Share This Article
Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), setidaknya ada 30 juta orang di seluruh dunia yang mengalami syok septik setiap tahun. Di samping itu, syok septik juga diperkirakan telah membunuh 500.000 bayi baru lahir setiap tahunnya.Â
Untuk mengetahui lebih lanjut seperti apa penyebab, gejala, dan serta pengobatan syok septik, simak ulasan berikut ini.
Baca Juga: Kematian Mendadak Bisa Terjadi pada Bayi, Ini yang Harus Moms Waspadai
Apa itu penyakit syok septik?
Syok septik adalah kondisi darurat ketika infeksi terjadi di seluruh tubuh dan menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya.
Syok septik dapat terbagi ke dalam tiga tahapan:
- Sepsis adalah saat infeksi mencapai aliran darah dan menyebabkan peradangan pada tubuh
- Sepsis “severe” terjadi ketika infeksi cukup parah sehingga memengaruhi fungsi organ seperti jantung, otak, dan ginjal
- Syok septik adalah saat tubuh mengalami penurunan tekanan darah yang drastis. Kondisi ini dapat menyebabkan gagal napas atau jantung, stroke, kegagalan organ lain, dan kematian.
Apa penyebab syok septik?
Syok septik paling sering terjadi pada orang yang sangat tua dan yang sangat muda. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, atau virus. Namun sepsis biasanya berasal dari:
- Infeksi perut atau sistem pencernaan
- Infeksi paru-paru seperti pneumonia
- Infeksi saluran kemih
- Infeksi sistem reproduksi
Siapa saja yang lebih berisiko terkena syok septik?
Faktor-faktor tertentu seperti usia atau penyakit sebelumnya dapat membuat risiko terkena syok septik lebih besar. Berikut adalah kelompok yang lebih berisiko mengalami syok septik:
- Terlalu tua atau terlalu muda. (Syok septik kerap terjadi pada bayi baru lahir atau lansia)
- Wanita hamil
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang buruk
- Telah menjalani operasi besar
- Menggunakan obat suntik diabetes tipe 1 dan tipe 2
- Mengonsumsi antibiotik dalam jangka waktu yang lama
- Memiliki nutrisi tubuh yang buruk
- Memiliki luka terbuka seperti luka bakar
- Telah dirawat lama di rumah sakit karena penyakit parah
- Terkena paparan alat seperti kateter intravena dan sebelumnya menggunakan tabung pernapasan.
- Penderita leukimia
- Penderita limfoma.
Apa gejala dan ciri-ciri syok septik?
Gejala syok septik tidak boleh diabaikan karena dapat memengaruhi bagian tubuh manapun, termasuk jantung, otak, ginjal, hati, dan usus. Gejalanya meliputi:
- Demam di atas 38ËšC
- Suhu tubuh rendah (hipotermia)
- Dingin, lengan dan kaki pucat
- Napas cepat, atau lebih dari 20 napas per menit
- Jumlah urin menurun atau tidak ada
- Tekanan darah rendah
- Detrak jantung meningkat
Apa saja komplikasi yang mungkin terjadi akibat syok septik?
Syok septik dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang sangat berbahaya, seperti:
- Gagal jantung
- Pembekuan darah
- Gagal ginjal
- Kegagalan pernafasan
- Stroke
- Gagal hati
Bagaimana cara diagnosis syok septik?
Langkah pertama untuk mendiagnosis penyakit ini adalah dengan tes darah. Namun di samping itu dokter juga mungkin melakukan tes lain untuk menentukan sumber infeksi berdasarkan gejala yang dialami, seperti:
- Tes urine
- Tes sekresi luka jika ada area terbuka yang terlihat terinfeksi
- Tes sekresi lendir
- Tes cairan tulang belakang.
Bila sumber infeksi masih tidak jelas ditemukan, dokter juga mungkin menyarankan tes berikut:
- Rontgen
- CT scan
- USG
- MRI.
Bagaimana cara mengatasi dan mengobati syok septik?
Kondisi ini termasuk darurat dan harus ditangani secepatnya agar kemungkinan hidup lebih besar. Setelah sepsis didiagnosis oleh dokter, kemungkinan besar penderitanya harus menjalani perawatan di Unit Perawatan Intensif (ICU).
Kemudian dokter akan memberi obat sesuai dengan kondisi medis masing-masing. Obat-obatan yang umum diberikan berupa:
- Antibiotik intravena untuk melawan infeksi
- Obat vasopressor, yaitu obat yang menyempitkan pembuluh darah dan membantu meningkatkan tekanan darah
- Insulin untuk kestabilan gula darah
- Kortikosteroid.
Bagaimana cara mencegah syok septik?
Syok septik dapat dicegah dengan menerapkan beberapa kebiasaan dalam kegiatan sehari-hari, seperti:
- Menjaga kebersihan. Sering cuci tangan, mandi, mengganti pakaian,
- Merawat dan membersihkan luka yang terbuka
- Waspadai tanda-tanda infeksi, seperti demam, menggigil, napas cepat, ruam, atau kebingungan.
- Minum antibiotik sesuai dengan resep dokter
- Hindari merokok
- Obati infeksi jamur dan parasit segera setelah gejala muncul.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.