Share This Article
Jika jantung kamu berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau iramanya tidak beraturan, tentunya hal tersebut bisa membuat ketidaknyamanan. Lalu bagaimana cara menormalkan detak jantung?
Naik turunnya angka detak jantung umumnya wajar, asalkan masih dalam rentang batas normal. Namun kadang terjadi perubahan ritme detak jantung, alias disebut aritmia, di mana aritmia adalah masalah dengan laju atau irama detak jantung.
Pada aritmia, jantung dapat berdetak terlalu cepat (disebut takikardia), terlalu lambat (disebut bradikardia), atau dengan irama tidak teratur.
Berapakah detak jantung yang sehat?
Untuk orang dewasa, detak jantung normal berada pada kisaran 60 hingga 100 denyut per menit, meski kondisi ini bisa bervariasi pada setiap orang.
Hal ini tergantung pada beberapa hal, seperti usia, kebugaran, kondisi kesehatan, obat-obatan, hingga ukuran tubuh, bahkan emosi, suhu, dan kelembaban di luar juga dapat memengaruhi denyut nadi.
Jika denyut kamu secara konsisten lebih dari 100 denyut per menit saat istirahat, atau jika denyut kamu secara teratur di bawah 60 denyut, mungkin kamu bisa mengunjungi dokter untuk berkonsultasi.
Bagaimana cara memeriksa detak jantung?
Waktu yang tepat untuk memeriksa detak jantung adalah di pagi hari sebelum kamu bangun dari tempat tidur, atau sebelum kamu minum kopi atau teh di pagi hari.
Untuk mengukur detak jantung, kamu bisa meletakkan jari telunjuk dan jari tengah di pergelangan tangan kamu, atau di sisi leher, untuk menemukan denyut nadi, dan hitunglah jumlah ketukan dalam satu menit.
Baca juga: Yuk Kenali Ciri-Ciri Peyakit Jantung Sejak Dini!
Cara menormalkan detak jantung yang mengalami palpitasi
Jika kamu merasa jantung kamu tiba-tiba berdetak kencang, atau justru seperti berhenti berdetak, sensasi ini disebut palpitasi jantung.
Palpitasi bisa seperti ‘cegukan’ (hiccup) untuk jantung, di mana jantung berdetak, kemudian ada semacam cegukan, atau jeda (pause). Kemudian kembali normal, hingga terjadi lagi, di mana ada sensasi berdebar, terkadang kencang, melompat dan tidak merata.
Bagi sebagian orang, hal ini hanya terjadi sesekali. Namun ada juga yang mengalami puluhan palpitasi yang tidak nyaman setiap hari, dan kadang bisa sangat kuat sehingga seperti serangan jantung.
Apa yang harus dilakukan
Untuk mencegahnya, kamu dapat mencoba perubahan gaya hidup, seperti menghindari kafein, cukup tidur, dan menghentikan kebiasaan merokok. Jika kamu merasa mengalami serangan palpitasi jantung, coba beberapa hal berikut untuk mengembalikan detak jantung menjadi normal:
- Bernapas dalam-dalam, ini akan membantu kamu relaks hingga palpitasi mereda
- Percikkan wajah dengan air dingin, ini merangsang saraf yang mengontrol detak jantung
- Olahraga, di mana latihan atau olahraga juga bisa meredakan palpitasi jantung
- Jangan panik, sebab stres dan kecemasan akan membuat palpitasi jantung semakin parah
- Hubungi dokter, jika napas kamu pendek, pusing, sakit dada, atau pingsan, sebab ini bisa menjadi tanda penyakit jantung serius
Cara menormalkan detak jantung ketika berdetak kencang
Ketika jantung kamu berdetak kencang, jantung kamu bekerja terlalu keras. Sehingga tidak cukup waktu mengisi dengan darah atau memompanya ke seluruh tubuh. Kamu mungkin mengalami jantung berdebar keras atau sakit dada, dan kamu mungkin juga pusing atau pingsan.
Jika kamu memiliki penyakit jantung atau penyakit paru-paru, kemungkinan jantung kamu berdetak lebih cepat dari rata-rata. Jika kamu lahir dengan struktur jantung tidak normal (cacat jantung bawaan), ini juga bisa meningkatkan peluang.
Faktor-faktor lain, seperti demam, dehidrasi, atau minum terlalu banyak kafein, juga dapat membuat jantung kamu berdetak kencang.
Cara memperlambatnya
Dokter kamu mungkin akan menyarankan perawatan medis jika jantung berdetak kencang terlalu sering atau berlangsung terlalu lama. Sementara itu, berikut beberapa hal untuk memperlambatnya:
- Kurangi kopi atau alkohol
- Berhenti merokok
- Lebih banyak istirahat
- Tutup mata dan tekan bola mata dengan lembut
- Cubit lubang hidung sambil meniupkan udara melalui hidung (teknik manuver valsalva)
- Hubungi dokter, jika kamu pingsan, sulit bernapas, atau sakit dada yang berlangsung lebih dari beberapa menit
Cara menormalkan detak jantung ketika berdetak lambat
Terkadang jantung kita berdetak lebih lambat dari 60 denyut per menit, atau disebut juga bradikardia.
Bagi sebagian orang, seperti atlet, atau orang dewasa muda yang sehat, detak jantung ini termasuk normal, namun bagi sebagian lainnya, ini bisa menjadi tanda bahwa otak dan organ-organ lain tidak mendapatkan cukup oksigen untuk berfungsi seperti seharusnya.
Jika itu masalahnya, kamu mungkin bisa pingsan, pusing, lemah, atau bernapas pendek. Kamu juga mungkin mengalami nyeri dada, masalah memori, atau mudah lelah.
Bradikardia disebabkan oleh masalah sistem kelistrikan jantung kamu, di mana jantung tidak mendapatkan sinyal untuk berdetak dengan benar.
Ini terjadi karena beberapa alasan seperti kerusakan jaringan jantung akibat usia atau serangan jantung, tekanan darah tinggi, masalah jantung bawaan, tiroid kurang aktif, gangguan tidur, gangguan radang, atau obat-obatan.
Cara memperbaiki sinyal
Sebenarnya tidak ada perawatan di rumah untuk detak jantung yang lambat. Kamu mungkin perlu memperbaiki penyebab yang mendasarinya, untuk meringankan gejala dan meningkatkan detak jantung, sehingga tubuh mendapatkan darah yang dibutuhkan.
Perawatan dapat termasuk obat-obatan atau alat pacu jantung. Kamu juga perlu segera mencari bantuan medis jika merasa sulit bernapas, hingga pingsan, atau sakit dada yang berlangsung lebih dari beberapa menit.
Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!