Share This Article
Tahukah kamu dalam beberapa kondisi, ada obat yang perlu digunakan dalam jangka panjang? Salah satunya adalah valsartan.
Obat ini setidaknya perlu dikonsumsi selama dua minggu berturut-turut. Bahkan dalam beberapa kondisi, obat ini perlu dikonsumsi terus menerus sampai dokter menganjurkan menghentikan pemakaian.
Nah, untuk mengetahui lebih jelas tentang valsartan, ada baiknya simak penjelasan berikut.
Fungsi valsartan
Valsartan adalah obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah atau untuk gagal jantung. Selain itu juga digunakan untuk meningkatkan peluang keselamatan hidup setelah mengalami serangan jantung.
Obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Biasanya berbentuk tablet dan juga larutan. Obat ini biasanya digunakan oleh orang dewasa, atau paling tidak diberikan kepada anak-anak yang sudah berusia 6 tahun.
Cara kerja valsartan dalam tubuh
Valsartan adalah obat yang masuk dalam kelas angiotensin II receptor blockers (ARBs). Di mana obat ini bekerja dengan cara membuat pembuluh darah lebih rileks.
Kondisi tersebut akan membantu menurunkan tekanan darah dan menjaganya tetap stabil di dalam tubuh.
Bagaimana cara menggunakan valsartan?
- Karena obat ini digunakan dengan resep, maka kamu harus mengonsumsinya sesuai dengan yang tertulis di resep. Ikuti sesuai instruksi.
- Dokter mungkin saja mengubah dosis, dan kamu perlu mencatatnya agar tidak salah dosis saat meminumnya.
- Obat ini bisa dikonsumsi setelah makan ataupun sebelum makan.
- Obat ini sebaiknya diminum secara teratur, di waktu yang sama setiap harinya.
- Jika dokter memberikan obat ini untuk anak-anak yang masih sulit mengonsumsi tablet, obat ini akan diberikan dalam bentuk larutan.
- Pastikan meminum obat ini sesuai dosis. Gunakan sendok takar yang disediakan. Jangan gunakan sendok dapur untuk meminum obat ini.
- Obat ini tidak langsung menunjukkan hasil. Setidaknya membutuhkan waktu 2 hingga 4 minggu sebelum tekanan darah pasien lebih stabil.
- Tetap gunakan obat ini sesuai petunjuk, meski kondisi sudah terasa lebih baik.
- Tekanan darah tinggi seringkali tidak menampakkan gejala. Kamu mungkin saja perlu mengonsumsi obat-obatan darah tinggi secara terus menerus.
Namun, sebelum menggunakan obat ini kamu perlu memperhatikan beberapa hal seperti berikut ini.
Peringatan sebelum mengonsumsi valsartan
Obat ini mungkin menyebabkan reaksi alergi parah. Gelajanya antara lain:
- Kesulitan bernapas.
- Bengkak pada tenggorokan atau lidah.
- Gatal-gatal.
Jika sudah pernah mengalami reaksi alergi saat meminum obat ini sebaiknya kamu tidak meminumnya kembali. Karena dapat berakibat fatal hingga menyebabkan kematian.
Sebaiknya perhatikan riwayat medismu sebelum mengonsumsi obat ini. Untuk yang memiliki masalah ginjal, obat ini dapat meningkatkan risiko masalah penyakit ginjal.
Jika kamu penderita diabetes dan sedang menggunakan obat aliskiren, kamu tidak boleh menggunakan obat ini secara bersamaan.
Dosis menggunakan valsartan
Pemberian dosis tergantung dari anjuran dokter. Penggunaan obat ini akan mempertimbangkan beberapa hal seperti:
- Usia pasien.
- Kondisi pasien.
- Parah atau tidaknya penyakit pasien.
- Riwayat medis dari pasien.
- Reaksi pasien terhadap pemberian dosis awal.
Namun secara umum, dosis yang biasa diberikan untuk mengobati darah tinggi antara lain:
Dosis untuk pasien dewasa (17 hingga 64 tahun), dosis awal: 80 hingga 160 mg per hari sekali minum. Kisaran dosis: 80 hingga 320 mg per hari sekali minum.
Dosis untuk anak-anak (6 hingga 16 tahun), dosis awal: 1.3 mg/kg berat badan diminum sehari sekali (bisa mencapai 40 mg total per hari).
