Share This Article
Ada berbagai jenis antibiotik yang digunakan dalam pengobatan. Salah satunya obat metronidazole. Apakah kamu sudah mengenal obat yang satu ini?
Jika pada umumnya orang mengetahui lebih mengenal antibiotik dengan nama amoxicillin, cefadroxil atau ciprofloxacin, kini kamu perlu tahu tentang metronidazole.
Berikut ulasan lebih lanjut tentang metronidazole, mulai dari fungsi, cara menggunakan hingga efek sampingnya.
Untuk apa obat metronidazole?
Metronidazole adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau parasit.
Antibiotik jenis ini hanya bisa mengobati infeksi bakteri dan parasit tertentu. Tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi virus, seperti flu biasa.
Obat antibiotik metronidazole tersedia dalam bentuk tablet, gel, metronidazole sirup, dan metronidazole infus dalam bentuk cair.
Apa fungsi dan manfaat obat metronidazole?
Obat antibiotik metronidazole ini digunakan pada pasien untuk menyembuhkan :
- Infeksi pada saluran pencernaan
- Obat ini juga diberikan untuk infeksi pada vagina
- Infeksi pada sistem reproduksi
Obat ini bekerja dengan cara membunuh bakteri atau organisme lain yang menyebabkan infeksi. Obat ini membantu meringankan infeksi yang sudah terjadi.
Merek dan harga obat metronidazole
Harga obat antibiotik metronidazole berbeda-beda tergantung toko tempat kamu beli dan juga jenisnya.
Ada obat generik yang biasanya hanya tercantum nama obat di dalam kemasan. Selain itu, ada juga obat dengan merek dagang obat antibiotik metronidazole di bawah ini:
- Bacnidazole
- Biatron
- Corsagyl
- Diazole
- Dimedazol
- Dumozol
- Farizol
- Farnat
- Fladex
- Flagol
- Flagyl
- Fortagyl
- Grafazol
- Ikagyl
- Metrofusin
- Metrol
- Metronidazol
- Mezol
- Mintriko
- Miragyl
- Molazol
- Neo Gynoxa
- Nidazole
- Novagyl
- Progyl
- Ronazol
- Trichodazol
- Trogy
- Tromezol
- Vadazol
- Velazol
- Zumarosil
Contohnya untuk obat metronidazole 500 mg kemasan 10 tablet, harganya berkisar Rp 3.000 sampai Rp 14.000.
Bagaimana cara minum dan cara pakai obat metronidazole?
Obat ini bisa didapatkan melalui resep dokter. Antibiotik metronidazole biasanya akan diberikan untuk 10 hari penggunaan berturut-turut.
Dalam kondisi tertentu, memungkinkan untuk mengulang penggunaan dosis dalam beberapa minggu lagi.
Cara minum obat antibiotik metronidazole oral
Ikuti semua petunjuk pada resep, jangan minum obat ini dengan dosis yang lebih besar atau lebih kecil dari yang sudah direkomendasikan.
- Minum sampai obat yang diresepkan habis. Walaupun kondisi sudah membaik, habiskan obat ini agar infeksi benar-benar sembuh.
- Jika mendapatkan obat metronidazole sirup, pastikan untuk mengocoknya sebelum meminumnya. Pastikan juga dosisnya menggunakan sendok takar khusus meminum obat.
- Jika kamu meminum obat ini untuk mengobati infeksi vagina, pasanganmu mungkin juga perlu meminumnya. Konsultasikan pada dokter untuk penggunaan lebih lanjut.
Cara pakai metronidazole gel untuk obat keputihan
Salah satu manfaat obat metronidazole adalah mengatasi keputihan pada wanita. Biasanya obat antibiotik metronidazole untuk keputihan ini hadir dalam bentuk gel yang harus diaplikasikan ke area vagina secara langsung.
Berikut petunjuk cara pakai obat metronidazole gel untuk mengatasi keputihan:
- Pelajari cara yang benar untuk menerapkan obat ini dengan membaca petunjuk pada kemasan produk
- Gunakan sesuai petunjuk, biasanya sekali atau dua kali sehari
- Jika digunakan sekali sehari, gunakan obat sebelum tidur
- Isi aplikator yang disertakan dengan obat
- Masukkan aplikator tinggi-tinggi ke dalam vagina dan tekan plunger untuk melepaskan obat
- Bersihkan aplikator dengan air sabun hangat dan bilas dengan baik.
