Share This Article
Hepatitis A kerap disebut dengan penyakit kuning. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis A dan menyerang organ hati.
Pelajari apa saja gejala, ciri-ciri, penyebab, pencegahan, obat, dan cara mengatasi, dan cara mencegah penyakit hepatitis A berikut ini!
Apa itu penyakit hepatitis A?
Hepatitis A adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV).
Virus ini dapat menyebabkan organ hati manusia mengalami peradangan dan mempengaruhi fungsi hati itu sendiri.
Risiko infeksi virus ini dikaitkan dengan kurangnya air bersih, serta sanitasi dan kebersihan yang buruk (seperti tangan kotor).
Apa penyebab hepatitis A?
Penyebab utama penyakit hepatitis A adalah infeksi virus HAV. Infeksi virus ini bisa terjadi karena beberapa hal, di antaranya:
- Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi virus hepatitis A. salah satunya hubungan seksual secara anal dan oral, serta jarum suntik yang digunakan secara bersamaan
- Konsumsi makanan dan air yang terkontaminasi dengan kotoran yang mengandung virus
- Virus hepatitis A juga bisa menyebar melalui air yang sudah terkontaminasi dengan limbah atau tidak diolah dengan baik
Siapa saja yang lebih berisiko terkena hepatitis A?
Penyakit ini tidak hanya menyerang orang dewasa saja, tetapi anak kecil pun rentan terhadap penyakit ini.
Berikut beberapa orang yang memiliki risiko tinggi terkena infeksi:
- Sanitasi yang buruk
- Kekurangan air bersih
- Tinggal di daerah yang memiliki banyak penderita
- Memiliki pasangan seksual penderita
- Menggunakan peralatan makan secara bersamaan dengan penderita
- Memiliki gangguan pembekuan darah atau hemofilia
- Pengguna narkoba
- Menderita HIV
- Seks antar pria
- Bepergian ke daerah endemisitas tinggi tanpa diimunisasi.
Apa gejala dan ciri-ciri hepatitis A?
Berikut beberapa gejala penyakit yang umum terjadi pada pasien:
1. Kulit dan bagian putih mata menguning
Biasanya orang yang baru terkena virus hepatitis A, mata dan kulit mereka akan terlihat lebih menguning dari biasanya. Hal ini disebabkan karena organ hati kamu mengalami pembengkakan.
2. Nyeri di bagian hati
Hal ini terjadi karena adanya infeksi pada hati yang akan membuat kamu merasakan nyeri tepat pada hati kamu. Hal ini biasanya sangat mengganggu saat kamu melakukan aktivitas.
3. Mual dan muntah
Biasanya jika kamu merasakan hal seperti mual dan rasa ingin muntah apalagi saat makan, kamu bisa jadi terkena penyakit ini.
4. Urine dan feses berwarna lebih gelap
Biasanya urine dan feses kamu terlihat lebih gelap dari biasanya, warnanya akan terlihat seperti tanah liat. Hal ini disebabkan karena infeksi bagian hati kamu yang tidak bekerja dengan sempurna.
5. Kelelahan
Kamu akan merasa lelah secara terus-menerus dalam melakukan aktivitas kamu sehari-hari. Diusahakan jangan sampai kamu mengalami black out atau pingsan.
6. Demam ringan
Demam ini diakibatkan adanya infeksi di bagian hati kamu. Meski hanya demam ringan, tentunya hal ini bisa sangat mengganggu kamu dalam kegiatan sehari-hari.
7. Nyeri sendi
Hal lain yang menjadi gejala awal penyakit ini adalah kamu akan merasakan nyeri di bagian persedian.
8. Diare dan tidak nafsu makan
Kamu biasanya mengalami sakit perut terus menerus dan mengakibatkan kamu menjadi diare. Kamu juga merasa kehilangan nafsu makan karena perut akan terasa mual dan ingin muntah.
Apa saja komplikasi yang mungkin terjadi akibat hepatitis A?
