Share This Article
Mendadak tenis? Ya belakangan ini olahraga tenis makin banyak dilakoni oleh para selebriti Tanah Air, masyarakat awam pun tidak mau ketinggalan. Tidak ada yang salah dengan tren positif ini karena manfaat olahraga tenis untuk kesehatan bisa kamu dapatkan jika rutin menerapkannya, bukan sekadar ikut-ikutan ya.
Meski memberi manfaat yang banyak, sama seperti olahraga lainnya tenis juga memiliki risiko cedera. Penting untuk kamu mengantisipasi cedera yang bisa timbul sehingga tujuan mendapatkan manfaat sehatnya tercapai.
Butuh konsultasi seputar bagaimana jika ingin melakukan olahraga tenis untuk yang pertama kalinya? Jangan ragu segera hubungi dokter ahli di bidangnya melalui aplikasi Good Doctor. Klik di sini, partner dokter kami siap membantu kamu.
BACA JUGA: Simak, 4 Jenis Olahraga untuk Kesehatan Jantung yang Bisa Kamu Ikuti
Fakta Olahraga Tenis
Tenis adalah olahraga paling populer di dunia. Olahraga ini dapat dimainkan oleh dua orang (single) atau dimainkan oleh empat orang (double). Selain sebagai olahraga rutin, tenis juga bisa dimainkan sebagai aktivitas fisik yang sifatnya rekreasi bersama teman atau keluarga. Sementara sebagai olahraga profesional, pertandingan tenis menjanjikan hadiah uang ratusan juta bagi pemain yang memenangi kompetisi.
Olahraga ini melibatkan gerakan aerobik dan non-aerobik yang dikombinasikan dengan berbagai jenis pukulan. Salah satu pukulan yang paling penting dalam tenis yakni servis dan termasuk jenis pukulan paling berat. Mengapa paling berat? Karena membutuhkan aktivitas otot yang paling besar, utamanya otot pada bahu dan lengan bawah.
Selain servis tenis juga melibatkan berbagai teknik bermain lainnya, seperti reli yakni ketika bola dipukul bolak-balik antar lawan, gerakan dan perpindahan yang cepat untuk mengembalikan bola dan permainan strategi.
Berbeda dengan pertandingan olahraga lainnya, pertandingan tenis tidak dibatasi waktu bermain yang sudah ditentukan. Pertandingan seringkali dapat berlangsung beberapa jam, sehingga membutuhkan energi yang sangat besar.
Karakteristik unik tenis inilah, yang juga membuat tenis memiliki profil cedera yang unik pula ketimbang jenis olahraga lainnya. Namun demikian, tenis tetap memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh.
Manfaat Olahraga Tenis untuk Kesehatan
Asal dilakukan dengan teknik yang benar dan berkelanjutan, manfaat olahraga tenis untuk kesehatan akan kamu peroleh. Melansir dari berbagai sumber, berikut manfaat olahraga tenis untuk kesehatan:
1. Memberikan kekuatan dan keseimbangan
Dampak jangka panjang bermain tenis menghasilkan kekuatan dan keseimbangan pada sejumlah area tubuh yang banyak terlibat. Seperti area pinggul bawah, punggung, bahu dan siku.
2. Menurunkan risiko penyakit kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular menyebabkan sekitar 651.481 kematian di Indonesia setiap tahunnya. Setidaknya ada dua penyakit kardiovaskular yang paling ditakuti, yakni penyakit jantung koroner dengan angka kematian 245.343 kasus dan stroke dengan angka kematian 331.349 kasus setiap tahunnya.
Sejumlah faktor yang meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular yakni obesitas, hiperlipidemia (kelebihan lemak dalam darah/kolesterol tinggi), hipertensi (tekanan darah tinggi), dan diabetes melitus. Melansir review bertajuk ‘Health benefits of tennis’ yang dipublis di British Journal of Sport Medicine, sejumlah penelitian membuktikan bermain tenis secara teratur dapat menurunkan faktor-faktor risiko penyakit kardiovaskular tersebut di atas.
Penelitian lainnya yang dilakukan pada rentang waktu 1948-1964 juga menemukan, bahwa tenis adalah satu-satunya olahraga- dari beberapa olahraga yang dilibatkan dalam kuesioner penelitian seperti golf, sepak bola, baseball dan basketball– yang memiliki kemampuan paling besar menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.
– Obesitas
Penelitian oleh Vodak PA (1980) menemukan presentase lemak tubuh yang rendah pada mereka yang bermain tenis, yakni 16,3 persen pada perempuan dan 20,3 persen pada laki-laki. Kemudian penelitian Schneider dan Greenberg menunjukkan kelompok petenis, pelari, orang yang suka joging atau pejalan cepat ditemukan lebih kecil kemungkinan mengalami obesitas, merokok, dan minum minuman beralkohol, ketimbang kelompok yang melakukan olahraga jenis lainnya.
