Share This Article
Gejala anemia beragam, semua tergantung dari tipe penyakit anemia yang kamu derita. Selain itu, kondisi kesehatan serta penyakit penyebab anemia juga memberikan gejala yang berbeda-beda, lho.
Pada beberapa kasus, gejala anemia juga tidak disadari oleh penderita karena berawal dari kondisi yang ringan hingga akhirnya penyakit ini berkembang dalam waktu lama di dalam tubuh.
Apa bedanya darah rendah dan kurang darah?
Banyak orang yang mengira bahwa tekanan darah rendah sama dengan kurang darah. Padahal nyatanya dua hal tersebut sangat berbeda.
Tekanan darah rendah disebut juga sebagai hipotensi. Kondisi hipotensi atau tekanan darah rendah ini apabila tekanan darahnya kurang dari 90/60 mmHg. Angka 90 adalah tekanan darah saat jantung sedang berkontraksi (sistolik), dan angka 60 adalah tekanan darah saat jantung sedang relaksasi.
Dan berbeda dengan istilah kurang darah mengacu pada anemia, bukan pada tekanan darah yang rendah. Anemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang mengikat oksigen dan menghantarkannya ke seluruh tubuh.
Baca Juga: 13 Makanan Penambah Darah yang Baik Dikonsumsi Pengidap Anemia
Ciri-ciri anemia secara umum
Anemia merupakan kondisi saat tubuh kekurangan sel darah merah untuk mengedarkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Memiliki anemia membuat kamu mudah lelah dan lemah.
Gejala anemia secara umum adalah sebagai berikut:
- Mudah lelah dan kehilangan energi
- Detak jantung yang cepat dan tidak biasa, terutama ketika kamu selesai berolahraga
- Kesulitan berkonsentrasi
- Pusing-pusing
- Kulit pucat
- Kram di kaki
- Insomnia.
Ciri-ciri kurang darah yang telah disebutkan di atas bisa tidak kamu sadari karena bermula dari kondisi yang sangat ringan. Namun, akan memburuk seiring berkembangnya anemia di dalam tubuh kamu.
Gejala anemia berdasarkan tipe penyakitnya
Beberapa gejala dikaitkan dengan tipe spesifik dari anemia seperti berikut ini:
Anemia karena kurang zat besi
Kekurangan zat besi ini adalah salah satu tipe anemia yang paling umum. Anemia defisiensi besi terjadi ketika darah kekurangan sel darah merah yang sehat, padahal sel ini berfungsi untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Kondisi ini didasari dari kurangnya zat besi diserap tubuh, sehingga produksi hemoglobin terganggu.
Pada awalnya, gejala anemia defisiensi besi bisa terjadi sangat ringan sehingga bisa tidak dikenali. Namun, jika kekurangan zat besi berlangsung parah, gejala anemia defisiensi besi bisa menjadi memburuk. Gejala anemia defisiensi besi meliputi:
- Tubuh cepat lelah
- Lesu
- Kulit pucat
- Sakit di dada, detak jantung yang cepat dan napas yang memendek
- Pusing dan sakit kepala
- Tangan dan kaki menjadi dingin
- Inflamasi atau sakit di tenggorokan
- Kuku menjadi rapuh
- Nafsu makan yang buruk.
Anemia karena kekurangan vitamin B12
Kondisi ini terjadi ketika tubuh kekurangan vitamin B12 atau folat sehingga menyebabkan tubuh menghasilkan banyak sel darah merah yang tidak normal. Sel darah merah ini sayangnya tidak bisa berfungsi dengan baik.
Penyakit ini juga menyebabkan tubuh tidak bisa mendapat suplai oksigen dengan baik. Ciri-ciri kurang darah yang disebabkan oleh anemia ini antara lain:
- Otot yang lemah
- Kesemutan di tangan dan kaki
- Kesulitan berjalan
- Mual
- Nafsu makan yang menurun
- Kehilangan berat badan
- Lekas marah
- Kekurangan energi atau mudah lelah
- Diare
- Lidah menjadi lemas
- Detak jantung yang menjadi cepat.
Anemia karena keracunan timbal
Keracunan timbal dapat menyebabkan anemia karena adanya hemolisis sel darah merah dan memendeknya waktu hidup dari sel darah merah. Anemia ini biasanya ringan dan lebih sering terjadi pada orang dewasa.
Ciri-ciri kurang darah yang disebabkan timbal ini adalah sebagai berikut:
- Pola garis hitam-biru di gusi yang disebabkan oleh timbal
- Sakit di wilayah abdomen
- Konstipasi
- Muntah-muntah.
Anemia karena kerusakan sel darah merah
Kondisi ini disebut juga sebagai anemia hemolitik, sebuah kelainan pada sel darah merah yang hancur lebih cepat daripada kemampuan tubuh untuk membuatnya. Proses penghancuran sel darah merah disebut dengan istilah hemolisis.
Gejala dari anemia ini adalah sebagai berikut:
- Menguningnya kulit dan mata
- Urine berwarna coklat atau merah
- Borok di kaki
- Gejala batu empedu
- Demam
- Pusing
- Tidak dapat melakukan aktivitas fisik
- Pembesaran limpa dan hati.
