Share This Article
Pentobarbital merupakan obat sintesis dari amobarbital dalam golongan barbiturat dan termasuk dalam satu kelompok dengan fenobarbital. Obat ini banyak diberikan untuk mengatasi berbagai gangguan yang berkaitan dengan masalah saraf.
Berikut informasi selengkapnya mengenai pentobarbital, manfaat, dosis, cara pakai, serta risiko efek samping yang mungkin terjadi.
Untuk apa obat pentobarbital?
Pentobarbital adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kejang dalam keadaan darurat, terutama pada serangan grand mal (tonik-klonik umum). Obat ini dikenal paling murah dibandingkan agen antikejang lain, meskipun posisinya mulai digantikan dengan obat-obatan benzodiazepin.
Terkadang, pentobarbital digunakan sebagai obat penenang dan praanestesi sebelum operasi. Dalam beberapa kondisi tertentu, obat ini dapat diberikan untuk membantu orang yang mengalami kesulitan tidur (insomnia).
Pentobarbital tersedia sebagai obat tablet oral dan sebagai sediaan injeksi yang disuntikkan dalam pembuluh darah. Namun, obat tablet oral tidak lagi diedarkan secara komersial karena risiko penyalahgunaan obat dan overdosis.
Apa fungsi dan manfaat obat pentobarbital?
Pentobarbital memiliki fungsi sebagai agen antikonvulsan yang bekerja sentral dengan memengaruhi otak. Obat ini memiliki mekanisme kerja yang langsung menghambat transmisi sinyal pada otak yang dilakukan oleh reseptor GABA (gamma aminobutyric acid).
Efek obat cepat bekerja sekitar satu menit setelah disuntikkan ke dalam pembuluh darah vena. Apabila disuntikkan ke dalam otot (intramuskular), efek obat akan bekerja setelah 10 hingga 25 menit.
Berdasarkan sifatnya tersebut, pentobarbital secara khusus memiliki manfaat untuk mengatasi beberapa kondisi kesehatan berikut:
Insomnia
Pentobarbital digunakan sebagai obat penenang untuk membantu seseorang yang mengalami kesulitan tidur. Obat ini termasuk golongan obat yang memiliki efek sedasi yang cukup efektif sebelum digantikan oleh obat golongan benzodiazepin.
Biasanya pengobatan dilakukan dalam durasi singkat, yakni kurang dari dua minggu untuk menekan potensi ketergantungan. Penggunaannya kini tidak lagi umum untuk indikasi ini karena potensi manfaatnya diketahui lebih sedikit dari risikonya.
Selain itu, penggunaan obat dalam dosis tinggi dapat menyebabkan kematian karena henti napas. Karena sifat inilah, pentobarbital rentan disalahgunakan sebagai obat bunuh diri di masa lalu.
Pranestesi sebelum pembedahan
Pentobarbital yang diinjeksikan ke pembuluh darah diketahui efektif untuk menenangkan rasa cemas dan nyeri sebelum pemberian obat bius (anestesi).
Obat ini mampu memberikan efek sedasi untuk membantu kamu merasa rileks sebelum operasi. Selain obat ini, obat scopolamine, diazepam, atau atropin, juga sering digunakan sebagai obat alternatif.
Gangguan kejang
Obat golongan barbiturat diketahui sangat efektif sebagai antikonvulsan, terutama untuk serangan kejang grand mal. Kejang ini termasuk jenis epilepsi dimana timbul kejang otot hebat dengan pergerakan kaki tidak sadar yang disertai jeritan, mulut berbusa, mata membeliak, dan lain-lain.
Untuk penggunaan jangka panjang, biasanya obat dikombinasikan dengan kofein atau efedrin untuk melawan efek hipnotiknya. Namun, pentobarbital tidak dapat digunakan pada kejang jenis petit mal karena dapat memperburuk kondisi penderita.
Obat lini pertama yang lebih disarankan untuk digunakan untuk kejang status epileptikus adalah diazepam yang diberikan melalui pembuluh darah vena.
Pentobarbital biasanya menjadi terapi alternatif untuk mengontrol status epileptikus atau episode kejang akut akibat meningitis, racun, eklampsia, penghentian alkohol, atau tetanus.
Perasaan gelisah
Pentobarbital dapat digunakan sebagai pengobatan untuk meredakan perasaan gelisah yang berlebihan pada pasien dengan gangguan mental.
Obat ini telah digunakan untuk mengontrol gejala episode akut dari perasaan gelisah yang berkaitan dengan gangguan kecemasan. Namun, penggunaan obat untuk durasi jangka panjang tidak begitu disarankan karena risiko ketergantungan.
Merek dan harga obat pentobarbital
Obat ini termasuk obat resep dan hanya bisa kamu dapatkan dengan rekomendasikan dari dokter. Baik obat tablet oral maupun injeksi tidak dijual secara komersial di Indonesia.
