Share This Article
Sulfanilamide merupakan senyawa organik dari anilina yang diturunkan dari senyawa sulfonamide. Obat ini termasuk dalam golongan antibakteri. Namun, penggunaannya semakin tergeser oleh obat lain yang lebih memadai karena peningkatan resistansi dan risiko toksisitas.
Berikut informasi selengkapnya mengenai sulfanilamide, manfaat, dosis, cara pakai, serta risiko efek samping yang mungkin terjadi.
Untuk apa obat sulfanilamide?
Sulfanilamide adalah obat antimikroba yang digunakan untuk mengobati berbagai macam jenis infeksi, terutama infeksi jamur vagina. Obat ini mungkin tidak akan efektif untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus.
Penggunaan antibakteri golongan sulfanamide biasanya diberikan sebagai obat kombinasi dengan agen lain. Obat ini cukup aman digunakan dalam bentuk sediaan bubuk, tablet rektal, atau sediaan topikal.
Apa fungsi dan manfaat obat sulfanilamide?
Sulfanilamide berfungsi sebagai antibakteri yang memiliki aktivitas mengganggu sintesis asam nukleat bakteri yang sensitif. Obat ini akan bekerja dengan menghalangi pengubahan asam p-aminobenzoic (PABA) menjadi asam co-enzim dihydrofolic.
Sulfanilamide memiliki aktivitas kerja yang lebih pendek dibandingkan antibakteri sulfa lain, misalnya sulfamethoxazole. Dalam bidang kesehatan, obat ini secara khusus memiliki manfaat untuk mengobati infeksi berikut:
Vaginitis
Vaginitis atau dikenal juga sebagai kandidiasis vulvovaginal merupakan infeksi vagina yang disebabkan oleh infeksi Candida, hidup tidak higienis, atau efek pascamenopause.
Gejala yang mungkin muncul termasuk rasa terbakar, gatal, kemerahan, keluar bercak, rasa sakit serta plak tebal seperti dadih di area vagina. Pengobatan biasanya diberikan untuk mencegah gejala infeksi semakin memburuk.
Obat-obatan yang dapat diberikan termasuk sulfanilamide. Namun, penggunaan obat ini semakin berkurang karena obat-obatan lain yang lebih efektif dan aman. Selain itu, telah diketahui bahwa banyak bakteri yang telah resistan dengan turunan obat sulfonamide.
Bagaimana cara pakai obat sulfanilamide?
Gunakan obat sesuai petunjuk cara pakai serta dosis yang telah diarahkan oleh dokter. Baca instruksi secara cermat karena dokter mungkin dapat mengubah dosis. Jangan gunakan obat lebih lama dari yang direkomendasikan.
Obat topikal tidak untuk diminum. Obat ini tersedia dalam bentuk krim topikal yang dioleskan pada vagina dengan menggunakan aplikator. Aplikator ini akan membantu kamu memompa obat keluar sehingga mudah digunakan.
Untuk sediaan tablet vaginal suppositoria, kamu bisa menggunakannya dengan memasukkan tablet dalam vagina menggunakan aplikator. Cara untuk menggunakan aplikator ini adalah sebagai berikut:
- Cuci tangan sebelum mengaplikasikan obat.
- Berbaring telentang dengan lutut ditekuk, atau berdiri dengan lutut ditekuk dan kedua kaki agak terbuka.
- Masukkan aplikator ke dalam vagina secara perlahan
- Kemudian, tekan plunger aplikator secara perlahan hingga tablet vaginal masuk ke dalam.
- Lepaskan aplikator dari vagina setelah tablet benar-benar masuk.
Gunakan obat dalam dosis penuh yang telah ditentukan oleh dokter. Jangan menghentikan pengobatan meskipun kamu merasa sudah sembuh. Infeksi dapat kembali kambuh apabila pengobatan tidak dilakukan dalam dosis penuh yang telah ditentukan.
Gunakan obat secara teratur untuk mendapatkan hasil pengobatan yang maksimal. Jika lupa menggunakan, segera ambil dosis ketika dosis berikutnya masih lama. Lewati dosis jika masuk dosis berikutnya. Jangan menggandakan dosis obat dalam satu waktu.
Jangan membagikan obat ini dengan orang lain tanpa ada instruksi dari dokter. Untuk membantu mencegah infeksi jamur vagina, keringkan area genital secara menyeluruh setelah mandi atau berenang.
