Share This Article
Pastikan untuk mengecek kesehatanmu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Periksa kesehatan kulit dan kelamin dengan mitra dokter spesialis kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!
Mari simak apa yang perlu kamu ketahui tentang apa itu herpes, jenis-jenis, kapan harus tes, dan bagaimana kamu dapat mencegah penyebaran.
Menurut data World Health Organization (WHO), 67 persen orang di bawah 50 tahun memiliki infeksi virus herpes tipe HSV-1, dan 11 persen dari 15 hingga 49 tahun memiliki infeksi HSV-2 di seluruh dunia.
Yuk ketahui lebih jauh tentang tanda-tanda yang harus kamu waspadai, pencegahan dini apa saja yang bisa kamu lakukan, dan juga kapan kamu harus pergi ke dokter.
Apa itu herpes?
Herpes Simplex Virus, atau dikenal juga sebaai HSV, adalah infeksi yang menyebabkan herpes. Kondisi kulit ini dapat muncul di berbagai bagian tubuh.
Paling sering pada alat kelamin atau mulut, namun juga bisa pada bagian-bagian tubuh lainnya.
Ada dua jenis HSV ini, yang pertama adalah HSV 1 atau tipe 1, yang terutama menyebabkan oral herpes atau di bagian mulut.
HSV 2 atau tipe 2, yang cenderung menyebabkan genital herpes. Namun, kedua jenis tipe itu, juga dapat terjadi di kedua wilayah tersebut.
Ciri-ciri dan gejala awal penyakit herpes
Beberapa orang tidak mengalami gejala apapun seketika setelah tertular. Jika gejalanya muncul, yang pertama kali ditunjukkan biasanya adalah langsung kondisi kulit atau luka tersebut.
Luka ini dapat muncul sebagai lepuhan di sekitar mulut, anus, atau alat kelamin. Bentuknya bisa terbuka dan menyakitkan, meninggalkan luka yang bisa memakan waktu beberapa minggu untuk sembuh.
Gejala lain dapat termasuk:
- Sensasi terbakar saat buang air kecil, jika urine melewati luka yang sakit
- Kesulitan buang air kecil karena luka menghalangi uretra
- Gatal dan nyeri di sekitar alat kelamin
Beberapa pemilik atau pendetita menyebut tanda-tanda yang terlihat pertama ini sebagai ‘outbreak’. Selama outbreak pertama, orang mungkin juga memiliki gejala seperti flu, termasuk:
- Demam
- Sakit kepala
- Pegal-pegal
- Kelenjar bengkak
- Kelelahan
Jika seseorang sudah memiliki kondisi atau sakit tertentu yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh mereka, misalnya: diabetes, HIV dan AIDS, leukemia, mereka mungkin mengalami gejala yang lebih lama dan lebih menyakitkan.
Dalam beberapa kasus, seseorang dengan mungkin tidak mengalami gejala virus selama bertahun-tahun. Dalam kasus lain, gejala pertama dapat muncul sekitar 2-10 hari setelah tertular virus.
Outbreak pertama dapat berlangsung selama 2-4 minggu. Setelah waktu ini, luka secara bertahap akan sembuh tanpa meninggalkan bekas luka.
Outbreak yang pertama biasanya yang terpanjang dan paling menyakitkan. Beberapa orang mengalami outbreak yang berulang, biasanya pada tahun pertama setelah tertular virus.
Jika berulang, biasanya gejalanya hilang dalam waktu sekitar satu minggu.
Tentang oral herpes
Pada oral herpes, kebanyakan luka atau kondisi kulit yang melepuh munculnya di bibir atau mulut. Bisa juga muncul di tempat lain di wajah, terutama di sekitar dagu dan di bawah hidung, atau di lidah.
Pada awalnya, luka terlihat mirip dengan benjolan kecil atau jerawat, sebelum berkembang menjadi lepuhan berisi nanah. Warnanya bisa merah, kuning atau putih.
Begitu pecah, cairan bening atau kuning akan habis, sebelum kemudian lepuhan ini mengembangkan kerak kuning dan menjadi perlahan menyembuhkan.
Penderita area mulut ini mungkin mengalami pembengkakan kelenjar getah bening di leher saat terjadi outbreak.
Apa yang perlu kamu ketahui tentang herpes genital?
Genital herpes adalah infeksi menular seksual yang umum disebabkan oleh HSV. Kontak seksual menjadi cara utama penyebaran virus.
Setelah infeksi awal, virus ini biasanya tidak aktif di tubuh kamu, namun dapat aktif kembali beberapa kali dalam setahun. Kondisi dapat menyebabkan rasa sakit, gatal, dan luka di area genital kamu.
Jika kamu mengalami gejala genital, di antaranya: nyeri atau gatal, kamu mungkin juga mengalami rasa sakit di daerah genital, sampai infeksinya hilang.
Ada juga benjolan merah kecil atau lepuhan putih kecil, dan ini mungkin muncul beberapa hari hingga beberapa minggu setelah infeksi.
Apa penyebabnya? Dua jenis infeksi virus dapat menyebabkan herpes genital. Pertama adalah HSV-1, yang sering menyebar melalui kontak kulit ke kulit, meskipun dapat juga menyebar ke area genital selama seks oral.
Yang kedua adalah HSV-2, ini adalah jenis yang biasanya menyebabkan masalah genital. Virus ini menyebar melalui kontak seksual dan kontak kulit ke kulit. HSV-2 sangat umum dan sangat menular, baik sakit terbuka atau tidak.