– Hiperlipidemia (kelebihan lemak dalam darah/kolesterol tinggi)
Penelitian oleh Vodak melibatkan kelompok 50 pemain tenis (25 pria dan 25 perempuan) dengan riwayat bermain tenis selama sembilan tahun. Sementara kelompok pembanding adalah mereka yang tidak banyak melakukan olahraga, dengan usia, pendidikan dan gender yang sama. Pengukuran dilakukan terhadap konsentrasi lipid plasma dan lipoprotein saat puasa.
Hasilnya, ditemukan kadar high density lipoprotein (HDL) atau yang dikenal sebagai kolesterol baik secara signifikan lebih tinggi ketimbang kadar HDL pada kelompok pembanding. Kadar trigliserida juga ditemukan lebih rendah pada kelompok pemain tenis ketimbang kelompok kontrol.
– Diabetes Melitus
Penelitian menemukan bermain tenis secara teratur dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Penelitian melibatkan 12 pasien diabetes tipe 2 yang menerapkan olahraga tenis dua kali dalam sepekan selama enam pekan. Sekali main, sesi berlangsung selama 90 menit. Hasilnya, terjadi peningkatan plasma insulin yang signifikan. Konsentrasi gula darah dari 12 partisipan juga turun menjadi 157,6 mg/dl dari sebelumnya 188,0 mg/dl sebelum latihan.
3.Manfaat olahraga tenis untuk kesehatan yakni mencegah osteoporosis
Sebanyak 22 penelitian mengindentifikasi bahwa bermain tenis memberi efek pada kesehatan tulang sehingga membantu mencegah osteoporosis (pengeroposan tulang karena berkurangnya kepadatan). Secara umum, kadar mineral tulang dan kepadatan tulang yang bagus ditemukan pada lengan yang secara aktif dan dominan bergerak, ketimbang pada lengan yang tidak aktif bergerak. Ini juga ditemukan pada tulang belakang pinggul dan lumbar para pemain tenis.
Tenis Juga Bermanfaat bagi Kesehatan Mental
Manfaat olahraga tenis untuk kesehatan tidak hanya mencakup kesehatan fisik seperti yang sudah dijabarkan di atas. Namun olahraga ini juga baik untuk kesehatan mental, karena membantu menurunkan tingkat stres.
Hal itu karena olahraga tenis juga dapat menjadi aktivitas fisik yang sifatnya rekreasi atau menghibur diri, baik dengan anggota keluarga maupun teman-teman dekat. Ini bahkan memungkinkan kamu bertemu orang baru yang memiliki hobi yang sama yakni bermain tenis dan melakukan latihan atau bahkan sparing atau bertanding.
Tenis cocok untuk segala usia dan seberapa pun level kemampuanmu. Apapun levelmu, kamu akan tetap bisa menemukan seseorang dengan kemampuan yang sama untuk bermain.
Berapa Lama Durasi Main Tenis yang Ideal?
Agar mendapatkan manfaat olahraga tenis untuk kesehatan, idealnya berapa durasi yang dibutuhkan dalam sekali main tenis?
Durasi bermain tenis yang direkomendasikan telah mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Awal 1990-an American College of Sports Medicine (ACSM) merekomendasikan latihan setidaknya selama 20 menit dan dilakukan tiga kali dalam seminggu untuk mendapatkan manfaat sehatnya.
Kemudian durasi yang direkomendasikan meningkat menjadi 30 menit sekali latihan dengan intensitas sedang dan sebaiknya dilakukan setiap hari.
Namun persyaratan ini lambat laun mengalami penurunan karena manfaat yang sama tetap bisa diperoleh dari akumulasi latihan dengan sesi pendek. Jumlah energi yang dikeluarkan dari akumulasi latihan sesi pendek ternyata sama dengan energi yang dikeluarkan dari latihan dengan sesi yang lebih panjang.
Cedera Paling Umum dari Olahraga Tenis
Sama seperti olahraga lainnya, tenis juga memberi risiko cedera pada orang yang menerapkannya.
Melansir artikel ‘Tennis Injuries Epidemiology, Pathophysiology, and Treatment’, sejumlah penelitian menemukan, jenis cedera yang paling umum dialami para pemain tenis adalah ekstremitas bawah (31-67 persen), kemudian disusul ekstremitas atas (20-40 persen).
Pada ekstremitas bawah, area tubuh yang paling sering cedera yakni pergelangan kaki dan paha. Sementara pada ekstremitas atas, bahu dan siku adalah area tubuh yang paling sering cedera. Pada area tengah tubuh, punggung bawah adalah bagian yang juga sering cedera.
Berikut cedera yang berisiko dialami mereka yang memilih tenis sebagai olahraga rutin, seperti dilansir dari berbagai sumber:
1. Cedera bahu
Pemain tenis berisiko besar mengalami cedera bahu akibat gerakan servis yang dilakukan secara berulang. Saat melakukan servis, dibutuhkan rotasi atau perputaran bahu yang sangat cepat dan kuat, demikian juga saat melakukan gerakan forehand groundstroke, atau ketika pemain berupaya mengembalikan bola ke lawan setelah bola memantul di lapangan.
