Share This Article
Radang sendi merupakan penyakit yang tidak boleh disepelekan. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dari berbagai macam usia. Akan tetapi, radang sendi lebih sering terjadi pada orang yang berusia di atas 65 tahun.
Salah satu yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah obat piroxicam. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai obat ini, simak ulasan berikut.
Apa itu obat piroxicam dan bagaimana cara kerjanya?
Obat piroxicam digunakan untuk mengurangi rasa sakit, pembengkakan, dan kekakuan sendi yang diakibatkan oleh radang sendi.
Mengurangi gejala terkait dengan radang sendi berarti membantumu untuk lebih banyak melakukan kegiatan sehari-hari secara normal.
Obat ini dikenal sebagai obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). NSAID sendiri digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan.
Obat ini tidak akan menyembuhkan radang sendi dan hanya akan membantumu untuk mengurangi gejala radang sendi selama kamu terus menggunakannya.
Ini biasanya dapat membantu mengatasi artritis reumatoid, osteoartritis, atau bahkan ankylosing spondylitis yang merupakan suatu bentuk radang sendi yang memengaruhi tulang belakang.
Obat tersebut juga dapat dikonsumsi dalam bentuk kapsul, serta tablet 10 mg dan 20 mg. Tak hanya itu saja, obat ini juga tersedia dalam bentuk gel.
Cara kerja obat piroxicam
Obat piroxicam bekerja dengan menghalangi aksi suatu zat dalam tubuh yang disebut cyclo-oxygenase (COX). COX terlibat dalam produksi berbagai bahan kimia di dalam tubuh. Beberapa di antaranya dikenal sebagai prostaglandin.
Prostaglandin sendiri diproduksi oleh tubuh untuk merespons cedera, penyakit, serta beberapa kondisi tertentu. Ini dapat menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan peradangan.
Piroxicam memblokir produksi prostaglandin tersebut, sehingga obat ini secara efektif dapat mengurangi peradangan dan nyeri.
Food and Drug Administration (FDA) sendiri menyetujui penggunaan obat ini pada tahun 1982. Akan tetapi karena efek samping yang dimilikinya, obat ini tidak diperbolehkan menjadi NSAID pertama yang diresepkan untuk meringankan kondisi radang sendi.
Selain itu, obat ini pun tidak lagi direkomendasikan untuk menghilangkan rasa sakit dan peradangan jangka pendek dalam kondisi seperti gout akut, keseleo otot, atau pengobatan setelah operasi.
Hal yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi obat piroxicam
Obat ini tidak boleh digunakan secara sembarangan. Ada beberapa peringatan yang harus kamu perhatikan sebelum menggunakan obat ini untuk mengatasi radang sendi.
1. Peringatan risiko penyakit jantung
Obat ini termasuk dalam kelas obat yang disebut sebagai obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Obat jenis ini dapat meningkatkan risiko masalah serius terkait dengan jantung, seperti serangan jantung dan stroke.
Risiko akan lebih tinggi jika kamu menggunakan obat ini dalam jangka panjang atau dengan dosis tinggi. Risiko juga dapat terjadi jika sebelumnya sudah memiliki masalah jantung atau faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi.
2. Peringatan pendarahan lambung
Obat ini dapat menyebabkan ulkus dan pendarahan yang terjadi di dalam perut atau usus. Ini dapat terjadi kapan saja selama pengobatan dan bahkan dapat muncul tanpa gejala, kondisi ini sangat fatal.
Risiko terjadinya hal ini akan semakin tinggi pada orang yang berusia di atas 65 tahun.
3. Peringatan tekanan darah tinggi
Obat ini juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau membuat tekanan darah tinggi menjadi semakin memburuk.
Kamu mungkin perlu untuk mengecek tekanan darahmu sesering mungkin saat menggunakan obat ini.
4. Peringatan terjadinya retensi air dan pembengkakan
Jika kamu memiliki masalah retensi air atau masalah jantung, kamu harus selalu memerhatikan gejala retensi air ketika kamu menggunakan obat ini.
5. Peringatan asma
Obat piroxicam dapat menyebabkan serangan asma. Jika kamu sebelumnya memiliki masalah asma yang dapat dipicu oleh aspirin, sebaiknya jangan mengonsumsi obat ini. Hal tersebut dikarenakan obat ini dapat memungkinkan menjadi pemicu serangan asma.
6. Peringatan pada ibu hamil
Belum ada penelitian yang cukup pada ibu hamil bagaimana obat ini dapat berpengaruh pada janin.
Sebaiknya, hindarilah mengonsumsi obat ini pada trimester ketiga kehamilan. Karena jika mengonsumsi obat ini saat hamil bisa saja membahayakan kehamilan.
