Share This Article
Pastikan untuk mengecek kesehatanmu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!
Kadar asam lambung yang terlalu tinggi dapat mengganggu keseharian kita. Salah satu penyakit asam lambung yang tinggi adalah GERD atau Gastro Esofageal Reflux Disease. Ciri-ciri asam lambung meningkat pun bisa dilihat dari sejumlah gejala yang muncul pada tubuh.
Asam lambung merupakan salah satu zat yang terdapat di tubuh kita terutama di lambung, fungsinya sendiri adalah untuk membantu melakukan pencernaan makanan yang kita makan sehingga mempermudah untuk dicerna.
Apa itu GERD?
GERD (penyakit refluks gastroesofagus) yaitu suatu keadaan di mana cairan asam lambung keluar dari lambung mengiritasi esfofagus (bagian yang menghubungkan tenggorokan dengan lambung).
Kondisi ini menyebabkan gejala dari yang ringan hingga sedang-berat seperti serangan jantung yang menyebabkan rasa tidak nyaman di uluhati.
Penyebab paling sering penyakit refluks gastroesofagus ini adalah karena terganggunya katup otot yang mencegah asam lambung naik ke tenggorokan.
Perbedaan GERD dan refluks asam lambung
Sebelum berlanjut pada pembahasan GERD lainnya, perlu kamu ketahui bahwa ada perbedaan makna antara GERD dan refluks asam lambung.
Dilansir dari Healthline, refluks asam lambung adalah otot melingkar yang disebut sfingter esofagus bagian bawah bergabung dengan esofagus di perutmu. Otot ini bertugas mengencangkan kerongkongan setelah makanan masuk ke perut.Â
Jika otot ini lemah atau tidak mengencang dengan benar, asam dari perutmu dapat bergerak mundur ke esofagus. Ini dikenal sebagai refluks asam lambung. Refluks asam lambung dapat menyebabkan mulas dan gejala lain yang meliputi:
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Rasa pahit, asam dan terbakar di bagian belakang tenggorokan
Sedangkan GERD adalah bentuk kronis dari refluks asam lambung. Kondisi ini didiagnosis ketika refluks asam terjadi lebih dari dua kali seminggu atau menyebabkan peradangan di kerongkongan.
Walaupun keduanya memiliki pengertian yang berbeda, tetapi saling berkaitan dan sama-sama terjadi pada bagian lambung. Bedanya adalah bahwa refluks asam lambung kondisi awal saat asam lambung naik dan jika sudah semakin parah hal itu disebut sebagai penyakit GERD.
Orang yang berisiko tinggi terkena GERD
Namun resiko pengidap penyakit refluks gastroesofagus yang paling sering muncul pada orang yang memiliki kondisi seperti ini.
- Obesitas
- Kehamilan
- Perokok
- Penderita penyakit paru seperti asma dan penyakit paru obstruksi kronis
- Meminum alkohol
- Pasien-pasien yang mengkonsumsi obat hormonal
- Penderita sulit BAB
- Konsumsi beberapa makanan yang meningkatkan asam lambung seperti tomat, buah yang asam, bawang, cokelat, kafein serta makanan yang banyak mengandung lemak, minyak dan faktor stres
Namun jangan khawatir, selama kamu mengetahui dan menjauhi faktor penyebab penyakit ini, kemungkinan terkena resiko GERD dapat dikurangi.
Ciri-ciri asam lambung meningkat penyebab penyakit gastroesofagus
Gejala yang paling utama dari peyakit GERD ini adalah rasa terbakar pada bagian dada atau yang sering disebut dengan heartburn.
Gejala ini dikarenakan asam lambung yang naik ke bagian atas melewati katup otot esophagus yang normalnya seharusnya asam lambung tetap di sistem pencernaan.
Selain heartburn, ada beberapa gejala yang menyertai penyakit refluks gastroesofagus, antara lain:
- Mual
- Muntah
- Perut terasa kembung
- Rasa mengganjal di tenggorokan
- Mulut terasa asam atau pahit
- Mulut asam dan pahit dikarenakan asam lambung anda yang naik ke bagian atas
- Nyeri ulu hati atau nyeri di bagian tengah dada
- Sering bersendawa menjadi ciri-ciri asam lambung meningkat
Penanganan GERD dengan obat
Untuk mengurangi keluhan-keluhan yang muncul, langkah pertama yang kamu pikirkan adalah dengan mengonsumsi obat-obatan. Beberapa obat ada yang dapat diresepkan atau bisa beli sendiri di apotik.
