Share This Article
Gejala hernia atau turun berok tidak hanya terjadi pada pria, tetapi juga perempuan dan bahkan anak-anak.
Hernia dapat memberikan rasa tidak nyaman dan nyeri di area sekitar tonjolan.
Gejalanya akan semakin parah saat kamu berdiri, menegangkan otot atau saat mengangkat beban, padahal semakin dewasa, kegiatan fisik kamu pun akan terus bertambah.
Apa itu hernia atau turun berok?
Turun berok dalam bahasa medis disebut hernia. Yaitu kondisi keluarnya organ melalui jaringan otot yang lemah dan menimbulkan benjolan.
Hernia sendiri terjadi saat organ dalam atau bagian lain dari tubuh menonjol ke luar dinding otot atau jaringan yang melingkupinya.
Kebanyakan hernia terjadi di wilayah rongga perut di antara dada dan pinggang. Orang dewasa yang aktif secara fisik masuk dalam golongan yang berisiko terkena hernia, terutama hernia inguinalis.
Penyebab hernia atau turun berok
Hernia bisa disebabkan oleh berbagai faktor dan keadaan. Kamu mungkin mendapatkannya karena kondisi kelemahan otot, mengejan karena angkat berat, atau cedera sebelumnya.
Saat kamu terkena hernia, suatu organ atau jaringan lemak menonjol melalui dinding rongga tempat ia terkandung, biasanya di perut.
Penyebab lain hernia termasuk angkat berat yang berulang, sembelit, dan batuk atau bersin yang terus-menerus.
Faktor gaya hidup bisa menyebabkan hernia. Jika kamu kelebihan berat badan, merokok, atau tidak memiliki pola makan yang sehat, itu dapat melemahkan otot-otot di dinding perut
Jenis-jenis hernia pada orang dewasa
Selama ini, hernia banyak ditemukan pada pria dewasa yang mana semakin tua semakin tinggi kemungkinan untuk terkena hernia.
Lokasi tonjolan ini akan menentukan tipe dari hernia, seperti berikut ini:
- Hernia inguinalis: hernia yang terjadi ketika sebagian jaringan atau usus menonjol ke luar di daerah selangkangan, di bagian atas dari paha kamu
- Hernia umbilikalis: tidak hanya anak-anak, orang dewasa juga bisa terkena tipe hernia ini. Jaringan atau sebagian usus yang menonjol berada di perut, di dekat pusar
- Jenis hernia insisional: usus atau jaringan yang menyebabkan tonjolan di sini biasanya menembus luka atau jahitan operasi yang belum sembuh total
- Hernia hiatal: tipe ini terjadi ketika bagian dari perut mendorong ke arah dada yang menyebabkan diafragma terbuka. Hernia jenis ini biasanya jarang diketahui, hanya saja penderitanya sering merasakan panas di dada.
Gejala hernia atau turun berok pada pria dewasa
Gejala utama dari hernia adalah munculnya tonjolan di bagian perut bawah. Kamu mungkin akan menyadarinya saat kamu berdiri, batuk, duduk, atau meregangkan otot.
Pada umumnya, otot dinding yang melindungi perut sangat kuat dan kokoh. Namun, apabila ada bagian yang lemah, usus akan menekan keluar lewat sana dan membentuk hernia.
1. Rasa sakit di tonjolan
Pada beberapa kasus, seperti di hernia inguinalis, kamu akan merasakan sakit dan tidak nyaman di sekitaran tonjolan yang muncul.
Gejala hernia ini akan membuat gerakan kamu terganggu, apalagi pada pria dewasa yang sering melakukan gerakan meregangkan otot. Rasa sakit juga akan muncul ketika kamu mengangkat benda-benda berat.
2. Tonjolan membesar
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, hernia terkadang tidak menimbulkan rasa sakit. Itu sebabnya, beberapa orang, cenderung menganggap tonjolan yang muncul tidak mengkhawatirkan sampai saatnya dia membesar.
Meskipun tidak semua kasus, tapi gejala hernia bisa memburuk. Pada pria dewasa, pekerjaan yang berat berpotensi membuat hernia menjadi buruk.