7. Peringatan pada ibu menyusui
Bila dikonsumsi oleh ibu menyusui, kandungan obat ini akan masuk ke dalam ASI. Hal tersebut dapat menyebabkan efek samping pada anak. Sangat tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat ini saat sedang menyusui.
8. Peringatan pada orang lanjut usia
Pada orang yang berusia di atas 65 tahun, obat ini akan diproses oleh tubuh lebih lambat.
Dokter mungkin saja akan memberikan dosis yang lebih rendah, sehingga tidak terdapat penumpukan obat yang berlebihan pada tubuh. Terlalu banyak obat akan sangat membahayakan tubuh.
Baca juga: Mengenal Ranitidin: Cara Penggunaan Hingga Efek Sampingnya
Interaksi yang ditimbulkan dengan penggunaan obat lain
Prioxicam dalam bentuk kapsul yang dikonsumsi dapat berinteraksi dengan obat lain, vitamin, atau herbal yang juga dikonsumsi. Interaksi merupakan hal yang terjadi ketika suatu zat mengubah cara kerja obat. Interaksi dapat berbahaya atau dapat membuat obat bekerja lebih baik.
Untuk mencegah bahaya terjadinya interaksi, sebaiknya sebelum kamu mengonsumsi obat ini berkonsultasilah terlebih dahulu pada dokter. Beritahukan dokter jika kamu juga mengonsumsi obat lain, vitamin, atau herbal.
Beberapa obat yang dapat menimbulkan interaksi dengan piroxicam di antaranya adalah:
- Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID): Mengonsumsi obat ini dengan NSAID lain akan meningkatkan efek samping, termasuk sakit perut. Contoh NSAID lain adalah aspirin, ibuprofen, dan naproxen
- Obat antiinflamasi yang memodifikasi penyakit: Mengonsumsi methotrexate dengan obat ini dapat menyebabkan bahaya dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan efek samping, seperti mual, muntah, diare, sariawan, demam, dan bahkan dapat menyebabkan kerontokan rambut
- Obat tekanan darah: Mengonsumsi obat tekanan darah tertentu dengan piroxicam memungkinkan obat tersebut tidak akan berfungsi dengan baik. Contoh obat tekanan darah ini adalah, angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors dan diuretik (pil air)
- Antikoagulan atau pengencer darah: Salah satu obat ini adalah warfarin. Mengonsumsi warfarin dengan piroxicam akan meningkatkan risiko pendarahan lambung dan usus
Karena interaksi yang dapat ditimbulkan tersebut, maka sangat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter atau bertanyalah kepada apoteker sebelum kamu mengonsumsi obat ini.
Bagaimana mengonsumsi obat piroxicam yang benar?
Untuk menjaga keamanan dalam mengonsumsi obat ini, ikutilah petunjuk dokter. Jangan mengonsumsi obat ini lebih banyak, lebih sering, atau lebih lama dari aturan yang diberikan oleh dokter. Hal tersebut berguna untuk menghindari efek samping yang berbahaya bagi tubuh.
Kamu juga dapat mengikuti petunjuk yang tersedia dalam kemasan produk. Bacalah dan ikuti petunjuknya secara berhati-hati. Bertanyalah pada dokter atau apoteker bila kamu bingung untuk mengonsumsi obat ini.
Untuk mengonsumsi obat dalam bentuk kapsul dan tablet, sebaiknya ditelan dengan menggunakan air minum. Jangan menghancurkan atau mengunyahnya.
Ketika digunakan untuk radang sendi yang parah dan terus menerus, obat ini harus diminum secara teratur seperti yang diperintahkan oleh dokter.
Biasanya obat ini mulai bekerja dalam waktu 1 minggu, tetapi dalam kasus yang parah dapat bekerja dalam waktu 2 minggu.
Dosis pada setiap pasien akan berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh umur, kondisi perawatan, kondisi medis lain, serta bagaimana reaksi pertama pada obat ini. Berikut adalah dosis yang disarankan untuk penggunaan obat ini.
- Dosis untuk osteoarthritis
Dosis dewasa (18 tahun atau lebih): Untuk penggunaannya terhadap orang dewasa, sebaiknya konsumsilah obat 20 mg yang diminum 1 kali sehari. Kamu juga dapat mengonsumsi 10 mg 2 kali sehari dalam dosis yang diberikan dengan jarak yang sama
Dosis anak-anak (0-17 tahun): Dosis untuk anak-anak dibawah 18 tahun belum ditetapkan
- Dosis untuk artritis reumatoid
Dosis dewasa (18 tahun atau lebih): Sebaiknya, konsumsilah obat 20 mg yang diminum 1 kali sehari. Kamu juga dapat mengonsumsi 10 mg yang diminum 2 kali sehari dalam dosis yang diberikan dengan jarak yang sama
Dosis anak-anak (0-17 tahun): Dosis untuk anak-anak dibawah 18 tahun belum ditetapkan
Jika kamu lupa untuk mengonsumsi obat ini, segeralah meminum obat setelah kamu ingat.
