Share This Article
Methotrexate (metotreksat) yang juga dikenal amethopterin merupakan golongan obat yang memengaruhi respons imun (imunosupresan). Obat ini pertama kali digunakan dalam dunia medis pada 1947.
Methotrexate termasuk dalam daftar obat esensial organisasi kesehatan dunia (WHO) dan merupakan obat paling efektif dibutuhkan dalam dunia kesehatan.
Berikut adalah informasi mengenai obat methotrexate, manfaat, cara pakai, dosis, serta risiko efek samping yang mungkin terjadi.
Untuk apa obat methotrexate?
Methotrexate kerapkali digunakan untuk mengobati kanker, penyakit autoimun, kehamilan ektopik, dan aborsi medis. Obat ini juga digunakan untuk mengobati psoriasis parah dan rheumatoid arthritis pada orang dewasa.
Methotrexate mungkin sulit kamu jumpai di beberapa apotek karena umumnya diberikan melalui suntikan atau digunakan sebagai obat oral.
Apa fungsi dan manfaat obat methotrexate?
Methotrexate berfungsi sebagai agen kemoterapi dan memiliki sifat menekan sistem kekebalan tubuh. Ia bekerja dengan memblokir penggunaan asam folat dalam tubuh yang berperan dalam imunitas.
Sifat tersebut membuat methotrexate efektif dalam mengganggu pertumbuhan sel tubuh tertentu, terutama sel yang berkembang biak dengan cepat.
Dalam dunia medis, methotrexate memiliki manfaat untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan yang berkaitan dengan kondisi berikut:
1. Kanker payudara
Methotrexate digunakan dalam pengobatan untuk kanker payudara baik sebagai obat tunggal atau dalam kombinasi dengan kemoterapi. Terkadang, obat ini digunakan sebagai terapi pendukung kemoterapi lini pertama dalam kombinasi dengan obat lain.
Umumnya methotrexate dikombinasikan dengan siklofosfamid dan fluorourasil sebagai kemoterapi. Pengobatan pada pasien dengan penyakit nodus positif lebih direkomendasikan untuk dikombinasi dengan antrasiklin.
Beberapa penelitian menunjukkan antrasiklin dapat meningkatkan kelangsungan hidup pada pasien premenopause dan postmenopause. Dengan demikian, pemakaian untuk wanita lanjut usia lebih disarankan untuk dikombinasi dengan antrasiklin.
2. Kanker kepala dan leher
Methotrexate juga digunakan untuk pengobatan paliatif karsinoma kepala dan leher berulang atau metastasis.
Obat biasa diberikan sebagai obat tunggal atau dalam terapi kombinasi dengan agen kemoterapi lain. Agen antineoplastik lain yang sering dikombinasikan misalnya, bleomycin, fluorouracil, atau vincristine.
Beberapa terapi kombinasi dengan cisplatin, methotrexate, bleomycin, dan vincristine telah digunakan. Terapi kombinasi ini terutama diberikan untuk karsinoma sel skuamosa berulang atau metastatik pada kepala dan leher.
3. Leukimia
Methotrexate diberikan dalam kombinasi dengan agen kemoterapi lain untuk leukimia akut. Selain itu, obat ini juga termasuk obat terapi lini pertama dengan merkaptopurin untuk leukemia limfoblastik akut.
Methotrexate jarang digunakan sebagai obat tunggal dalam mengobati leukemia myeloblastik akut karena dinilai kurang efektif. Beberapa ahli medis dunia lebih merekomendasikan untuk dikombinasi dengan agen lain sebagai obat terapi.
4. Kanker paru-paru
Methatrezate telah digunakan dalam terapi lini kedua untuk kanker paru-paru yang masih belum terlalu besar.
Namun, beberapa ahli medis lebih menyarankan agen kemoterapi lain meskipun obat ini telah diberi label untuk digunakan pada jenis sel skuamosa kanker paru-paru.
5. Limfoma
Limfoma adalah kanker yang muncul di kelenjar getah bening atau organ lain dari sistem limfatik. Ada banyak jenis limfoma dan perawatan yang dibutuhkan tergantung pada jenis yang kanker yang muncul.
Methotrexate diberikan dalam kombinasi dengan agen kemoterapi sebagai terapi pemeliharaan untuk limfoma limfoblastik non-Hodgkin. Obat ini dapat diberikan untuk jenis kanker tingkat tinggi. Selain itu, obat juga dapat dijadikan terapi alternatif untuk limfoma non-Hodgkin tingkat menengah.
Obat ini juga telah digunakan dalam kombinasi dengan siklofosfamid, doksorubisin, vinkristin, dan prednison. Kombinasi ini biasanya diberikan untuk terapi lini pertama limfoma non-Hodgkin tingkat menengah.
