Share This Article
Jamur yang tumbuh di salah satu anggota tubuh bisa membuat seseorang merasa terganggu. Selain penampilan yang jadi tak nyaman dipandang, tak jarang ini juga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu cara untuk mengobatinya adalah dengan memberikan obat griseofulvin.
Obat griseofulvin adalah golongan obat anti jamur yang umumnya diberikan dengan cara diminum. Namun, meski obat ini bertujuan untuk menghentikan pertumbuhan jamur, ia tak dapat dipakai untuk menangani infeksi yang disebabkan bakteri atau jamur.
Lalu bagaimana cara kerja dan tata cara pemakaian obat yang satu ini? Untuk lebih lengkapnya, yuk baca ulasan mengenai obat griseofulvin di bawah ini.
Apa itu obat griseofulvin
Dijual dalam bentuk tablet yang diminum, griseofulvin adalah obat generik yang diresepkan untuk mengatasi infeksi jamur. Biasanya ini terjadi pada beberapa anggota tubuh seperti rambut, kulit, dan kuku.
Cara kerjanya dengan mencegah jamur tumbuh, berlipat ganda, dan menyebar ke sel-sel tubuh yang masih sehat. Sehingga gejala-gejala infeksi seperti rasa gatal, kulit mengelupas, atau perubahan warna pada kuku bisa berkurang atau bahkan hilang sama sekali.
Aturan sebelum meminum obat griseofulvin
Sebelum memutuskan meminum obat ini, kamu harus berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter. Tujuannya untuk mengukur tingkat risiko dari efek obat yang akan ditimbulkan pada tubuhmu nanti. Beberapa hal yang patut menjadi pertimbangan adalah:
Riwayat alergi
Sampaikan pada dokter mengenai jenis alergi yang pernah kamu alami baik pada obat ini maupun obat jenis lainnya. Begitu pun jika kamu memiliki alergi terhadap makanan atau minuman tertentu, seperti udang, telur, dan sejenisnya.
Informasi ini akan sangat membantu dokter dalam memberikan takaran griseofulvin yang tepat untuk menangani kondisi medismu.
Usia
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa obat ini tidak menimbulkan efek berbahaya yang spesifik apabila dipakai oleh anak-anak. Meski begitu penggunaannya tetap dibatasi hanya boleh dilakukan kepada anak berusia 2 tahun ke atas.
Ibu hamil dan menyusui
Ibu hamil sebaiknya menghindari mengkonsumsi obat ini karna bisa menyebabkan resiko kembar siam pada janin. Demikian pula dengan ibu menyusui, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa perempuan yang sedang menyusui memiliki risiko khusus jika mengonsumsi obat ini.
Akan tetapi kamu tetap disarankan untuk berkonsultasi lebih dulu pada dokter jika ingin mengonsumsi griseofulvin saat masih menyusui. Ini diperlukan agar kamu dan bayimu terhindar dari efek samping obat yang berbahaya.
Peringatan penting
Obat griseofulvin memiliki beberapa peringatan di antaranya:
- Obat ini bisa menyebabkan reaksi pada kulit yang bersifat serius dan membahayakan jiwa. Gejala yang mungkin timbul di antaranya gatal, demam, bengkak pada lidah, dan muncul benjolan di kulit.
- Jika kamu meminum obat ini dalam jangka waktu yang terlalu lama, kamu bisa mengalami gangguan fungsi hati yang serius.
- Ibu hamil tidak disarankan meminum obat ini. Dilansir dari Healthline, terdapat dua kasus kembar siam yang terjadi pada seorang ibu yang mengonsumsi obat ini selama masa kehamilan.
Pemakaian obat griseofulvin dengan obat lain
Penggunaan obat ini bisa dilakukan secara tunggal maupun diberikan bersamaan dengan obat lain. Semua tergantung tingkat komplikasi infeksi dan penilaian medis dari dokter.
Interaksi antar obat ini harus mendapat perhatian khusus, agar tidak mengurangi efek dari setiap obat maupun vitamin yang sedang dikonsumsi. Jenis obat yang bisa berinteraksi dengan griseofulvin perlu dikonsultasikan ke dokter, termasuk vitamin, atau ramuan herbal tertentu.
Oleh karena itu, penting bagi dokter untuk memeriksa kondisi pasien secara menyeluruh, termasuk menanyakan riwayat penggunaan obat lain sebelum memberikan griseofulvin.
Obat-obatan yang perlu dihindari saat meminum griseofulvin
Saat kamu didiagnosis mengalami infeksi jamur dan ingin mengobatinya dengan griseofulvin. Dokter perlu memastikan terlebih dahulu apakah kamu sedang mengonsumsi beberapa jenis obat di bawah ini atau tidak.
- Desogestrel
- Dienogest
- Drospirenone
- Estradiol
- Ethinyl Estradiol
- Ethynodiol
- Etonogestrel
- Gestodene
- Levonorgestrel
- Mestranol
- Norethindrone
- Norgestimate
- Norgestrel
- Porfimer
- Ulipristal
Jika kamu sedang meminum salah satu obat di atas, maka dokter kemungkinan besar akan menghindari pemberian resep obat griseofulvin karena bisa bekerja tidak optimal di dalam tubuh.
