Share This Article
Sildenafil atau lebih dikenal dengan nama dagang Viagra mungkin tidak asing didengar. Obat ini digunakan untuk beberapa masalah terkait seksualitas pria.
Kali pertama obat ini ditemukan Pfizer pada 1989 tanpa sengaja saat mencari obat nyeri dada akibat penyakit jantung. Kemudian, obat ini diizinkan untuk penggunaan medis di Amerika Serikat dan Eropa pada 1998.
Berikut ini informasi lebih lengkap untuk apa obat sildenafil, fungsi dan manfaat, dosis penggunaan, cara pakai, serta risiko efek samping yang mungkin terjadi.
Untuk apa obat sildenafil?
Sildenafil adalah obat yang termasuk dalam kelas gangguan saluran kemih yang digunakan untuk mengatasi gangguan fungsi ereksi pada pria. Beberapa merek obat ini juga digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi pada arteri paru.
Fungsi utama obat ini masih belum diketahui apakah juga efektif untuk mengatasi disfungsi ereksi pada wanita. Namun, beberapa uji klinis telah menunjukkan bukti bahwa obat ini juga cukup efektif pada wanita.
Obat ini tersedia dalam bentuk sediaan tablet atau injeksi yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah.
Di Inggris Raya, obat ini tersedia tanpa resep dokter. Namun, di Indonesia, obat ini termasuk dalam golongan obat keras. Kamu bisa menebusnya menggunakan resep dokter.
Apa fungsi dan manfaat obat sildenafil?
Sildenafil berfungsi sebagai agen vasodilatasi yang dapat memperlebar pembuluh darah di arteri paru. Ia bekerja dengan melemaskan otot-otot pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke area tubuh tertentu.
Obat ini juga berfungsi sebagai penghambat fosfodiesterase 5 (PDE5). PDE5 merupakan enzim yang mendorong pemecahan cGMP yaitu agen yang mengatur aliran darah di penis. Dengan demikian, obat ini dapat mengobati disfungsi ereksi (impotensi) pada pria.
Dalam dunia kesehatan, beberapa ahli medis menggunakan obat ini untuk mengatasi beberapa kondisi berikut ini:
1. Disfungsi seksual
Indikasi utama obat ini memang ditujukan untuk mengatasi disfungsi seksual, terutama pada pria. Beberapa lembaga medis dunia telah menjadikan obat ini sebagai rekomendasi lini pertama untuk mengatasi impotensi pada pria.
Obat ini telah masuk dalam daftar obat rekomendasi WHO untuk obat disfungsi ereksi, termasuk pada pria dengan diabetes melitus. Obat ini juga dapat diberikan untuk mengatasi disfungsi ereksi akibat penggunaan antidepresan.
Kebanyakan ahli saat ini merekomendasikan inhibitor PDE tipe 5 sebagai terapi lini pertama untuk disfungsi ereksi kecuali ada kontraindikasi. Namun, keunggulan obat ini dibanding inhibitor PDE tipe lain masih belum memiliki bukti yang cukup mendukung.
2. Disfungsi seksual pada wanita
Obat ini telah digunakan untuk mengatasi disfungsi seksual pada wanita. Namun, penelitian tambahan masih diperlukan untuk menetapkan efektivitas dan peran dari terapi obat ini terhadap wanita.
Sildenafil diketahui dapat meningkatkan respons fisiologis, seperti meningkatkan aliran darah ke organ seksual. Namun, hal ini belum cukup untuk mengatasi keseluruhan masalah disfungsi seksual pada wanita.
Pemberian obat ini pada wanita dengan disfungsi seksual masih dalam tahap uji klinis dan memerlukan beberapa bukti yang lebih memadai. Namun, beberapa pendapat ahli menetapkan bahwa obat ini memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi disfungsi seksual wanita.
