Share This Article
Pastinya banyak anak-anak yang pernah mengalami cacingan. Begitu juga ada banyak obat cacing yang dijual bebas. Ternyata Moms perlu mengetahui obat cacing untuk anak yang aman dikonsumsi lho, berikut ulasannya!
Penyebab cacingan
Penyebab anak mengalami cacingan seringkali disebabkan oleh kebiasaan yang kurang sehat. Misalnya malas mencuci tangan sebelum makan. Jika anak sudah menunjukkan gejala cacingan seperti kurus, lemah, dan lesu bisa jadi terkena cacingan.
Larva cacing dapat berkembang biak dan hidup dengan cara mengambil nutrisi pada tubuh anak.
Tidak hanya itu saja, ternyata infeksi cacing juga dapat berdampak buruk bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, serta memengaruhi kemampuan belajar menggangu kegiatan sehari-hari.
Bahkan jika tidak segera diobati, infeksi cacing dapat menyebabkan masalah pencernaan dan terganggunya penyerapan nutrisi sang anak lho Moms.
Kondisi ini dapat menimbulkan beragam penyakit berbahaya, seperti kekurangan gizi, berat badan menurun, daya tahan tubuh lemah, dan anemia.
Demi mengatasi cacingan pada anak, umumnya cara paling efektif dengan memberikan obat cacing.
Manfaat obat cacing
Cacing parasit dapat menyebabkan malnutrisi. Tablet obat cacing memungkinkan orang menyerap nutrisi penting yang dibutuhkan agar tetap sehat.
Cacing parasit dan larvanya umumnya ditemukan di makanan dan air yang terkontaminasi di komunitas miskin atau daerah di mana pembersihan tidak sering dilakukan.
Mereka yang berjalan tanpa mengenakan kaus kaki atau sepatu di area berisiko tinggi kemungkinan besar tertular cacingan.
Macam-macam obat cacing untuk anak 1 tahun
Ternyata memberikan obat cacing untuk anak tidak boleh sembarangan. Moms harus mengetahui kandungan obat cacing yang aman untuk anak-anak.
Berikut obat cacing yang aman untuk anak, antara lain:
1. Albendazole
Obat cacing untuk anak ini biasanya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh cacing pita. Tetapi harus Moms perhatikan, sebaiknya obat ini tidak diberikan kepada anak yang memiliki alergi terhadap obat jenis ini.
Obat cacing albendazole dapat dikonsumsi bersama makanan. Namun apabila kamu mengalami masalah dalam menelan, obat ini bisa dihancurkan atau dikunyah terlebih dahulu.
Konsumsi obat ini secara teratur di waktu yang sama setiap harinya. Jangan menambah dosis, mengurangi dosis, atau berhenti mengonsumsi obat ini tanpa seizin dokter meski kondisi sudah membaik, karena dikhawatirkan bisa menyebabkan infeksi kambuh.
2. Mebendazole
Obat cacing jenis ini digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan cacing gelang, cacing cambuk, dan cacing tambang. Tetapi mebendazole tidak dianjurkan untuk diberikan kepada anak berusia di bawah dua tahun ya Moms.
Cara mengonsumsi obat cacing mebendazole dikunyah, dicampur makanan, atau langsung ditelan bantuan segelas air putih.
Kamu boleh mengonsumsi obat ini sebelum atau setelah makan. Bagi yang mengalami kesulitan menelan, tablet ini dapat dihancurkan dan dicampur dengan air.
3. Ivermectin
Ivermectin merupakan jenis obat cacing yang dapat membasmi cacing di saluran pencernaan anak, seperti cacing gelang. Tidak hanya digunakan untuk mengobati cacingan, obat ini juga dapat digunakan untuk membasmi kutu dan mengobati kurap.
Berbeda dengan dua obat di atas, obat ini lebih baik dikonsumsi pada saat perut kosong (1 jam sebelum sarapan pagi) dan minum air putih satu gelas.
4. Levamisole
Obat cacing levamisole sangat efektif untuk mengobati infeksi cacing kremi, cacing gelang, dan cacing cambuk. Meski begitu, sayangnya obat cacing ini kurang efektif untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh cacing tambang.
Levamisole sebaiknya diminum dengan air putih saat sedang makan, tujuannya untuk meminimalkan efek samping mual dan nyeri perut.
Tak hanya itu saja, kamu wajib melakukan konsultasi terlebih dahulu apabila memiliki memiliki gangguan perdarahan, rheumatoid arthritis, atau gagal ginjal berat.
5. Pirantel
Obat ini digunakan untuk mengobati infeksi cacing kremi dan cacing gelang. Tetapi obat yang satu ini tidak boleh diberikan kepada anak yang memiliki gangguan hati atau alergi terhadap obat ini.
Pirantel diperbolehkan untuk dikonsumsi saat perut kosong atau setelah makan. Apabila obat berbentuk tablet kunyah, obat harus dikunyah terlebih dahulu sebelum ditelan. Pirantelsebaiknya tidak diminum bersamaan dengan piperazine.
