Share This Article
Metoclopramide merupakan obat yang memiliki fungsi hampir sama dengan rebamipide, meskipun berbeda golongan obat.
Obat ini seringkali diberikan untuk pasien dengan gangguan perut dan mabuk. Fungsinya sendiri mirip dengan hyoscine butylbromide.
Berikut informasi lengkap megenai obat metoclopramide, manfaat, cara penggunaan, serta risiko efek samping yang mungkin terjadi.
Untuk apa obat metoclopramide?
Metoclopramide (metoklopramid) adalah obat yang digunakan untuk menangani mual, muntah, dan gangguan gastrointestinal. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet oral maupun dalam bentuk injeksi (suntikan).
Sediaan injeksi hanya diberikan untuk kondisi gangguan gastrointestinal parah, seperti gastroparesis diabetes yang parah.
Suntikan juga diberikan untuk mencegah mual dan muntah yang disebabkan oleh kemoterapi atau pembedahan. Terkadang juga diberikan untuk membantu prosedur medis tertentu yang berkaitan dengan lambung atau usus.
Apa fungsi dan manfaat obat metoclopramide?
Metoclopramide berfungsi sebagai agen antiemetik dan agen prokinetik. Obat ini memiliki efek sebagai stimulan motilitas gastrointestinal bagian atas.
Metoclopramide dapat meningkatkan kontraksi otot di saluran pencernaan bagian atas. Hal ini memberikan efek mempercepat laju pengosongan perut ke dalam usus.
Metoclopramide oral digunakan selama 4 sampai 12 minggu untuk mengobati mulas yang disebabkan oleh gastroesophageal refluks.
Metoclopramide oral juga digunakan untuk mengobati gastroparesis (pengosongan perut yang lambat) pada penderita diabetes. Obat ini diperlukan karena refluks dapat menyebabkan mulas dan ketidaknyamanan perut setelah makan.
Berikut manfaat metoclopramide dalam mengatasi beberapa gangguan medis tertentu, seperti:
1. Gastroparesis diabetes
Pengobatan metoklopramid dapat meringankan gejala penyakit lambung akibat diabetik akut dan berulang (gastroparesis).
Terapi seringkali diberikan untuk penggunaan jangka panjang dan intermiten. Hal ini dikarenakan stasis lambung diabetik adalah penyakit kronis yang berulang.
Gastroparesis adalah kelainan kronis pada lambung yang ditandai dengan pengosongan lambung yang tertunda tanpa gangguan mekanis. Diabetes merupakan penyebab gastroparesis yang paling umum.
Pengobatan gastroparesis diabetik melibatkan modifikasi gaya hidup, kontrol glikemik, obat konvensional, dan bedah untuk kasus refraktori.
Metoklopramid menjadi satu-satunya obat yang disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk gastroparesis diabetik. Obat ini bekerja pada beberapa reseptor berbeda, obat bekerja terutama sebagai antagonis reseptor dopamin.
Obat ini bekerja secara perifer dengan meningkatkan pengosongan lambung dan memengaruhi saraf pusat untuk menghasilkan efek antimuntah.
Namun, pasien gastroparesis dapat mengalami gejala kronis yang seringkali membutuhkan perawatan berkepanjangan.
Obat ini juga telah digunakan untuk pengobatan gejala stasis lambung pascaoperasi akut dan kronis. Obat dapat diberikan setelah vagotomi dan reseksi lambung atau vagotomi dan piloroplasti.
2. Pencegahan mual dan muntah pasca operasi
Pencegahan mual dan muntah pasca operasi dapat diberikan obat metoklopramid injeksi apabila agen nasogastrik tidak memadai.
Pemberian 50mg metoklopramid dengan 8mg deksametason (diberikan selama operasi) adalah cara yang cukup efektif, aman, dan murah. Kombinasi metoklopramid dinilai efektif untuk mencegah mual dan muntah pasca operasi.
Obat ini memang telah digunakan selama hampir 40 tahun untuk mencegah mual dan muntah pasca operasi dan menjadi pilihan karena efek yang signifikan serta efek samping yang relatif kecil.