Namun yang perlu diperhatikan adalah jika kamu lupa mengonsumsinya ketika berdekatan dengan dosis selanjutnya, lewatilah dosis yang terlewat dan kembalilah pada dosis reguler. Jangan mengonsumsi dosis ganda untuk mengganti dosis yang terlewat.
Simpan obat ini dalam suhu 15°C dan 30°C, jaga agar wadah tertutup rapat, lindungi obat ini dari cahaya, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Bagaimana mengonsumsi piroxicam ketika berpergian?
Jangan khawatir, jika kamu sedang berpergian dan butuh untuk mengonsumsi obat ini kamu dapat melakukan cara di bawah ini:
- Jangan lupa untuk selalu membawa obatmu. Saat terbang, janganlah menaruh obat di dalam koper, sebaiknya simpanlah di dalam tas jinjing
- Jangan khawatir dengan mesin sinar-X bandara. Hal tersebut tidak akan membahayakan obat
- Bawalah selalu wadah resep asli obat. Hal ini dikarenakan kamu mungkin saja perlu untuk menunjukkan pada petugas bandara tentang label farmasi untuk pengobatanmu
- Jangan menaruh obat ini di dalam sarung kompartemen mobil atau bahkan meninggalkannya di dalam mobil. Pastikan untuk tidak melakukan ini ketika cuaca sedang sangat panas dan sangat dingin
Efek samping obat piroxicam
Seiring dengan kegunaan yang diberikan, obat ini juga dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak diinginkan.
Namun, efek samping ini tidak semua dapat terjadi. Berikut adalah efek samping yang dapat disebabkan oleh obat ini:
Efek samping paling umum:
- Diare
- Pusing
- Sakit kepala
- Maag
- Kulit gatal atau munculnya ruam
- Mual atau bahkan muntah
- Kembung
- Urin berwarna keruh
- Sembelit
- Perubahan berat badan
Efek samping yang jarang terjadi:
- Gusi berdarah
- Penglihatan kabur
- Perasaan terbakar di dada atau perut
- Rasa lelah yang ekstrem
- Pingsan
- Menggigil
- Demam
Efek samping yang serius:
- Reaksi alergi
- Serangan jantung atau stroke
- Kerusakan pada ginjal
- Gagal jantung
- Gangguan perut
- Gangguan pada hati
Untuk mengonsumsi obat ini harus sesuai dengan anjuran yang ada dan tidak boleh mengonsumsinya secara berlebihan. Hal tersebut dikarenakan jika mengonsumsinya secara berlebihan akan mengalami overdosis.
Segeralah hubungi dokter jika muncul salah satu gejala overdosis di bawah ini.
Gejala overdosis:
- Agitasi
- Depresi
- Gatal-gatal
- Otot berkedut
- Pembengkakan pada pergelangan kaki dan tangan
- Rasa kantuk yang tidak biasa, letih, lemah, dan perasaan lesu
Ada beberapa efek samping lain yang tidak disebutkan di atas yang juga dapat muncul. Jika hal ini terjadi, jangan ragu untuk bertanya pada dokter.
Piroxicam vs meloxicam
Selain piroxicam, terdapat obat lain untuk mengobati peradangan sendi yaitu meloxicam.
Sama seperti piroxicam, meloxicam juga termasuk obat NSAID. Cara kerjanya pun sama dengan piroxicam, yaitu dengan menghambat COX dalam tubuh.
Jika bicara piroxicam vs meloxicam, keduanya sama-sama ampuh mengatasi peradangan sendi. Seperti yang tertulis dalam sejumlah penelitian.
Salah satu penelitian menunjukkan keampuhan piroxicam vs meloxicam. Hasilnya, penggunaan piroxicam 20 miligram dan meloxicam sekali sehari dalam 6 minggu, sama-sama efektif dan tidak ada perbedaan yang signifikan.
Begitu juga dengan penelitian lainnya, yang mengungkap perbandingan tolerabilitas lokal, keamaan dan kemanjuran kedua obat tersebut. Hasilnya, pada dua kelompok sangat baik disertai dengan keamanan dan kemanjuran yang baik pada pengobatan osteoartritis.
Meski menunjukkan hasil yang baik, penggunaan obat harus sesuai rekomendasi dari dokter.
Efek samping penggunaan obat ini harus selalu diperhatikan. Jika efek samping tidak kunjung hilang, segeralah hubungi dan periksakan diri ke dokter. Hal ini berguna agar mendapatkan perawatan yang tepat.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!