Share This Article
Pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan penyakit yang satu ini. Apalagi di saat musim hujan tiba, banyak orang yang mengalami gejala DBD atau demam berdarah dengue.
Namun sayangnya masih banyak orang yang suka mengabaikan penyakit ini. Agar tidak terlambat, yuk kita kenali gejala DBD atau demam berdarah berikut ini!
Apa itu DBD?
Demam berdarah dengue atau DBD adalah penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk aedes aegypty.
Gejala DBD (demam berdarah) sering kali disalahpahami oleh kebanyakan orang, karena gejalanya hampir mirip dengan penyakit flu ataupun virus lainnya.
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit menular yang dibawa oleh nyamuk, dan seringkali ditemukan di daerah beriklim tropis seperti salah satunya Indonesia. Penyakit ini jika tidak ditangani dengan serius dapat berakibat fatal.
Karakteristik nyamuk demam berdarah
Penyebab utama dari penyakit demam berdarah adalah nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini sangat mudah dikenali, karena memiliki ciri khas yang berbeda dengan nyamuk lainnya. Nyamuk Aedes aegypti memiliki garis loreng putih di bagian kakinya.
Mengutip dari Dengue Virus, nyamuk yang memiliki ukuran 4 hingga 7 milimeter tersebut sangat aktif di pagi dan siang hari. Sayangnya, kebanyakan masyarakat sering salah kaprah bahwa nyamuk ini adalah hewan yang aktif pada malam hari.
Selain itu, ada beberapa karakteristik lain dari nyamuk demam berdarah, yaitu:
- Nyamuk demam berdarah sangat aktif di kawasan tropis dan sub-tropis, seperti Asia, Afrika, dan Amerika Selatan
- Hanya nyamuk Aedes aegypti betina yang menggigit manusia. Nyamuk jantan hanya makan buah
- Dengungan nyamuk Aedes aegypti lebih nyaring dan ‘berisik’ daripada nyamuk lain
- Mulut dari nyamuk demam berdarah berbentuk runcing, sehingga memudahkan untuk menggigit dan mengisap darah manusia
- Mulut yang tajam dari nyamuk Aedes aegypti berisi virus dengue yang secara otomatis akan menyebar ke pembuluh darah manusia
- Badan nyamuk Aedes aegypti menyerupai bentuk kecapi di bagian dada-nya.
- Nyamuk demam berdarah betina lebih suka hidup di air atau genangan yang bersih
Baca Juga: Vaksin DBD Dengvaxia: Petunjuk Penggunaan dan Efek Samping
Gejala demam berdarah
Sebagian orang mungkin hanya mengetahui bahwa gejala demam berdarah adalah meningkatnya suhu badan. Padahal, masih ada gejala demam berdarah lain yang perlu diwaspadai. Berikut beberapa gejala DBD (demam berdarah) yang harus kamu perhatikan:
1. Demam tinggi secara mendadak dan mempunyai ciri pelana kuda
Demam memang merupakan salah satu penyakit biasa yang bisa terjadi kepada siapa saja, tetapi bisa saja demam tinggi ini menjadi salah satu gejala awal kamu terinfeksi demam berdarah.
Perbedaannya jika kamu terkena penyakit ini biasanya akan terjadi secara tiba-tiba dengan suhu bisa mencapai 40 derajat Celcius. Demam ini biasanya berlangsung selama 2 hingga 7 hari.
Biasanya dihari ke-3 sampai ke-4, biasanya tiba-tiba demam akan menurun dengan sendirinya lalu naik kembali. Tetapi jangan sampai keliru, itu menandakan bahwa kamu akan masuk ke dalam fase selanjutnya.
2. Nyeri otot
Setelah fase demam 2 hingga 7 hari, biasanya kamu akan disertai dengan nyeri otot. Biasanya kamu akan merasakan demam disertai tubuh menggigil dan berkeringat. Jika hal ini terjadi secara bersamaan, kemungkinan besar kamu terkena penyakit ini.
Rasa nyeri akan membuat tubuh penderita mengalami nyeri pada bagian sendi dan otot di seluruh tubuh. Hal ini pastinya membuat penderita merasa tidak nyaman dan stres.
3. Mual dan muntah
Biasanya penderita akan mengalami masalah pencernaan seperti mual dan muntah yang berlangsung selama 2 hingga 4 hari. Sakit perut yang tidak biasa yang membuat penderita akan mengalami mual dan muntah.
