Share This Article
Mudah merasa lelah sering disangkutkan dengan anemia. Padahal bisa jadi itu karena kamu sedang mengalami gejala hipotiroid. Para penderita hipotiroid memang terkadang tidak sadar atau mengabaikan gejalanya.
Agar kamu bisa mengetahui gejala umum hipotiroid, simak ulasannya di bawah ini, ya!
Apa itu hipotiroid
Hipotiroid atau hipotiroidisme berarti bahwa kelenjar tiroid tidak dapat membuat hormon tiroid yang cukup untuk menjaga tubuh bekerja dengan normal.
Kelejar tiroid berbentuk seperti kupu-kupu dan terletak di bagian depan leher. Kelenjar ini punya fungsi untuk memproduksi hormon tiroid yang berguna untuk mengatur metabolisme tubuh, menjaga suhu tubuh, serta membuat kerja organ otak, jantung, dan otot stabil.
Umumnya hipotiroid lebih banyak dialami oleh wanita lanjut usia. Sebab, seiring bertambahnya usia, hormon tiroid akan semakin rentan terganggu.
Gejala hipotiroid
Pada umumnya, gejala hipotiroid berkembang secara bertahap selama beberapa tahun dan tidak spesifik. Ketika tubuh semakin kesulitan memproduksi hormon tiroid, gejala yang muncul akan semakin parah.
Simak gejala-gejala umum yang mungkin kamu rasakan ketika menderita hipotiroid:
1. Mudah merasa lelah
Gejala hipotiroid yang paling umum adalah mudah merasa lelah. Hal ini dikarenakan hormon tiroid yang memiliki fungsi untuk mengontrol keseimbangan energi.
Tiroid juga berperan memberi sinyal ke otak untuk menentukan apakah tubuh masih menyimpan energi atau sudah waktunya beristirahat. Ketika tubuh kekurangan hormon tiroid, maka kamu akan lebih mudah merasa lelah.
Orang yang menderita hipotiroid akan merasa lelah terus-menerus dan tidur lebih lama dari biasanya. Jika kamu merasa sering mengantuk tanpa sebab, bisa jadi kamu mengalami gejala hipotiroid.
2. Bertambahnya berat badan
Penderita hipotiroid berpotensi mengalami penambahan berat badan sekitar 7 hingga 14 Kg. Ini disebabkan karena sistem metabolisme dalam tubuh yang tak lagi bekerja normal.
Ketika kadar hormon tiroid berkurang, tubuh akan mempertahankan kalori yang ada dan mengubahnya menjadi lemak. Akibatnya, tubuh lebih sering menyimpan lemak daripada membakarnya. Hal inilah yang membuat berat badan semakin bertambah.
3. Rambut Rontok
Selain mempengaruhi sistem metabolisme, hormon tiroid juga mempengaruhi kesehatan rambut. Folikel atau kantong kecil tempat rambut tumbuh akan berhenti beregenerasi ketika hormon tiroid berkurang. Akibatnya, rambut menjadi mudah rontok.
4. Kulit gatal dan kering
Sama seperti folikel rambut, sel-sel kulit juga selalu tumbuh dan dipengaruhi hormon tiroid. Ketika hormon tiroid berkurang, siklus regenerasi kulit menjadi kacau. Sehingga sel-sel kulit membutuhkan waktu lebih lama untuk tumbuh kembali.
Lamanya pergantian sel kulit ini membuat lapisan kulit terluar hidup lebih lama. Maka, kulit lapisan luar ini sangat rentan mengalami iritasi, seperti gatal – gatal dan kering.
5. Depresi
Rendahnya kadar hormon tiroid dalam tubuh bisa menyebabkan seseorang mudah merasa depresi. Hal ini dikarenakan adanya gangguan hormon postpartum ketika hormon tiroid berkurang.
Bila dibandingkan dengan pria, wanita penderita hipotiroid lebih rentan mengalami depresi.
Jika kamu merasa sering mengalami depresi, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Pemeriksaan medis akan menunjukkan apakah depresi yang kamu rasakan adalah gelaja hipotiroid atau bukan.
6. Kesulitan mengingat sesuatu dan berkonsentrasi
Pada umumnya, penderita hipotiroid mengeluhkan sulitnya mengingat dan berkonsentrasi. Namun, gejala ini dapat ditangani dengan mengonsumsi obat penambah hormon tiroid.
Kesulitan dalam mengingat sesuatu atau berkonsentrasi memang dapat terjadi pada semua orang. Tetapi jika kondisi seperti itu sering dirasakan, bisa jadi kamu sedang mengalami gejala hipotiroid.
Bagaimana cara mengobati hipotiroid?
Pengobatan hipotiroid yang paling banyak dilakukan adalah dengan mengonsumsi obat penambah hormon tiroid. Cara ini tentu saja harus dilakukan berdasarkan rekomendasi dokter. Selain itu, konsumsi obat-obatan dalam jangka panjang juga beresiko menimbulkan efek samping.
Cara alami dengan mengonsumsi makanan sehat bisa jadi alternatif bagi kamu yang khawatir terkena efek samping. Kamu bisa menerapkan diet bebas gula untuk meningkatkan energi. Selain itu, membatasi konsumsi gula juga dapat membantu memulihkan siklus regenerasi kulit.
Kamu juga bisa mengonsumsi sumber makanan yang mengandung vitamin B-12. Antara lain yaitu, biji wijen, tuna, keju, susu, dan telur. Vitamin B-12 mampu memperbaiki sel-sel dalam tubuh yang terganggu akibat hipotiroid.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.