Namun, obat dinilai kurang efektif untuk mengatasi limfoma hodgkin sehingga tidak direkomendasikan untuk diberikan sebagai pengobatan. Meskipun dikombinasikan dengan agen lain, obat telah menunjukkan respons yang buruk jika kanker terdiagnosis sebagai limfoma hodgkin.
6. Osteosarcoma
Osteosarcoma, juga disebut sarkoma osteogenik, adalah jenis kanker paling umum yang dimulai dari tulang. Sel kanker pada tumor ini terlihat seperti bentuk awal sel tulang pada umumnya. Namun, jaringan tulang pada osteosarkoma tidak sekuat tulang normal.
Pengobatan osteosarcoma biasanya dapat diberikan mithotrexate dengan terapi dosis tinggi. Pengobatan diikuti oleh leucovorin atau levoleucovorin rescue dalam kombinasi regimen kemoterapi sebagai tambahan.
Kombinasi tersebut diberikan terutama untuk reseksi bedah atau amputasi tumor primer pada pasien dengan osteosarcoma nonmetastatik. Obat juga dinilai efektif sebagai komponen kemoterapi kombinasi tambahan pada pasien dengan osteosarkoma metastatik.
7. Psoriasis
Psoriasis adalah masalah kulit umum di mana terdapat kelainan siklus pada sel kulit. Hal ini dapat menyebabkan sel menumpuk dengan cepat di permukaan kulit.
Sel kulit tersebut akan membentuk sisik dan bercak merah yang terasa gatal dan terkadang nyeri. Pengobatan dilakukan dengan tujuan untuk menghentikan pertumbuhan sel-sel kulit yang begitu cepat.
Biasanya, methotrexate diberikan untuk mengontrol gejala psoriasis berat yang tidak mudah dihilangkan. Obat ini juga diberikan apabila terapi lain tidak cukup responsif untuk mengobati psoriasis yang muncul.
Obat hanya dapat diberikan setelah diagnosis pasti, seperti biopsi atau setelah konsultasi dermatologis. Penanganan yang tepat harus didasarkan pada diagnosis yang cermat sebelum menentukan cara pengobatan.
8. Radang sendi
Radang sendi atau rheumathoid arthtritis merupakan masalah sendi kronis di mana muncul peradangan di bagian sendi tertentu. Penyebab dari radang sendi bisa disebabkan oleh kelainan autoimun.
Biasanya orang dengan masalah ini memiliki sistem kekebalan tubuh yang gagal mengenali imunnya sendiri. Pengobatan biasanya dilakukan jika gejalanya terus berlanjut meskipun telah diberikan terapi obat antiinflamasi nonsteroid yang memadai.
Kemanjuran penggunaan methotrexate untuk rematik dalam jangka panjang diketahui jauh lebih besar daripada obat-obatan lini pertama lain. Namun, selain digunakan sebagai obat tunggal, obat ini juga diberikan dalam kombinasi untuk mengatasi beberapa masalah rematik.
9. Neoplasma trofoblas
Penyakit trofoblas gestasional merupakan istilah untuk menyebut sekelompok tumor langka yang terdiri dari sel trofoblas. Umumnya masalah ini terbentuk di dalam rahim dan hampir selalu berhubungan dengan kehamilan.
Pengobatan neoplasma trofoblas pada wanita dapat diberikan sebagai obat tunggal atau kombinasi dengan leucovorin. Namun, obat tidak dapat diberikan bagi wanita yang mengalami gangguan fungsi ginjal atau hati.
Pengobatan juga tidak dapat dilakukan bagi wanita yang gagal merespons terapi metotreksat sebelumnya. Terapi lain yang direkomendasikan biasanya adalah daktinomisin.
Methotrexate sangat efektif diberikan pada pasien yang menderita penyakit hanya dalam waktu singkat sebelum memulai kemoterapi. Selain itu, obat juga efektif diberikan pada wanita yang memiliki konsentrasi gonadotropin awal yang rendah dan tidak mengalami metastasis.
Methotrexate juga telah digunakan sebagai profilaksis terhadap penyakit trofoblas ganas pada pasien yang telah didiagnosis mola hidatidosa.
10. Kanker kandung kemih
Methotrexate juga digunakan sebagai kombinasi dengan vinblastin dan cisplatin sebagai terapi lini pertama atau kedua untuk kanker kandung kemih.
Namun, obat ini dapat tidak diberikan apabila ada pertimbangan untuk pengobatan kanker kandung kemih stadium lanjut. Obat ini juga tidak disarankan untuk pengobatan metastatik pada pasien dengan disfungsi ginjal, edema, pengumpulan cairan pleura, atau asites.
Merek dan harga obat methotrexate
Methotrexate mungkin cukup jarang bisa kamu jumpai di apotek. Namun, obat ini bisa kamu dapatkan dengan rekomendasi dari dokter.