Serba-serbi tentang rectum herpes?
Baik lelaki atau perempuan yang terkena genital herpes, biasanya dapat berkembang menjadi luka atau lecet di sekitar rektum (organ terakhir dari usus besar, yang biasanya sebagai tempat penyimpanan sementara feses, sebelum berakhir di anus).
Tandanya misalnya, luka terbuka atau merah di sekitar anus. Luka yang muncul di sekitar rektum, biasanya dari sini dapat juga berkembang lagi ke pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan.
Tentang finger herpes
Luka atau lepuhan juga dapat berkembang di jari. Ini disebut herpetic whitlow, dan paling umum terjadi pada anak-anak yang kerap mengisap ibu jari mereka.
Herpes juga dapat menyebabkan satu atau lebih luka berkembang di sekitar kuku. Seseorang akan sering mengalami rasa sakit atau sensasi kesemutan di daerah tersebut, sebelum sakitnya lebih berkembang.
Jika beberapa luka muncul, luka ini juga cenderung bergabung dan menjadi satu, dan menjadi lepuhan lebih besar seperti sarang lebah dalam seminggu. Ini juga dapat menyebar ke dasar kuku.
Apa yang perlu kamu ketahui tentang cornea herpes?
Virus dapat juga menginfeksi kornea, yang menyebabkan kerusakan jaringan dan mungkin menyebabkan gangguan penglihatan yang bertahan lama, jika tidak cepat diidentifikasi dan diobati.
Infeksi kornea yang paling umum, biasanya disebabkan oleh HSV, baik tipe 1 dan tipe 2. Infeksi kornea juga disebabkan oleh virus varicella zoster (VZV), atau cacar air atau virus zoster.
HSV dan VZV adalah infeksi kornea yang signifikan. Jika kamu mengalami sakit mata, mata merah, kepekaan terhadap cahaya, atau penurunan penglihatan, kamu harus segera diperiksa oleh dokter mata.
Untuk perawatan yang tepat dan membantu mengurangi risiko gangguan penglihatan.
Pencegahan dini herpes
Virus umumnya tersebar melalui kontak langsung kulit dengan daerah yang terkena. Akibatnya, orang dapat tertular dari hubungan seks vaginal, anal, atau oral, dengan seseorang yang memiliki virus herpes.
Penting untuk dicatat bahwa orang dengan herpes genital, memiliki peluang lebih tinggi untuk tertular HIV dari pasangan seksual yang memiliki HIV.
Langkah-langkah pencegahan adalah termasuk juga dengan memberi tahu pasangan seksual, apabila menderita sebelum berhubungan seks.
Langkah-langkah tambahan untuk mengurangi kemungkinan penularan termasuk:
- Tidak berhubungan seks selama berjangkitnya herpes, karena virus dapat berpindah dengan lebih mudah melalui luka
- Menunggu sampai semua luka benar-benar sembuh sebelum berhubungan seks lagi
- Mencari gejala prodromal (sekumpulan gejala yang menyertai atau mendahului suatu infeksi) dari outbreak, dan tidak berhubungan seks selama waktu ini
- Selalu menggunakan kondom atau dental dams selama berhubungan seks, bahkan ketika tidak ada gejala herpes
- Mencuci tangan dengan sabun dan air setelah menyentuh luka herpes, untuk mencegah virus menyebar ke daerah lain
- Tidak mencium orang ketika ada luka di mulut, terutama orang dengan sistem kekebalan yang lebih lemah
- Minum obat antivirus setiap hari juga dapat mengurangi kemungkinan menularkan infeksi, dengan sebelumnya berkonsultasi dengan dokter tentang opsi perawatan ini
Kapan harus ke dokter?
Kamu harus mengunjungi dokter, jika mengira atau berpikir kamu berkemungkinan mengalami karena mengalami gejala. Tes juga penting untuk menyingkirkan infeksi menular seksual lainnya.
Jika memiliki luka atau lecet, penyedia layanan kesehatan akan menggunakan swab untuk mengambil sampel dari luka. Sampel akan menunjukkan apakah luka disebabkan oleh infeksi herpes atau tidak.
Beberapa orang mungkin khawatir mereka memiliki virus, tetapi tidak menunjukkan gejala. Dalam kasus seperti ini, dokter mungkin dapat melakukan tes darah untuk memeriksa virus dalam darah seseorang.
Berapa lama dari tertular herpes sampai kemudian muncul gejala?
Masa inkubasi untuk herpes adalah sekitar 2 hingga 12 hari, berarti bahwa waktu terbaik untuk dites virus , jika kamu belum pernah mengalami outbreak, adalah setelah 12 hari.
Jika kamu khawatir terkena tetapi belum didiagnosis, berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu ambil:
– Jika kamu saat ini aktif secara seksual, hentikan semua aktivitas seksual hingga kamu dapat menerima diagnosis formal
– Hubungi dokter kamu dan jadwalkan janji temu untuk sekali masa inkubasi
– Jika kamu mengalami outbreak, kamu tidak perlu menunggu untuk dites. Dimungkinkan untuk menerima diagnosis berdasarkan luka tersebut.
Kuncinya adalah jika kamu terkena virus herpes, kamu harus menunggu periode inkubasi berlalu, sebelum kamu diperiksa dan dites.
Pastikan untuk mengecek kesehatanmu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Periksa kesehatan kulit dan kelamin dengan mitra dokter spesialis kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!