Share This Article
Masih ingatkah kamu dengan kasus ratusan siswa di Madrasah Ibtidaiah Negeri 1 Malang yang terindikasi membawa bakteri difteri pada Oktober 2019 silam? Gejala difteri yang mirip dengan radang tenggorokan ini memang harus patut diwaspadai.
Lalu apa sih sebenarnya difteri dan seberapa serius penyakit yang satu ini? Difteri adalah infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir dan tenggorokan. Penyakit ini juga sangat mudah menular lewat udara dan bisa berakhir dengan kematian.
Pengertian difteri
Difteri adalah penyakit yang menyerang sistem pernapasan atas dan tenggorokan, menyebabkan selaput jaringan mati menumpuk di tenggorokan dan amandel. Ini mengakibatkan kesulitan bernapas dan menelan.
Bakteri Corynebacterium diphtheriae pada tahap lanjut bisa menghasilkan racun yang berpotensi mengganggu bagian lain tubuh, termasuk kulit, jantung, dan saraf.
Dengan potensi bahaya ini, penanganan yang cepat dan tepat sangat penting karena difteri dapat mengancam nyawa, khususnya pada penderita di bawah 5 tahun atau di atas 60 tahun, dengan tingkat kematian mencapai 20%.
Penyebab difteri
Difteri timbul akibat infeksi oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Bakteri ini dapat menular melalui partikel di udara, benda pribadi, serta peralatan rumah tangga yang terkontaminasi. Penularan juga bisa terjadi melalui sentuhan pada luka yang terinfeksi oleh bakteri difteri.
Selain itu, penularan difteri dapat terjadi melalui air liur dari orang yang terinfeksi, bahkan jika mereka tidak menunjukkan gejala difteri. Perlu diingat bahwa orang yang terinfeksi masih dapat menyebarkan bakteri ini hingga enam minggu setelah infeksi awal.
Bakteri ini biasanya menginfeksi area hidung dan tenggorokan, melepaskan racun yang menyebar melalui darah dan membentuk lapisan tebal berbahaya di berbagai area seperti hidung, tenggorokan, lidah, dan saluran udara. Dalam beberapa kasus, racun ini dapat merusak organ lain seperti jantung, otak, dan ginjal, yang berpotensi menimbulkan komplikasi serius yang mengancam nyawa.
Kenali gejala difteri
Gejala difteri yang mirip dengan radang tenggorokan biasanya tidak disadari oleh sebagian orang Agar tak salah berikut adalah gejala awal difteri yang sering disangka sakit tenggorokan biasa.
- Sakit tenggorokan
- Batuk
- Pilek
- Demam Mengigil
- Lemas
- Pembengkakan pada kelenjar getah bening
- Kesulitan bernapas
Kedelapan gejala ini memang selintas terlihat seperti sakit radang tenggorokan biasa. Jika gejala-gejala ini berlangsung selama 2-5 hari kamu harus waspada. Terlebih jika melihat adanya selaput putih keabu-abuan di tenggorokan dan amandel.
Gejala yang mirip dengan radang tenggorokan ini kadang disepelekan. Padahal jika terlambat diketahui difteri bisa berujung pada kematian. Alasannya adalah kebanyakan orang baru akan memeriksakan diri saat sudah muncul bercak pada selaput lendir berwarna putih keabuan.
Periksakan ke dokter jika gejala tak membaik
Pada tahap ini difteri sudah masuk ke fase yang cukup gawat dan segera membutuhkan penanganan medis yang lebih serius. Pada kasus di Malang bakteri Corynebacterium Diphthetiae ditemukan pada 200 siswa.
Jenis bakteri ini adalah cikal bakal difteri, biasanya bakteri ini menyebar lewat udara. Seperti yang dikutip dari Detik, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Supranoto musim pancaroba memudahkan bakteri masuk ke tubuh manusia dengan sangat mudah.
Lakukan pencegahan sebelum terlambat
Selama musim pancaroba kamu memang harus ekstra menjaga kesehatan. Untuk terhindar dari difteri bisa melakukan beberapa langkah pencegahan. Pastikan sudah melakukan vaksin atau imunisasi difteri lengkap.
Selain itu cobalah untuk membiasakan diri hidup sehat, misalnya dengan memakai masker saat berada di luar ruangan. Mengonsumsi banyak buah dan sayur plus istirahat yang cukup.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!