4. Sakit kepala dan sakit mata pada bagian belakang
Biasanya orang yang terkena penyakit ini akan merasakan sakit kepala parah setelah beberapa jam mengalami demam. Rasa sakit tersebut dirasakan di sekitar dahi dan juga sakit pada bagian belakang mata.
Rasa ini akan membuat penderita mulai kesulitan menjalankan aktivitasnya seperti bekerja, berjalan, berpikir, dan sebagainya.
5. Kelelahan
Gejala seperti demam, nyeri otot, serta mual dan muntah dapat membuat penderita menjadi kurang nafsu makan.
Tentunya hal ini dapat menyebabkan tubuh kamu menjadi lelah karena kurangnya asupan makanan. Selain itu, sistem imun tubuh kamu juga menjadi lemah.
6. Bintik-bintik pada kulit
Munculnya ruam kemerahan atau bintik-bintik DBD pada kulit merupakan gejala khas pada anak dan orang dewasa yang paling umum selain demam. Ruam tersebut berbeda dengan gangguan kulit lainnya.
Dilansir dari Medscape, bintik-bintik DBD biasanya akan muncul pada hari ke-3, dan berlangsung 2-3 hari, atau bahkan bisa lebih lama. Bintik-bintik DBD umumnya muncul di hampir seluruh bagian badan, termasuk wajah. Lama-kelamaan, bintik-bintik tersebut bisa berubah menjadi lebih merah.
Bintik-bintik demam berdarah berbeda dengan campak. Pada campak, bintik-bintik tersebut menyerupai benjolan kecil. Sedangkan pada DBD, bintik-bintik tidak menonjol ke atas alias datar.
Gejala DBD pada anak
Mengutip dari Kids Health, gejala DBD pada anak tak jauh berbeda dengan orang dewasa. Hanya saja, tanda-tanda itu mungkin akan terasa menyakitkan. Ini karena tubuh anak masih sangat sensitif dan belum memiliki daya tahan sekuat orang dewasa.
Ciri-ciri demam berdarah pada anak yang paling mudah dideteksi adalah demam tinggi terus-menerus dengan suhu di atas 40 derajat Celcius. Demam bisa terjadi pada 4 hingga 2 minggu setelah gigitan nyamuk, biasanya berlangsung 2 sampai 7 hari.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan bahwa selain demam, ciri-ciri demam berdarah pada anak yang sering diabaikan adalah dehidrasi.
Bayi menjadi jarang buang air kecil, serta mulut dan lidahnya mengering. Jika ciri-ciri demam berdarah tersebut sudah muncul, orang tua harus segera ambil tindakan.
Fase penyakit demam berdarah
Gejala demam berdarah tak muncul secara langsung, melainkan secara bertahap. Kondisi tersebut bisa dilihat dari fase-fase demam berdarah itu sendiri, yaitu:
1. Fase demam
Fase ini biasanya berlangsung antara 2-7 hari yang di mana penderita akan mengalami demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala hebat, gusi memerah, hingga bintik-bintik merah di kulit akibat pendarahan ringan di bawah kulit.
Selain itu, ada beberapa penderita juga dapat mengalami tanda-tanda pendarahan lainnya seperti mimisan, muntah, dan buang air besar berdarah.
Penanganan pada fase ini biasanya dilakukan untuk menurunkan demam dengan pemberian parasetamol.
Penderita biasanya bisa melakukan rawat jalan di rumah dan disarankan untuk memperbanyak asupan cairan, seperti air putih, oralit, jus buah dan susu.
2. Fase kritis
Fase ini merupakan masa di mana kondisi penderita bisa menjadi baik ataupun buruk dan terjadi selama 3 hingga 7 hari. Biasanya penderita akan mengalami penurunan suhu tubuh menjadi normal.
Tetapi jangan sampai keliru, jika fase ini diabaikan trombosit penderita akan terus menurun secara drastis dan dapat mengakibatkan pendarahan yang tidak disadari.
Fase transisi ini merupakan risiko tertinggi karena dapat mengalami kebocoran pembuluh darah. Indikasi yang dapat terjadi seperti muntah secara terus menerus, mimisan, pembesaran organ hati, dan nyeri perut yang tak tertahankan.
3. Fase penyembuhan
Jika penderita tidak mengalami penurunan kondisi, fase penyembuhan akan terjadi selama 48 hingga 72 jam setelah demam menurun. Penderita akan merasakan kondisi yang lebih baik dan meningkatnya trombosit.
Selain itu, penderita juga akan mengalami peningkatan nafsu makan dan nyeri perut semakin menghilang.
Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!