Share This Article
Menggunakan kacamata karena mata minus tak selalu nyaman untuk semua orang. Mungkin kamu pernah melihat iklan di televisi tentang alat atau terapi yang bisa menyembuhkan mata minus. Sebenarnya apakah mata minus bisa sembuh?
Untuk menjawab pertanyaan apakah mata minus bisa sembuh atau tidak, simak ulasannya di bawah ini ya.
Baca Juga: Sulit Melihat Jarak Dekat Pertanda Mata Minus, Yuk Coba Cara untuk Menyembuhkannya
Mengenal kondisi mata minus
Dalam dunia medis kondisi mata minus disebut dengan miopia atau rabun jauh. Penderita mata minus akan kesulitan melihat objek.
Objek yang jauh tampak kabur, sedangkan objek yang dekat dapat terlihat dengan jelas. Kondisi kelainan refraksi ini paling umum terjadi pada anak-anak dan remaja.
Kondisi mata minus dapat berkisar dari ringan, di mana pengobatan mungkin tidak diperlukan, hingga parah, di mana penglihatan seseorang terpengaruh secara signifikan.
Penyebab utama kondisi ini belum diketahui namun kerap kali ada kaitannya dengan genetik dan faktor gaya hidup. Seperti kebiasaan melihat objek terlalu dekat seperti buku dan komputer, untuk waktu yang lama selama masa kanak-kanak.
Apakah mata minus bisa sembuh?
Lalu apakah mata minus bisa sembuh? Sayangnya hingga 2020, belum ada obat yang mampu menyembuhkan mata minus. Mata minus alias miopia ini bukanlah penyakit mata, melainkan kelainan refraksi mata
Kelainan refraksi yang disebabkan oleh bola mata yang tumbuh terlalu panjang selama masa kanak-kanak. Hal ini menyebabkan sinar cahaya terfokus pada suatu titik di depan retina, bukan langsung pada permukaan retina.
Meski mata minus belum bisa sembuh, ada beberapa metode yang terbukti mampu memperlambat perkembangan miopia selama masa kanak-kanak.
Baca Juga : 9 Cara Menjaga Kesehatan dan Mengurangi Minus Mata
Perawatan untuk mata minus
Meskipun mata minus tidak bisa sembuh, ada beberapa metode pengelolaan dan pengendalian yang terbukti berhasil. Metode perawatannya biasanya disesuaikan dengan usia dan tahap perkembangan mata kamu.
Berikut beberapa metode yang biasanya digunakan untuk mengelola kondisi mata minus alias rabun jauh:
1. Lensa korektif
Penggunaan kacamata atau lensa kontak adalah metode paling umum untuk mengoreksi rabun jauh atau mata minus. Untuk mendapatkan kacamata khusus mata minus, kamu harus berkunjung dan berkonsultasi dengan dokter.
Di sana dokter bisa membantu kamu menentukan jenis lensa apa yang cocok untuk kondisi mata kamu. Beberapa orang lebih memilih lensa kontak daripada kacamata karena ringan dan hampir tidak terlihat.
Tetapi beberapa orang menganggapnya lebih merepotkan daripada memakai kacamata. Bicarakan masalahmu dengan baik untuk mendapat lensa yang paling cocok untukmu.
2. Operasi mata menggunakan laser
Operasi mata laser melibatkan penggunaan laser untuk membakar bagian kecil di kornea mata kamu. Ini dilakukan untuk memperbaiki kelengkungan sehingga cahaya lebih terfokus ke retina.
Operasi mata sendiri ada 3 jenisnya, ini penjelasannya :
Photorefractive keratectomy (PRK)
Pada metode ini sebagian kecil dari permukaan kornea akan diangkat. Lalu laser digunakan untuk menghilangkan lapisan dan untuk mengubah bentuk kornea.
Laser epithelial keratomileusis (LASEK)
Metode LASEK ini mirip dengan PRK, bedanya di metode ini alkohol digunakan untuk melonggarkan permukaan kornea sehingga lipatan jaringan dapat terangkat.
Sementara laser digunakan untuk mengubah bentuk kornea. Kemudian lapisan kornea dipasang kembali pada tempatnya setelah prosedur laser selesai.
Laser in situ keratectomy (LASIK)
Mirip dengan LASEK, tetapi lapisan kornea yang diangkat lebih kecil. Ketiga teknik operasi mata laser ini memberikan hasil yang serupa, tetapi cenderung memiliki waktu pemulihan yang berbeda.
3. Prosedur orthokeratology
Orthokeratology adalah prosedur yang digunakan dengan memasang lensa kontak permeabel gas yang dirancang khusus (disebut lensa ortho-k) untuk pemakaian semalaman.
Lensa ini membentuk dan memperbaiki permukaan depan mata (kornea) saat kamu tidur. Saat bangun, kamu akan bisa melihat dengan jelas tanpa harus menggunakan kacamata atau lensa kontak.
Tapi ortho-k bukanlah obat untuk miopia. Lensa kontak harus dipakai secara teratur pada malam hari, jika tidak maka masalah mata minus kamu akan kembali lagi.
Baca Juga : Ciri-ciri Mata Minus, Faktor Risiko, dan Cara Mengatasi yang Lebih Efektif
4. Tetes mata atropin
Tetes mata atropin telah terbukti secara signifikan memperlambat perkembangan miopia pada anak-anak. Dua percobaan besar di Asia menemukan bahwa obat tetes atropin memperlambat perkembangan miopia pada anak-anak sebesar 50-60 persen.
Namun, karena mata minus tidak bisa sembuh, anak-anak yang menggunakan obat tetes atropin mungkin masih perlu memakai kacamata atau lensa kontak.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar mata minus? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!