Gerakan yang berulang ini menempatkan risiko terjadinya robekan di bahu atau istilah medisnya dikenal sebagai superior labrum anterior-to-posterior (SLAP).
2. Cedera siku atau tennis elbow
Tennis elbow adalah cedera yang menyebabkan rasa nyeri di bagian luar siku. Istilah medisnya dikenal sebagai epikondilitis lateral. Cedera ini diperoleh pemain tenis akibat penggunaan otot lengan bawah dekat sendi siku, secara berulang dan berlebihan.
Tennis elbow umum menyerang mereka yang belum lama menekuni olahraga tenis. Hal ini disebabkan karena saat melakukan pukulan backhand, pemula menggunakan pergelangan tangan dalam posisi yang lebih tertekuk ketimbang pemain profesional.
Ketika mengalami cedera siku, pemain tenis sebenarnya tidak merasa nyeri pada sikunya. Melainkan pada tendon, yakni perlekatan otot pada tulang di bagian belakang lengan. Otot-otot ini yang bertugas membengkokkan tangan dan pergelangan tangan
3. Cedera pergelangan tangan
Pukulan forehand menempatkan pemain tenis pada risiko mengalami cedera pergelangan tangan. Namun biasanya ini terjadi akibat kelelahan dan teknik bermain yang buruk.
Cedera terjadi akibat adanya kelebihan beban yang berulang saat raket bertabrakan dengan bola tenis yang dikembalikan lawan dengan penuh kekuatan. Tabrakan ini memberikan beban tekanan ke pergelangan tangan yang memegang raket. Karena terjadi berulang, maka berisiko menimbulkan cedera pada pergelangan tangan.
4. Cedera punggung bawah
Merupakan cedera paling umum dialami pemain tenis. Karena terus mengulang gerakan-gerakan yang sama, akibatnya melelahkan punggung sebagai struktur pendukung tubuh.
5. Cedera pinggul
Pemain tenis seolah memaksa tubuh mereka untuk memiliki kekuatan yang ekstrem. Dalam hal ini sendi pinggul-lah yang harus menopang kekuatan setidaknya lima kali berat badan ketika melakukan gerakan berlari, melompat dan memutar. Akibatnya, ketegangan otot dan peradangan tidak bisa dihindari menyerang bagian pinggul.
6. Cedera pergelangan kaki
Bentuk cendera kaki yang paling umum dialami pemain tenis adalah keseleo. Hingga saat ini belum ada penelitian terkait permukaan lapangan seperti apa yang dapat menyebabkan pemain tenis mengalami keseleo pada kaki.
Meminimalisir Terjadinya Cedera pada Olahraga Tenis
Cedera ini dapat menghambat seseorang untuk melakukannya kembali karena harus dipulihkan terlebih dahulu. Imbasnya, tujuan untuk mendapatkan manfaat sehat dari olahraga tenis jadi terhambat atau bahkan tidak tercapai.
Kemungkinan mengalami cedera tentu tidak bisa 100 persen dihindari, namun yang bisa dilakukan adalah bagaimana meminimalisir terjadinya cedera saat bermain tenis. Berikut yang bisa dilakukan untuk meminimalisir cedera:
1.Terapkan pemanasan otot dan persendian sebelum turun ke lapangan.
2.Pastikan tubuh sedang bugar atau dalam keadaan sehat sehingga siap bermain. Jika sedang kurang sehat atau cedera sebelumnya belum pulih benar, urungkan niat untuk berlatih.
3.Kuasai teknik bermain tenis yang benar, salah menerapkan teknik bisa menyebabkan bagian tubuh mengalami cedera, meski sekecil apapun.
4.Tidak perlu malu, bermainlah sesuai level kemampuan, usia dan kondisi fisikmu.
5.Jika lapangan basah dan licin, lebih baik tunda bermain karena menempatkan risiko terpeleset bahkan sebelum mulai bermain.
6.Jaga asupan cairan tubuh sehingga tidak dehidrasi yang bisa membuat tubuh lemas dan kurang konsentrasi.
BACA JUGA: Wajib Ikut! Ini Macam-Macam Lomba 17 Agustus yang Baik untuk Kesehatan Tubuh
Mulai melirik olahraga tenis karena sedang viral di kalangan artis sah-sah saja, tapi setelah itu lakukan dengan serius dan kuasai teknik bermain yang benar. Karena selain mencegah cedera, segudang manfaat olahraga tenis untuk kesehatan bisa kamu dapatkan asal melakukannya dengan benar dan berkelanjutan.
Yuk jangan sekadar ikut-ikutan agar tidak dicap ketinggalan tren, anggap olahraga tenis menjadi investasi kesehatan kamu di masa depan.
Butuh konsultasi seputar bagaimana jika ingin melakukan olahraga tenis untuk yang pertama kalinya? Jangan ragu segera hubungi dokter ahli di bidangnya melalui aplikasi Good Doctor. Klik di sini, partner dokter kami siap membantu kamu.