Share This Article
Nicardipine merupakan golongan obat penghambar saluran kalsium yang memiliki fungsi sangat mirip dengan nifedipine dan dihidropiridin lainnya.
Obat ini pertama kali dipatenkan pada 1973 dan mulai diizinkan untuk penggunaan medis pada 1988 di Amerika Serikat.
Berikut informasi selengkapnya mengenai obat nicardipine, manfaat, dosis, cara minum, serta risiko efek samping yang mungkin terjadi.
Untuk apa obat nicardipine?
Nicardipine adalah obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan angina pectoris. Mekanisme kerja dan efek klinis dari obat ini hampir sama dengan nifedipine. Namun, nicardipine bekerja lebih selektif pada pembuluh darah koroner dan otak.
Nicardipine telah tersedia sebagai obat generik yang dapat kamu jumpai di beberapa apotek. Obat ini biasa diminum sebagai tablet per oral melalui mulut atau melalui suntikan ke pembuluh darah.
Apa manfaat dan dosis obat nicardipine?
Nicardipine berfungsi sebagai penghambat saluran kalsium dengan melemaskan (memperlebar) pembuluh darah. Dengan demikian, ia dapat memudahkan jantung untuk memompa dan mengurangi beban kerjanya.
Obat ini memiliki paruh waktu yang lebih lama dibandingkan nifedipine sehingga cocok digunakan sebagai pengobatan jangka panjang.
Dalam dunia kesehatan, obat nicardipine memiliki manfaat untuk mengatasi beberapa kondisi yang berkaitan dengan masalah berikut:
Hipertensi
Hipertensi merupakan kondisi di mana tekanan darah pada pembuluh darah terlalu tinggi. Masalah ini harus ditangani dengan benar untuk menghindari komplikasi lebih parah, termasuk stroke.
Kapsul nicardipine dapat direkomendasikan untuk pengobatan hipertensi. Obat ini dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan obat antihipertensi lainnya.
Dalam pemberian nicardipine, penting untuk mempertimbangkan puncak durasi obat yang relatif efektif untuk melalui perbedaan tekanan darah. Sifat obat ini yang bekerja selektif harus digunakan dengan hati-hati.
Angina stabil
Nicardipine kapsul juga dapat diberikan pada pasien dengan angina kronis yang stabil. Pemberian obat untuk angina dilakukan apabila angina tidak diserta komplikasi lain.
Obat ini dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan beta-blocker, seperti propranolol, acebutolol, atau timolol.
Merek dan harga obat nicardipine
Nicardipine telah mendapatkan izin untuk penggunaan medis di Indonesia. Obat ini termasuk dalam golongan obat keras sehingga kamu harus menyertakan resep dokter untuk mendapatkannya.
Berikut informasi mengenai beberapa merek obat beserta harganya yang bisa kamu dapatkan di beberapa apotek:
- Nicardipine injeksi 1mg/mL. Sediaan obat generik dalam bentuk suntikan yang biasa dijual dengan harga berkisar Rp58.500-Rp67.500/ampul.
- Tensilo injeksi 1mg/mL. Sediaan injeksi mengandung nicardipine yang bisa kamu dapatkan dengan harga berkisar Rp150.000/ampul.
- Nicardex injeksi 1mg/mL. Sediaan injeksi yang bisa kamu dapatkan dengan harga berkisar Rp187.000/ampul.
Bagaimana cara minum obat nicardipine?
Baca dan ikuti semua petunjuk penggunaan obat pada label kemasan resep yang telah ditentukan oleh dokter. Dokter mungkin terkadang mengubah dosis harian kamu karena menyesuaikan dengan kondisi klinis pasien.
Injeksi nicardipine diberikan sebagai infus ke pembuluh darah vena. Pemberian obat infus akan dilakukan oleh tenaga medis.
Jangan menghancurkan, mengunyah, memecahkan, atau membuka kapsul lepas lambat. Telan obat seutuhnya dengan air putih.
Untuk sediaan tablet biasa, kamu bisa meminumnya dengan atau tanpa makanan. Namun, untuk sediaan tablet lepas lambat, sebaiknya kamu meminumnya bersama dengan makanan.
Kamu mungkin mengalami episode angina yang lebih parah atau lebih sering saat pertama kali mulai mengonsumsi nicardipine, atau setiap kali dosis diubah. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter mengenai hal ini.
Periksakan tekanan darah kamu secara rutin ke dokter saat kamu menggunakan obat nicardipine.
Kamu mungkin juga diberi obat jantung atau tekanan darah lainnya selama pengobatan dengan nicardipine. Tetap gunakan obat-obatan ini selama diresepkan oleh dokter dan ikuti petunjuk cara minum yang telah diarahkan.
Jangan berhenti menggunakan obat apapun secara tiba-tiba. Berhenti tiba-tiba dapat memperburuk kondisi kesehatan kamu.
