Share This Article
Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. HIV sendiri memiliki gejala awal, sayangnya, gejala tersebut seringkali diabaikan. Padahal, sangat penting mewaspadai gejala awal HIV untuk mendapatkan perawatan secepatnya.
Jika HIV tidak diobati, ini dapat menyebabkan AIDS. Gejala HIV dapat bervariasi antar individu. Tetapi, tanda pertama infeksi umumnya muncul dalam 1-2 bulan pertama setelah penularan.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai gejala awal HIV, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Baca juga: Tak Terduga, Ini Cara Penularan HIV yang Perlu Diwaspadai
Apa saja gejala awal HIV?
Gejala awal yang disebabkan oleh infeksi HIV hampir mirip dengan gejala flu berat. Ini disebut periode ‘serokonversi’. Serokonversi sendiri merupakan periode di mana antibodi HIV pertama kali terdeteksi.
Selama periode tersebut, sangat penting untuk memahami bagaimana gejala awal HIV. Untuk mengetahuinya secara pasti, seseorang harus melakukan tes.
Dilansir dari Ending HIV, berikut adalah gejala awal HIV yang patut diwaspadai.
Demam
Demam merupakan gejala HIV disertai dengan gejala ringan lainnya, seperti kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, serta sakit tenggorokan.
Pada gejala awal, virus bergerak menuju aliran darah dan mulai berkembang biak dalam jumlah besar. Saat hal ini terjadi, sistem kekebalan tubuh menimbulkan reaksi peradangan.
Kelelahan dan sakit kepala
Kelelahan merupakan gejala HIV. Tak hanya kelelahan, seseorang yang terinfeksi HIV juga dapat memiliki gejela awal berupa sakit kepala.
Respons peradangan yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menurun menyebabkan penderita merasa lesu dan lelah. Terkadang, hal itu dapat menyebabkan sesak napas. Kelelahan sendiri, bisa menjadi gejala awal dan akhir dari infeksi virus ini.
Pembengkakan kelenjar getah bening, otot pegal, dan nyeri sendi
Gejala awal dari infeksi HIV ketiga yang sering tidak disadari adalah pembengkakan kelenjar getal bening disertai otot pegal dan nyeri sendi.
Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang melindungi darah dengan menyingkirkan bakteri dan virus.
Kelenjar getah bening kebanyakan berada di ketiak, selangkangan, dan leher, yang dapat menyebabkan nyeri di daerah tersebut.
Ruam di kulit
Munculnya ruam di kulit merupakan gejala awal HIV yang paling terlihat. Gejala ini tidak boleh diabaikan. Ruam kulit sendiri dapat terjadi pada awal atau akhir dari tahap serokonversi HIV. Dalam beberapa kasus, ruam dapat tampak seperti bisul atau jerawat merah muda yang terasa gatal.
Mual, muntah, dan diare
Banyak orang mengalami masalah sistem pencernaan sebagai gejala awal HIV. Meskipun demikian, mual, muntah, serta diare juga dapat muncul pada tahap infeksi yang lebih lanjut.
Diare yang terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan, maka dari itu jika hal ini terjadi sangat penting untuk tetap terhidrasi. Diare yang tak kunjung sembuh bisa mungkin merupakan indikasi HIV.
Sakit tenggorokan sakit dan batuk kering
Pada tahap akutnya, HIV dapat menyebabkan sakit tenggorokan yang parah. Sakit tenggorokan dapat membuat penderita sulit untuk makan dan minum dan merasakan ketidaknyamanan di seluruh kerongkongan.
Kondisi ini dapat berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan tanpa terlihat adanya tanda-tanda kesembuhan meskipun sudah menggunakan pengobatan antibiotik maupun inhaler.
Keringat di malam hari
Banyak penderita berkeringat di malam hari selama tahap awal HIV. Hal ini dapat disebabkan karena tubuh bekerja keras untuk memperbaiki diri sendiri ketika penderita tidur.
Demam yang dirasakan dapat memperumit gejala ini, sehingga dapat membuat penderita terbangun dengan keringat meskipun merasa kedinginan. Meskipun gejala ini terjadi selama fase akut virus, keringat di malam hari juga dapat berlanjut hingga tahap selanjutnya dari infeksi HIV.
Punya pertanyaan lebih lanjut terkait dengan masalah ini? Silakan chat dokter kami melalui melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!