3. Pencegahan emesis yang diinduksi kemoterapi kanker
Metoklopramid digunakan secara parenteral dalam dosis tinggi untuk pencegahan mual dan muntah akibat kemoterapi kanker emetogenik. Obat-obatan kanker ini termasuk cisplatin atau dalam kombinasi dengan agen antineoplastik lainnya.
Meski beberapa lembaga medis tidak menganggap metoclopramide sebagai antiemetik lini pertama yang sesuai untuk setiap kelompok pasien.
Namun, obat ini harus tersedia sebagai alternatif untuk pasien yang tidak dapat mentolerir terhadap agen lini pertama. Obat-obatan ini termasuk serotonin, antagonis reseptor (dolasetron, granisetron, ondansetron, palonosetron) serta deksametason.
Antiemetik dapat diresepkan sesuai kebutuhan untuk keperluan kemoterapi dengan risiko emetik minimal. Metoclopramide telah digunakan secara oral untuk pencegahan mual dan muntah akibat kemoterapi.
Metoclopramide oral telah efektif bila diberikan dalam kombinasi dengan deksametason untuk pencegahan emesis tertunda. Obat dapat diberikan terutama pada pasien yang menjalani kemoterapi kanker.
Beberapa lembaga medis merekomendasikan obat ini dengan kombinasi deksametason dan aprepitant. Terutama untuk pencegahan emesis tertunda pada pasien yang menerima cisplatin atau kemoterapi lain dengan risiko muntah tinggi.
4. Refluks gastroesofagus
Penyakit ini juga dikenal sebagai gastroesophageal reflux (GERD) dan sangat umum terjadi pada masa bayi. Namun, penyakit ini juga dapat menyerang anak-anak dan orang dewasa.
Metoclopramide telah digunakan untuk mengobati GERD pada beberapa pasien selama beberapa dekade.
Pemberian obat ini untuk menangani GERD diperlukan jangka waktu berkepanjangan. Terkadang, obat ini diberikan bersama dengan kombinasi obat lambung lain.
Beberapa ahli menyatakan obat ini dapat diberikan pada bayi umur lebih dari satu bulan. Namun, pendapat ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan kepastian dari efektivitas dan risiko penggunaan obat.
Merek dan harga obat metoclopramide
Metoclopramide dikenal sebagai metoklopramid hidroklorida dan telah dipasarkan dengan nama dagang yang cukup beragam.
Obat ini juga cukup umum dikenal dan telah sering digunakan. Berikut ini nama generik dan nama paten metoclopramide beserta harganya:
Nama generik
- Metoclopramide IF 10mg tablet, sediaan tablet metoclopramide 10mg yang bisa kamu dapatkan dengan harga 199/tablet.
- Metoclopramide 10mg, sediaan tablet mengandung metoclopramide 10mg yang diproduksi oleh Phapros. Obat ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp203/tablet.
- Metoclopramide Dexa 10mg, sediaan tablet metoclopramide yang diproduksi oleh Dexa Medica. Obat ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp201/tablet.
- Metoclopramide 10mg, sediaan tablet metoclopramide 10mg yang diproduksi oleh Kimia Farma. Obat ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp203/tablet.
Nama dagang metoclopramide
- Vosea tablet 10mg, sediaan tablet mengandung metoklopramide 10mg yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp348/tablet.
- Damaben 4mg/ml drop 10ml, sediaan obat tetes oral mengandung metoklopramid HCl yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp19.868/botol.
- Damaben syrup 60ml, sediaan sirup cair mengandung metoklopramid HCl yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp14.357/botol.
- Emeran 10mg, sediaan tablet mengandung metoklopramid 10mg yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp274/tablet.
- Vosea 5mg/5ml syrup 30ml, sediaan sirup mengandung metoklopramid HCl 5mg/5ml yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp9.156/botol.
- Primperan syrup 5mg, sediaan sirup mengandung metoklopramid HCl yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp30.693/botol.