Berikut ini adalah obat-obatan untuk mengobati penyakit refluks gastoesofageal:
- Antacid
Antasida ini berguna untuk menetralkan asam lambung dan untuk mengurangi keluhan gejala GERD. Contoh obat yang bisa kamu beli di apotik adalah Mylanta. Namun jika kamu terlalu sering mengonsumsi obat ini efek yang dapat ditimbulkan berupa diare dan sembelit.
- H2 Blocker
Fungsi H2 blocker ini adalah menurunkan produksi dari asam lambung kamu. Dan obat ini membantu menyembuhkan daerah kerongkongan yang ditimbulkan oleh Gerd. Contoh obat ini adalah ranitidine, cimetidine.
- Proton Pump Inhibitors (PPIs)
Obat ini digunakan untuk menurunkan jumlah asam lambung. Pada penderita GERD, obat ini lebih baik dibandingkan H2 blocker. Obat ini lebih sering diresepkan oleh dokter untuk perawatan GERD jangka Panjang. PPI ini dapat diminum pada waktu perut kamu kosong. Contoh obat ini adalah Omeprazole, lansoprazole, esomeprazole.
Jika dengan menggunakan obat-obatan tidak kunjung mengalami perubahan, maka sebaiknya kamu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter untuk penanganan selanjutnya.
Perubahan gaya hidup untuk mencegah GERD
Selain dengan menggunakan obat-obatan, kamu juga harus melakukan perubahan gaya hidup guna mempercepat serta mencegah timbulnya penyakit GERD, di antaranya yaitu:
- Jangan berbaring dalam 2 sampai 3 jam setelah makan
- Menurunkan berat badan kamu
- Hentikan konsumsi alkohol dan rokok
- Tinggikan kepala 6-8 inci saat kamu tidur
- Batasi ukuran makanan
- Kurangi asupan kafein
Makanan yang aman bagi penderita GERD
Bagi kamu para penderita penyakit refluks gastroesofagus sangat penting untuk menjaga pola makan dan memperhatikan kandungan asupan makanan yang dikonsumsi. Hal itu bertujuan agar tidak menimbulkan gejala GERD yang lebih parah.
Dilansir Healthline, gejala refluks asam lambung mungkin terjadi akibat asam lambung naik dan menyentuh kerongkongan, hal itu tentu menyebabkan iritasi serta nyeri.
Jika memiliki terlalu banyak asam, kamu dapat memasukkan deretan asupan khusus ini ke dalam makanan untuk mengatasi gejala asam lambung naik.
1. Sayuran
Sayuran umumnya rendah lemak dan gula. Jenis makanan ini bermanfaat untuk membantu mengurangi asam lambung naik. Pilihan sayuran yang bagus untuk penderita GERD yaitu kacang hijau, brokoli, asparagus, kembang kol, sayuran hijau, kentang, dan mentimun.
2. Jahe
Jahe memiliki sifat anti-inflamasi alami, serta merupakan pengobatan alami untuk mulas dan masalah pencernaan lainnya. Kamu dapat menambahkan parutan atau irisan jahe ke dalam smoothie atau minum teh jahe untuk meredakan gejala asam lambung naik.
3. Oatmeal
Oatmeal menjadi salah satu menu sarapan yang paling banyak disukai banyak orang, selain enak oatmeal mengandung biji-bijian utuh, dan sumber serat yang sangat baik.
Diet tinggi serat telah dikaitkan manfaatnya saat asam lambung naik. Pilihan serat lainnya yaitu roti gandum dan nasi gandum.
4. Buah-buahan
Buah-buahan kecuali jenis sitrus (jeruk) yakni melon, pisang, apel, dan pir, cenderung tidak memicu gejala refluks asam lambung dibandingkan buah asam.
5. Daging dan seafood tanpa lemak
Daging tanpa lemak seperti ayam, kalkun, ikan, dan makanan laut rendah lemak dapat mengurangi gejala refluks asam lambung. Cobalah untuk mengolah makanan tersebut dengan dipanggang, atau rebus.
6. Putih telur
Putih telur adalah pilihan yang bagus. Hindari kuning telur yang tinggi lemak dan dapat memicu gejala refluks.
7. Lemak sehat
Sumber lemak sehat antara lain seperti alpukat, kenari, biji rami, minyak zaitun, minyak wijen, dan minyak bunga matahari. Kurangi asupan lemak jenuh dan lemak trans, kamu dapat menggantikannya dengan lemak tak jenuh yang lebih sehat.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!