Share This Article
Methylphenidate atau metilfenidat merupakan salah satu obat saraf yang memiliki fungsi hampir sama dengan amfetamin. Obat ini kali pertama dipatenkan pada 1944 dan mendapat izin untuk digunakan dalam bidang medis pada 1955.
Berikut ini informasi untuk apa obat methylphenidate, manfaat, dosis, cara pakai, serta risiko efek samping yang mungkin terjadi.
Baca Juga: Chlorpromazine
Untuk apa obat methylphenidate?
Methylphenidate adalah obat stimulan sistem saraf pusat yang digunakan untuk mengobati gangguan attention deficit disorder (ADD), attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), dan narkolepsi.
Obat ini biasa diberikan untuk anak-anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian.
Obat ini tersedia dalam bentuk sediaan tablet oral dan obat yang dipakai melalui permukaan kulit, biasanya berupa plester atau obat oles (transdermal).
Apa fungsi dan manfaat obat methylphenidate?
Methylphenidate (metilfenidat hidroklorida) berfungsi memengaruhi bahan kimia di otak dan saraf yang berkontribusi pada hiperaktif dan kontrol impuls.
Cara kerja obat ini memiliki peran dalam mengendalikan kontrol perhatian dan jam tidur manusia yang berkaitan dengan sistem saraf pusat.
Dalam bidang medis khususnya psikiatri, obat ini dimanfaatkan untuk menangani kondisi berikut:
1. Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (ADHD)
ADHD merupakan gangguan yang biasanya terjadi pada anak-anak. Gejala yang mungkin dapat diamati adalah anak tidak bisa diam, suka berlebihan, emosi sulit terkendali.
Anak juga sukar memusatkan perhatian dengan sesuatu di sekelilingnya sehingga cenderung menjadi abai.
Metilfenidat menjadi aternatif pengobatan lini pertama untuk gangguan ADHD. Penambahan terapi perilaku dapat memiliki manfaat tambahan pada hasil pengobatan.
Dosis pengobatan bergantung dari respons pasien yang diobati. Manfaat jangka pendek dan efektivitas biaya methylphenidate sudah diklaim paling baik dibandingkan obat lain.
Besarnya potensi pengobatan dan risiko dari methylpenidate dalam mengobati ADHD masih belum pasti hingga saat ini. Namun, dibandingkan risiko obat lain yang serupa (amfetamin), obat ini jauh lebih aman.
Meskipun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menambahkan methylphenidate dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia karena potensi manfaat dan risiko yang masih belum memadai.
Orang dengan ADHD memiliki peningkatan risiko gangguan penggunaan zat tanpa pengobatan, tetapi penggunaan obat stimulan mengurangi risiko ini.
Methylphenidate pelepasan segera digunakan setiap hari untuk mencapai efek kontrol gejala ADHD.
Pengobatan ADHD dengan methylphenidate ditujukan untuk memperbaiki perilaku psikologis, pendidikan, sosial, dan perbaikan lainnya.
Pengobatan methylphenidate baik digunakan untuk anak-anak usia di atas 6 tahun, remaja, dan orang dewasa yang memenuhi kriteria pengobatan.
2. Gangguan tidur kronis (narkolepsi)
Gangguan tidur kronis (narkolepsi) atau lebih dikenal sebagai serangan tidur mendadak. Gangguan kesehatan ini membuat seseorang susah tidur di malam hari, tetapi sangat mudah tidur di siang hari.
Mereka bahkan bisa tidur di mana saja saat siang hari, mudah terjadi karena rasa kantuk berat.
Metilfenidat diklaim efektif dalam meningkatkan tubuh tetap terjaga, kewaspadaan, dan kinerja otak dalam mengelola respons.
Obat ini telah menunjukkan efektifitas yang baik pada orang yang terdiagnosis menderita narkolepsi. Namun, penggunaan obat pada orang sehat tidak dapat memberikan efek demikian.
3. Gangguan bipolar
Methylphenidate juga diklaim dapat membantu mengatasi gangguan bipolar. Meskipun hal ini bukan ditujukan sebagai pengobatan utama.
Gangguan bipolar yang terjadi bersamaan dan gangguan ADHD menunjukkan bahwa farmakoterapi untuk ADHD dapat memperburuk gejala gangguan bipolar dan sebaliknya.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Oktober 2016 di AJP In Advance menunjukkan bahwa metilfenidat dapat meningkatkan risiko munculnya mania.
Hal tersebut terjadi apabila methylphenidate digunakan pada pasien dengan ADHD dan diberikan bersamaan tanpa obat penenang.
Pemberian obat ini pada pasien gangguan bipolar dapat dilakukan apabila gejala yang terdiagnosis pada pasien tanpa berkaitan dengan ADHD.
Methylphenidate telah dianjurkan sebagai agen antidepresan yang efektif dalam depresi unipolar, dan depresi sekunder akibat penyakit medis.
Pemberian amfetamin telah terbukti mengurangi perilaku manik, tetapi berisiko tinggi dengan ketergantungan. Penggunaan obat ini mungkin dapat memiliki risiko ketergantungan yang lebih rendah dari amfetamin.
