Share This Article
Viagra adalah obat untuk mengatasi disfungsi ereksi atau impotensi. Obat ini sering disebut sebagai pil biru dan dianggap sebagai obat kuat.
Nah, di bawah ini adalah manfaat hingga dosis pemakaian obat viagra yang perlu kamu tahu.
Obat Viagra
Viagra mengandung sildenafil yang bertujuan mengobati masalah fungsi seksual pria (impotensi atau disfungsi ereksi-ED).
Sildenafil bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke penis untuk membantu pria mendapatkan dan mempertahankan ereksi.
Obat ini tidak melindungi kamu dari penyakit menular seksual seperti HIV, hepatitis B, gonore, sifilis. Oleh sebab itu, tetap langkah terbaik untuk mencegahnya adalah menggunakan kondom lateks.
Obat ini dijual salah satunya dengan merk dagang Revatio, dan digunakan untuk mengobati masalah hipertensi pulmo (tekanan darah tinggi di paru-paru) pada orang dewasa.
Dosis Obat Viagra
Obat viagra tentu juga memiliki dosis tertentu yang harus diperhatikan. Pastikan kamu tidak asal mengonsumsi obat ini tanpa tahu anjuran pasti dari dokter atau apoteker ya.
Dosis viagra adalah satu tablet 25/50/100 mg. Kamu bisa meminumnya saat 1 jam sebelum melakukan hubungan seksual. Dosis maksimal bagi kamu untuk mengonsumsi obat ini yaitu 100 mg per hari.
Namun dosis viagra untuk mengatasi hipertensi pulmonal akan ditentukan oleh dokter.
Efek samping Obat Viagra
Beberapa efek samping mungkin akan timbul setelah kamu mengonsumsi obat viagra. Beberapa di antaranya pusing, sakit kepala, kemerahan dan sakit perut.
Tak hanya itu kamu juga bisa mengalami perubahan penglihatan seperti peningkatan sensitivitas terhadap cahaya, penglihatan kabur, atau kesulitan membedakan warna biru dan hijau.
Jika salah satu dari efek ini tidak hilang atau malah makin memburuk, segera beri tahu dokter. Untuk mengurangi risiko pusing dan sakit kepala ringan, bangun perlahan saat bangkit dari posisi duduk atau berbaring ya.
Aktivitas seksual dapat memberi tekanan ekstra pada jantung. Jika kamu memiliki masalah jantung dan mengalami salah satu efek samping serius ini saat berhubungan seks, segera hentikan penggunaan viagra.
Peringatan pemakaian viagra
Kamu tidak boleh menggunakan obat viagra jika memiliki alergi terhadap sildenafil, atau jika sedang meminum obat untuk mengobati hipertensi. Selain itu, pastikan hindari minum viagra jika kamu juga sedang menggunakan golongan obat nitrat yang berfungsi untuk nyeri dada atau masalah jantung.
Mengonsumsi kedua obat tersebut secara bersamaan akan menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis dan bisa berakibat fatal.
Demi memastikan viagra aman bagi kamu, jangan ragu untuk memberi tahu dokter jika pernah mengalami beberapa penyakit ini:
- Penyakit jantung atau masalah irama jantung.
- Penyakit arteri coroner.
- Serangan jantung.
- Stroke atau gagal jantung kongestif.
- Tekanan darah tinggi atau rendah.
- Penyakit hati atau ginjal.
- Kelainan sel darah seperti anemia sel sabit, multiple myeloma, atau leukemia.
- Gangguan pendarahan seperti hemofilia.
- Tukak lambung.
- Kelainan bentuk fisik penis (seperti penyakit Peyronie).
Viagra dapat menurunkan aliran darah ke saraf mata dan menyebabkan kehilangan penglihatan secara tiba-tiba.
Hal ini terjadi pada sejumlah kecil orang yang menggunakan sildenafil yang sebagian besar juga menderita penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi dan pada mereka yang merokok atau berusia di atas 50 tahun.
Hindari memberikan obat ini kepada siapa pun di bawah umur 18 tahun tanpa anjuran pasti dari dokter ya.
Waktu bekerja obat viagra
Viagra biasanya akan mulai bekerja 30-60 menit setelah kamu meminumnya dalam bentuk tablet oral. Mungkin juga akan membutuhkan waktu hingga dua jam untuk bekerja.
Viagra tidak bekerja sendiri. Kamu masih perlu merasa terangsang secara seksual untuk mendapatkan ereksi. Merasa santai dan nyaman juga dapat membantu viagra bekerja lebih cepat.
Pada saat memasuki menit ke 12 pertama setelah kamu meminum obat ini biasanya akan secara cepat terserap oleh tubuh dan pada beberapa pria, mereka pun akan langsung mengalami ereksi dengan cepat.
Kemudian pada menit ke 27, jika tidak ada perubahan setelah 15 menit mengonsumsi viagra, ereksi biasanya akan terjadi setelah setengah jam. Dalam periode ini, obat mengikat enzim PDE5 dan mengurangi aliran darah.
