Share This Article
Betametason adalah obat anti-inflamasi yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi gangguan kulit seperti ruam, gatal, dan iritasi.
Obat ini hadir dalam berbagai bentuk mulai dari suntik, salep, krim, losion, dan spray. Untuk menggunakannya, kamu harus memperhatikan beberapa aspek penting.
Oleh sebab itu, yuk ketahui lebih dalam soal jenis, penggunaan, dan efek samping dari obat betametason lewat ulasan di bawah ini!
Apa itu obat betametason?
Betametason adalah obat kortikosteroid yang digunakan untuk mengobati kondisi kulit yang menyebabkan peradangan dan gatal. Misalnya eksim, dermatitis, alergi, dan ruam.
Betametason mampu mengurangi pembengkakan, gatal, dan kemerahan yang dapat terjadi pada kondisi tersebut. Obat ini ada yang berbentuk salep, krim, losion, semprot, dan cairan yang disuntikkan.
Dokter akan memilih produk betametason yang paling cocok untuk seseorang tergantung pada kondisi kulit mereka dan area tubuh yang perlu diobati. Sebelum menggunakan obat ini sebaiknya kamu konsultasi dengan dokter.
Cara kerja obat betametason
Betametason memiliki cara kerja tersendiri berdasarkan jenis obatnya, baik yang topikal atau cairan injeksi.
Para ilmuwan tahu bahwa betametason menghentikan tubuh dari memproduksi protein tertentu yang menyebabkan peradangan dan reaksi alergi. Selain itu, karena tergolong obat kortikosteroid, betametason juga bisa menghentikan pertumbuhan atau penumpukan jaringan kulit.
Selain atasi iritasi dan peradangan kulit, dokter juga kerap meresepkan betametason yang disuntikkan seperti Celestone Soluspan untuk mengatasi multiple sclerosis dan untuk membantu mematangkan paru-paru bayi yang lahir prematur.
Kegunaan lain dari berbagai bentuk betametason termasuk mengobati reaksi alergi berikut ini:
- Asma
- Alergi musiman
- Reaksi transfusi
- Ruam, eksim, dan dermatitis kontak pada area kulit yang telah menyentuh benda alergen tertentu
Jenis-jenis obat betametason
Dokter bisa saja meresepkan betametason jenis tertentu tergantung dari kondisi yang kamu alami. Biasanya dokter akan meresepkan betametason jenis suntik untuk orang yang mengalami kondisi berikut:
- Reaksi alergi yang parah
- Kambuhnya artritis berat yang mendadak
- Serangan mendadak dari multiple sclerosis
Selain suntik, betametason juga tersedia dalam bentuk krim, busa, semprotan, losion, dan salep.
Dokter akan meresepkan satu dari lima formulasi ini tergantung pada area tubuh yang terkena dan jenis kondisi kulit kamu.
Jenis | Kelebihan | Kekurangan |
Salep | Mampu menutupi atau melapisi kulit lebih baik ketimbang krim dan lotion, cocok untuk untuk lesi yang tebal | Tidak cocok untuk area tubuh yang ditumbuhi rambut karena bisa menyebabkan folikulitis dan meninggalkan residu berminyak pada kulit |
Krim | Harganya murah, tidak meninggalkan residu, dan dapat membantu bagian kulit yang kering. | Tidak menutupi atau melapisi kulit sebaik salep |
Foam | Bekerja dengan baik pada kulit kepala | Harganya lebih mahal |
Hal-hal yang perlu diketahui sebelum menggunakan betametason
Jika kamu mengalami reaksi alergi dan memutuskan pergi ke dokter untuk konsultasi, sebaiknya kamu memberi tahu hal-hal di bawah ini agar dokter tidak meresepkan obat yang salah:
1. Riwayat alergi
Beri tahu dokter apabila kamu memiliki riwayat alergi terhadap betametason atau obat sejenisnya. Selain itu kamu juga wajib memberi tahu riwayat alergi kamu, apapun itu.
Mulai dari alergi makanan, bulu binatang, pewarna, atau benda-benda dan alergen lainnya. Untuk produk non-resep, baca label atau bahan kemasan dengan hati-hati. Perhatikan bisa saja ada bahan yang bisa sebabkan kamu alergi.
2. Usia pasien
Obat ini tidak disarankan untuk pasien usia 12 tahun ke bawah. Sebab, obat ini mampu terserap melalui kulit dan timbulkan efek samping negatif pada anak.