Hernia yang memburuk biasanya ditunjukkan dengan tonjolan yang membesar yang disebabkan oleh dinding otot perut menjadi semakin lemah dan lebih banyak lagi jaringan atau sebagian dari usus yang menusuk ke luar.
3. Pembengkakan kantung kemaluan
Pada hernia inguinalis, tonjolan yang timbul terkadang dapat menyebabkan pembengkakan kantung kemaluan dan disusul dengan nyeri pada testis. Kondisi ini akan menyebabkan rasa tidak nyaman di kantung kemaluan atau testis kamu.
Pembengkakan ini akan terasa sakit dan mengganggu ketika kamu batuk atau meregangkan otot. Selain itu, juga akan timbul rasa terbakar dan gatal di kantung kemaluan atau testis kamu.
4. Rasa terbakar di dada
Hernia hiatal adalah salah satu tipe hernia yang faktor utamanya adalah usia lanjut dan obesitas. Tidak seperti tipe hernia lainnya, tonjolan dari hernia ini tidak terlihat di luar tubuh karena jaringan atau sebagian usus menusuk ke arah dada.
Itu sebabnya, salah satu gejala dari hernia ini adalah rasa terbakar di dada atau heartburn yang terkadang membuat kamu menyangka penyakit ini adalah gangguan maag biasa.
Selain itu, kamu juga bisa merasakan gangguan di saluran pencernaan kamu serta kesulitan untuk menelan hingga rasa nyeri di dada.
Hernia pada perempuan
Penyakit hernia sering dianggap sebagai masalah pria, tetapi perempuan juga dapat mengalaminya. Gejala hernia terjadi ketika suatu organ atau jaringan membengkak melalui titik lemah di dinding otot yang menahannya.
Beberapa jenis hernia ada yang lebih umum terjadi pada perempuan. Berikut beberapa jenis hernia yang dapat terjadi pada perempuan:
1. Hernia inguinalis
Sering disebut hernia selangkangan, yang terjadi ketika isi perut (biasanya lemak atau bagian dari usus kecil) menonjol melalui bagian yang lemah daerah di dinding perut bagian bawah ke dalam kanal inguinalis di daerah selangkangan.
Gejala ini dapat terjadi pada pria dan wanita, tetapi jauh lebih sering terjadi pada pria. Alasannya, pria secara alami memiliki lubang kecil di otot selangkangan sehingga pembuluh darah dan korda spermatika dapat melewati testis.
Gejala hernia inguinalis pada perempuan adalah rasa sakit atau nyeri tumpul, terutama saat mengangkat sesuatu, berkebun, atau keluar masuk mobil.
2. Hernia femoralis
Jenis hernia ini terjadi ketika sebagian usus masuk melalui area yang melemah di otot paha atas, tepat di bawah selangkangan.
Gejala hernia femoralis lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Itu mungkin ada hubungannya dengan bentuk panggul, yang dibentuk berbeda untuk mengakomodasi kelahiran.
Gejala hernia femoralis pada perempuan biasanya mengalami nyeri pangkal paha bagian bawah dan lebih medial (ke arah dalam tungkai), sering menjalar ke bagian depan tungkai.
3. Hernia umbilikalis
Hernia umbilikalis terjadi ketika jaringan lapisan menjorok perut ke daerah pusar. Perempuan lebih sering mengalami hernia umbilikalis karena kehamilan.
Ini karena peregangan pada dinding perut. Seiring bertambahnya usia, hernia pusar cenderung sama umumnya di antara wanita dan pria.
4. Hernia hiatus
Hernia hiatus terjadi ketika muncul tonjolan perut ke dalam rongga dada melalui pembukaan di diafragma.
Perempuan memiliki risiko lebih tinggi mengalami hernia hiatus seiring bertambahnya usia, terutama jika mereka obesitas.
Gejala hernia pada perempuan
Seringkali hernia muncul dengan gejala yang sama baik pada pria dan perempuan, yakni munculnya benjolan atau pembengkakan di selangkangan atau panggul yang disertai rasa tidak nyaman.