Obat ini juga telah digunakan pada wanita dengan disfungsi seksual yang disebabkan oleh antidepresan dan disfungsi seksual neurogenik (misalnya, karena cedera tulang belakang atau sklerosis multipel). Namun, bukti penggunaan sildenafil untuk tujuan penggunaan ini masih terbatas.
3. Hipertensi pada arteri paru
Pada 2014, obat ini digunakan sebagai penatalaksanaan gejala PAH (hipertensi paru grup 1 WHO) untuk menunda gejala klinis yang semakin memburuk.
Sildenafil parenteral digunakan untuk pengobatan lanjutan pada pasien dengan hipertensi paru yang tidak dapat minum obat oral sementara waktu.
Ahli medis dunia merekomendasikan obat ini sebagai salah satu dari beberapa pilihan pengobatan awal untuk hipertensi paru.
Pengobatan diberikan terutama pada pasien dengan gejala fungsional kelas II, III, atau IV yang bukan kandidat untuk terapi penghambat saluran kalsium. Pemberian obat ini juga bisa untuk terapi obat lini pertama yang gagal merespons.
Pilihan terapi untuk pasien dipertimbangkan berdasarkan tingkat keparahan penyakit, rute pemberian, potensi efek samping, biaya pengobatan, pengalaman dokter, dan preferensi pasien.
Pasien yang tidak menunjukkan respons terhadap monoterapi awal, dapat dipertimbangkan terapi kombinasi dengan antagonis reseptor prostanoid atau endotelin. Terapi kombinasi sildenafil dapat memberikan manfaat tambahan dan meningkatkan efek terapi lini pertama.
4. Sindrom Raynaud
Gangguan kesehatan ini juga disebut sebagai fenomena Raynaud, yaitu kondisi di mana arteri kecil (pembuluh kapiler) mengalami episode kejang. Penyakit ini terjadi akibat pembuluh darah kekurangan aliran darah.
Gejala yang terlihat paling sering pada tangan dan jari kaki. Bagian yang terkena biasanya berubah menjadi putih, kemudian biru yang biasanya disertai mati rasa dan nyeri.
Sildenafil dan penghambat PDE5 lainnya telah digunakan untuk mengurangi vasospasme dan mengobati iskemia berat dengan fenomena Raynaud sekunder. Penggunaan sildenafil untuk tujuan ini sebenarnya merupakan penggunaan sildenafil di luar label.
Obat ini dinilai memiliki efek terapi untuk mengurangi frekuensi dan durasi episode vasospastik. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Circulation edisi November, obat ini menunjukkan khasiat terhadap fenomena Raynaud pada pasien yang resisten terhadap terapi vasodilatasi.
Merek dan harga obat sildenafil
Sildenafil telah mendapat izin edar di Indonesia dan dapat dibeli di beberapa apotek terdekat. Obat ini telah memiliki beberapa nama paten yang cukup beragam, seperti:
- Emposil
- Viagra
- Rozgra
- Viajoy
- Sildenafil
- Vimax
- Stilesco
Berikut ini beberapa nama generik dan nama dagang sildenafil beserta dengan harganya:
Nama generik
- Sidenafil tablet 50mg. Sediaan tablet generik yang diproduksi oleh Novell Pharma. Obat ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp45.365/tablet.
- Sildenafil tablet 100mg. Sediaan tablet generik yang diproduksi oleh Novell Pharma. Obat ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp70.884/tablet.
Nama dagang
- Viagra 100mg. Sediaan tablet mengandung sildenafil 100mg yang diproduksi oleh Pfizer. Obat ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp222.097/tablet.
- Viagra tablet 50mg. Sediaan tablet mengandung sildenafil 50mg yang diproduksi oleh Pfizer. Obat ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp171.146/tablet.
Bagaimana cara minum obat sildenafil?
Minum obat sildenafil sesuai takaran dosis yang telah ditentukan oleh dokter. Baca cara pakai dan perhatikan dosis minum yang tertera pada label kemasan obat. Adakalanya dokter mengubah dosis pemakaian sesuai kondisi klinis pasien atau merek obat.