Kisaran dosis: 1.3 hingga 2.7 mg/kg berat badan diminum sehari sekali (bisa mencapai 40 hingga 160 mg total per hari).
Dosis untuk pasien lanjut usia (65 tahun ke atas), kondisi tubuh yang lebih lambat memproses obat, memungkinkan dokter memberikan dosis khusus. Biasanya dosis yang lebiih rendah dari dosis orang dewasa pada umumnya.
Apakah obat ini aman untuk ibu hamil dan menyusui?
- Ibu hamil.
Menurut United States Food and Drug Administration (FDA), obat ini masuk kategori D untuk ibu hamil.
Maksud dari kategori tersebut adalah menunjukkan risiko efek buruk pada janin pada ibu hamil.
Namun dalam beberapa kasus, obat ini dapat memberikan manfaat. Karena itu sebaiknya beritahukan dokter jika kamu sedang hamil atau berencana hamil sebelum mengonsumsi obat ini.
- Untuk ibu menyusui.
Belum ada penelitian lebih lanjut mengenai apakah obat ini masuk ke dalam ASI. Konsultasikan pada dokter jika kamu sedang menyusui untuk mempertimbangkan risiko obat.
Apa yang terjadi jika mengonsumsi obat ini tidak sesuai anjuran?
Valsartan adalah obat tablet yang biasanya digunakan untuk pengobatan jangka panjang. Karena itu, jika tidak mengikuti anjuran minum, obat ini bisa berisiko, seperti:
- Jika tidak meminumnya, tekanan darah akan tetap tinggi. Ini bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
- Jika tiba-tiba berhenti mengonsumsi obat ini, tekanan darah akan tiba-tiba naik. Ini dapat mengakibatkan kecemasan, berkeringat dan detak jantung yang cepat.
- Jika minum tidak teratur, mungkin rasanya baik-baik saja, tapi darah bisa tidak terkontrol. Risikonya terjadi serangan jantung atau stroke.
- Jika lupa minum obat, segera minum setelah ingat. Namun jika sudah mendekati waktu minum berikutnya, lewati yang sebelumnya dan kembali minum dengan dosis biasa di jam minum berikutnya.
- Jika lupa minum obat, jangan minum dengan dosis ganda di waktu berikutnya. Ini dapat mengakibatkan efek samping yang berbahaya.
- Jika terlalu banyak minum obat ini, kamu bisa mengalami jantung berdebar kencang, lemas dan juga pusing.
- Jika merasa terlalu banyak minum obat ini segera hubungi dokter atau cari bantuan medis untuk mendapatkan perawatan.
Efek samping obat ini
Obat ini bisa menimbulkan beberapa efek samping. Meskipun tidak semua mengalaminya. Beberapa efek samping dari obat ini antara lain:
Efek samping yang umum terjadi
Penggunaan untuk darah tinggi:
- Sakit kepala.
- Pusing.
- Gejala mirip flu, seperti demam.
- Sakit badan.
- Lemas.
- Sakit bagian perut.
Penggunaan untuk gagal jantung:
- Pusing.
- Tekanan darah rendah.
- Diare.
- Nyeri sendi dan punggung.
- Merasa lelah.
- Gejala potassium darah tinggi seperti, masalah irama jantung, lemah otot dan denyut jantung lambat.
Penggunaan untuk meningkatkan bertahan setelah serangan jantung:
- Tekanan darah rendah.
- Batuk.
- Ruam kulit.
Beberapa efek samping tersebut akan hilang dalam beberapa hari atau lebih. Tapi jika tidak juga hilang atau bertambah parah, konsultasikan kondisi tersebut pada dokter.
Efek samping yang lebih serius
- Rendahnya tekanan darah dengan gejala merasa lemas dan juga pusing.
- Bagi yang memiliki riwayat penyakit ginjal obat ini bisa memperburuk fungsi ginjal dan dapat terjadi efek seperti bengkak pada kaki, pergelangan kaki atau tangan.
- Selain itu bagi yang memiliki riwayat sakit ginjal, obat ini dapat mengakibatkan naiknya berat badan yang tak dapat dijelaskan.
Hubungi dokter jika kamu merasa terganggu dengan efek samping tersebut.
Interaksi dengan obat lain dengan valsartan
Jika obat ini digunakan bersamaan dengan beberapa obat tertentu lainnya, dapat berakibat terjadinya interaksi obat.
Interaksi yang dimaksud adalah ketika suatu zat mengubah cara kerja obat dalam tubuh.