Beberapa informasi mengenai merek dan harga obat methotrexate bisa kamu lihat berikut ini:
- Rheu-Trex 2,5mg. Sediaan tablet methotrexate yang bisa kamu dapatkan dengan harga berkisar Rp8.800-Rp11.000/tablet.
- PFZ Methotrexate 2,5mg. Sediaan tablet yang bisa kamu dapatkan dengan harga berkisar Rp470.000-Rp589.000/box.
- Ferxate 2,5mg tablet. Sediaan tablet yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp220.000-Rp250.000.
Bagaimana cara minum obat methotrexate?
Baca dan ikuti semua petunjuk penggunaan obat yang tertera di label kemasan resep obat sesuai arahan dari dokter. Jangan minum dosis lebih atau kurang dari yang diinstruksikan oleh dokter.
Obat ini mungkin tidak perlu kamu konsumsi setiap hari. Obat biasanya diminum hanya sekali seminggu, atau 2 hingga 4 kali seminggu. Dokter mungkin akan menyuruh kamu untuk istirahat satu minggu tanpa minum obat kemudian baru memulai minum obat kembali.
Gunakan obat sesuai dosis yang tepat. Berhati-hatilah saat mengonsumsi obat ini karena beberapa orang meninggal setelah salah minum methotrexate setiap hari.
Methotrexate paling baik dikonsumsi saat perut kosong. Kamu bisa minum obat ini dengan makanan untuk mengurangi rasa mual yang mungkin ditimbulkannya. Cobalah untuk meminumnya pada hari dan waktu yang sama sesuai yang dijadwalkan.
Methotrexate harus diminum secara teratur agar efektif. Jangan berhenti minum obat kecuali ada petujuk dari dokter.
Obat ini dapat menjadi racun bagi organ tubuh dan dapat menurunkan jumlah sel darah. Kamu perlu sering menjalani tes medis dan mungkin memerlukan biopsi hati atau rontgen dada sesekali.
Jika kamu perlu dibius untuk perawatan gigi, beri tahu dokter bahwa kamu sedang menggunakan methotrexate.
Simpan obat pada suhu kamar jauh dari kelembapan, panas, dan cahaya matahari setelah digunakan. Kamu dapat menyimpan obat di lemari es, tetapi jangan dibekukan. Buang obat yang tidak digunakan setelah 60 hari jika disimpan pada suhu kamar.
Berapa dosis obat methotrexate?
Dosis dewasa
Koriokarsinoma
- Dosis lazim melalui suntikan: 15-30mg setiap hari selama 5 hari. Ulangi setelah setidaknya 1 minggu untuk 3-5 pengobatan.
- Dosis alternatif: 0,25-1mg setiap 48 jam untuk 4 dosis diikuti asam folinat.
- Pengobatan diulangi dengan interval 7 hari untuk 4 program atau lebih.
Leukemia limfoblastik akut
Dosis pemeliharaan: 15mg/m2 sekali atau dua kali seminggu dengan kombinasi obat lain.
Mikosis fungoides
Dosis lazim melalui suntikan intramuskular: 50mg setiap minggu sebagai dosis tunggal atau 2 dosis terbagi.
Penyakit Crohn
- Dosis lazim melalui suntikan intramuskular: 25mg setiap minggu sekali selama 16 minggu.
- Untuk Dosis lazim lelaui mulut (oral): 12,5-22,5mg sekali seminggu sampai 1 tahun.
- Dosis pemeliharaan: 15mg setiap minggu.
Osteosarcoma
- Dosis awal yang dianjurkan: 12g/m2 sebagai infus 4 jam diikuti dengan asam folinat sebagai terapi kombinasi.
- Dosis dapat ditingkatkan menjadi 15g/m2 pada pengobatan selanjutnya jika dosis awal tidak mencukupi untuk mencapai konsentrasi puncak 454 mcg/mL pada akhir infus.
- Infus methotrexate diberikan pada minggu 4, 5, 6, 7, 11, 12, 15, 16, 29, 30, 44 dan 45 pasca operasi dalam kombinasi dengan agen kemoterapi lainnya.
- Asam folinat dapat diberikan secara oral atau injeksi mulai 24 jam setelah dimulainya infus methotrexate.
- Berikan obat melalui parenteral apabila pasien mengalami toksisitas gastrointestinal, seperti mual, muntah.
- Dosis lazim untuk asam folinat: 15mg tiap 6 jam selama total 60 jam atau total 10 dosis.
Kanker payudara
Dosis melalui intravena: 10-60mg/m2 dan bisa dikombinasikan dengan siklofosfamid dan fluorourasil.
Limfosarkoma
Dosis diberikan melalui intravena hingga 30mg perkg diikuti dengan asam folinat.
Leukemia limfoblastik akut
- Dosis pemeliharaan melalui intravena: 2,5mg perkg setiap 14 hari.
