Share This Article
Zolpidem merupakan golongan obat yang termasuk dalam golongan obat agonis reseptor GABA A. Fungsi obat ini berkaitan dengan kelompok obat hipnosis karena memiliki sifat sedatif (penenang).
Berikut informasi selengkapnya mengenai manfaat obat, dosis, cara minum, serta risiko efek sampingnya.
Untuk apa obat zolpidem?
Zolpidem adalah obat yang digunakan untuk mengobati insomnia. Obat ini akan membantu seseorang yang mengalami kesulitan tidur supaya lebih cepat tertidur.
Obat ini dapat diberikan hanya setelah terapi perilaku kognitif untuk insomnia dan perubahan perilaku telah dicoba. Hal ini karena berkaitan dengan risiko merugikan yang mungkin ditimbulkan dari penggunaan obat.
Zolpidem umumnya tersedia sebagai obat tablet salut selaput yang diminum melalui mulut. Obat ini telah diedarkan dalam beberapa merek dengan kekuatan 10mg.
Apa fungsi dan manfaat obat zolpidem?
Zolpidem memiliki fungsi untuk menyeimbangkan senyawa kimia di otak yang mungkin tidak seimbang sehingga menyebabkan kesulitan tidur.
Zolpidem memiliki paruh waktu yang pendek, yakni sekitar 30 menit dan efeknya dapat bertahan 6 hingga 8 jam. Karena sifatnya tersebut, obat ini banyak dimanfaatkan untuk mengobati kondisi berikut:
Insomnia
Zolpidem diberikan untuk perawatan insomnia jangka pendek. Obat ini diberikan dalam dosis serendah mungkin karena risiko yang tidak diinginkan sangat mungkin terjadi.
Merek dan harga obat zolpidem
Dalam Pionas (Pusat Informasi Obat Nasional), obat ini digolongkan dalam kelompok obat psikotropika atau obat keras. Kamu harus menyertakan resep dokter dan berada dalam pengawasan medis saat menggunakannya.
Obat ini tidak diedarkan secara luas karena risiko penyalahgunaan yang mungkin terjadi. Kamu bisa mendapatkannya di instalasi farmasi rumah sakit atau apotek bersertifikat resmi dari pemerintah.
Beberapa merek zolpidem yang telah beredar di Indonesia adalah Slepzol, Stilnox, Zolmia, dan Zolta.
Bagaimana cara minum obat zolpidem?
Baca dan ikuti petunjuk cara minum yang telah diresepkan oleh dokter. Dosis obat antara pria dan wanita berbeda dan obat ini tidak untuk digunakan oleh anak-anak. Jangan menggunakan obat dalam dosis lebih banyak atau lebih lama dari yang direkomendasikan.
Jangan membagikan obat dengan orang lain. Memperjualbelikan zolpidem kepada orang lain tanpa resep termasuk perbuatan melanggar hukum.
Beritahu dokter apabila kamu mengalami gejala perubahan perilaku saat mengonsumsi zolpidem, termasuk dorongan untuk meminum obat lebih banyak.
Zolpidem biasanya diminum saat akan menjelang tidur. Obat sebaiknya diminum saat keadaan perut kosong. Sebaiknya kamu tidak mengonsumsi obat dengan makanan karena dapat memperlambat efek obat.
Kamu bisa menelan tablet salut selaput utuh dengan segelas air putih. Obat jangan dihancurkan, digerus, atau dilarutkan dalam air. Beritahu dokter apabila kamu mengalami kesulitan menelan tablet.
Waspada saat konsumsi Zolpidem
Jangan mengonsumsi zolpidem apabila kamu tidak memiliki waktu tidur 7 hingga 8 jam penuh sebelum kembali aktif beraktivitas. Kamu juga sebaiknya jangan minum obat untuk insomnia tengah malam kecuali jika memiliki sisa waktu tidur 4 jam sebelum beraktivitas kembali.
Beritahu dokter apabila gejala insomnia tidak membaik atau bahkan memburuk setelah kamu mengonsumsi obat ini.
Jangan menghentikan penggunaan zolpidem secara tiba-tiba karena dapat menyebabkan gejala putus obat yang tidak menyenangkan. Beritahu dokter apabila kamu ingin menghentikan pemakaian obat.
Berapa dosis obat zolpidem?
Dosis dewasa
Dosis lazim sebagai obat tablet: 5mg sampai 10mg menjelang waktu tidur dengan dosis maksimal tidak lebih dari 10mg per hari.
Untuk dosis lazim sebagai obat tablet lepas lambat: 6,25mg hingga 12,5mg menjelang waktu tidur dengan dosis maksimal tidak lebih dari 12,5mg per hari.
Durasi pengobatan sebaiknya tidak lebih dari 4 minggu.
Dosis lansia
Dosis lazim sebagai obat tablet lepas segera: 5mg menjelang akan tidur.
Untuk dosis lazim sebagai tablet pelepasan diperpanjang: 6,25mg menjelang akan tidur.
Durasi pengobatan dapat dilakukan hingga waktu tidak lebih dari 4 minggu termasuk pemberian dosis awal.
Apakah zolpidem aman untuk ibu hamil dan menyusui?
U.S. Food and Drug Administration (FDA) memasukkan zolpidem dalam golongan obat kategori kehamilan C.
Studi penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa obat ini dapat menyebabkan efek merugikan pada janin. Namun, studi terkontrol pada wanita hamil masih belum memadai. Obat dapat digunakan apabila potensi manfaat yang didapatkan lebih besar dari risikonya.
Obat ini telah diketahui dapat terserap dalam ASI sehingga tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui tanpa konsultasi dokter.
Apa efek samping obat zolpidem yang mungkin terjadi?
Efek samping lain yang umum dan mungkin terjadi dari penggunaan zolpidem, antara lain:
- Mengantuk di siang hari
- Pusing
- Tubuh lemah
- Perasaan lelah
- Gangguan keseimbangan atau koordinasi
- Penglihatan kabur
- Hidung tersumbat, mulut kering, iritasi hidung atau tenggorokan
- Mual, sembelit, diare, atau sakit perut
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Sakit punggung
- Ketidaknyamanan perut
- Hilang ingatan
Beritahu dokter apabila salah satu efek samping tersebut tidak kunjung hilang atau semakin parah, atau jika kamu mengalami efek samping lain.
Peringatan dan perhatian
Kamu sebaiknya tidak menggunakan zolpidem apabila pernah mengalami gejala alergi saat mengonsumsi obat ini sebelumnya. Sediaan tablet mungkin mengandung laktosa. Berhati-hatilah apabila kamu sensitif terhadap laktosa.
Obat ini tidak disetujui untuk digunakan oleh anak-anak berusia di bawah 18 tahun.
Selain itu, kamu bisa memberitahu dokter apabila kamu sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui bayi sebelum memutuskan untuk mengonsumsi zolpidem.
Kamu bisa menginfokan ke dokter apabila kamu memiliki masalah pernapasan seperti sleep apnea atau gangguan kelemahan otot, seperti myasthenia gravis, karena zolpidem mungkin tidak bisa kamu gunakan.
Riwayat masalah kesehatan
Kamu bisa memberitahu dokter apabila memiliki riwayat masalah kesehatan tertentu, terutama:
- Penyakit hati
- Riwayat penyakit ginjal
- Penyakit pernapasan
- Riwayat penyalahgunaan obat narkotika psikotropika
- Riwayat depresi, penyakit mental, atau kecenderungan pikiran melakukan bunuh diri
Hindari mengemudi atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan karena obat ini dapat menyebabkan mengantuk.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.