Share This Article
Tahukah kamu kalau dokter bisa memberikanmu obat golongan psikotropika saat kamu terserang kejang atau epilepsi? Ya, salah satunya yakni obat clobazam.
Supaya penggunaannya tepat sasaran dan dosisnya sesuai, yuk pahami dulu tentang clobazam dalam ulasan berikut ini:
Apa itu obat clobazam?
Clobazam adalah obat golongan benzodiazepine yang digunakan dalam kombinasi dengan obat lain untuk mengobati kejang.
Sebagai obat golongan benzodiazepin, obat ini bekerja pada otak dan saraf (sistem saraf pusat) untuk menghasilkan efek menenangkan. Obat ini bekerja dengan meningkatkan efek bahan kimia alami tertentu atau disebut juga dengan GABA di dalam tubuh.
Clobazam merupakan obat psikotropika golongan IV. Obat psikotropika golongan IV merupakan obat yang diperbolehkan dalam medis jika digunakan dalam pengawasan dokter, sebab dapat menimbulkan ketergantungan dalam kategori ringan.
Manfaat dan penggunaan obat clobazam
Clobazam digunakan dengan obat lain untuk mengontrol kejang pada orang dewasa dan anak-anak berusia 2 tahun ke atas, termasuk yang memiliki sindrom Lennox-Gastaut.
Ini merupakan jenis gangguan yang menyebabkan kejang dan sering menyebabkan keterlambatan perkembangan.
Dosis obat clobazam
Gunakan obat ini secara teratur untuk mendapatkan manfaat sesuai yang diharapkan. Untuk membantu kamu mengingatnya, sebaiknya minumlah obat ini pada waktu yang sama setiap hari. Dosis didasarkan pada usia, berat badan, kondisi medis, dan respons terhadap pengobatan.
Berikut adalah berapa dosis yang biasanya diresepkan oleh dokter. Jika dokter memberikan dosis yang berbeda dengan daftar di bawah ini, tetap ikuti arahan yang diberikan dokter kamu, ya.
1. Dosis dewasa untuk sindrom lennox-gastaut
Dosis harian awal
- Berat badan 30 kg atau kurang: 5 mg per hari
- Berat badan 30 kg atau lebih: 10 mg per hari
Dosis harian untuk 7 hari
- Berat badan 30 kg atau kurang: 10 mg per hari
- Berat badan 30 kg atau lebih: 20 mg per hari
Dosis harian untuk penggunaan 14 hari
- Berat badan 30 kg atau kurang: 20 mg per hari
- Berat badan 30 kg atau lebih: 40 mg per hari
2. Dosis pasien lansia untuk sindrom lennox-gastaut
Dosis awal
5 mg per oral per hari
Dosis harian untuk penggunaan selama 7 hari
- Berat badan 30 kg atau kurang: 5 mg per hari
- Berat badan 30 kg atau lebih: 10 mg per hari
Dosis harian untuk penggunaan selama 14 hari
- Berat badan 30 kg atau kurang: 10 mg per hari
- Berat badan 30 kg atau lebih: 20 mg per hari
Dosis maksimum
- Berat badan 30 kg atau kurang: 20 mg/hari
- Berat badan 30 kg atau lebih: 40 mg/hari
3. Dosis pasien anak-anak di atas 2 tahun untuk sindrom lennox-gastaut
Dosis harian awal
- Berat badan 30 kg atau kurang: 5 mg per hari
- Berat badan 30 kg atau lebih: 10 mg per hari
Dosis harian untuk pemakaian selama 7 hari
- Berat badan 30 kg atau kurang: 10 mg per hari
- Berat badan 30 kg atau lebih: 20 mg per hari
Dosis harian untuk pemakaian selama 14 hari
- Berat badan 30 kg atau kurang: 20 mg per hari
- Berat badan 30 kg atau lebih: 40 mg per hari
Penyesuaian dosis clobazam sesuai kondisi pasien
Pada kondisi tertentu dokter mungkin saja akan melakukan penyesuaian dosis, sesuai dengan kondisi kesehatan pasien. Beberapa kondisi yang memerlukan penyesuaian dosis di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Bagi pasien dengan penyakit bawaan pada ginjal
Disfungsi ginjal ringan sampai sedang (30 hingga 80 mL/menit): Tidak disarankan penyesuaian.