Obat cacing herbal
Tidak hanya obat-obatan kimiawi saja, ternyata sebagian orang memiliki pengobatan secara alami untuk mengatasi infeksi cacing ini.
Berikut bahan-bahan alami yang dapat mengobati infeksi cacing, antara lain:
Bawang putih
Bawang putih dipercaya dapat membunuh telur cacing kremi, karena di dalamnya terkandung zat anti parasit sehingga efesien untuk membunuh mikroba di dalam tubuh termasuk cacing.
Moms bisa memberikan kepada sang buah hati bawang putih secara langsung atau ditambahkan ke dalam hidangan yang anak sukai.
Selain itu, Moms juga dapat menggerus bawang putih dan mencampurnya dengan minyak esensial untuk dioleskan pada anus yang gatal menggunakan kapas.
Minyak kelapa
Minyak kelapa memiliki banyak manfaat untuk kesehatan salah satunya untuk mengatasi cacingan, minyak ini juga dipercaya dapat menjadi obat cacing alami karena memiliki sifat antibakteri dan antivirus yang dapat membantu membersihkan infeksi cacing.Â
Moms bisa memberikan minyak kelapa kepada anak dengan cara diminum sebanyak satu sendok teh yang rutin setiap pagi hari. Lalu di malam hari atau menjelang tidur, oleskan minyak kelapa secukupnya jangan banyak-banyak ke anus.
Pepaya
Dengan mengonsumsi pepaya yang dicampurkan madu menjadi jauh lebih bersih kotorannya dari parasit penyebab cacingan. Selain itu biji pepaya juga dapat mengatasi cacingan.
Biji pepaya mengandung bahan yang bisa membasmi parasit cacing kremi. Seperti caricin, sitosterol, benzylglucosinolate dan lainnya.
Biji labu
Biji labu memiliki kandungan seperti asam amino, asam lemak, senyawa berberin, palatine, dan cucurbitacin. Hal ini menunjukan bahwa senyawa ini mungkin membuat biji labu efektif melawan parasit dalam tubuh.
Obat cacing kremi
Perlu kamu ketahui bahwa cacing kremi adalah infeksi parasit yang berukuran kecil, sekitar 2-13 mm, dan menyerang usus besar manusia. Cara penularan cacing kremi terjadi melalui sentuhan langsung dengan kulit atau benda yang terkontaminasi cacing kremi.
Kemudian pada tubuh manusia, cacing kremi dapat berkembang biak dan menimbulkan gejala berupa gatal, nyeri, dan ruam pada anus. Ketika cacing kremi dalam tubuh seseorang terus bertambah banyak, hal itu dapat memicu komplikasi seperti infeksi saluran kemih atau radang vagina.
Cacing kremi dapat diatasi dengan pemberian obat. Karena sifatnya yang sangat mudah menyebar, orang lain yang berada dalam satu lingkungan dengan pasien juga harus menjalani pengobatan guna mencegah terjadinya penularan.
Beberapa obat yang dapat digunakan untuk mengatasi cacing kremi adalah:
- Pyrantel pamoate
- Mebendazole
- Albendazole
Ada juga beberapa komplikasi yang diakibatkan oleh cacing kremi:
Komplikasi cacing kremi
Saat cacing kremi yang ada di dalam usus jumlahnya terus bertambah banyak, maka hal itu dapat menyebabkan komplikasi.
Pada wanita, cacing kremi yang terus bertumbuh dan bertambah banyak dapat mengakibatkan peradangan pada vagina atau lapisan dalam uterus.
Gejala yang muncul ketika seseorang menderita vaginitis atau endometritis berupa nyeri saat berhubungan seksual dan buang air kecil.
Selain itu vaginitis dan endometritis, komplikasi yang dapat muncul akibat cacing kremi adalah penurunan berat badan dan infeksi saluran kemih.
Cara mencegah cacingan
Seperti dilansir dari laman Healthline, untuk mencegah cacingan, sangat dianjurkan untuk rajin mencuci tangan secara teratur dengan sabun. Kemudian juga gunakan air panas sebelum dan sesudah menggunakan toilet, serta sebelum menyiapkan atau makan makanan.
Tak hanya itu saja, kamu juga harus mempraktikkan keamanan saat menghidangkan pangan seperti:
- Hindari ikan dan daging mentah.
- Masak daging secara menyeluruh hingga suhu setidaknya 145 ° F (62,8 ° C) untuk seluruh potongan daging dan 160 ° F (71 ° C) untuk daging giling dan unggas
- Biarkan daging yang sudah matang beristirahat selama tiga menit sebelum diukir atau dikonsumsi.
- Bekukan ikan atau daging hingga suhu –4 ° F (–20 ° C) setidaknya selama 24 jam.
- Cuci, kupas, atau masak semua buah dan sayuran mentah.
- Cuci atau panaskan kembali makanan yang jatuh ke lantai.
Terakhir, apabila kamu mengunjungi negara berkembang, masak buah dan sayuran dengan air matang atau air yang dimurnikan sebelum makan, dan hindari kontak dengan tanah yang mungkin terkontaminasi oleh kotoran manusia.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar info sehat lainnya? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!