Share This Article
Pernahkah kamu mengalami ereksi terus-menerus yang menyakitkan? Jika iya, kamu perlu waspada karena barangkali kamu mengalami priapisme.
Priapisme merupakan kondisi medis langka yang cukup berbahaya karena jila tidak ditangani dapat sebabkan kerusakan permanen pada penis.
Pelajari lebih jauh apa priapisme, apa penyebabnya, hingga cara mengatasinya, pada ulasan berikut ini!
Baca Juga: Waspadai Ereksi Tanpa Orgasme Bisa Akibatkan Blue Balls, Bagaimana Mengatasinya?
Apa itu priapisme?
Priapisme adalah kondisi penis yang ereksi terus-menerus dan tidak normal. Kondisi ini sebabkan nyeri yang berlangsung selama lebih dari empat jam dan terjadi tanpa rangsangan seksual.
Ereksi dan rasa sakitnya juga tidak berkurang meskipun sudah ejakulasi. Ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada penis jika tidak segera ditangani.
Priapisme dapat terjadi pada semua kelompok umur, termasuk bayi baru lahir. Namun, biasanya menyerang pria dalam dua kelompok usia yang berbeda, yakni antara usia 5 hingga 10 tahun, dan 20 hingga 50 tahun.
Penyebab priapisme
Ereksi biasanya terjadi sebagai respons terhadap rangsangan fisik atau psikologis. Stimulasi ini menyebabkan otot polos tertentu menjadi rileks, meningkatkan aliran darah ke jaringan spons di penis.
Akibatnya penis yang terisi darah menjadi ereksi. Setelah stimulasi berakhir, darah mengalir keluar dan penis kembali ke keadaan nonrigid (lembek).
Priapisme terjadi ketika darah terperangkap di penis dan tidak dapat mengalir kembali dan ereksi terus berlanjut.
Jenis-jenis priapisme
Ada dua jenis priapisme, priapisme iskemik dan priapisme non iskemik. Berikut penjelasannya:
- Priapisme aliran rendah (iskemik): Ini adalah hasil dari darah yang terperangkap di ruang ereksi. Ini sering terjadi tanpa penyebab yang diketahui pada pria yang dinyatakan sehat, tetapi juga menyerang pria dengan penyakit sickle cell anemia, leukemia (kanker darah), atau malaria.
- Priapisme aliran tinggi (non iskemik): Ini lebih jarang dan biasanya tidak menyakitkan. Ini adalah hasil dari arteri yang pecah akibat cedera pada penis atau perineum (area antara skrotum dan anus), yang mencegah darah di penis bersirkulasi secara normal.
Gejala priapisme
Gejala dan ciri-ciri priapisme dapat berbeda tergantung jenis dan juga kondisi tiap individu. Berikut beberapa gejala umum priapisme:
- Ereksi yang menyakitkan yang berlangsung lebih dari empat hingga enam jam dan tidak berkurang dengan orgasme
- Ereksi parsial yang berlangsung lebih dari beberapa hari, meski tidak menyakitkan.
Gejala priapisme iskemik:
- Ereksi berlangsung lebih dari empat jam atau tidak terkait dengan minat atau rangsangan seksual
- Batang penis kaku, tetapi ujung penis (kelenjar) lunak
- Nyeri penis yang progresif.
Gejala priapisme non iskemik:
- Ereksi berlangsung lebih dari empat jam atau tidak terkait dengan minat atau rangsangan seksual
- Batang penis tegak tapi tidak sepenuhnya kaku.
Faktor pendorong terjadinya priapisme
Penyebab pasti priapisme seringkali tidak dapat ditentukan, tetapi beberapa kondisi mungkin berperan.
Berikut beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya priapisme:
1. Gangguan darah
Penyakit yang berhubungan dengan darah dapat menyebabkan priapisme, biasanya priapisme iskemik di mana darah tidak dapat mengalir keluar dari penis.
Gangguan tersebut meliputi:
- Anemia sel sabit
- Leukemia
- Diskrasia hematologi lainnya, seperti thalasemia, mieloma multipel, dan lain-lain.
2. Konsumsi obat tertentu
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan efek samping berupa priapisme iskemik. Berikut beberapa di antaranya:
- Obat pengencer darah, seperti warfarin
- Beberapa obat untuk tekanan darah tinggi
- Obat antidepresan
- Hormon seperti testosteron atau hormon pelepas gonadotropin
- Obat yang digunakan untuk mengobati gangguan attention-deficit / hyperactivity disorder (ADHD), seperti atomoxetine (Strattera)
- Obat yang disuntikkan langsung ke penis untuk mengatasi disfungsi ereksi, seperti alprostadil, papaverine, phentolamine dan lainnya.
3. Konsumsi alkohol dan narkotika
Alkohol, mariyuana, kokain, dan penyalahgunaan obat terlarang lainnya dapat menyebabkan priapisme, terutama priapisme iskemik.
4. Cedera
Cedera atau trauma pada penis dapat menyebabkan priapisme non iskemik. Selain cedera pada penis, trauma pada panggul atau perineum, dan daerah antara pangkal penis dan anus juga dapat picu priapisme.
5. Faktor lain
Penyebab priapisme lainnya di antaranya adalah:
- Gigitan laba-laba, sengatan kalajengking, atau infeksi beracun lainnya
- Gangguan metabolisme termasuk asam urat atau amiloidosis
- Gangguan neurogenik, seperti cedera tulang belakang atau sifilis
- Kanker yang melibatkan penis
- Keracunan karbon monoksida.
Baca Juga: Tak Usah Malu, Ini Penyebab Penis Susah Ereksi dan Cara Mengatasinya
Cara mengatasi priapisme
Perawatan untuk priapisme tergantung pada penyebabnya. Tujuan dari semua pengobatan adalah untuk menghilangkan ereksi dan mempertahankan kemampuan ereksi di masa depan.
Jika seseorang menerima perawatan dalam empat sampai enam jam, ereksinya hampir selalu bisa dikurangi dengan pengobatan.
Jika ereksi berlangsung kurang dari empat jam, obat dekongestan, yang dapat menurunkan aliran darah ke penis, mungkin sangat membantu.
Berikut beberapa opsi untuk mengatasi priapisme:
- Kompres es. Es yang ditempatkan ke penis dan perineum dapat mengurangi pembengkakan
- Ligasi bedah. Digunakan dalam beberapa kasus di mana arteri telah pecah, dokter akan mengikat arteri yang menyebabkan priapisme untuk mengembalikan aliran darah normal.
- Injeksi Intracavernous. Perawatan ini digunakan untuk priapisme aliran rendah. Obat yang dikenal sebagai agonis alfa disuntikkan ke penis. Obat menyebabkan arteri menyempit, mengurangi aliran darah ke penis dan menyebabkan pembengkakan berkurang.
- Bedah shunt. Metode ini digunakan untuk priapisme aliran rendah, shunt adalah lorong yang dimasukkan ke dalam penis melalui pembedahan untuk mengalihkan aliran darah dan memungkinkan sirkulasi kembali normal.
- Aspirasi. Setelah penis mati rasa, dokter akan memasukkan jarum dan mengalirkan darah dari penis untuk mengurangi tekanan dan pembengkakan.
Jika mengalami ereksi yang berlangsung lebih dari empat jam dan merasa sedang mengalami priapisme, kamu tidak boleh mencoba mengobatinya sendiri. Sebaliknya, dapatkan bantuan darurat secepat mungkin.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar priapisme? Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!