Simpan obat pada suhu kamar jauh dari kelembapan, panas, dan cahaya matahari setelah digunakan. Jaga agar botol tetap tertutup rapat saat tidak digunakan.
Berapa dosis obat nicardipine?
Dosis dewasa
Pengobatan hipertensi jangka pendek
- Dosis awal dapat diberikan 3-5mg per jam melalui infus terus-menerus selama 15 menit.
- Dosis dapat disesuaikan menurut tekanan darah dengan peningkatan 0,5-2,5mg per jam setiap 15 menit
- Setelah tekanan darah yang diinginkan tercapai, dosis dapat diturunkan pada tingkat pemeliharaan: 2-4mg per jam.
- Dosis maksimal: 15mg per jam.
Hipertensi
- Dosis awal dapat diberikan 20mg tiga kali sehari.
- Dosis dapat ditingkatkan dengan interval minimal 3 hari sampai efek yang diperlukan tercapai.
- Dosis pemeliharaan: 20-40mg tiga kali sehari.
- Dosis untuk tablet lepas lambat dapat diberikan dosis awal 30mg dua kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 60mg dua kali sehari.
Angina pectoris
- Dosis awal dapat diberikan 20mg tiga kali sehari.
- Dosis dapat ditingkatkan dengan interval minimal 3 hari sampai efek yang diperlukan tercapai.
- Dosis pemeliharaan: 60-120mg per hari.
Apakah nicardipine aman untuk ibu hamil dan menyusui?
U.S. Food and Drug Administration (FDA) memasukkan nicardipine dalam golongan obat kategori kehamilan C.
Studi penelitian pada hewan telah menunjukkan risiko efek merugikan pada janin (teratogenik), tetapi belum ada studi yang memadai pada wanita hamil. Pemberian obat dapat dilakukan apabila manfaat yang didapatkan lebih besar dari risikonya.
Nicardipine telah diketahui dapat terserap dalam ASI sehingga tidak disarankan untuk digunakan oleh ibu menyusui. Selalu konsultasikan lebih dulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini apabila kamu sedang hamil atau menyusui.
Apa efek samping obat nicardipine yang mungkin terjadi?
Hentikan penggunaan obat dan hubungi dokter apabila muncul efek samping berikut setelah kamu menggunakan obat ini:
- Tanda-tanda reaksi alergi, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
- Perasaan pusing seperti akan pingsan
- Jantung berdebar-debar atau berdebar-debar di dada
- Nyeri dada yang parah atau berkelanjutan.
Efek samping umum yang mungkin terjadi setelah kamu menggunakan obat ini, antara lain sebagai berikut:
- Sakit kepala, pusing
- Kaki bengkak
- Tubuh lemas
- Kulit kemerahan (hangat atau perasaan geli)
- Mual
Peringatan dan perhatian
Jangan menggunakan obat ini apabila kamu memiliki riwayat alergi nicardipine atau obat-obatan penghambat saluran kalsium lain, seperti nifedipine.
Kamu juga tidak boleh menggunakan obat ini apabila memiliki riwayat penyempitan parah katup aorta pada jantung (stenosis aorta).
Beritahu dokter apabila kamu memiliki riwayat masalah kesehatan tertentu, terutama:
- Kondisi lain dari jantung atau pembuluh darah seperti tekanan darah rendah, angina akut atau penyakit arteri koroner
- Gagal jantung kongestif
- Penyakit hati
- Penyakit ginjal
Pemberian obat untuk orang lanjut usia sebaiknya dengan pertimbangan yang sangat hati-hati. Hal ini disebabkan bahwa orang lanjut usia dapat lebih sensitif terhadap efek samping obat.
Belum diketahui apakah nicardipine akan membahayakan bayi yang belum lahir. Beritahu dokter apabila kamu sedang hamil atau berencana untuk hamil.
Tidak disarankan untuk menggunakan obat ini apabila kamu sedang menyusui.
Hindari mengemudi atau aktivitas berbahaya setelah kamu mengonsumsi nicardipine. Hindari bangun terlalu cepat dari posisi duduk atau berbaring karena kamu mungkin akan merasa pusing.
Hindari minum alkohol saat kamu menggunakan nicardipine karena bisa meningkatkan risiko efek samping.
Interaksi dengan obat lain
Penggunaan obat bersama dengan golongan beta-blocker (propranolol, acebutolol, dan lain-lain) mungkin dapat memicu atau memperburuk gagal jantung.
Obat ini mungkin juga dapat mengubah kadar serum dalam darah apabila digunakan dengan golongan obat berikut:
- Penginduksi CYP3A4, misalnya karbamazepin, rifampisin.
- Penghambat sekresi asam atau H2 Blocker, misalnya simetidin, ranitidine, famotidine, dan lain-lain.
- Siklosporin, tacrolimus, sirolimus dan digoxin.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.