Namun, beberapa merek pentobarbital yang telah beredar di beberapa negara adalah Nembutal. Obat ini tersedia hanya untuk keperluan medis dalam suatu instansi kesehatan, seperti rumah sakit.
Bagaimana cara pakai obat pentobarbital?
Obat ini tersedia sebagai bentuk injeksi yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah vena (intravena) atau ke dalam otot (intramuskular). Dokter atau tenaga kesehatan lain yang akan memberikan suntikan tersebut ke dalam pembuluh darah.
Jika kamu diberikan resep obat ini untuk digunakan secara mandiri di rumah, pastikan kamu memahami cara pakai obat. Tanyakan kembali ke dokter atau apoteker apabila kamu belum memahami penggunaan injeksi, ampul, vial, dan bentuk obat lain yang kamu gunakan.
Obat ini mungkin dapat membentuk kebiasaan seperti gejala ketergantungan. Katakan kepada dokter apabila kamu merasa ingin menggunakan obat lebih dari dosis yang diberikan.
Untuk penggunaan obat dalam jangka panjang, jangan menghentikan pemakaian obat dengan tiba-tiba karena dapat menyebabkan gejala putus obat. Konsultasikan dengan dokter mengenai cara yang aman untuk berhenti menggunakan obat.
Obat pentobarbital bisa disimpan pada suhu sejuk terhindar dari kelembapan dan paparan sinar matahari, serta tidak bisa dijangkau orang lain. Sebelum digunakan, pastikan injeksi bebas dari materi partikulat, tidak berubah warna, dan steril.
Jangan pernah membagikan pentobarbital dengan orang lain, terutama seseorang yang memiliki riwayat penyalahgunaan atau kecanduan narkoba. Menjual atau memberikan obat ini kepada orang lain tanpa resep termasuk melanggar hukum.
Berapa dosis obat pentobarbital?
Dosis dewasa
Untuk obat tidur (hipnotik)
- Dosis untuk obat yang diberikan melalui suntikan ke dalam otot (intramuskular): 150mg hingga 200mg.
- Dosis lazim untuk obat yang diberikan melalui suntikan ke pembuluh darah vena (intravena): 100mg, lalu ditingkatkan menjadi 200mg hingga 500mg sesuai respons klinis pasien.
- Dosis untuk obat yang diberikan per oral (melalui mulut): 100mg hingga 200mg, diminum menjelang tidur.
- Dosis untuk obat yang diberikan secara rektal (suppositoria): 120mg hingga 200mg.
Untuk obat penenang (sedasi)
Dosis untuk obat yang diberikan per oral (melalui mulut): 20mg hingga 40mg, diminum 2 sampai 4 kali sehari.
Dosis anak
Untuk obat tidur (hipnotik)
Dosis untuk obat yang diberikan melalui suntikan ke dalam otot (intramuskular):
- Dosis lazim: 2mg hingga 6mg per kg berat badan.
- Dosis maksimal yang dapat diberikan adalah 100mg.
Dosis untuk obat yang diberikan secara rektal (suppositoria):
- Usia 2 bulan hingga 1 tahun: 30mg
- Usia 2 hingga 4 tahun: 30 atau 60mg
- Usia 5 hingga 12 tahun: 60mg
- Usia 12 hingga 14 tahun: 60 atau 120mg.
Untuk obat penenang (sedasi)
- Dosis untuk obat yang diminum melalui mulut (oral): 2mg hingga 6mg per kg berat badan per hari diberikan dalam 3 dosis terbagi.
- Dosis maksimal yang dapat diberikan adalah 100mg.
Dosis lansia
Pemberian dosis untuk orang tua usia lanjut, baik untuk obat penenang maupun untuk obat tidur, perlu dilakukan penyesuaian dosis sesuai dengan kondisi klinis pasien. Disarankan untuk memberikan dosis efektif yang terendah.
Apakah pentobarbital aman untuk ibu hamil dan menyusui?
U.S. Food and Drug Administration (FDA) memasukkan pentobarbital dalam golongan obat kategori kehamilan D.
Studi penelitian telah menunjukkan bahwa obat ini dapat menyebabkan efek merugikan pada janin wanita hamil (teratogenik). Namun, penggunaan obat dapat dilakukan untuk kondisi darurat yang mengancam nyawa.
Obat ini telah diketahui dapat terserap dalam ASI sehingga tidak direkomendasikan untuk digunakan oleh ibu menyusui. Dikhawatirkan efek obat dapat memengaruhi bayi yang disusui.
Apa efek samping obat pentobarbital yang mungkin terjadi?