- Tomit 10mg tablet, sediaan tablet mengandung metoklopramid HCl 10mg yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp1.310/tablet.
- Primperan tablet 10mg, sediaan tablet metoklopramid yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp1.798/tablet.
- Enakur 10mg, sediaan tablet mengandung metoklopramid HCl yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp370/tablet.
- Norvom 10mg tablet, sediaan metoklopramid 10mg tablet yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp240/tablet.
- Primperan drop 10ml, sediaan metoklopramid HCl dalam bentuk obat tetes oral bayi dan anak. Obat ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp41.655/botol.
- Piralen 10mg, sediaan tablet mengandung metoklopramid HCl 10mg yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp843/tablet.
Bagaimana cara minum obat metoclopramide?
Minum obat metoclopramide sesuai aturan dosis dan cara minum yang telah diarakan oleh dokter. Perhatikan cara minum yang ada di label kemasan obat karena dokter mungkin sesekali mengubah dosis minum obat.
Metoclopramide injeksi akan diberikan melalui suntikan ke adalam otot atau melalui infus. Metoclopramide oral hanya diminum 4 sampai 12 minggu. Jangan menggunakan obat ini dalam jumlah yang lebih besar atau lebih dari 12 minggu.
Dosis tinggi atau penggunaan metoclopramide jangka panjang dapat menyebabkan gangguan gerakan serius yang mungkin tidak dapat disembuhkan.
Semakin lama menggunakan metoclopramide, semakin besar kemungkinan kamu mengalami gangguan gerakan tersebut. Risiko ini lebih tinggi pada penderita diabetes dan wanita lansia.
Metoclopramide biasanya diminum 30 menit sebelum makan menjelang tidur. Namun, jika kamu memiliki gangguan pencernaan, kamu dapat meminumnya bersama dengan makanan. Ikuti instruksi dosis dari dokter dengan sangat hati-hati.
Jangan gunakan dua bentuk metoclopramide (seperti tablet dan sirup oral) pada saat bersamaan. Hal ini mungkin dapat meningkatkan risiko overdosis atau risiko efek samping yang tidak diketahui.
Jika melewatkan dosis, minum obat sesegera mungkin. Namun, lewati dosis yang terlewat jika sudah hampir waktunya untuk dosis berikutnya. Jangan meminum dua dosis obat sekaligus.
Takar obat cair dengan hati-hati. Gunakan sendok takar yang telah tersedia dan jangan menggunakan sendok dapur untuk menghindari risiko salah dosis. Sediaan obat tetes oral dapat diberikan melalui mulut atau diencerkan dengan air hangat.
Setelah kamu berhenti menggunakan metoclopramide, kamu mungkin mengalami gejala adiksi yang tidak menyenangkan seperti sakit kepala, pusing, atau gugup. Konsultasikan lebih dulu dengan dokter sebelum menghentikan pengobatan.
Berapa dosis obat metoclopramide?
Dosis dewasa
Mual dan muntah pasca operasi
Parenteral: 10 sampai 20mg disuntikkan dalam otot (intramuskular) pada atau mendekati akhir operasi.
Penyakit gastroesophageal reflux (GERD)
- Oral: 10 hingga 15mg diminum dalam dosis terbagi 4 kali sehari 30 menit sebelum makan dan sebelum tidur.
- Pengobatan tergantung pada gejala yang diobati dan respons klinis.
- Durasi terapi tidak boleh melebihi 12 minggu.
Gastroparesis Diabetik
- Pengobatan awal dapat dimulai dengan pengobatan oral. Jika ada gejala yang parah, terapi harus dimulai dengan pemberian intramuskular atau intravena.
- Durasi pengobatan hingga 10 hari sampai gejala mereda dan pasien dapat beralih ke terapi oral. Karena stasis lambung diabetik sering berulang, terapi harus dilakukan kembali pada terapi paling awal.
- Parenteral: 10mg diberikan 4 kali sehari secara intravena atau intramuskular sampai 10 hari.
- Oral: 10mg diminum 4 kali sehari 30 menit sebelum makan dan sebelum tidur. Durasi pengobatan selama 2 sampai 8 minggu tergantung pada respons klinis.