Namun, ada juga beberapa kejadian khusus yang mengharuskan dokter tetap memberikan obat ini. Biasanya dalam kasus seperti ini pemberian akan disertai penyesuaian dosis atau jadwal minum obat.
Obat-obatan yang dapat mengurangi khasiat griseofulvin
Ketika kamu diresepkan obat griseofulvin, terdapat beberapa jenis obat yang jika dikonsumsi bersamaan akan mengurangi khasiat dari griseofulvin itu sendiri.
Ini biasanya dikarenakan kadarnya di dalam tubuh jadi mengalami penurunan. Beberapa contoh jenis obat yang sebaiknya dihindari adalah:
- Warfarin
- Pil KB
- Cyclosporine
- Aminolevulinic acid
- Barbiturate, seperti phenobarbital dan butabarbital
- Salisilat, seperti aspirin dan magnesium salisilat
Tata cara pemakaian
Griseofulvin paling efektif diserap tubuh saat kamu makan makanan tinggi lemak seperti ayam goreng, burger keju, susu full cream, atau es krim.
Oleh karena itu jika kamu sedang menjalani diet rendah lemak, pastikan informasi tersebut diketahui dokter agar kamu bisa mendapatkan dosis obat ini yang sesuai.
Obat ini juga paling ampuh jika dikonsumsi ketika sedang atau setelah makan. Kamu akan lebih sedikit mengalami risiko sakit perut, dan infeksi jamur yang terjadi bisa lebih cepat hilang karena tubuh bisa menyerap kandungan obat secara optimal.
Pemberian dosis obat griseofulvin
Dilansir dari mayoclinic.org, pemberian dosis obat ini akan berbeda-beda pada setiap pasien tergantung pada beberapa pertimbangan.
Beberapa di antaranya adalah usia, riwayat penyakit, alergi yang dimiliki, dan kondisi medis lainnya. Adapun secara umum pemberian obat griseofulvin adalah sebagai berikut:
Untuk diminum (kapsul mikro, tablet, maupun sirup)
Pemberian griseofulvin dengan tujuan menghentikan infeksi jamur pada kaki dan kuku diberikan dengan dosis sebagai berikut:
- Remaja dan orang dewasa: 500 mg setiap 12 jam sekali
- Anak-anak: dosis akan ditentukan berdasarkan berat badan dan harus diberikan oleh dokter. Adapun dosis umumnya adalah 5 mg / kg berat badan setiap 12 jam sekali, atau 10 mg / kg berat badan sekali sehari
Efek samping obat griseofulvin
Dilansir dari Healthline, obat ini tidak menyebabkan rasa kantuk. Meski begitu obat ini tetap memiliki beberapa efek samping di antaranya adalah:
- Ruam
- Mati rasa atau timbul sensasi kesemutan di tangan atau kaki
- Infeksi ragi pada mulut
- Sakit perut
- Diare
- Mual
- Muntah
- Pusing
- Sakit kepala, dan
- Sulit tidur
- Tidak nyaman pada lambung, dan
- Kelelahan
Efek samping di atas umumnya terjadi dalam skala ringan. Namun, jika gejalanya semakin memburuk dan tidak hilang setelah beristirahat, ada baiknya kamu segera memeriksakan diri kepada dokter.
Efek samping berbahaya yang bisa ditimbulkan dari penggunaan obat ini adalah:
- Muncul reaksi alergi pada kulit yang dicirikan pembengkakan pada wajah atau lidah, demam, kulit melepuh atau mengelupas, gatal-gatal.
- Gangguan hati yang dicirikan tubuh lebih mudah mengalami lebam dari biasanya, mudah lelah, merasa letih sepanjang hari, sakit perut yang tak berkesudahan, kehilangan selera makan, dan perubahan warna kulit dan mata yang menguning.
Aturan pemakaian lainnya
Obat griseofulvin adalah jenis obat yang diberikan dalam jangka waktu pendek. Pemakaiannya akan menimbulkan risiko pada kesehatan jika tidak dilakukan sesuai anjuran. Oleh sebab itu, perhatikan beberapa hal di bawah ini:
- Jika konsumsi obat dihentikan seketika, akan membuat infeksi bakteri tidak hilang secara sempurna dan bisa menyebar ke anggota tubuh lainnya
- Jika kamu lupa meminum dosis yang ditentukan, khasiat obat tidak akan berjalan optimal atau bahkan tidak bekerja sama sekali. Oleh sebab itu segera minum begitu ingat, tetapi jika sudah mendekati jadwal minum obat selanjutnya, kamu disarankan meminum obat ini di jadwal tersebut saja.
- Jika meminumnya terlalu banyak, kamu bisa mengalami efek samping yang berbahaya. Mulai dari keracunan, sampai gejala infeksi yang semakin parah dan mengancam jiwa.
Aturan penyimpanan
Simpan obat ini dalam tempat tertutup yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Hindari penyimpanan di tempat lembap seperti kamar mandi, atau dekat tempat mencuci piring. Jaga obat agar tetap berada di suhu antara 15 sampai 30 derajat Celsius.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!