Share This Article
Tizanidine merupakan salah satu obat dari agonis alfa 2-adrenergik yang termasuk dalam kelas obat relaksan otot rangka. Efektivitas obat ini mirip dengan diazepam atau baclofen yang banyak digunakan untuk mengobati gangguan neuromuskuler.
Berikut informasi selengkapnya mengenai manfaat tizanidine, dosis, cara minum, serta risiko efek samping yang mungkin terjadi.
Untuk apa obat tizanidine?
Tizanidine adalah obat yang digunakan untuk mengobati ketegangan dan kekakuan otot. Obat ini dapat merelaksasikan otot sementara waktu karena kondisi tertentu, seperti multiple sclerosis, stroke, cedera otak atau cedera tulang belakang.
Tizanidine telah tersedia sebagai sediaan obat generik dalam bentuk sediaan tablet yang diminum melalui mulut. Obat ini termasuk dalam golongan obat resep yang bisa didapatkan di bawah pengawasan dokter.
Apa fungsi dan manfaat tizanidine?
Tizanidine berfungsi untuk menghilangkan ketegangan otot dengan bertindak sebagai agonis di situs reseptor adrenergik alpha-2. Mekanisme kerjanya tergolong cepat dan bekerja pendek.
Obat ini bekerja secara terpusat yang menyebabkan penurunan pelepasan asam amino, terutama glutamate dan aspartate. Kedua asam amino tersebut yang berperan dalam menyebabkan kejang atau kaku otot.
Berdasarkan sifat tersebut, tizanidine banyak dimanfaatkan sebagai pengobatan untuk kondisi berikut:
Spastisitas
Spastisitas merupakan kondisi kekakuan karena kontraksi otot yang tidak normal dan berkepanjangan. Kondisi ini dapat terjadi karena menghilangnya penghambatan neuron motorik sehingga menyebabkan kontraksi otot.
Pengobatan yang diberikan adalah senyawa yang dapat bertindak sebagai agonis pada reseptor GABA (gamma-aminobutyric acid), yang bersifat penghambatan. Obat-obatan yang umumnya direkomendasikan, termasuk baclofen dan tizanidine.
Tizanidine diketahui dapat bekerja cepat untuk menghilangkan spastisitas otot bila diperlukan untuk melakukan aktivitas tertentu. Namun, obat ini juga dapat menurunkan detak jantung dan tekanan darah sehingga penggunaannya harus sangat cermat.
Studi klinis telah mendukung penggunaan tizanidine dalam mengontrol spastisitas yang disebabkan oleh berbagai kondisi cedera dan multiple sclerosis.
Obat ini juga telah terbukti efektif secara klinis dalam mengontrol sindrom nyeri, seperti nyeri myofascial, nyeri punggung bawah, dan neuralgia trigeminal.
Merek dan harga obat tizanidine
Beberapa merek tizanidine yang telah beredar di Indonesia adalah Myores, Phardex, Sirdalud, Tizacom, Tirelax, dan Zitanid. Berikut informasi mengenai merek beserta harga dari tizanidine:
Obat generik
Tizanidine 2mg tablet. Sediaan tablet generik untuk membantu mengelola ketegangan otot karena penyakit multiple sclerosis, cedera, atau penyakit sumsum tulang belakang. Obat ini diproduksi oleh Etercon Pharma dan bisa kamu dapatkan dengan harga Rp3.141/tablet.
Obat paten
- Tizacom 2mg tablet. Sediaan tablet untuk membantu mengobati kejang otot yang tidak normal karena kondisi cedera. Obat ini diproduksi oleh Combiphar dan bisa kamu dapatkan dengan harga Rp4.922/tablet.
- Myores 2mg tablet. Sediaan tablet untuk membantu meredakan kejang otot karena gangguan neurologi. Obat ini diproduksi oleh Meprofarm Indonesia dan bisa kamu dapatkan dengan harga Rp6.373/tablet.
- Sirdalud 2mg tablet. Sediaan tablet untuk membantu mengontrol kejang otot yang disebabkan gangguan neurologi. Obat ini diproduksi oleh Novartis Indonesia dan bisa kamu dapatkan dengan harga Rp6.373/tablet.
- Zitanid 2mg tablet. Sediaan tablet untuk membantu mengontrol ketegangan otot karena cedera atau gangguan neurologi. Obat ini diproduksi oleh Novell Pharma dan bisa kamu dapatkan dengan harga Rp7.789/tablet.
Bagaimana cara minum obat tizanidine?
Minum obat sesuai petunjuk cara minum serta dosis yang telah diresepkan oleh dokter. Jangan minum obat lebih lama, lebih sedikit, atau lebih lama dari yang direkomendasikan.
Obat ini bisa kamu minum dengan atau tanpa makanan. Kamu bisa meminumnya dengan makanan untuk mengurangi ketidaknyamanan perut apabila memiliki gangguan gastrointestinal.
Biasanya tizanidine diminum tiga kali sehari. Jangan minum obat lebih dari tiga kali selama 24 jam karena dapat meningkatkan risiko gangguan hati.