Cara pakai obat metronidazole infus
Obat metronidazole infus digunakan untuk mengobati infeksi kulit, darah, tulang, sendi, ginekologi, dan area perut tertentu yang disebabkan oleh bakteri.
Metronidazole infus dapat didapatkan di rumah sakit atau kamu juga bisa menggunakannya sendiri di rumah.
Namun lebih baik kamu menggunakan obat ini di bawah pengawasan tenaga medis yang professional. Berikut panduan penggunaan cara pakai obat antibiotik metronidazole infus:
- Metronidazole infus hadir dalam bentuk larutan dan diinfuskan (disuntikkan perlahan) secara intravena (ke pembuluh darah).
- Biasanya diinfuskan selama 30 menit hingga 1 jam setiap 6 jam
- Lamanya pengobatan tergantung pada jenis infeksi yang diobati
- Dokter biasanya akan memberi tahu berapa lama kamu harus melakukan injeksi metronidazole.
Berapa dosis obat metronidazole?
Kemungkinan dosis dan jenis obat yang diresepkan bergantung pada beberapa hal, yaitu:
- Usia pasien
- Kondisi pasien
- Tingkat parah atau tidaknya penyakit
- Riwayat medis seseorang
- Reaksi pada dosis pertama, memungkinkan adanya perubahan dosis
Namun secara umum, berikut dosis yang biasa diberikan untuk mengobati infeksi bakteri:
1. Dosis obat metronidazole untuk dewasa (18 hingga 64 tahun)
Pengobatan bakteri biasanya membutuhkan obat metronidazole 500 mg yang diresepkan untuk 7 sampai 10 hari. Namun untuk kondisi tertentu, pengobatan bisa lebih lama.
Dosis maksimal yang bisa digunakan sebanyak 4 gram per hari. Pengobatan amuba dengan metronidazole biasanya sebanyak 500 mg atau 750 mg, diminum tiga kali dalam sehari. Lama konsumsi 5 hingga 10 hari.
Pada trikomoniasis atau infeksi vagina biasanya diberikan 2 gram sekali minum atau dua kali minum. Atau 250 mg diminum tiga kali sehari selama 7 hari.
2. Dosis obat metronidazole untuk anak-anak (0 hingga 17 tahun)
Biasanya digunakan sebanyak 30-50mg/kg berat badan per hari. Diberikan dalam tiga dosis yang diminum selama 10 hari. Untuk anak-anak, dosis harus benar-benar memerhatikan anjuran dokter.
3. Dosis untuk lansia (65 tahun ke atas)
Usia lanjut membuat ginjal dan liver tidak berfungsi sebaik dulu. Kondisi ini menyebabkan tubuh lebih lambat memroses obat dan membuat obat lebih lama di dalam tubuh.
Hal tersebut dapat meningkatkan risiko efek samping obat. Dokter biasanya akan memberikan dosis yang lebih rendah dari dosis umum. Ini dilakukan agar kadar obat tidak menumpuk terlalu banyak di dalam tubuh.
Apakah obat metronidazole aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Jika Moms tengah hamil ada menyusui sebaiknya baca dulu pembahasan dampak obat ini pada kehamilan dan ASI berikut ini:
Obat metronidazole untuk ibu hamil
Obat ini masuk kategori B menurut United States Food and Drug Administration (FDA). Penjelasan kategori B berarti penelitian pada sistem reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin.
Tetapi tidak ada studi lebih lanjut pada wanita hamil, baik itu pada masa kehamilan trimester awal ataupun trimester berikutnya. Sebaiknya katakan pada dokter jika Moms sedang hamil sebelum menggunakan obat ini.
Obat metronidazole untuk ibu menyusui
Obat ini bisa masuk ke dalam ASI. Perlu persetujuan dokter sebelum mengonsumsi obat ini saat menyusui.