Anak yang sudah berusia 13 tahun ke atas pun masih perlu pengawasan dokter untuk menggunakannya. Ini karena belum ada studi yang cukup kompeten membuktikan kaitan penggunaan betametason pada anak.
Selain anak-anak, penggunaan betametason pada lansia juga harus dibatasi dan butuh pengawasan dokter.
3. Ibu hamil dan menyusui
Betametason adalah obat kehamilan kategori C dari FDA. Steroid diketahui menyebabkan cacat lahir pada hewan tetapi efek pada ibu hamil belum diteliti secara memadai.
Jadi jika kamu sedang hamil atau berencana hamil, pastikan untuk memberitahukannya kepada dokter. Selain ibu hamil, jika kamu sedang dalam tahap menyusui juga harus berkonsultasi.
Betametason, seperti kebanyakan steroid, ditemukan dalam ASI dan dapat menghambat pertumbuhan bayi. Jadi pastikan kamu menggunakan obat ini di bawah pengawasan dokter.
4. Riwayat penyakit
Jika kamu memiliki riwayat penyakit lain, maka dokter harus menimbang kembali resep betametason yang akan diberikan. Entah mengurangi dosis atau menggantinya dengan obat yang lebih aman.
Pastikan kamu memberitahu dokter apabila memiliki riwayat penyakit berikut ini:
- Katarak
- Sindrom cushing (gangguan kelenjar adrenal)
- Diabetes
- Glaukoma
- Hiperglikemia (gula darah tinggi)
- Hipertensi intrakranial (peningkatan tekanan di kepala). Jika tidak digunakan dengan hati-hati, justru dapat memperburuk kondisi ini
- Infeksi kulit pada atau dekat kulit yang harus diolesi betametason
- Luka besar, kulit rusak, atau cedera kulit parah di tempat aplikasi betametason
- Gagal hati, sebab dapat meningkatkan risiko efek samping yang lebih banyak
- Dermatitis perioral (masalah kulit)
- Rosacea (masalah kulit). Betametason jenis gel tidak boleh digunakan pada pasien dengan kondisi ini
5. Riwayat penggunaan obat
Pastikan kamu memberi tahu dokter apa saja obat, suplemen, vitamin, atau bahkan ramuan herbal yang sedang atau kamu konsumsi baru-baru ini.
Sebab betametason bisa saja menimbulkan reaksi apabila digunakan bersamaan dengan obat lain.
Efek yang terjadi bisa berkurangnya efektivitas sampai efek samping yang berbahaya. Betametason jenis topikal biasanya tidak berinteraksi dengan obat lain.
Namun, jika kamu menggunakan produk lain yang mengeringkan atau mengiritasi kulit saat bersamaan dengan betametason topikal, kulit kamu bisa menjadi lebih teriritasi.
6. Interaksi dengan obat lain
Selain bisa menimbulkan interaksi dengan obat lain, betametason juga bisa berinteraksi dengan apa yang kamu konsumsi, seperti alkohol dan produk tembakau. Alkohol dan betametason topikal dapat mengeringkan kulit, jadi kombinasi ini dapat membuat kulit sangat kering.
Maka dari itu, kamu harus menghindari atau membatasi minum alkohol saat menggunakan betamethasone topikal.
Konsultasikan dengan dokter apa saja makanan atau minuman yang harus kamu hindari untuk mempercepat proses penyembuhan.
Efek samping obat betametason
Efek samping tiap jenis obat betametason juga berbeda-beda. Berikut ulasan efek samping obat betametason yang harus kamu tahu.
Efek samping betametason suntik
Ketika dokter memberikan suntikan betametason, dilaporkan ada berbagai efek samping yang bisa mempengaruhi bagian tubuh yang berbeda, di antaranya:
- Sistem imun
- Sistem kardiovaskular
- Kulit
- Sistem endokrin
- Saluran perut
- Otot dan tulang
- Sistem saraf pusat dan perifer
- Mata
Efek samping jenis salep atau losion
Efek samping paling umum dari betametason jenis salep atau losion yang dilaporkan pasien di antaranya:
- Kemerahan pada kulit
- Radang folikel rambut
- Rasa gatal
- Kulit melepuh
Efek samping betametason jenis spray
Ketika orang menggunakan betamethasone jenis spray, efek samping yang paling umum adalah:
- Rasa gatal
- Terbakar atau menyengat
- Rasa sakit
- Penipisan kulit
Kapan harus menghubungi dokter?
Beberapa efek samping dari betametason topikal yang terjadi biasanya tidak memerlukan perhatian medis. Efek samping ini dapat hilang selama perawatan karena tubuh menyesuaikan diri dengan obat.