Mual atau muntah yang diinduksi kemoterapi
- Infus intravena dapat diberikan 1 sampai 2mg per kilogram berat badan (tergantung pada potensi emetogenik agen) 30 menit sebelum pemberian kemoterapi.
- Dosis dapat diulang dua kali dengan interval 2 jam setelah dosis awal. Jika muntah masih tidak dapat ditekan, dosis yang sama dapat diulangi 3 kali lagi dengan interval 3 jam.
- Untuk dosis yang lebih tinggi dari 10mg, injeksi harus diencerkan dalam 50mL larutan parenteral. Direkomendasikan untuk menggunakan normal saline sebagai larutan pengencer.
- Jika reaksi distonik akut terjadi, 50mg diphenhydramine hydrochloride dapat disuntikkan secara intramuskular.
Dosis anak
Penyakit gastroesophageal reflux (GERD)
Metoclopramide tidak disetujui oleh FDA untuk penyakit gastroesophageal reflux pada pasien anak-anak. Namun, beberapa lembaga medis telah meneliti penggunaan obat ini dengan dosis berikut:
Pemberian secara oral dan parenteral intravena maupun intramuskular dapat diberikan 0,4 hingga 0,8mg per kilogram berat badan per hari dalam 4 dosis terbagi.
Mual atau muntah yang diinduksi oleh kemoterapi
Metoclopramide tidak disetujui oleh FDA untuk mual dan muntah yang diinduksi kemoterapi pada pasien anak-anak. Namun, beberapa lembaga medis telah meneliti penggunaan obat ini dengan dosis berikut:
Pemberian secara parenteral intravena dapat diberikan 1 sampai 2mg per kilogram berat badan setiap 30 menit sebelum kemoterapi atau setiap 2 sampai 4 jam.
Mual atau muntah pasca operasi
Metoclopramide tidak disetujui oleh FDA untuk mual dan muntah pasca operasi pada pasien anak. Namun, beberapa lembaga telah meneliti penggunaan obat ini dengan dosis berikut:
- Anak-anak usia kurang dari 14 tahun dapat diberikan obat secara intravena dengan dosis 0,1 hingga 0,2mg per kilogram berat badan.
- Dosis maksimum: 10 mg per dosis
- Pemberian obat dapat diulangi setiap 6 sampai 8 jam sesuai kebutuhan
- Anak-anak di atas usia 14 tahun dapat diberikan dosis 10 mg. Pengobatan dapat diulangi setiap 6 sampai 8 jam sesuai kebutuhan
Apakah metoclopramide aman untuk ibu hamil dan menyusui?
U.S. Food and Drug Administration (FDA) belum memasukkan obat ini dalam golongan obat kategori apapun. Penggunaan obat untuk wanita hamil didasarkan pada pengamatan medis secara cermat dan sangat hati-hati.
Obat ini telah diketahui dapat terserap dalam ASI. Penggunaan metoclopramide untuk ibu menyusui tidak disarankan. Konsultasikan lebih dahulu dengan dokter apabila hendak meminum obat ini.
Apa efek samping obat metoclopramide yang mungkin terjadi?
Risiko efek samping mungkin terjadi akibat overdosis atau respons dari tubuh pasien. Berikut ini risiko efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan metoclopramide:
- Tanda-tanda reaksi alergi terhadap metoclopramide seperti gatal-gatal, sulit bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan
- Gangguan keseimbangan dan gerakan tubuh yang mungkin terjadi dalam 2 hari pertama pengobatan. Jika gejala ini muncul, segera hentikan pengobatan.
- Tremor atau gemetar di lengan atau kaki
- Gerakan otot yang tidak terkontrol pada wajah, seperti mengunyah, bibir mengerut, mengerutkan kening, gerakan lidah, berkedip atau gerakan mata.