Dokter mungkin saja meminta pasien untuk tidak menyusui sementara waktu saat menjalani pengobatan. Atau memungkinkan pengobatan lain. Kamu perlu menyampaikan kepada dokter jika sedang menyusui.
Apa efek samping obat metronidazole yang mungkin terjadi?
Perlu diketahui bahwa tidak semua orang mengalami efek samping saat menggunakan obat ini. Ada yang tidak menunjukkan gejala efek samping apapun.
Efek samping yang umum
Namun secara umum, obat ini mungkin menyebabkan beberapa gejala efek samping. Efek samping yang umum terjadi antara lain:
- Sakit kepala
- Kehilangan selera makan
- Mual
- Muntah
- Diare
- Maag
- Kram di daerah perut
- Sembelit
- Rasa logam pada mulut
Efek samping ini bisa hilang dengan sendirinya. Cukup tunggu dalam beberapa hari.
Namun jika terjadi dalam waktu lama dengan kondisi yang semakin parah, konsultasikan pada dokter tentang kondisimu.
Efek samping yang serius
Selain efek samping di atas, obat ini juga bisa menyebabkan efek samping serius seperti: efek sistem saraf, termasuk kejang dan ansefalopati (fungsi otak abnormal).
Gejalanya antara lain kejang yang tiba-tiba disebabkan oleh otot yang tegang. Atau pusing, sakit kepala, dan juga ataksia (kehilangan kendali gerakan tubuh).
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan obat ini yang perlu kamu tahu, yaitu:
- Obat dapat menyebabkan urine berubah warna menjadi lebih gelap. Efek ini akan menghilang jika pemakaian obat dihentikan.
- Meski jarang terjadi, obat ini mungkin saja menyebabkan reaksi alergi serius dengan gejala ruam, gatal, bengkak pada wajah, lidah dan tenggorokan, pusing dan kesulitan bernapas.
- Selain daftar efek samping di atas, obat ini juga mungkin menyebabkan efek samping lain. Jika merasakan adanya gangguan selama mengonsumsi obat ini, beritahukan dokter sebelum menyebabkan masalah serius.
Hentikan penggunaan jika mengalami efek samping berat. Hubungi dokter untuk penggunaan lebih lanjut dan untuk mengetahui cara meredakan efek samping.
Peringatan dan perhatian obat metronidazole
Berikut panduan beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat mengonsumsi obat antibiotik metronidazole dalam kehidupan sehari-hari:
1. Hal yang perlu diperhatikan sebelum minum obat ini
- Beri tahu dokter jika kamu memiliki alergi pada obat tertentu. Termasuk alergi pada metronidazole atau antibiotik lain seperti tinidazole.
- Obat ini mengandung bahan-bahan yang dapat menyebabkan reaksi alergi, konsultasikan pada dokter sebelum menggunakannya.
- Jangan gunakan obat ini jika akan melakukan vaksin bakteri, seperti vaksin tipus, kecuali dokter sudah menyarankannya. Karena obat ini menyebabkan vaksin tidak berfungsi dengan baik.
- Hindari minuman beralkohol atau produk yang mengandung propilen glikol saat menggunakan obat ini. Atau setidaknya tiga hari setelah menggunakan obat ini. Karena dapat menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, dan beberapa efek lainnya.
- Beritahukan dokter jika kamu pernah mengalami:
- Penyakit liver atau ginjal
- Penyakit sistem saraf
- Sindrom Cockayne (kelainan genetik langka)
- Penyakit usus seperti penyakit Crohn
- Gangguan sel darah seperti anemia (kekurangan sel darah merah) atau gangguan jumlah sel darah putih.
- Infeksi jamur di tubuh
2. Apa yang harus dilakukan jika lupa minum obat?
Lewati dosis yang sebelumnya. Lanjutkan minum sesuai jadwal berikutnya sesuai dengan dosis pada resep. Jangan minum obat dengan dosis ganda.
3. Apa yang terjadi jika mengonsumsi obat ini secara berlebih?
Obat ini bisa mengakibatkan overdosis dengan gejala mual, muntah, pusing, kehilangan keseimbangan atau kesulitan mengatur gerak tubuh, mati rasa, kesemutan atau kejang.