- Dosis pemeliharaan melalui mulut (oral): 15mg/m2 sekali atau dua kali seminggu dengan kombinasi obat lain.
Psoriasis
- Dosis lazim melalui mulut (oral): 10-25mg setiap minggu sebagai dosis tunggal.
- Dosis lazim melalui parenteral: 10-25mg setiap minggu sebagai dosis tunggal.
- Sesuaikan dosis berikutnya berdasarkan respons.
Radang sendi
- Dosis lazim: 7,5mg sekali seminggu disesuaikan dengan respons.
- Dosis maksimal: 20mg per minggu.
Apakah methotrexate aman untuk ibu hamil dan menyusui?
U.S. Food and Drug Administration (FDA) memasukkan obat ini dalam golongan obat kategori kehamilan X. Artinya obat ini tidak boleh diberikan pada ibu hamil karena telah menujukkan risiko merugikan pada janin (teratogenik).
Obat ini juga telah diketahui dapat terserap dalam ASI sehingga tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui.
Apa efek samping obat methotrexate yang mungkin terjadi?
Hentikan pemakaian obat segera dan hubungi dokter apabila muncul reaksi efek samping berikut setelah kamu menggunakan obat ini:
- Reaksi alergi terhadap methotrexate, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, bengkak di wajah atau tenggorokan.
- Reaksi kulit yang parah, termasuk demam, sakit tenggorokan, mata terasa terbakar, nyeri kulit, ruam kulit merah atau ungu yang menyebar dan menyebabkan melepuh dan mengelupas.
- Nyeri dada mendadak, mengi, batuk kering, batuk berlendir, sesak napas
- Demam, menggigil, kelenjar getah bening membengkak, berkeringat di malam hari, penurunan berat badan
- Muncul lecet atau bisul di mulut, gusi merah atau bengkak, kesulitan menelan
- Muntah, diare, muncul darah di urine atau tinja
- Perubahan kulit seperti kemerahan dan bengkak
- Gangguan ginjal, seperti susah atau sedikit buang air kecil, bengkak di kaki atau pergelangan kaki
- Gangguan hati yang ditandai dengan bengkak di sekitar bagian tengah tubuh, sakit perut sisi kanan atas, mual, kehilangan nafsu makan, urine berwarna gelap, penyakit kuning
- Tanda-tanda kerusakan sel tumor, seperti kelelahan, kram otot, mual, muntah, diare, detak jantung cepat atau lambat, kesemutan di tangan dan kaki atau di sekitar mulut.
- Gangguan saraf, seperti kebingungan, kantuk, masalah koordinasi, perasaan mudah marah, sakit kepala, leher kaku, masalah penglihatan, kejang
Efek samping umum yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi methotrexate, antara lain:
- Demam, menggigil, kelelahan, tidak enak badan
- Jumlah sel darah rendah
- Muncul luka pada mulut
- Mual
- Sakit perut
- Tes fungsi hati yang abnormal
- Rambut rontok
- Sensasi terbakar pada luka di kulit
- Lebih sensitif terhadap cahaya.
Peringatan dan perhatian
Kamu tidak boleh mengonsumsi methotrexate apabila memiliki riwayat alergi obat ini sebelumnya. Kamu mungkin juga tidak boleh mengonsumsi obat ini bila memiliki kondisi berikut:
- Alkoholisme, sirosis, atau penyakit hati kronis
- Jumlah sel darah rendah
- Sistem kekebalan tubuh lemah atau gangguan sumsum tulang
- Kamu sedang hamil atau menyusui.
Untuk memastikan bahwa kamu aman menggunakan obat ini, beritahu dokter apabila kamu memiliki riwayat kesehatan tertentu, terutama:
- Masalah hati, terutama cairan di perut (asites)
- Penyakit ginjal
- Masalah paru-paru, terutama cairan di paru-paru (efusi pleura)
- Pengobatan radiasi
- Sakit maag atau kolitis ulserativa.
Obat ini bisa memengaruhi kesuburan baik pada pria maupun wanita. Namun, penting untuk menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan karena methotrexate dapat membahayakan bayi jika kehamilan benar-benar terjadi.
Jangan menyusui saat menggunakan obat ini, dan setidaknya satu minggu setelah dosis terakhir kamu menggunakannya.
Beritahu dokter tentang semua obat-obatan lain yang sedang kamu gunakan, terutama:
- Obat antibiotik atau golongan obat sulfa
- Asam folat
- Merkaptopurin
- Teofilin atau aminofilin
- NSAID (obat antiinflamasi nonsteroid) , seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, celecoxib, diklofenak, indometasin, meloxicam, dan lain-lain.
- Obat asam lambung, seperti esomeprazole, lansoprazole, omeprazole, pantoprazole, dan lain-lain.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!