Share This Article
Olahraga dan aktivitas fisik memang sangat dianjurkan demi menjaga kesehatan tubuh yang optimal. Namun, apapun yang berlebihan itu tidak baik, termasuk kebanyakan olahraga.
Terlalu banyak olahraga atau overtraining bisa berdampak buruk juga bagi kesehatan kamu. Bukannya sehat, tubuh kamu justru bisa mengalami penurunan performa dan bahkan mengganggu kesehatan.
Lalu, kondisi seperti apa sih sampai seseorang disebut olahraga berlebihan? Simak pembahasan berikut ini!
Gejala fisik seseorang kebanyakan olahraga
Olahraga itu penting, tapi istirahat juga perlu. Jangan sampai kamu olahraga setiap hari tanpa henti. Ingatlah bahwa tubuh kamu perlu istirahat.
Istirahat adalah bagian penting dari olahraga, karena ini berperan agar tubuh bisa pulih dan siap untuk olahraga berikutnya. Istirahat yang tidak cukup dapat menyebabkan kinerja yang buruk dan gangguan kesehatan.
Tubuh kamu juga punya cara menyampaikan kondisinya. Saat kamu kebanyakan olahraga, maka ia mungkin akan mengalami beberapa masalah.
Berikut beberapa gejala tubuh kamu sudah kebanyakan olahraga:
- Tubuh kamu tidak bisa tampil di level yang sama
- Membutuhkan waktu istirahat yang lebih lama
- Merasa lelah
- Merasa depresi
- Suasana hati yang berubah-ubah atau mudah tersinggung
- Susah tidur
- Merasa nyeri otot atau anggota tubuh yang berat
- Sering mengalami cedera
- Kehilangan motivasi
- Semakin banyak masuk angin
- Kehilangan berat badan
- Merasa cemas
Jika kamu sering berolahraga dan mengalami gejala-gejala ini, kurangi olahraga atau istirahat total selama 1 atau 2 minggu. Seringkali, hanya ini yang diperlukan untuk pulih.
Apabila belum pulih setelah 1 atau 2 minggu istirahat, segera kunjungi dokter untuk berkonsultasi dan mendapat perawatan yang tepat.
Baca Juga : Benarkah Olahraga Bisa Bikin Wanita Susah Hamil?
Dampak buruk kebanyakan olahraga
Selain mengalami berbagai kondisi di atas, kebanyakan olahraga juga bisa berisiko menimbulkan masalah kesehatan di masa depan, lho.
Jika kamu kerap berolahraga 300 menit per minggu, badan kamu akan rentan mengalami kelelahan fisik atau physical burnout. Kondisi ini mungkin membahayakan kesehatan.
Berikut beberapa risiko kesehatan saat kamu kebanyakan olahraga:
1. Disfungsi hormonal
Kebanyakan olahraga bisa berdampak pada keseimbangan kinerja hormon stres kortisol dan epinefrin.
Ketidakseimbangan hormon ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan emosi, masalah konsentrasi, serangan iritabilitas, depresi, dan kesulitan tidur.
2. Kebanyakan olahraga bisa picu anoreksia
Disfungsi hormonal juga memengaruhi proses yang mengatur kapan kita merasa lapar dan merasa kenyang.
Meskipun olahraga yang meningkat dapat meningkatkan rasa lapar, olahraga berlebihan dapat berakibat sebaliknya. Akibatnya, penurunan berat badan bisa menjadi masalah serius bagi kamu yang kebanyakan olahraga.
3. Gangguan metabolisme tubuh
Ketersediaan energi yang rendah dalam jangka waktu yang lama dapat berdampak negatif pada berbagai sistem organ.
Kondisi ini dapat menyebabkan anemia defisiensi zat besi, kadar testosteron rendah pada pria, dan kepadatan tulang yang rendah.
4. Kekebalan tubuh yang buruk
Kebanyakan olahraga juga bisa berdampak buruk pada sistem kekebalan tubuh kamu.
Saat sistem kekebalan tubuh terganggu, tubuh lebih sulit untuk mencegah infeksi seperti infeksi saluran pernapasan bagian atas.
5. Meningkatnya risiko stres kardiovaskular
Terlalu banyak olahraga, baik olahraga ringan maupun berat, akan terasa sangat menguras tenaga.
Orang yang kebanyakan olahraga detak jantung dasar meningkat dan detak jantung mungkin sulit untuk kembali normal setelah berolahraga, dengan waktu istirahat yang lebih lama diperlukan.
6. Penurunan performa fisik
Kebanyakan olahraga dapat menyebabkan penurunan performa pada kinerja fisik kamu.
Penurunan kinerja ini dapat dikaitkan dengan gangguan ketangkasan, waktu reaksi yang lebih lambat, kecepatan lari yang berkurang, dan penurunan kekuatan atau daya tahan.
7. Cedera kronis
Penggunaan otot dan sendi yang berlebihan pada akhirnya menyebabkan nyeri yang berkepanjangan. Jika cedera ini bertahan selama lebih dari 2 minggu, cedera tersebut mungkin cukup berat dan memerlukan perhatian medis.
Baca Juga : Apakah Ibu Hamil Boleh Olahraga Bersepeda? Ini Jawabannya
Cara mencegah kebanyakan olahraga
Hal yang utama adalah dengarkan dan pahami apa yang tubuh kamu coba katakan. Saat kelelahan menerpa, jangan paksakan tubuh tetap bekerja.
Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk mencegah berolahraga secara berlebihan:
- Makan cukup kalori yang sesuai dengan tingkat olahraga kamu
- Minumlah air yang cukup saat berolahraga
- Usahakan untuk tidur setidaknya 8 jam setiap malam
- Jangan berolahraga di tempat yang sangat panas atau dingin
- Kurangi atau hentikan olahraga saat kamu merasa tidak enak badan atau sedang stres berat
- Istirahat minimal 6 jam di sela-sela waktu latihan
- Ambil satu hari libur penuh setiap minggu
Tanda-tanda ‘kecanduan’ olahraga yang perlu diperhatikan
Beberapa orang merasa olahraga adalah suatu keharusan. Di mana ia akan merasa bersalah saat tidak melakukannya, hingga memaksakan tetap olahraga meski tubuh sedang tidak bugar sepenuhnya.
Berikut beberapa gejala mulai kecanduan olahraga yang harus kamu waspadai:
- Kamu merasa bersalah atau cemas jika tidak berolahraga
- Memaksakan tetap olahraga meski sedang terluka, cedera, atau sakit
- Teman, keluarga, atau dokter kamu mulai khawatir tentang seberapa banyak kamu berolahraga
- Olahraga tidak lagi menyenangkan
- Kamu melewatkan acara kerja, sekolah, atau sosial untuk berolahraga
- Kamu berhenti mengalami menstruasi
Intinya, olahraga memang baik tapi jika dilakukan berlebihan dan sampai memicu ‘kecanduan’, efeknya justru bisa membahayakan kesehatan. Perhatikan sinyal lelah dari tubuh dan sesuaikan jadwal olahragamu, ya.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar kebanyakan olahraga? Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!