Obat ini biasanya diminum hanya saat dibutuhkan, 30 menit hingga 1 jam sebelum aktivitas seksual. Kamu dapat meminum obat hingga 4 jam sebelum aktivitas seksual. Sebaiknya jangan minum obat ini lebih dari sekali sehari.
Sildenafil (Revatio) yang ditujukan untuk pengobatan hipertensi pulmonari (paru) biasanya diminum tiga kali sehari tiap 4-6 jam. Penggunaan obat yang ditujukan untuk pengobatan ini sebaiknya di bawah pengawasan ketat ahli medis.
Kocok suspensi oral (cairan) sebelum kamu mengukur dosis minum. Gunakan sendok pengukur dosis yang telah tersedia. Jangan gunakan sendok dapur untuk menghindari kesalahan dosis.
Sildenafil (Viagra) dapat membantu kamu mengalami ereksi saat rangsangan seksual terjadi. Ereksi tidak akan terjadi hanya dengan minum obat ini. Ikuti instruksi dokter setelah kamu berkonsultasi lebih lanjut mengenai hal ini.
Jika kamu pusing, mual, nyeri, mati rasa, atau kesemutan di dada, lengan, leher, atau rahang saat aktivitas seksual, segera hentikan pengobatan dan hubungi dokter. Kamu mungkin mengalami efek samping serius akibat penggunaan sildenafil.
Simpan sildenafil setelah digunakan pada suhu kamar jauh dari kelembapan dan panas matahari.
Berapa dosis obat sildenafil?
Dosis dewasa
Hipertensi arteri paru
- Bentuk sediaan parenteral: 2,5mg atau 10mg diminum tiga kali sehari.
- Bentuk sediaan oral: 5mg atau 20mg diminum tiga kali sehari.
Disfungsi ereksi
- Dosis lazim: 50mg kira-kira 1 jam sebelum hubungan seksual, dapat menyesuaikan tergantung respons.
- Dosis maksimal: 100mg setiap hari.
Dosis anak
Hipertensi arteri paru
Bentuk sediaan oral untuk usia 1-17 tahun
- Berat badan kurang dari 20kg dapat diberikan 10mg diminum tiga kali sehari.
- Berat badan lebih dari 20kg dapat diberikan dosis 20mg diminum tiga kali sehari.
Apakah obat sildenafil aman untuk ibu hamil dan menyusui?
U.S. Food and Drug Administration (FDA) memasukkan obat ini dalam golongan obat kategori B.
Bukti penelitian menunjukkan bahwa obat ini tidak menimbulkan reaksi merugikan pada janin (teratogenik) hewan percobaan. Namun, belum ada studi yang memadai mengenai bukti risiko pada wanita hamil.
Obat ini diketahui dapat terserap dalam ASI, sehingga tidak direkomendasikan untuk digunakan oleh ibu menyusui.
Apa efek samping obat sildenafil yang mungkin terjadi?
Reaksi efek samping mungkin terjadi akibat penyalahgunaan dosis obat atau karena respons dari tubuh pasien. Berikut ini risiko efek samping dari penggunaan sildenafil:
- Tanda-tanda reaksi alergi terhadap sildenafil, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
- Gejala serangan jantung yang ditandai dengan rasa nyeri atau tekanan dada, nyeri menyebar ke rahang atau bahu, mual, dan berkeringat
- Masalah penglihatan atau kehilangan penglihatan mendadak
- Ereksi menyakitkan atau berlangsung lebih dari 4 jam (ereksi berkepanjangan dapat merusak penis)
- Telinga berdengung atau gangguan pendengaran tiba-tiba
- Detak jantung menjadi tidak teratur
- Bengkak di tangan, kaki atau pada pergelangan kaki
- Sesak napas
- Kejang
- Perasaan pusing, seperti akan pingsan.