2. Bagi pasien dengan penyakit bawaan pada hati
Disfungsi hati ringan sampai sedang (skor Child-Pugh 5 hingga 9)
Dosis awal: 5 mg oral per hari
Dosis harian untuk penggunaan selama 7 hari:
- Berat badan 30 kg atau kurang: 5 mg per hari
- Berat badan 30 kg atau lebih: 10 mg per hari
Dosis harian untuk penggunaan selama 14 hari:
- Berat badan 30 kg atau kurang: 10 mg per hari
- Berat badan 30 kg atau lebih: 20 mg per hari
Dosis maksimum:
- Berat badan 30 kg atau kurang: 20 mg/hari
- Berat badan 30 kg atau lebih: 40 mg/hari
- Berdasarkan respons klinis, dosis maksimum dapat dimulai setelah 21 hari
3. Bagi pasien dengan metabolisme buruk
Dosis awal 5 mg oral per hari
Dosis harian untuk penggunaan selama 7 hari:
- Berat badan 30 kg atau kurang: 5 mg per hari
- Berat badan 30 kg atau lebih: 10 mg per hari
Dosis harian untuk penggunaan selama 14 hari:
- Berat badan 30 kg atau kurang: 10 mg per hari
- Berat badan 30 kg atau lebih: 20 mg per hari
Dosis maksimum:
- Berat badan 30 kg atau kurang: 20 mg/hari
- Berat badan 30 kg atau lebih: 40 mg/hari
Berdasarkan respons klinis, dosis maksimum dapat dimulai setelah 21 hari.
Untuk penghentian pengobatan clobazam, perlu diperhatikan bahwa penghentian secara tiba-tiba harus dihindari. Dokter akan melakukan penyesuaian dosis sebelum benar-benar berhenti menggunakan obat ini.
Biasanya dokter akan melakukan pengurangan dosis 5 hingga 10 mg setiap minggu sampai benar-benar berhenti menggunakan obat ini.
Overdosis obat clobazam dan efeknya
Obat ini merupakan obat resep, penggunaannya harus sesuai dengan arahan dokter. Jangan sekali-kali menggandakan obat secara sembarangan. Hal tersebut dapat berbahaya, karena alih-alih mendapatkan manfaat, kamu justru bisa saja mengalami overdosis clobazam.
Gejala overdosis clobazam umumnya adalah sebagai berikut:
- Mengantuk
- Kebingungan
- Kekurangan energi
- Masalah dengan koordinasi
- Napas lambat, dan pendek
- Keinginan untuk bernapas berkurang
- Pingsan
- Penglihatan kabur
Gunakan obat ini dengan bijak untuk kebaikan kesehatanmu. Sebaiknya kamu juga tidak menggunakan resep orang lain meskipun gejala yang kamu rasakan sama dengan orang tersebut.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat berhenti minum clobazam
Untuk penghentian obat ini, juga tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Kamu perlu meminta dokter untuk mengurangi dosis secara bertahap sebelum benar-benar berhenti mengonsumsi obat ini.
Jika kamu berhenti meminum obat ini secara tiba-tiba tanpa pengurangan dosis, kamu bisa saja mengalami beberapa hal di bawah ini:
- Kejang baru atau yang memburuk
- Berhalusinasi (melihat hal-hal atau mendengar suara yang tidak ada)
- Perubahan perilaku
- Suasana hati yang tertekan
- Kehilangan kontak dengan kenyataan
- Gelisah
- Lekas marah
- Serangan panik
- Sulit berkonsentrasi
- Cemas
- Sulit tertidur atau tetap tertidur
- Sakit kepala
- Penglihatan kabur
- Kepekaan mata terhadap cahaya
- Guncangan tak terkendali dari bagian tubuh tertentu
- Detak jantung cepat
- Berkeringat
- Nyeri otot dan kekakuan
- Kram perut atau otot
Interaksi clobazam dengan obat lain
Beberapa jenis obat mungkin saja dapat menyebabkan interaksi jika digunakan secara bersamaan dengan obat clobazam, di antaranya adalah:
1. Opioid
Penggunaan benzodiazepin dan opioid secara bersamaan meningkatkan risiko depresi pernapasan, karena kedua obat ini bekerja di lokasi reseptor yang berbeda dalam sistem saraf pusat yang mengontrol pernapasan.
