Share This Article
Ada beberapa efek diabetes pada tubuh, yang semuanya perlu mendapatkan pengawasan oleh dokter supaya tidak berlanjut semakin parah.
Pada dasarnya, pengidap diabetes memiliki gula darah yang lebih tinggi di atas ambang batas normal. Efeknya terjadi defisiensi (kekurangan) produksi insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin sebagaimana mestinya.
Jika demikan maka gula yang berasal dari makanan gagal untuk digunakan dalam kerja tubuh sehari-hari. Gula darah pun kian tinggi di dalam darah dan menyebabkan berbagai efek pada tubuh.
Efek diabetes pada tubuh: jantung dan pembuluh darah
Kadar gula darah yang tinggi melebihi ambang batas normal akan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah. Diabetes pun memiliki keterkaitan yang erat dengan sistem jantung dan pembuluh darah.
Pada pengidap diabetes, risiko penyakit jantung menjadi lebih tinggi. Menurut data Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sebanyak 74% pengidap diabetes juga turut mengalami hipertensi (darah tinggi).
Baca juga: Cegah Sakit, Ini Vitamin yang Dibutuhkan Saat Puasa
Efek diabetes pada tubuh: sistem saraf
1. PencernaanÂ
Sistem saraf otonom yang rusak menyebabkan gastroparesis atau lumpuh lambung. Lambung kehilangan kemampuan untuk mendorong makanan masuk ke dalam usus. Sehingga dapat menyebabkan keluhan lain seperti mual, muntah, sakit maag, kembung, nyeri perut, dan turun berat badan.
2. Kaki
Luka pada kaki seringkali lambat diketahui. Luka menjadi terinfeksi dan ketika bersamaan dengan kerusakan faktor penyembuhan luka, maka bisa berlanjut pada nekrosis. Nekrosis yaitu ketika jaringan mati.
3. Seksualitas
Organ intim dipenuhi oleh saraf yang berperan untuk menjalankan fungsinya. Ketika saraf rusak maka organ intim tidak berfungsi maksimal. Pada pria diabetes dapat terjadi masalah ereksi yang disebut dengan impotensi.
Sementara pada wanita, gangguan pada saraf menyebabkan kesulitan lubrikasi dan bahkan orgasme.
Efek diabetes pada tubuh: sistem reproduksi
Wanita dengan diabetes biasanya juga rentan mengalami sindrom metabolik. Nah, sindrom metabolik ini erat kaitannya dengan Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS). Terjadinya PCOS pada wanita usia produktif dapat memengaruhi siklus haid.
Efek diabetes pada tubuh: kulit
1. Skleroderma diabetikorum
Terjadi pada penderita diabetes tipe 2 yaitu penebalan kulit pada belakang leher dan punggung bagian atas.
2. Vitiligo
Terjadi lebih sering pada diabetes tipe 1 yaitu hilangnya pigmen kulit akibat hancurnya sel penghasil pigmen. Terjadi bercak -bercak pada kulit dengan warna yang terang. Seringnya terjadi pada bagian dada dan perut. Namun dapat juga terjadi pada mulut, sekitar lubang hidung, dan mata.
3. Acanthosis nigricans
Terjadi penebalan dan warna kulit yang lebih gelap pada area sekitar lipatan. Kulit menjadi coklat dan bahkan agak kasar. Biasanya terjadi pada belakang leher bagian samping, ketiak, di bawah bawah payudara, dan sekitar lipatan paha.
4. Necrobiosis Lipoidica Diabetikorum
Area kemerahan pada kulit di bagian tungkai bawah. Kulit menjadi lebih tipis dan dapat terlihat jelas perbedaan antara kulit yang bermasalah dan yang normal.
5. Dermopati Diabetik
Bercak kulit berbentuk bulat dan mengkilat di bagian bawah dari tungkai bawah depan. Bercak tidak nyeri tetapi pada sebagian orang dapat dirasa gatal dan sensasi terbakar.
6. Xantomatosis Eruptif
Tonjolan berwarna kuning berukuran sebesar kacang dengan sekelilingnya berwarna kemerahan. Kadang terasa gatal dan sering ditemukan di area wajah dan bokong.
Baca juga: Waspadai, 4 Penyakit Ini Incar Pekerja Kantoran
Efek diabetes pada tubuh: gangguan kejiwaan
Pengidap diabetes lebih mudah mengalami kebingungan parah dan turun kesadaran akan lingkungan sekitar, penyalahgunaan obat-obatan, depresi, gangguan cemas, skizofrenia (halusinasi, delusi, waham, kekacauan berpikir, gangguan perilaku), dan gangguan makan.
Ada begitu banyak efek diabetes pada tubuh yang berbahaya. Oleh sebab itu, konsultasi rutin dan mengikuti terapi sesuai anjuran dokter pun menjadi sangat penting.
Informasi kesehatan lainnya bisa ditanyakan pada dokter di Good Doctor. Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!
Lakukan upaya pencegahan diabetes dengan deteksi dini. Yuk, cek risiko prediabetes melalui GrabHealth atau selengkapnya di aplikasi Good Doctor.