Sebaiknya kamu tidak menggunakan tampon saat sedang menggunakan sulfanilamide topikal. Kamu bisa menggunakan pembalut wanita untuk mencegah obat menodai pakaian.
Hindari memakai pakaian ketat yang tidak memungkinkan sirkulasi udara. Kenakan pakaian longgar yang terbuat dari katun dan serat alami lainnya hingga infeksi benar-benar sembuh.
Apabila kamu akan melakukan tes medis tertentu, beritahu dokter atau tenaga medis terkait bahwa kamu menggunakan sulfanilamide.
Hubungi dokter apabila setelah pengobatan, gejala infeksi tidak sembuh atau semakin memburuk.
Kamu bisa menyimpan obat krim sulfanilamide pada suhu ruangan terhindar dari kelembapan dan paparan sinar matahari. Sediaan suppositoria bisa kamu simpan dalam lemari pendingin.
Berapa dosis obat sulfanilamide?
Dosis dewasa
Dosis sebagai sediaan krim 15%: 1 aplikator penuh atau sekitar 6 gram sekali atau dua kali sehari selama 30 hari.
Dosis sebagai sediaan vaginal suppositoria: satu suppositoria atau sekitar 1,05 gram dua kali sehari selama 7 hari.
Apakah sulfanilamide aman untuk ibu hamil dan menyusui?
U.S. Food and Drug Administration (FDA) memasukkan sulfanilamide dalam golongan obat kategori kehamilan C.
Studi penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa obat ini dapat menyebabkan kelainan pada janin (teratogenik). Namun, studi terkontrol pada wanita hamil masih belum memadai. Penggunaan obat dapat dilakukan apabila potensi manfaat lebih besar dari risikonya.
Obat ini diketahui dapat terserap dalam ASI sehingga tidak disarankan untuk digunakan oleh ibu menyusui tanpa konsultasi dengan dokter.
Apa efek samping obat sulfanilamide yang mungkin terjadi?
Reaksi efek samping mungkin terjadi karena respons dari tubuh pasien atau karena penggunaan obat yang tidak tepat. Hentikan pemakaian dan hubungi dokter segera apabila menjumpai efek samping berikut:
- Reaksi alergi terhadap sulfanilamide, seperti gatal-gatal, ruam kemerahan, sesak napas, melepuh, kulit mengelupas, mengi, atau pembengkakan pada mulut, wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan
- Menggigil, sakit tenggorokan , seriawan, demam, gusi merah atau bengkak, kesulitan menelan
- Pusing, detak jantung cepat, perasaan gelisah, dan berkeringat
- Iritasi yang sangat parah pada tempat di mana obat digunakan
- Sensasi terbakar
Tidak semua efek samping tersebut terjadi. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter apabila kamu mengalami efek samping lain.
Peringatan dan perhatian
Jangan gunakan sulfanilamide apabila kamu pernah mengalami reaksi alergi saat menggunakan obat ini sebelumnya. Beritahu dokter mengenai riwayat alergi yang kamu miliki, termasuk obat-obatan sulfonamide lain.
Beritahu dokter apabila kamu sedang hamil atau menyusui bayi sebelum menggunakan obat ini. Penggunaan obat harus sangat hati-hati, terutama untuk ibu hamil trisemester tiga karena kemungkinan membahayakan bayi yang belum lahir.
Jika kamu sedang hamil, ikuti instruksi dokter mengenai cara menggunakan aplikator untuk memasukkan obat ini.
Obat ini dapat masuk ke dalam ASI, tetapi kemungkinan tidak membahayakan bayi sehat yang menyusui. Namun, bayi yang sakit atau prematur berisiko lebih tinggi mengalami efek yang tidak diinginkan. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan sulfanilamide.
Beritahu dokter mengenai obat-obatan lain yang sedang kamu gunakan, termasuk obat bebas, obat tanpa resep, vitamin, dan obat herbal. Jangan mengaplikasikan obat topikal secara bersamaan tanpa ada arahan dari dokter.
Obat ini tidak disetujui untuk digunakan oleh anak usia di bawah 18 tahun tanpa ada nasihat medis.
Hindari berhubungan seksual atau gunakan kondom untuk mencegah penyebaran infeksi ke pasangan.
Obat ini dapat melemahkan sifat karet, seperti kondom lateks, sehingga menyebabkan kerusakan yang dapat memungkinkan kehamilan yang tidak diinginkan. Tanyakan pada dokter mengenai cara pencegah kehamilan yang tepat untuk digunakan.
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.