dewasa yang lebih tua mungkin saja lebih sensitif pada efek samping obat ini, terutama gula darah rendah.
- Selama kehamilan, obat ini harus digunakan hanya ketika jelas dibutuhkan. Konsultasikan pada dokter untuk mengobati diabetes saat sedang hamil
Instruksi dosis dan penggunaan glimepiride
Penggunaan dosis pada obat ini berbeda-beda pada setiap orang.
Dosis, jenis, dan seberapa sering kamu mengonsumsi obat ini sangat bergantung pada umur, kondisi yang akan diobati, seberapa parah kondisimu, kondisi medis lain yang kamu miliki, serta bagaimana kamu bereaksi pada dosis pertama.
Sebaiknya ikutilah dosis sesuai dengan anjuran dokter atau apoteker. Atau kamu juga dapat mengikuti instruksi dosis yang tertera pada kemasan produk.
Biasanya obat ini diminum sehari sekali setelah sarapan atau makanan utama. Ikuti instruksi dari dokter dan konsumsilah obat ini dengan cara diminum dengan air mineral dan jangan dikunyah.
Dosis untuk diabetes tipe 2
Dosis orang dewasa (umur 18-64 tahun)
- Pada awalnya dosis yang disarankan adalah 1 mg atau 2 mg diminum sehari sekali dengan sarapan atau makanan utama
- Setelah mencapai 2 mg per hari, dokter dapat meningkatkan dosis sebesar 1 mg atau 2 mg berdasarkan kadar gula darah. Mereka dapat meningkatkan dosis setiap 1 hingga 2 minggu sampai kadar gula darah terkontrol.
- Dosis maksimum 8 mg yang dikonsumsi sekali sehari
Dosis anak-anak (umur 0-17 tahun)
- Glimepiride tidak direkomendasikan pada orang yang berumur di bawah 18 tahun karena dapat memengaruhi berat badan dan menyebabkan gula darah rendah
Dosis manula (umur 65 tahun ke atas)
- Dosis awal adalah 1 mg yang dikonsumsi sehari sekali dengan sarapan atau makanan utama
- Dokter dapat menyesuaikan dosis berdasarkan kadar gula darah. Karena manula mungkin lebih sensitif terhadap glimepiride dan lebih cenderung mengalami penurunan fungsi ginjal, dokter mungkin meningkatkan dosis lebih lambat
Spesial dosis
Penderita penyakit ginjal
Obat ini jika dikonsumsi oleh pasien dengan penyakit ginjal akan berisiko mengalami gula darah rendah. Dosis akan lebih rendah dibandingkan dengan dosis pada umumnya.
- Dosis awal yang dikonsumsi adalah 1 mg sehari sekali dengan sarapan atau makanan utama
- Lalu, dosis disesuaikan berdasarkan kadar gula darah
- Dosis maksimum 8 mg yang dikonsumsi sekali sehari
Penderita penyakit hati
Jika kamu menderita penyakit hati, kamu mungkin akan lebih sensitif terhadap efek samping obat ini. Dokter mungkin saja memulai dosis awal yang rendah dan meningkatkan dosis secara perlahan jika dibutuhkan.
Apa yang harus dilakukan jika lupa mengonsumsi obat?
Sebelum mengonsumsi obat ini, sangat disarankan untuk bertanya terlebih dahulu pada dokter atau apoteker bagaimana jika kamu lupa untuk mengonsumsinya. Tuliskan petunjuk ini sehingga jika kamu lupa kamu dapat melihat petunjuk yang telah diberikan tersebut.
Sebagai aturan umum, konsumsilah dosis yang terlupa segera setelah kamu ingat. Jika dosis yang terleupa tersebut berdekatan dengan dosis selanjutnya, lewati dosis yang terlupa tersebut dan kembalikan pada dosis reguler. Dan yang terpenting adalah jangan mengonsumsi dosis ganda.
Interaksi glimepiride dengan obat lain
Glimiperide dapat berinteraksi dengan penggunaan obat lain, vitamin, atau obat herbal.
Untuk menghindari terjadinya interaksi yang berbahaya, pastikanlah untuk memberitahu dokter mengenai obat-obatan lain yang juga dikonsumsi olehmu.