4. Gangguan depresi mayor
Menurut pedoman American Psychiatric Association, jika pasien dengan gangguan depresi mayor tidak merespons setelah 4-8 minggu terapi, maka dilakukan perubahan dosis atau pengalihan ke obat baru.
Penggunaan kombinasi antidepresan standar dengan agen dopaminergik dan psikostimulan dapat mempercepat dan meningkatkan respons jika diberikan pada awal pengobatan.
Penggunaan metilfenidat dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan utama dari pengobatan antidepresif. Kombinasi obat atidepresan dengan methylphenidate dapat berguna untuk pasien yang membutuhkan pengobatan depresi yang cepat.
Namun, penggunaan stimulan seperti methylphenidate dalam kasus depresi yang resistan terhadap pengobatan masih kontroversial. Obat ini juga dapat memperbaiki depresi pada beberapa kelompok penderita stroke, kanker, dan pasien HIV-positif.
Stimulan mungkin memiliki lebih sedikit efek samping daripada antidepresan trisiklik, seperti amfetamin.
Pada pasien kanker stadium akhir, methylphenidate dapat digunakan untuk melawan mengantuk yang diinduksi opioid.
Merek dan harga obat methylphenidate
Obat ini telah beredar di Indonesia dengan beberapa nama dagang yang telah disetujui BPOM Indonesia.
Obat ini cukup sulit ditemukan karena untuk menebusnya harus menggunakan resep dokter dan bisa didapatkan di beberapa apotek bersertifikat atau instalasi farmasi rumah sakit.
Beberapa merek methylphenidate seperti Concerta, Ritalin LA, Prohiper, Ritalin SR, dan Ritalin.
Harga Concerta tablet dengan kekuatan 18mg biasanya dijual dengan harga Rp41.500/strip.
Bagaimana cara minum obat methylphenidate?
Minum obat sesuai takaran dosis dan cara pakai yang telah diberikan oleh dokter. Perhatikan dosis minum yang ada di label kemasan obat, jangan mengurangi atau melebihkan dosis minum.
Obat ini tidak direkomendasikan pada pasien yang memiliki riwayat penyalahgunaan obat atau narkoba. Selalu ikuti instruksi dokter sebelum memustukan menggunakan obat ini atau untuk orang lain.
Obat biasa diminum di pagi hari setelah sarapan. Hal ini ditujukan supaya kamu tidak mengalami gangguan tidur. Jangan gunakan obat ini saat akan tidur.
Beberapa merek metilfenidat harus diminum setidaknya 30 menit sebelum makan. Untuk sediaan obat lepas lambat bisa diminum saat makan atau setelah makan.
Telan sekaligus obat dengan air putih. Sediaan obat salut selaput jangan dikunyah atau dihancurkan.
Saat menggunakan obat ini, sebaiknya lakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui kemajuan pengobatan yang kamu terima. Hal ini juga untuk menghindari resistensi pengobatan yang mungkin terjadi.
Jika kamu memerlukan pembedahan, beritahu dokter bahwa kamu menggunakan methylphenidate. Kamu mungkin perlu berhenti menggunakan obat untuk waktu yang singkat.
Simpan obat pada suhu kamar jauh dari kelembapan dan panas matahari setelah digunakan.
Selalu perhatikan dosis pakai yang kamu gunakan. Obat ini dapat meningkatkan risiko efek samping ketergantungan yang tidak diinginkan apabila tidak digunakan semestinya.
Berapa dosis obat methylphenidate?
Dosis dewasa
Narkolepsi
- Dosis umum: 20-30mg per hari diminum dalam dosis terbagi.
- Dosis efektif pengobatan: 10-60mg per hari.
Dosis anak
Gangguan hiperaktif
Oral
- Dosis awal: 5mg sekali atau dua kali lipat. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 5-10mg dengan interval tiap satu minggu bila perlu.
- Dosis maksimal: 60mg per hari diberikan dalam dosis terbagi.
- Hentikan pengobatan apabila dalam terapi 1 bulan tidak menunjukkan hasil yang diinginkan.
- Evaluasi kembali penggunaan obat dan pertimbangkan untuk pengubahan dosis atau mungkin merek obat.
Transdermal
- Dosis awal: 1,1-3,3mg per jam
- Oleskan ke daerah pinggul 1 kali sehari di pagi hari 2 jam sebelum efek diperlukan dan angkat setelah 9 jam.
- Tingkatkan dengan interval waktu per minggu sesuai kebutuhan.
- Dosis maksimal: 3,3 mg per jam (pada minggu 4).
Apakah methylphenidate aman untuk ibu hamil dan menyusui?
U.S. Food and Drug Administration (FDA) memasukkan obat ini dalam kategori golongan obat C. Obat ini telah menunjukkan risiko efek samping pada janin (teratogenik) hewan percobaan.
Namun, studi terkontrol pada wanita hamil masih belum memadai. Penggunaan obat didasarkan pada faktor manfaat obat yang didapatkan lebih besar dari risikonya.