Efek samping umum yang mungkin terjadi setelah menggunakan sildenafil, antara lain:
- Ruam kemerahan (rasa terbakar pada kulit atau perasaan geli)
- Sakit kepala
- Pusing
- Mulas, mual, atau sakit perut
- Penglihatan abnormal (penglihatan kabur, perubahan penglihatan warna)
- Hidung meler atau tersumbat
- Mimisan
- Gangguan tidur (insomnia)
- Nyeri otot
- Nyeri punggung.
Peringatan dan perhatian
Sebaiknya kamu tidak menggunakan obat ini apabila sebelumnya memiliki riwayat alergi terhadap sildenafil.
Sebaiknya kamu tidak meminum obat ini apabila kamu juga minum obat lain untuk mengobati hipertensi arteri paru, seperti riociguat (Adempas).
Jangan minum obat ini saat kamu menggunakan obat nitrat untuk nyeri dada. Obat-obatan nitrat termasuk nitrogliserin, isosorbid dinitrat, dan isosorbid mononitrat. Meminum sildenafil dengan obat nitrat dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba dan serius.
Untuk memastikan sildenafil aman digunakan, beritahu dokter apabila kamu memiliki riwayat kondisi tertentu, terutama:
- Masalah jantung (nyeri dada, gangguan irama jantung, serangan jantung)
- Tekanan darah tinggi atau rendah
- Masalah sirkulasi darah
- Retinitis pigmentosa (kondisi gangguan penurunan fungsi mata)
- Kebutaan di satu atau kedua mata
- Masalah perdarahan
- Sakit maag
- Penyakit veno-oklusif paru (PVOD)
- Penyakit hati atau ginjal
- Kelainan sel darah seperti anemia sel sabit, multiple myeloma, atau leukemia
- Kelainan bentuk fisik penis, seperti penyakit Peyronie
- Apabila kamu telah diberitahu untuk tidak boleh melakukan hubungan seksual karena alasan kesehatan.
Sildenafil dapat menurunkan aliran darah ke saraf optik mata sehingga menyebabkan kehilangan penglihatan secara tiba-tiba. Hal ini terjadi pada kebanyakan penderita penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau masalah mata tertentu.
Obat ini diperkirakan tidak membahayakan bayi yang belum lahir. Beritahu dokter apabila kamu sedang hamil atau berencana untuk hamil. Wanita dengan hipertensi arteri paru sebaiknya tidak berhenti minum sildenafil tanpa berkonsultasi lebih dulu dengan dokter.
Beritahu dokter apabila kamu sedang menyusui bayi sebelum menggunakan obat ini. Dikhawatirkan obat ini dapat membahayakan bayi yang sedang disusui.
Jangan berikan obat ini kepada siapa pun yang berusia di bawah 18 tahun tanpa ada arahan dari ahli medis. Pemberian kepada anak di bawah 18 tahun tanpa adanya petunjuk medis sangat berisiko tinggi.
Sebaiknya hindari alhokol saat sedang menggunakan sildenafil. Alkohol mungkin dapat meningkatkan terjadinya risiko efek samping yang tidak menyenangkan.
Hindari penggunaan obat lain untuk mengobati impotensi, seperti alprostadil atau yohimbine. Konsultasikan lebih dahulu dengan dokter mengenai keamanan obat serta cara pakai saat dikonsumsi bersamaan.
Jangan minum sildenafil dengan obat serupa seperti avanafil, tadalafil atau vardenafil. Beritahu dokter tentang semua obat lain yang kamu gunakan untuk disfungsi ereksi.
Selain itu, beritahu dokter tentang semua obat-obatan yang kamu gunakan dalam waktu 14 hari terakhir, terutama:
- Obat untuk mengobati tekanan darah tinggi atau gangguan prostat
- Obat antijamur, seperti ketoconazole atau itraconazole
- Obat untuk mengobati HIV/AIDS, seperti ritonavir dan lain-lain.
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.