Tizanidine adalah obat jangka pendek dan efeknya akan terlihat setidaknya antara 1 dan 3 jam setelah meminumnya. Kamu harus minum obat ini apabila akan melakukan aktivitas yang membutuhkan pengendalian kejang otot. Ikuti instruksi yang diberikan oleh dokter dengan sangat cermat.
Sebaiknya minum obat secara teratur untuk mendapatkan efek terapi yang maksimal. Jika lupa minum, segera ambil dosis saat kamu ingat. Lewati dosis jika masuk waktu minum berikutnya. Jangan menggandakan dosis dalam satu waktu untuk menggantikan dosis obat yang lupa.
Kamu bisa menyimpan tizanidine pada suhu kamar terhindar dari kelembapan dan sinar matahari setelah digunakan.
Berapa dosis tizanidine?
Dosis tizanidine tersedia untuk orang dewasa dengan ketentuan sebagai berikut:
Dosis dewasa
- Dosis awal: 2 mg sebagai dosis tunggal
- Dosis dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan dan respons klinis dengan peningkatan 2 sampai 4 mg setiap hari dengan interval 3-4 hari. Dosis harus diberikan dalam 3-4 dosis terbagi
- Dosis biasa: 24 mg setiap hari
- Dosis maksimal: 36 mg setiap hari
Apakah tizanidine aman untuk ibu hamil dan menyusui?
U.S. Food and Drug Administration (FDA) memasukkan tizanidine dalam golongan obat kategori kehamilan C.
Studi klinis pada hewan telah menunjukkan bahwa obat ini dapat membahayakan janin yang belum lahir. Namun, belum ada studi terkontrol yang memadai pada wanita hamil. Pengobatan dapat dilakukan apabila manfaat yang didapatkan lebih besar dari risikonya.
Hingga saat ini belum ada data apakah tizanidine dapat terserap dalam ASI. Jangan mengonsumsi obat ini selama menyusui tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Apa efek samping obat tizanidine yang mungkin terjadi?
Hentikan pengobatan dan hubungi dokter apabila muncul gejala efek samping berikut:
- Gejala reaksi alergi, termasuk ruam, gatal-gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan
- Perasaan pusing seperti akan pingsan
- Pernapasan lemah atau dangkal
- Detak jantung lambat
- Kebingungan
- Halusinasi
- Rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil
Efek samping umum yang mungkin muncul dari penggunaan tizanidine, antara lain
- Mengantuk, pusing, lemah
- Merasa gugup
- Penglihatan kabur
- Gejala flu
- Mulut kering
- Kesulitan berbicara
- Tes fungsi hati abnormal
- Pilek
- Sakit tenggorokan
- masalah buang air kecil
- Rasa sakit saat buang air kecil
- Muntah
- Sembelit
- Gerakan otot yang tidak terkontrol
Hubungi dokter apabila gejala efek samping tersebut tidak hilang, atau semakin parah, atau mungkin muncul gejala efek samping lain.
Peringatan dan perhatian
Jangan mengonsumsi tizanidine apabila kamu memiliki riwayat alergi dengan obat ini sebelumnya.
Kamu juga tidak boleh mengonsumsi tizanidine apabila sedang minum antibiotik tertentu, terutama ciprofloxacin, dan obat antidepresan, seperti fluvoxamine.
Beritahu dokter sebelum mengonsumsi nizatidine apabila kamu memiliki riwayat penyakit berikut:
- Penyakit ginjal
- Penyakit hati
- Tekanan darah rendah
- Gangguan kejiwaan, seperti depresi
- Gangguan kardiovaskular
- Penyakit arteri koroner
Jangan gunakan tizanidine pada saat kamu membutuhkan akan melakukan aktivitas yang membutuhkan keseimbangan otot dan gerakan yang aman selama aktivitas tertentu. Dalam beberapa situasi, mungkin berbahaya bagi kamu untuk menurunkan tonus otot.
Jangan berkendara atau melakukan aktivitas berbahaya yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi tizanidine. Obat ini dapat menurunkan tekanan darah dan kewaspadaan.
Tanyakan kepada dokter sebelum menggunakan obat opioid, obat tidur, pelemas otot, atau obat untuk kecemasan atau kejang. Menggunakan tizanidine bersamaan dengan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan efek samping berbahaya dan kematian.
Beritahu dokter dan apoteker jika kamu sedang mengonsumsi obat-obatan berikut ini:
- Obat untuk tekanan darah tinggi, misalnya clonidine
- Obat penyakit jantung, misalnya digoxin, amiodarone,
- Obat pengencer darah, terutama ticlopidine
- Cimetidine
- Antibiotik tertentu, misalnya norfloxacin, rifampicin, azithromycin
- Baclofen
- Obat untuk gangguan mood, seperti amitriptyline
Selalu beritahu dokter dan apoteker jika kamu sedang mengonsumsi obat lain, termasuk tonik herbal, suplemen dan obat-obatan lain yang dibeli tanpa resep dokter.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.