Cari bantuan jika kamu mengalami gejala tersebut, atau langsung ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
4. Interaksi dengan obat lain
Jika obat ini digunakan bersamaan dengan beberapa obat tertentu lainnya, dapat berkibat terjadinya interaksi obat. Interaksi yang dimaksud adalah ketika suatu zat mengubah cara kerja obat dalam tubuh.
Jika ini terjadi bisa menyebabkan obat tidak bekerja dengan baik. Atau bisa juga meningkatkan resiko efek samping yang serius.
Interaksi obat yang perlu diketahui dari metronidazole antara lain:
- Jangan gunakan obat ini bersamaan dengan disulfiram. Menggunakan obat ini dengan disulfiram dapat menyebabkan reaksi psikotik dengan gejala:
- Kebingungan
- Halusinasi (melihat atau mendengar hal-hal yang tidak nyata)
- Delusi (memercayai hal-hal yang tidak nyata)
- Jangan konsumsi metronidazole jika kamu sedang mengonsumsi disulfiram dalam dua pekan terakhir.
5. Jenis obat yang tidak boleh digunakan bersamaan dengan metronidazole
Penggunaan obat tertentu bersamaan dengan obat ini dapat meningkatkan risiko efek samping.
Berikut obat-obat yang perlu kamu perhatikan penggunaannya:
- Lithium. Penggunaan bersamaan dengan lithium berisiko terjadinya peningkatan level lithium. Perlu pemantauan dokter jika menggunakan obat ini bersama-sama.
- Warfarin atau pengencer darah lainnya. Penggunaan bersama obat ini meningkatkan efek samping, termasuk risiko terjadinya perdarahan lebih tinggi.
- Busulfan, obat kemoterapi untuk meringankan gejala kanker darah. Penggunaan bersama obat ini perlu pemantauan dokter.
- Cimetidine. Penggunaan bersama obat ini dapat meningkatkan efek samping, karena dapat membuat level metronidazole lebih tinggi dalam tubuh.
- Fenitoin atau fenobarbital. Mengonsumsi obat ini bersamaan dengan metronidazole dapat membuat fungsi metronidazole berkurang. Ini bisa menghambat penyembuhan infeksi pada tubuh.
6. Bagaimana menyimpan metronidazole?
Penggunaan obat ini bisa memakan waktu beberapa hari, karena itu saat menyimpannya, kamu perlu memerhatikan hal berikut:
- Simpan obat dalam wadah yang tertutup rapat.
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Untuk melindung anak-anak dari keracunan, selalu pastikan letakkan pada wadah yang dikunci dan letakkan di lokasi yang jauh dari pandangan.
- Simpan obat bentuk kapsul dan tablet pada suhu kamar dan jauhkan dari panas atau dari ruang lembap berlebih, seperti kamar mandi.
- Buang obat yang sudah tidak digunakan setelah 14 hari.
Baca Juga: Tips Puasa untuk Diabetes yang Tidak Boleh Disepelekan
7. Hal yang perlu diketahui lebih lanjut
- Penting bagi kamu untuk mencatat obat-obatan apa saja yang sedang dikonsumsi. Catatlah obat apapun yang kamu konsumsi, termasuk obat ini atau obat lainnya.
- Simpan daftar obat-obatan tersebut, dan selalu bawa setiap kali kamu mengunjungi dokter atau beri tahu dokter saat akan mendapat penanganan medis.
- Jika kamu perlu melakukan tes laboratorium, beritahukan dokter atau petugas lab jika kamu sedang menggunakan obat ini. Karena penggunaan obat ini dapat berpengaruh pada hasil tes laboratorium.
- Selain itu, perlu diingat untuk tidak berbagi obat ini dengan orang lain. Karena dosis yang diperlukan setiap orang berbeda-beda.
- Gunakan obat hanya untuk indikasi yang ditentukan. Serta selalu konsultasikan kondisi kepada dokter atau petugas.
- Informasi yang tertulis bukan pengganti resep atau anjuran dari dokter. Jangan gunakan atau konsumsi obat sebelum bertanya kepada dokter.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!