Share This Article
Beberapa jenis obat memang tidak dikonsumsi melalui mulut. Salah satunya seperti suppositoria yang cara pemakaiannya sedikit berbeda. Bagi kamu yang harus menggunakan obat jenis ini, yuk ketahui cara pakai obat suppositoria dengan benar.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Manfaat Pepaya yang Kaya Gizi bagi Kesehatan Tubuh
Mengenal obat suppositoria
Suppositoria rektal adalah bentuk obat padat yang dimasukkan ke dalam rektum (sebuah area dalam usus besar sebelum anus). Obat jenis ini dikemas dalam berbagai bentuk dan ukuran, namun biasanya bentuk obat ini akan berbentuk menyempit di salah satu ujungnya.
Suppositoria rektal dapat memberikan banyak jenis obat. Misalnya, obat ini mungkin mengandung gliserin untuk mengatasi sembelit atau asetaminofen untuk atasi demam.
Obat dari suppositoria rektal cenderung bekerja dengan cepat. Hal ini dikarenakan suppositoria meleleh di dalam tubuh dan diserap secara langsung ke dalam aliran darah.
Suppositoria rektal bertindak secara sistemik, atau sebagai alternatif dari obat-obat oral (misalnya ketika seseorang tidak mampu mengonsumsi obat melalui mulut). Perlu kamu ketahui juga bahwa obat ini mudah diserap di dalam rektum karena rektum kaya akan pembuluh darah.
Cara pakai obat suppositoria
- Pergilah ke toilet. Jika perlu kamu boleh untuk kosongkan terlebih dahulu isi perut atau lakukan buang air besar.
- Pastikan kamu tidak lupa cuci tangan hingga bersih.
- Buka dan buang semua plastik pembungkus obat suppositoria.
- Langkah berikutnya pastikan kamu dalam keadaan jongkok atau tidur menghadap ke salah satu sisi tubuh.
- Satu kaki kamu ditekuk dan satu kaki lainnya lurus.
- Jika posisi sudah benar, masukkan obat suppositoria secara perlahan namun tegas ke dalam anus. Jika sulit untuk dimasukkan kamu bisa basahi ujung suppositoria dengan sedikit air. Kemudian dorong cukup jauh sehingga suppositoria tidak keluar kembali.
- Tahan dan rapatkan kaki dengan duduk atau berbaring diam selama beberapa menit.
- Ketika semua proses sudah selesai, kembali cuci tangan kamu dengan sabun sampai bersih.
Perlu kamu ingat, ketika sedang menggunakan obat ini sebaiknya usahakan agar tidak buang air besar selama satu jam, kecuali obat suppositoria tersebut adalah jenis pencahar.
Jenis suppositoria
Suppositoria memiliki kandungan yang terbuat dari zat-zat seperti gelatin atau cocoa butter yang mengelilingi obat. Suhu tubuh kamu yang hangat akan melelehkan bagian luar dan secara perlahan obat akan mulai terlepas.
- Rectal Suppositories
Obat ini menyerap ke dalam darah dan melakukan perjalanan ke bagian lain dari tubuh kamu. Dilansir dari webmd.com, biasanya kamu akan menggunakan jenis obat ini untuk mengatasi masalah alergi, sembelit, wasir, nyeri dan gatal hingga masalah kesehatan mental, seperti skizofrenia atau gangguan bipolar.
- Vaginal Suppositories
Suppositoria vagina berbentuk oval. Kamu dapat menggunakannya untuk infeksi bakteri atau jamur, kekeringan vagina, dan kontrol kelahiran.
- Urethal Suppositories
Kemudian untuk suppositoria uretra jarang terjadi. Hanya ada satu jenis yaitu MUSE yang dapat digunakan pria dengan masalah ereksi untuk meminum obat alprostadil. Obat ini kira-kira seukuran sebutir beras.
Kamu mungkin sangat perlu menggunakan suppositoria ketika obat yang diminum akan terurai terlalu cepat pada saluran pencernaan jika dikonsumsi sebagai pil atau cairan.
Tak hanya itu saja mungkin kamu tidak dapat menelan obat hingga muntah dan tidak bisa menahan pil atau cairan. Suppositoria menjadi salah satu alternatif obat yang dapat digunakan karena tidak harus dikonsumsi melalui mulut.
Masalah pada suppositoria
Obat seperti suppositoria ini memang biasanya aman bagi tubuh. Namun kamu juga perlu berhati-hati karena kemungkinan ada beberapa masalah yang akan kamu temui jika menggunakan obat suppositoria seperti beberapa obat mungkin bocor kembali.
Tak hanya itu saja terkadang tubuh kamu tidak menyerap obat dengan baik, obatnya bisa saja mengiritasi area tertentu saat kamu menggunakan obat ini.
Selain itu kamu juga perlu untuk memerhatikan ketika mengalami beberapa efek samping setelah menggunakan suppositoria seperti detak jantung tidak teratur, menjalani operasi terbaru pada dubur, pria yang baru saja menjalani operasi prostat.
Begitu juga dengan seorang wanita yang telah menjalani operasi atau perawatan radiasi ke area vagina.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!
Baca juga : Bagaimana Cara Merawat Vagina yang Benar? Yuk, Simak Penjelasannya