- Gerakan otot yang tidak biasa dan tidak dapat dikendalikan
- Kebingungan, depresi, kecenderungan berpikir untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri
- Gerakan otot lambat atau tersentak-sentak
- Gangguan keseimbangan atau cara berjalan
- Kejang
- Gangguan kecemasan
- Agitasi
- Perasaan gelisah
- Kesulitan untuk tetap diam
- Bengkak
- Sesak napas
- Cerat badan cepat bertambah
- Reaksi sistem saraf yang parah seperti otot yang sangat kaku, demam tinggi, berkeringat, kebingungan, detak jantung cepat atau tidak seimbang, tremor dan perasaan seperti akan pingsan.
Efek samping umum yang mungkin terjadi akibat menggunakan metoclopramide, antara lain:
- Merasa gelisah
- Merasa mengantuk atau lelah
- Kekurangan energi
- Mual
- Muntah
- Sakit kepala
- Gangguan tidur (insomnia).
Peringatan dan perhatian
Sebaiknya kamu tidak meminum obat ini apabila kamu memiliki riwayat alergi metoclopramide sebelumnya.
Beritahu dokter apabila kamu memiliki riwayat penyakit tertentu, terutama:
- Tardive dyskinesia (gangguan gerakan tak sadar)
- Gangguan perut atau usus seperti penyumbatan, pendarahan, atau perforasi (lubang atau robekan di perut atau usus)
- Epilepsi atau gangguan kejang lainnya
- Tumor kelenjar adrenal (pheochromocytoma)
- Penyakit hati atau ginjal
- Gagal jantung kongestif atau gangguan irama jantung
- Tekanan darah tinggi
- Kanker payudara
- Penyakit Parkinson
- Diabetes
- Depresi atau penyakit mental.
Obat ini tersedia dalam bentuk sediaan sirup yang mengandung fenilalanin. Periksa label obat jika kamu menderita fenilketonuria (PKU).
Beritahu dokter jika kamu sedang hamil. Metoclopramide mungkin dapat membahayakan bayi yang belum lahir jika kamu menggunakan obat ini selama kehamilan. Penggunaan medis hanya dapat dilakukan atas kondisi tertentu.
Metoclopramide tidak disetujui untuk digunakan oleh siapapun yang berusia di bawah 18 tahun. Penggunaan obat hanya dapat dilakukan atas persetujuan medis.
Sebaiknya tidak minum alkohol saat menggunakan obat ini karena mungkin dapat memperburuk risiko efek samping dari obat.
Hindari mengemudi atau aktivitas berbahaya karena obat ini mungkin dapat menurunkan tingkat kewaspadaan dan menyebabkan mengantuk.
Menggunakan metoclopramide dengan obat lain yang membuat mengantuk dapat memperburuk efek obat ini. Tanyakan kepada dokter sebelum kamu minum obat nyeri opioid, obat tidur, pelemas otot, atau obat untuk kecemasan, depresi, atau kejang.
Beritahu dokter tentang semua obat yang kamu minum saat ini.
Beberapa obat dapat memengaruhi metoclopramide, terutama:
- Acetaminophen
- Siklosporin
- Digoxin
- Glycopyrrolate
- Insulin
- Levodopa
- Mepenzolate
- Tetrasiklin
- Atropin, benztropin, dimenhydrinate (Dramamine), methscopolamine , atau skopolamine
- Obat kandung kemih atau kemih seperti darifenacin, flavoxate, oxybutynin, tolterodine, atau solifenacin
- Obat tekanan darah
- Bronkodilator seperti ipratroprium atau tiotropium
- Obat iritasi usus besar seperti dicyclomine, hyoscyamine, atau propantheline
- Penghambat MAO seperti furazolidone, isocarboxazid, phenelzine, rasagiline, selegiline, atau tranylcypromine
- Obat-obatan untuk mengobati gangguan kejiwaan, seperti klorpromazin, clozapine, haloperidol, olanzapine, prochlorperazine, risperidone, thiothixene, dan lain-lain.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.
Lakukan upaya pencegahan diabetes dengan deteksi dini. Yuk, cek risiko prediabetes melalui GrabHealth atau selengkapnya di aplikasi Good Doctor.