2. Obat depresan lainnya
Penggunaan clobazam secara bersamaan dengan depresan lainnya dapat meningkatkan risiko sedasi dan mengantuk.
3. Kontrasepsi hormonal
Efektivitas beberapa kontrasepsi hormonal mungkin akan berkurang ketika diberikan bersamaan dengan clobazam. Dokter mungkin saja merekomendasikan untuk menggunakan bentuk kontrasepsi non-hormon sebagai tambahan.
4. Fluconazole
Obat-obatan lain dapat memengaruhi ekskresi clobazam dari tubuh. Obat ini juga dapat memengaruhi cara kerja clobazam.
5. Fluvoxamine
Mekanisme kerja obat clobazam juga dapat dipengaruhi oleh beberapa obat lain, yang bekerja dengan cara menghambat atau memengaruhi enzim di hati seperti obat fluvoxamine.
6. Alkohol
Mengonsumsi alkohol bersamaan dengan obat clobazam dapat meningkatkan kandungan clobazam di dalam plasma hingga 50 persen. Sebaiknya hindari alkohol saat mengonsumsi obat ini agar tidak menyebabkan overdosis.
Selalu perhatikan label pada kemasan obat untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan, kamu juga sebaiknya selalu memberitahukan kepada dokter jika kamu sedang mengalami perawatan lainnya.
Dokter akan menyesuaikan dosis yang diberikan agar penggunaan obat ini tetap aman dan memberikan manfaat untukmu.
Clobazam pada ibu hamil dan menyusui
Pada ibu hamil dan menyusui obat ini dapat diberikan jika manfaat yang diberikan lebih besar dibandingkan dengan risikonya. Penggunaan obat ini harus diawasi dengan ketat untuk ibu hamil dan ibu menyusui.
Meskipun belum ada penelitian mengenai penggunaan clobazam pada ibu hamil, namun pada hewan percobaan obat ini dapat menimbulkan risiko pada janin. Sedangkan pada ibu menyusui diketahui obat ini dapat terserap ke dalam ASI.
Sebaiknya informasikan kepada dokter jika kamu sedang atau berencana hamil.
Efek samping clobazam
Clobazam dapat menyebabkan efek samping. Beri tahu dokter jika kamu merasakan salah satu dari gejala di bawah ini:
- Kelelahan
- Mengalami masalah dengan koordinasi
- Kesulitan berbicara atau menelan
- Air liur berlebih
- Nafsu makan berubah
- Muntah
- Sembelit
- Batuk
- Nyeri sendi
- Sulit atau sering buang air kecil
- Sulit bernapas
- Demam
- Muncul luka di mulut
- Ruam
- Gatal-gatal
- Kulit mengelupas atau melepuh
Beberapa efek samping bisa menjadi masalah yang serius. Jika kamu mengalami salah satu dari gejala-gejala tersebut, segera hubungi dokter atau dapatkan perawatan medis darurat.
Efek samping yang ditimbulkan antara pasien satu dan lainnya biasanya dapat berbeda, clobazam juga dapat menyebabkan efek samping lain. Hubungi dokter jika kamu mengalami masalah atau keluhan yang tidak biasa saat mengonsumsi obat ini.
Cara penyimpanan obat clobazam
Simpan obat ini pada suhu kamar, dan jauhkan dari cahaya dan kelembapan. Jangan simpan obat ini di dalam kamar mandi. Jauhkan semua obat dari anak-anak dan hewan peliharaan agar tidak tertelan.
Jika menggunakan bentuk cairan obat ini, simpan botol tegak dan jangan simpan obat ini di dalam kulkas.
Cara membuang obat clobazam
Obat yang telah dibuka dan tidak digunakan setelah 90 hari sebaiknya tidak digunakan lagi. Jangan membuang obat ke toilet atau menuangkannya secara langsung ke dalam saluran pembuangan kecuali diperintahkan.
Buang produk ini dengan benar ketika kedaluwarsa atau tidak lagi diperlukan. Konsultasikan dengan apoteker atau perusahaan pembuangan limbah setempat untuk detail lebih lanjut tentang cara membuang produk dengan aman.
Nah, itu dia beberapa hal mengenai clobazam yang sebaiknya kamu ketahui. Yang harus selalu kamu ingat mengenai obat ini adalah obat ini merupakan golongan psikotropika, jadi penggunaannya harus dalam pengawasan dokter.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!