Mulai pada menit 57 viagra telah mencapai potensi ereksi maksimum. Obat mencapai konsentrasi darah tertinggi dan karena hal inilah, produsen viagra merekomendasikan jeda jarak minum pil sebelum melakukan hubungan seks antara satu hingga satu setengah jam.
Setiap jam obat yang tinggal dalam tubuh, efeknya akan berkurang sebanyak 50 persen. Pengguna viagra sering bingung dan mengira waktu empat jam ini dengan ereksi tidak berhenti selama 4 jam.
Viagra untuk wanita
Dilansir dari everydayhealth.com, FDA belum menyetujui obat viagra bisa dikonsumsi untuk disfungsi seksual pada wanita, sehingga tidak mungkin mempengaruhi bayi yang belum lahir. Meski begitu, viagra diperkirakan tidak akan membahayakan selama kehamilan.
Tetapi ada baiknya kamu bicarakan kepada dokter, jika sedang hamil atau berencana hamil saat minum obat ini.
Hingga saat ini tidak diketahui apakah viagra dapat masuk ke dalam ASI atau tidak. Jika kamu ingin menggunakan obat ini sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu sebelum menyusui.
Penggunaan viagra dengan benar
Pastikan kamu tidak sembarangan menambah dosis tanpa anjuran pasti dari dokter. Hal tersebut dapat berisiko menyebabkan overdosis. Sangat disarankan untuk menyimpan pil biru ini di tempat yang sejuk dan kering serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Obat ini hanya berperan untuk membantu terjadi ereksi. Oleh sebab itu agar ereksi terjadi, kamu yang menggunakan obat ini tetap harus mendapatkan rangsangan secara seksual saat melakukan hubungan intim.
Namun bagi kamu yang menderita disfungsi ereksi belum tentu viagra menjadi pengobatan yang tepat lho. Kamu harus tahu dengan pasti apa penyebab dan tingkat keparahannya.
Penyebab pria alami disfungsi ereksi
Obat ini memang dianjurkan untuk para pria yang memiliki disfungsi ereksi. Tapi apakah kamu sudah tahu beberapa faktor pria mengalami hal ini? Berikut beberapa kemungkinan penyebab terjadinya disfungsi ereksi pada pria.
1. Menderita penyakit tertentu
Kesulitan pria untuk ereksi biasanya sering dipicu karena penyakit-penyakit tertentu seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung hingga diabetes.
Beberapa kondisi lain yang juga diketahui dapat menyebabkan gangguan ereksi adalah gagal ginjal, sirosis, kelebihan zat besi pada darah atau hemokromatosis, serta penyakit paru. Penyakit paru ini biasanya kamu yang menjadi perokok aktif.
Selain itu, penyakit yang menyerang sistem saraf juga mampu memengaruhi ereksi, misalnya epilepsi, stroke, multiple sclerosis, alzheimer, dan parkinson.
2. Kesehatan mental
Faktor penting lainnya selain kondisi kesehatan tubuh yaitu kesehatan mental. Otak memainkan peran penting dalam memicu ereksi.
Perlu kamu ketahui bahwa ereksi akan terjadi jika adanya gairah seksual saat terjadi rangsangan. Tetapi beberapa orang mengalami kesulitan ereksi dikarenakan kondisi psikologis yang terganggu seperti mengalami stress, kecemasan hingga depresi.
Terkadang ada juga pasangan yang mengalami masalah pada hubungan dengan pasangan dan membuat mereka tidak nyaman dalam berhubungan intim.
Usia dan tingkat stres dapat menjadi faktor-faktor penentu seseorang mengalami gangguan ereksi. Meski begitu, terdapat juga faktor psikologis.
3. Konsumsi obat-obatan
Bagi kamu yang menderita penyakit tertentu, meminum obat tentu menjadi salah satu cara untuk mengatasinya. Namun obat-obatan seringkali menimbulkan efek samping, salah satunya disfungsi ereksi.
Beberapa jenis obat yang mungkin dapat memicu gangguan tersebut antara lain obat antidepresan, antipsikotik, penurun tekanan darah tinggi, pengobatan kanker prostat, penurun kolesterol, atau penggunaan obat-obatan terlarang semacam kokain atau ganja.
4. Alami cedera
Mengalami cedera bagi sebagian pria terkadang sering dianggap remeh. Padahal ketika kamu mengalami cedera di bagian penis, saraf, atau pembuluh darah di bagian punggung, maka perlu diwaspadai. Hal tersebut dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
Selain itu kamu yang memiliki hobi bersepeda dala waktu lama juga perlu berhati-hati, olahraga tersebut dapat memicu terjadinya disfungsi ereksi.
Cedera pada panggul yang memengaruhi organ seksual pria juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
5. Akibat operasi
Kamu yang mengalami operasi pada bagian otak dan tulang belakang juga perlu berhati-hati ya. Hal tersebut dapat memicu gangguan ereksi pada pria.
Beberapa contohnya seperti operasi yang dilakukan di panggul atau di bagian tulang belakang karena prosedur pembedahan pada kedua area tersebut berisiko merusak saraf dan pembuluh darah di sekitar penis.
Baca juga : Hal-hal Perlu Kamu Tahu Tentang Obat Kuat Disfungsi Ereksi
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!