Gejala hernia pada perempuan lainnya dapat berupa tanda-tanda seperti di bawah ini:
- Adanya tonjolan di selangkangan
- Ketidaknyamanan pada selangkangan yang semakin parah saat kamu menekuk atau mengangkat sesuatu
- Berat di pangkal paha atau perut
- Nyeri atau ketidaknyamanan saat buang air besar atau buang air kecil
- Nyeri atau ketidaknyamanan menjelang penghujung hari, terutama jika kamu banyak berdiri
- Gejala hernia tercekik, yang meliputi demam, muntah, mual, dan kram parah
Hernia pada anak
Hernia cukup umum terjadi pada anak-anak. Bayi, terutama bayi prematur, bisa lahir memiliki hernia. Beberapa bayi terlahir dengan lubang kecil di dalam tubuh yang akan menutup pada suatu saat.
Jaringan di sekitarnya dapat masuk ke lubang tersebut dan sebabkan hernia. Tidak seperti hernia yang terlihat pada orang dewasa, area ini tidak selalu dianggap sebagai kelemahan pada dinding otot, tetapi area normal yang belum tertutup.
Hernia umbilikalis adalah jenis hernia yang paling umum terjadi pada anak-anak. Selain itu, hernia jenis lain seperti hernia inguinalis dan hernia epigastrik juga umum terjadi pada anak-anak.
Baca Juga : Penting, Ini Penyebab Hernia pada Anak yang Wajib Moms Ketahui!
Gejala hernia pada anak
Gejala hernia pada anak akan berbeda-beda tergantung jenis hernia apa yang anak alami. Berikut penjelasan hernia pada anak tergantung jenisnya.
1. Gejala hernia inguinalis pada anak
Penyebab hernia jenis ini adalah belum tertutup dengan sempurnanya bukaan atau kanal inguinal. Bukaan ini adalah jalur yang dipakai testis untuk berpindah dari perut ke skrotum.
Gejala utama hernia inguinalis adalah benjolan yang terlihat di bawah kulit di selangkangan (tempat pertemuan perut dengan kaki bagian atas).
Seorang anak dapat mengalami benjolan di salah satu atau kedua sisi selangkangan. Berikut beberapa gejala lain hernia inguinalis pada anak:
- Nyeri, terutama saat membungkuk, mengejan, mengangkat, atau batuk
- Nyeri yang membaik selama istirahat
- Kelemahan atau tekanan di selangkangan
- Pada anak laki-laki, skrotum bengkak atau membesar
- Rasa terbakar atau sakit di tempat benjolan
2. Gejala hernia umbilikus pada anak
Penyebab hernia umbilikus pada anak adalah adanya sebagian usus yang menekan otot abdominal yang berada di bawah pusar. Pada hernia ini akan terlihat tonjolan di bawah pusar.
Gejala utama hernia pusar adalah benjolan yang terlihat di bawah kulit oleh pusar. Berikut beberapa tanda atau gejala hernia pusar pada anak:
- Hernia bisa menjadi lebih besar ketika seorang anak melakukan sesuatu yang menciptakan tekanan di perut, seperti berdiri, menangis, batuk, atau berusaha untuk buang air besar.
- Benjolan bisa menjadi lebih kecil lagi saat anak berbaring dan dalam keadaan tenang.
Baca Juga : Pusar Bayi Bodong? Ternyata Ini Penyebabnya Moms!
3. Gejala hernia epigastrik
Penyebab hernia ini adalah adanya bagian usus yang menekan otot abdominal yang berada di antara pusar dan dada.
Kebanyakan hernia epigastrik tidak menimbulkan gejala. Berikut gejala hernia epigastrik pada anak yang mungkin terjadi:
- Benjolan kecil atau bengkak di atas pusar
- Ketidaknyamanan atau nyeri
Jika kamu adalah orangtua, Moms mungkin melihat benjolan di area selangkangan bayi saat dia menangis, batuk, atau buang air besar.
Jika demikian, hubungi dokter anak segera agar mereka dapat memeriksanya dan menentukan apakah diperlukan perawatan khusus.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!