Jika ini terjadi bisa menyebabkan obat tidak bekerja dengan baik. Atau bisa juga meningkatkan risiko efek samping yang serius.
Tak cuma dengan obat lain, obat ini juga mungkin memiliki interaksi dengan vitamin atau obat herbal. Karena itu sebaiknya beri tahu dokter jika sedang mengonsumi suplemen atau obat herbal tertentu.
Beberapa interaksi valsartan dengan obat lain yang perlu diketahui, antara lain:
1. Interaksi dengan obat tekanan darah
Mengonsumsi valsartan dengan obat tekanan darah dapat meningkatkan risiko tekanan darah rendah, tingginya kalium dalam darah dan masalah ginjal. Obat tekanan darah yang dimaksud yaitu:
- Candesartan.
- Eprosartan.
- Irbesartan.
- Losartan.
- Olmesartan.
- Telmisartan.
- Azilsartan.
- Benazepril.
- Captopril.
- Enalapril.
- Fosinopril.
- Lisinopril.
- Moexipril.
- Perindopril.
- Quinapril.
- Ramipril.
- Trandolapril.
- Aliskiren.
2. Interaksi dengan suplemen kalium
Obat ini dapat meningkatkan jumlah kalium dalam tubuh. Ini akan berpengaruh pada fungsi jantung.
3. Interaksi dengan diuretik (obat menambah kecepatan pembentukan urin) tertentu
Beberapa obat yang dimaksud antara lain; spironolactone, amiloride dan triamterene. Penggunaan bersamaan obat jenis ini akan meningkatkan risiko efek samping.
4. Interaksi dengan obat stabilisator suasana hati
Obat seperti lithium, jika dikonsumsi bersamaan dengan valsartan akan meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
5. Interaksi dengan obat nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs)
Obat anti inflamasi jenis ini seperti ibuprofen atau naproxen jika dikonsumsi bersama dengan valsartan dapat berakibat berkurangnya fungsi ginjal.
Cara menyimpan obat ini
- Simpan obat dalam wadah yang tertutup rapat.
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Untuk melindung anak-anak dari keracunan, selalu pastikan letakkan pada wadah yang dikunci dan letakkan di lokasi yang jauh dari pandangan.
- Simpan obat bentuk kapsul dan tablet pada suhu kamar mulai dari 15°C hingga 30°C.
- Jauhkan dari panas atau dari ruang lembap berlebih, seperti kamar mandi.
Catatan untuk pengguna obat ini yang akan bepergian jauh
- Selalu bawa obat ini. Jika bepergian dengan pesawat dalam waktu terbang yang panjang, taruh obat ini di dalam tas kabin.
- Kamu mungkin diminta menunjukkan resep atas kepemilikan obat legal. Bawalah resep asli saat bepergian.
- Jika bepergian dengan mobil, jangan tinggalkan obat di dalam mobil dalam waktu lama apalagi saat cuaca sedang panas atau sangat dingin.
Merek dagang obat ini di Indonesia
- Co Diovan.
- Diovan.
- Exforge.
- Valesco.
- Valsartan Ni.
Hal yang perlu diketahui lebih lanjut
- Simpan resep untuk kembali membeli obat jika sudah habis. Karena obat ini biasanya digunakan dalam jangka panjang, maka dokter akan memberikan catatan pada resep, agar bisa digunakan berulang.
- Penting bagi kamu untuk mencatat obat-obatan apa saja yang sedang dikonsumsi. Catatlah obat apapun yang kamu konsumsi, termasuk obat ini atau obat lainnya.
- Simpan daftar obat-obatan tersebut, dan selalu bawa setiap kali kamu mengunjungi dokter atau beri tahu dokter saat akan mendapat penanganan medis.
- Jika kamu perlu melakukan tes laboratorium, beritahukan dokter atau petugas lab jika kamu sedang menggunakan obat ini. Karena penggunaan obat ini mungkin berpengaruh pada hasil tes laboratorium.
- Selain itu, perlu diingat untuk tidak berbagi obat ini dengan orang lain. Karena dosis yang diperlukan setiap orang berbeda-beda.
- Gunakan obat hanya untuk indikasi yang ditentukan. Serta selalu konsultasikan kondisi kepada dokter atau petugas medis.
- Informasi yang tertulis bukan pengganti resep atau anjuran dari dokter. Jangan gunakan atau konsumsi obat sebelum bertanya kepada dokter.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!