Obat ini juga telah terbukti dapat terserap dalam ASI, sehingga obat ini tidak diperuntukkan untuk ibu menyusui.
Apa efek samping methylphenidate yang mungkin terjadi?
Risiko efek samping mungkin terjadi apabila penggunaan obat tidak sesuai dosis atau karena respons tubuh penderita. Berikut efek samping obat ini yang mungkin terjadi:
- Tanda-tanda reaksi alergi: gatal-gatal, sulit bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
- Tanda-tanda masalah jantung yang ditandai nyeri dada, kesulitan bernapas, perasaan seperti akan pingsan.
- Gejala gangguan psikosis ditandai dengan halusinasi (melihat atau mendengar hal-hal yang tidak nyata), masalah perilaku baru, agresi, permusuhan, paranoia.
- Tanda-tanda masalah sirkulasi darah yang ditandai mati rasa, nyeri, badan dingin, luka tanpa sebab, atau perubahan warna kulit (pucat, merah, atau biru) di jari tangan atau kaki.
- Kejang (kejang)
- Kedutan otot
- Perubahan emosi yang tidak terkendali
- Ereksi penis yang menyakitkan atau berlangsung 4 jam atau lebih (jarang).
- Metilfenidat dapat memengaruhi pertumbuhan pada anak-anak.
Efek samping obat yang umum dan mungkin sering terjadi:
- Keringat berlebihan
- Perubahan suasana hati
- Perasaan gugup atau mudah marah
- Masalah tidur (insomnia)
- Detak jantung cepat
- Detak jantung berdebar atau berdebar di dada
- Tekanan darah meningkat
- Kehilangan nafsu makan
- Penurunan berat badan
- Mulut kering
- Mual
- Sakit perut
- Sakit kepala.
Apabila gejala efek samping muncul saat kamu minum obat ini, segera hentikan pemakaian dan konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Baca Juga: Pregabalin
Peringatan dan perhatian
Jangan gunakan methylphenidate jika kamu telah menggunakan penghambat MAO dalam 14 hari terakhir. Penghambat MAO termasuk isocarboxazid, linezolid, injeksi metilen biru, fenelzin, rasagiline, selegiline, tranylcypromine, dan lain-lain.
Interaksi antar obat bisa menimbulkan efek yang berbahaya atau bahkan kematian. Sebaiknya tanyakan pada dokter obat-obatan yang harus kamu hindari untuk digunakan bersama.
Sebaiknya kamu jangan mengonsumsi obat ini apabila kamu memiliki riwayat alergi metilfenidat atau obat antidepresan lain.
Beritahu dokter apabila kamu memiliki riwayat penyakit berikut:
- Glaukoma
- Riwayat pribadi atau keluarga dengan gangguan otot berkedut atau sindrom Tourette
- Gangguan kecemasan parah, ketegangan, atau agitasi (obat stimulan dapat memperburuk gejala ini).
- Hipertensi berat
- Gagal jantung
- Irama jantung tidak teratur
- Hipertiroid
- Serangan jantung baru-baru ini atau nyeri dada
- Masalah herediter intoleransi fruktosa, malabsorpsi glukosa-galaktosa, atau insufisiensi sukrosa-isomaltase.
Obat stimulan telah menyebabkan stroke, serangan jantung, dan kematian mendadak pada orang-orang tertentu. Beritahu dokter apabila kamu memiliki riwayat penyakit tersebut.
Untuk memastikan obat ini aman kamu konsumsi, beritahu dokter jika kamu atau siapapun di keluarga kamu pernah memiliki:
- Depresi, penyakit mental, gangguan bipolar, psikosis, atau kecenderungan bunuh diri.
- Motorik tics (otot berkedut) atau sindrom Tourette
- Masalah sirkulasi darah di tangan atau kaki
- Kejang atau epilepsi
- Masalah pada kerongkongan, lambung, atau usus
- Tes gelombang otak abnormal (EEG)
- Riwayat kecanduan narkoba atau alkohol.
Methylphenidate tidak disetujui untuk digunakan oleh siapapun yang berusia di bawah 6 tahun dan bagi wanita menyusui.
Apabila kamu sedang hamil atau berencana hamil, sebaiknya konsultasikan lebih dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Hindari minum alkohol, terutama jika kamu menggunakan metilfenidat lepas lambat. Alkohol dapat mempercepat penyerapan obat dalam aliran darah.
Methylphenidate dapat mengganggu pemikiran atau reaksi perhatian kamu. Berhati-hatilah jika sedang mengemudi atau melakukan sesuatu yang mengharuskan kamu waspada.
Tanyakan kepada dokter sebelum menggunakan obat asam lambung. Beberapa obat ini dapat mengubah cara tubuh menyerap metilfenidat, dan dapat meningkatkan risiko efek samping.
Banyak obat dapat berinteraksi dengan methylphenidate. Obat-obatan ini termasuk resep dan obat bebas, vitamin, dan produk herbal. Beritahu dokter tentang semua obat yang sedang kamu konsumsi dalam 14 hari terakhir.
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!