Kamu juga dapat berbicara dengan dokter mengenai obat-obatan apa saja yang dapat menimbulkan interaksi jika dikonsumsi bersamaan dengan obat ini.
Beberapa contoh obat yang dapat menyebabkan interaksi jika dikonsumsi secara bersamaan ialah:
1. Antibiotik Kuinolon
- Ciprofloxacin (Cipro)
- Levofloxacin (Levaquin)
2. Obat tekanan darah dan jantung
- Benazepril (Lotensin)
- Captopril (Capoten)
- Enalapril (Vasotec)
- Enalaprilat
- Fosinopril (Monopril)
- Lisinopril (Privinil)
- Moexipril (Univasc)
3. Antijamur
- Fluconazole (Diflucan)
- Ketoconazole (Nizoral)
4. Obat infeksi mata
- Chloramphenicol
5. Obat kolesterol tinggi dan trigliserida
- Clofibrate
6. Obat depresi
- Isocarboxazid (Marplan)
- Phenelzine (Nardil)
- Tranylcypromine (Parnate)
7. Obat yang mengandung salisilat
- Aspirin
- Magnesium salicylate (Doan’s)
- Salsalate (Disalcid)
8. Obat yang mengandung sulfonamide
- Sulfacetamide
- Sulfadiazine
- Sulfamethoxazole/trimethoprim (Bactrim)
- Sulfasalazine (Azulfidine)
- Sulfisoxazole
9. Obat tuberkolosis
- Rifabutin (Mycobutin)
- Rifampin (Rifadin)
- Rifapentine (Priftin)
10. Obat diuretik
- Chlorothiazide (Diuril)
- Chlorthalidone
- Hydrochlorothiazide (Hydrodiuril)
- Indapamide (Lozol)
- Metolazone (Zaroxolyn)
Efek samping glimepiride
Sama seperti obat lain kebanyakan, glimepiride juga memiliki efek samping. Obat ini sendiri tidak menyebabkan kantuk, namun memiliki efek samping lainnya yang perlu diperhatikan.
Dilansir dari Healthline, berikut adalah efek samping glimepiride.
Efek samping umum
- Gula darah rendah
- Sakit kepala
- Mual
- Pusing
- Merasa lemah
- Kenaikan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
Jika efek samping tersebut ringan, efek samping ini dapat hilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Namun jika efek samping tersebut menjadi lebih parah, segeralah hubungi dokter atau apoteker.
Efek samping serius
Obat ini juga dapat menimbulkan efek samping yang lebih serius. Jika kamu memiliki efek samping yang lebih serius ini segeralah hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan secara cepat agar tidak membahayakan tubuh.
Berikut adalah efek samping serius yang mungkin dialami jika mengonsumsi obat ini secara berlebihan.
- Gula darah rendah yang lebih parah (kurang dari 35 hingga 40 mg/ dL)
- Reaksi hipersensitivitas (alergi)
- Kerusakan hati
- Jumlah sel darah atau trombosit menjadi rendah
- Kadar natrium yang rendah (hiponatremia)
Peringatan penggunaan glimepiride pada kondisi tertentu
Penyakit G6PD: Obat ini dapat menyebabkan anemia hemolitik (penghancuran sel darah merah) pada orang dengan masalah G6PD. Dokter mungkin saja tidak akan meresepkan obat ini jika kamu memiliki kondisi ini.
Penyakit ginjal: Glimepiride dapat dikeluarkan oleh tubuh melalui ginjal. Jika ginjal tidak berfungsi, obat ini dapat menumpuk dan menyebabkan gula darah rendah. Dokter mungkin saja memulai dosis yang lebih rendah.
Penyakit hati: Glimiperide belum sepenuhnya diteliti pada pasien dengan penyakit hati. Jika kamu menderita penyakit hati mungkin saja kamu akan lebih sensitif pada obat ini.
Sebaiknya selalu konsumsilah glimepiride sesua anjuran dari dokter, jangan mengonsumsinya secara berlebihan dan sembarangan karena obat ini dapat menimbulkan efek samping bagi tubuh.
Punya pertanyaan lebih lanjut soal obat ini? Silakan chat langsung dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!
Lakukan upaya pencegahan diabetes dengan deteksi dini. Yuk, cek risiko prediabetes melalui GrabHealth atau selengkapnya di aplikasi Good Doctor.