Anemia sel sabit
Kelainan pada darah ini merupakan penyakit genetik. Jika dalam kondisi normal sel darah merah berbentuk kepingan melingkar, penderita penyakit ini memiliki sel darah merah berbentuk sabit.
Gejalanya sebagai berikut:
- Kelelahan yang berlebihan
- Rewel, jika penyakit ini terjadi pada anak-anak
- Mengompol, karena adanya masalah pada ginjal
- Menguningnya kulit dan mata
- Pembengkakan dan nyeri di tangan dan kaki
- Infeksi yang terlalu sering
- Rasa nyeri di dada, punggung atau kaki.
Gejala anemia karena thalasemia
Penyakit ini merupakan kelainan yang diturunkan oleh orangtua pada anak. Saat menderita penyakit ini, kamu akan memiliki hemoglobin yang bentuknya tidak normal.
Gejala dari anemia tipe ini adalah:
- Pusing-pusing
- Letih
- Mudah marah
- Napas yang memendek
- Tubuh menjadi lemah.
Anemia tipe ini juga bisa menyebabkan pingsan. Pada kondisi berat, dapat terjadi kerusakan organ yang luas yang bisa sangat fatal.
Baca Juga: Mengancam Jiwa Jika Tak Ditangani Serius, Kenali Penyakit Anemia Aplastik dan Perawatannya
Anemia aplastik
Anemia aplastik terjadi ketika sumsum tulang tidak mampu untuk membuat sel darah baru. Perlu kamu ketahui bahwa anemia jenis ini adalah kondisi yang langka dan serius.
Siapa saja dapat terkena kondisi ini, tetapi ini lebih sering terjadi pada seseorang yang berada di akhir usia belasan dan awal 20 tahunan, serta pada lansia.
Gejala anemia aplastik di antaranya adalah:
- Kelelahan
- Napas pendek
- Denyut jantung yang cepat atau tidak teratur
- Kulit pucat
- Pusing
- Sakit kepala
- Demam
Selain gejala yang sudah disebutkan di atas, gejala anemia aplastik lainnya juga dapat meliputi infeksi yang berkepanjangan dan sering, mudah memar, mimisan atau gusi berdarah.
Gejala anemia aplastik harus sangat diwaspadai, karena anemia aplastik juga bisa berlangsung parah atau bahkan fatal.
Anemia pada ibu hamil
Anemia pada ibu hamil juga bisa terjadi. Ketika kamu mengalami anemia saat hamil, darahmu tidak memiliki sel darah merah yang cukup untuk membawa oksigen ke jaringan serta bayi.
Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkanmu merasa lelah dan lemah. Jika anemia yang terjadi cukup serius dan tidak mendapatkan pengobatan dengan cepat, ini bisa meningkatkan komplikasi yang serius seperti persalinan prematur.
Gejala anemia pada ibu hamil di antaranya adalah:
- Kulit, bibir, dan kuku menjadi pucat
- Merasa lelah dan lemah
- Pusing
- Napas pendek
- Jantung berdetak dengan cepat
- Kesulitan dalam berkonsentrasi
Gejala yang telah disebutkan di atas harus diperhatikan. Jika anemia pada ibu hamil terjadi, segeralah lakukan pengobatan.
Anemia pada anak
Anemia bukan hanya dapat terjadi pada orang dewasa saja, melainkan juga anak-anak.
Anemia pada anak terjadi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh menurun di bawah normal untuk usia si Kecil. Jika anemia pada anak terjadi, ini bisa menyebabkan gejala yang membuatnya tidak nyaman.
Beberapa gejala anemia pada anak di antaranya adalah:
- Kulit pucat atau berwarna agak kekuningan
- Pipi dan bibir menjadi pucat
- Merasa lemah
- Mudah lelah, sehingga lebih sering tidur di siang hari
Jika anemia pada anak terjadi, segeralah periksakan si Kecil ke dokter. Sebab, anemia, bahkan yang terjadi secara ringan sekalipun bisa memengaruhi energi anak, fokus, dan kemampuannya untuk belajar.
Sedangkan pada kasus, anemia defisiensi besi kronis, ini dapat menyebabkan gangguan perkembangan jangka panjang dan permanen.
Anemia pada remaja putri
Remaja putri memiliki risiko anemia yang lebih besar dibandingkan dengan remaja laki-laki. Ini bisa disebabkan oleh beberapa alasan, salah satunya adalah menstruasi, terlebih lagi jika mengalami periode menstruasi yang berat.
Gejala anemia pada remaja putri maupun remaja laki-laki terkadang tidak menunjukkan gejala. Namun, jika gejala anemia pada remaja putri terjadi, ini bisa meliputi:
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Merasa pusing
- Menjadi sangat lelah
- Detak jantung yang cepat
Gejala anemia pada remaja putri ini harus sangat diperhatikan. Jika gejala anemia pada remaja putri terjadi, sebaiknya segeralah periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Seperti apakah golongan anemia berat?
Perlu kamu ketahui, apabila kadar hemoglobin di bawah 8 gram per desiliter, berarti anemia sudah tergolong berat dan disebut dengan anemia gravis.
Untuk mengatasi anemia tergantung kepada penyebab yang mendasarinya, mulai dari konsumsi suplemen zat besi, transfusi darah, hingga harus dilakukan operasi.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.