Namun kamu harus segera menghubungi dokter apabila gejala efek sampingnya berlanjut atau mengganggu. Segera hubungi bantuan medis apabila mengalami tanda di bawah ini:
- Munculnya bagian kulit yang menonjol, berwarna merah, pada area yang diolesi betametason, utamanya jika digunakan di area wajah
- Kulit kepala atau tubuh yang ditumbuhi rambut muncul sensasi rasa terbakar, gatal, atau sakit
- Ruam merah dan kulit meradang
- Kulit terbakar dan gatal dengan lepuh merah seukuran kepala pin
- Sensitivitas kulit terhadap sinar matahari
- Peningkatan pertumbuhan rambut di dahi, punggung, lengan, dan kaki
- Pencerahan area kulit gelap yang diolesi betametason
- Garis-garis ungu kemerahan pada lengan, wajah, kaki, badan, atau selangkangan
- Pelunakan kulit
Cara penggunaan obat betametason yang tepat
Cara penggunaan dan juga dosis betametason berbeda-beda tergantung dari jenis yang gunakan. Sangat penting untuk mengikuti anjuran pemakaian dari label kemasan ataupun saran dokter.
Betametason adalah obat yang digunakan dengan cara diaplikasikan ke kulit. Jadi jangan pernah mengonsumsinya lewat mulut! Jangan gunakan pada luka terbuka atau pada kulit yang terbakar matahari, terbakar angin, kering, atau teriritasi.
Bilas dengan air jika obat ini masuk ke mata atau mulut. Berikut ulasan mengenai cara pengaplikasian obat betametason yang baik dan benar.
1. Betametason suntik
Untuk obat jenis ini hanya boleh diberikan oleh dokter atau tenaga medis lain yang langsung diawasi dokter.
Dokter akan menentukan dosis yang tepat berdasarkan kondisi tubuh kamu dan juga tingkat keparahan penyakit yang kamu alami.
2. Krim dan losion
Untuk membantu membersihkan masalah kulit kamu sepenuhnya, sangat penting bagi kamu untuk tetap menggunakan obat ini selama perawatan penuh. Bahkan jika gejala mulai hilang setelah beberapa hari.
Jangan menggunakan krim topikal, gel, losion, salep, dan semprotan pada wajah, kulit kepala, pangkal paha, atau ketiak kecuali dengan saran dokter. Jangan gunakan pada area kulit yang dapat bergesekan atau bersentuhan.
Berikut tips penggunaan obat betametason topikal yang harus kamu perhatikan:
- Cuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah menggunakan obat ini
- Oleskan tipis-tipis obat ini ke area kulit yang terkena saja, jangan melebar ke area yang baik-baik saja. Lalu gosok dengan lembut.
- Saat menggunakan obat jenis losion, lindungi kulit dari air, pakaian, atau apa pun yang menyebabkan gesekan sampai obatnya kering
- Jangan membalut atau menutup kulit yang sedang dirawat kecuali diperintahkan oleh dokter
- Jika dokter memberi pembalut oklusif atau penutup kedap udara untuk diaplikasikan di atas obat, pastikan kamu tahu bagaimana cara menggunakannya. Pembalut oklusif meningkatkan jumlah obat yang diserap melalui kulit, jadi gunakan hanya sesuai petunjuk dokter.
3. Betametason spray
Jika kamu menggunakan obat jenis spray, pastikan mengocoknya terlebih dahulu sebelum menggunakan. Dokter biasanya akan meresepkan obat ini untuk penggunaan sampai 4 minggu.
Berdasarkan petunjuk penggunaan, kamu harus menyemprotkan betametason ke area yang terkena dua kali sehari dan mengoleskannya dengan lembut.
4. Betametason foam
Jenis ini biasanya diresepkan untuk mengatasi gangguan kulit di area kepala. Gunakan foam dua kali sehari pada kulit kepala dan biarkan obat meleleh dengan sendirinya.
Busa akan meleleh begitu bersentuhan dengan permukaan yang hangat, sehingga kamu sebaiknya tidak mengaplikasikan produk ini ke tangan dulu.
Kamu bisa menggunakan alat bantu seperti stik dengan permukaan dingin dan lebar, lalu ambil sedikit demi sedikit menggunakan jari-jari. Setelah itu, pijat dengan lembut ke area kulit yang terkena.
Demikian informasi tentang obat betametason yang perlu kamu ketahui. Ingatlah untuk tetap berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya, ya.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!