Share This Article
Kebanyakan orang tidak merasakan adanya gejala penyakit hepatitis C, namun jika sudah muncul maka harus segera ditangani, lho! Nah, hepatitis C sendiri disebabkan oleh infeksi virus yang bisa mengakibatkan kerusakan hati serius.
Virus hepatitis C atau HCV dapat menyebar dengan mudah melalui darah yang telah terkontaminasi virus. Untuk itu, yuk kenali lebih lengkap gejala penyakit hepatitis C dan cara menanganinya.
Baca juga: Bahaya Kekurangan Vitamin B, Mulai dari Mudah Marah Hingga Depresi!
Gejala penyakit hepatitis C
Perlu diketahui, penyakit ini dibedakan menjadi dua jenis yakni hepatitis C akut dan hepatitis C kronis. Gejala penyakit ini akan dialami oleh penderita tergantung pada jenis yang dimiliki.
Untuk hepatitis C akut, gejala biasanya akan lebih pendek dan berlangsung selama enam bulan atau kurang. Namun, hepatitis akut yang tidak mendapatkan penanganan tepat bisa berkembang menjadi hepatitis kronis.
Jika sudah memiliki hepatitis C kronis maka akan memiliki gejala seumur hidup dan sulit bagi tubuh untuk menyingkirkan virus. Nah, berikut beberapa gejala penyakit hepatitis C yang perlu diketahui.
Gejala awal hepatitis C
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC, hingga 80 persen penderita hepatitis C akut tidak akan mengalami gejala. Namun, dalam beberapa kasus biasanya penderita akan mengalami gejala tidak lama setelah infeksi.
Dilansir dari Healthline, gejala awal umumnya akan terjadi sekitar enam atau tujuh minggu setelah terpapar virus penyebab penyakit. Beberapa gejala ringan hingga berat yang mungkin dirasakan, antara lain:
Demam
Gejala ringan yang akan dirasakan penderita hepatitis C adalah tubuh mengalami demam. Biasanya, demam ini juga disertai dengan gejala lainnya, yakni mudah lelah dan menurunnya nafsu makan.
Mual atau muntah
Selain menyebabkan penurunan nafsu makan, kerusakan pada hati juga bisa mengakibatkan munculnya rasa mual. Jika kondisi sudah berlanjut serius, biasanya penderita juga akan mengalami sakit perut hingga muntah-muntah.
Penumpukan cairan
Penderita hepatitis C dapat pula mengakibatkan penumpukan cairan di perut atau asites. Jika dibiarkan tanpa penanganan, penyakit bisa berkembang menjadi lebih serius dan menyebabkan munculnya gejala lain seperti bengkak di kaki.
Penyakit kuning
Kulit dan mata yang menguning menandakan adanya infeksi pada hati atau penyakit hepatitis C. Masalah kesehatan satu ini harus segera mendapatkan perawatan dari dokter karena bisa menyebabkan kerusakan hati serius.
Selain itu, penderita penyakit hepatitis C bisa pula merasakan gejala lain yakni nyeri pada sendi atau otot serta memiliki kelainan pada urin. Jika sudah merasakan gejala tersebut, ada baiknya untuk memeriksakan diri bersama dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Gejala tertunda
Beberapa orang mungkin mengembangkan gejala hepatitis C dalam waktu dua minggu setelah terinfeksi virus penyebab penyakit. Namun, orang lainnya akan mengalami penundaan kemunculan gejala lebih lama.
Diperlukan waktu 6 bulan hingga 10 tahun lebih sebelum seseorang dengan virus tersebut menyadari gejala penyakit. Hal ini dikarenakan virus memerlukan waktu bertahun-tahun untuk menyebabkan kerusakan hati.
Infeksi hepatitis C akut tidak selalu menjadi kronis, jika rutin membersihkan virus dari tubuh.
Pada orang yang didiagnosis dengan HCV akut, tingkat pembersihan virus spontan bervariasi dari 15 persen hingga 25 persen. Karena itu, hepatitis C akut juga berespons baik terhadap terapi antivirus.
Baca juga: Tidak Melulu Pakai Obat, Sejumlah Makanan Ini Bisa untuk Memutihkan Gigi!
Bagaimana penanganan gejala penyakit hepatitis C?
Tidak ada vaksin yang efektif melawan HCV, namun terdapat beberapa tindak pencegahan untuk menurunkan peluang terinfeksi virus. Jika kamu bekerja sebagai pekerja kesehatan, maka berhati-hatilah ketika melakukan pengambilan darah.
Tak hanya itu, pencegahan juga bisa dilakukan dengan menghindari berhubungan seksual tanpa kondom jika memiliki gejala hepatitis. Hindari penggunaan narkoba suntik, termasuk penggunaan jarum suntik karena infeksi bisa dengan mudah masuk ke dalam tubuh.
Untuk menangani hepatitis C, dokter akan memberikan obat antivirus guna membersihkan virus dari tubuh. Selain itu, penanganan penyakit lainnya juga bisa dengan melakukan transplantasi hati dan mendapatkan vaksinasi secara rutin.
Meski tidak ada vaksin untuk hepatitis C, dokter akan merekomendasikan vaksin lain untuk melawan hepatitis A dan B. Dua virus ini termasuk jenis yang terpisah di mana dapat menyebabkan kerusakan hati dan mempersulit perjalan hepatitis C kronis.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!