Hentikan pengobatan dan hubungi dokter segera apabila muncul efek samping berikut setelah kamu menggunakan pentobarbital:
- Tanda-tanda reaksi alergi terhadap pentobarbital, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan
- Kebingungan, agitasi, halusinasi
- Pernapasan lemah atau dangkal
- Detak jantung lambat
- Denyut nadi lemah
- Perasaan pusing seperti akan pingsan
- Kulit atau mata berubah kuning
- Kecemasan
Efek samping seperti kebingungan, depresi, atau perasaan gembira berlebihan (euforia) mungkin banyak terjadi pada orang tua lanjut usia dan yang memiliki tubuh lemah karena penyakit.
Efek samping umum yang mungkin terjadi karena penggunaan pentobarbital, antara lain:
- Mengantuk
- Pusing
- Gangguan keseimbangan atau koordinasi
- Mual, muntah, sembelit
- Refleks tubuh yang terlalu aktif
- Masalah tidur (insomnia)
- Mimpi buruk
- Merasa gelisah atau bersemangat (terutama pada anak-anak atau orang tua lanjut usia).
Peringatan dan perhatian
Jangan menggunakan pentobarbital apabila kamu memiliki riwayat alergi dengan obat ini sebelumnya. Kamu juga tidak boleh menggunakannya apabila pernah mengalami alergi saat menggunakan golongan barbiturat lain, seperti fenobarbital dan butabarbital.
Kamu mungkin juga tidak bisa menggunakan pentobarbital apabila memiliki riwayat porfiria, yakni kelainan bawaan yang dapat menyebabkan masalah kulit atau saraf.
Beritahu dokter sebelum menggunakan obat pentobarbital mengenai riwayat kesehatan yang kamu miliki, terutama:
- Penyakit hati
- Penyakit ginjal
- Nyeri sementara atau kronis
- Riwayat kecanduan obat-obatan narkotika
- Depresi atau memiliki kecenderungan pikiran untuk bunuh diri
Menggunakan pentobarbital selama kehamilan dapat membahayakan janin yang belum lahir. Jika kamu menggunakannya saat hamil, maka bayi bisa menjadi ketergantungan pada obat tersebut. Hal ini dapat menyebabkan gejala putus obat yang dapat mengancam jiwa pada bayi.
Bayi yang lahir dengan ketergantungan obat memerlukan perawatan medis selama beberapa minggu. Katakan kepada dokter apabila kamu sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui bayi sebelum menggunakan obat ini.
Pentobarbital dapat membuat pil KB menjadi kurang efektif. Tanyakan kepada dokter mengenai penggunaan KB non-hormonal untuk mencegah kehamilan.
Obat penenang yang digunakan selama operasi dapat memengaruhi perkembangan otak pada anak di bawah 3 tahun atau bayi yang belum lahir yang ibunya menerima obat ini selama kehamilan lanjut.
Efek obat yang diberikan pada anak di bawah 3 tahun dapat berisiko terjadi bila obat digunakan selama 3 jam atau lebih, atau digunakan untuk prosedur berulang. Efek ini dapat memengaruhi perkembangan belajar dan perilaku anak di masa mendatang.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin perlu memutuskan untuk menunda operasi berdasarkan risiko tersebut. Perawatan tidak boleh ditunda jika terjadi kondisi yang mengancam jiwa, keadaan medis darurat, atau operasi yang diperlukan untuk memperbaiki cacat lahir tertentu.
Tanyakan kepada dokter untuk informasi semua obat yang akan digunakan selama operasi dan berapa lama operasi akan berlangsung. Hal ini penting dilakukan untuk mempertimbangkan risiko yang mungkin kamu terima.
Pentobarbital dapat menyebabkan efek samping yang dapat mengganggu pemikiran dan kebiasaan. Berhati-hatilah saat kamu sedang berkendara atau melakukan apa pun yang membutuhkan kewaspadaan.
Interaksi dengan obat lain
Menggunakan pentobarbital dengan obat lain yang membuat mengantuk atau memperlambat pernapasan dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya dan mengancam jiwa.
Tanyakan kepada dokter tentang keamanan obat sebelum minum obat tidur, obat analgesik opioid, resep obat batuk, pelemas otot, atau obat untuk kecemasan, depresi, atau kejang.
Beberapa obat yang digunakan bersamaan dapat meningkatkan risiko efek samping tertentu dari masing-masing obat. Selain itu, beberapa obat lain juga dapat meningkatkan efek obat atau menurunkan khasiat obat tersebut.
Beritahu dokter mengenai semua obat yang sedang kamu gunakan, terutama:
- Doksisiklin
- Griseofulvin
- Pil KB atau tablet estrogen pengganti hormon
- Pengencer darah, seperti warfarin
- Obat-obatan MAO Inhibitor, seperti isocarboxazid, linezolid, injeksi metilen biru, fenelzin, rasagiline, selegiline, tranylcypromine, dan lain-lain
- Obat kejang lain, seperti divalproex, fenitoin, asam valproik
- Obat steroid, seperti prednison, deksametason, prednisolon, dan lain-lain.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.