Bahaya hepatitis A salah satunya dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius. Namun komplikasi penyakit akibat penyakit ini tergolong kasus yang langka.
Kasus komplikasi lebih mungkin terjadi pada orang yang berusia di atas 50 tahun. Berikut beberapa kasus komplikasi bahaya yang bisa terjadi:
1. Gagal hati
Gagal hati adalah kondisi yang mengancam jiwa yang membutuhkan perawatan medis segera. Kondisi ini biasanya merupakan tahap terakhir dari banyak penyakit hati.
Ini biasanya mempengaruhi orang-orang yang usia lebih tua, sudah menderita penyakit hati jenis lain, dan memiliki sistem kekebalan yang lemah.
2. Sindrom guillain-barre
Dengan gangguan ini, sistem kekebalan tubuh menyerang sistem saraf. Ini menyebabkan kelemahan otot dan bahkan kelumpuhan.
Orang dengan sindrom ini harus dirawat di rumah sakit untuk meredakan gejala dan membuatnya sembuh lebih cepat.
3. Pankreatitis
Pankreatitis adalah kondisi di mana pankreas yang membantu mencerna makanan dan mengontrol gula darah, mengalami peradangan.
Kamu mungkin perlu berhenti makan selama beberapa hari untuk memberinya waktu istirahat.
Jika kamu berisiko mengalami dehidrasi, kamu mungkin perlu pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan cairan melalui infus.
Bagaimana cara mengatasi dan mengobati hepatitis A?
Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini. Tubuh akan membersihkan virus hepatitis A dengan sendirinya.
Dalam kebanyakan kasus, hati sembuh dalam enam bulan tanpa kerusakan yang bertahan lama.
Perawatan di dokter
Jika kamu merasa pernah terpapar hepatitis A, kamu harus segera menemui dokter. Mendapatkan vaksin hepatitis A atau obat yang disebut imunoglobulin dapat mencegah kamu jatuh sakit.
Tetapi agar ini berhasil, kamu harus mendapatkan vaksin segera setelah terkena virus. Tidak ada pengobatan setelah terinfeksi.
Berikut beberapa perawatan medis untuk penderita hepatitis A:
- Jika seseorang mengalami dehidrasi, dokter mungkin akan meresepkan cairan IV.
- Jika pasien mengalami mual dan muntah yang signifikan, dia akan menerima obat untuk mengendalikan gejala ini.
- Orang yang gejalanya terkontrol dengan baik dapat dirawat di rumah.
- Jika dehidrasi atau gejala lain parah, atau jika pasien sangat bingung atau sulit untuk bangun, kemungkinan besar dia akan dirawat di rumah sakit.
Cara mengatasi hepatitis A di rumah
Pada dasarnya penyakit ini merupakan penyakit swasirna yang artinya dapat hilang dengan sendirinya.
Walaupun tidak ada terapi khusus bagi para penderita penyakit ini, tetapi ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengangani penyakit hepatitis A di rumah:
1. Istirahat yang cukup
Bagi para penderita penyakit ini biasanya akan sering mengalami mudah kelelahan dan kekurangan energi. Agar penyakit ini tidak semakin parah, kamu sebaiknya harus istirahat yang cukup agar energi kamu tidak cepat habis.
2. Usahakan agar tetap makan dan minum teratur
Biasanya para penderita penyakit ini akan sering mengalami mual dan muntah hingga tidak nafsu makan.
Kamu bisa mengubah pola makan kamu menjadi makan dengan porsi yang sedikit tetapi dalam jangka waktu yang sering.
4. Hindari minuman beralkohol
Jika kamu mengonsumsi alkohol di kondisi seperti ini, hal ini bisa memperparah kondisi hati kamu.
Di mana alkohol dapat membuat organ hati kamu bekerja lebih keras dibandingkan biasanya.
5. Pahami obat yang kamu konsumsi
Sebaiknya kamu mengonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter spesialis penyakit ini.
Hal ini untuk menghindari kesalahan fungsi obat itu sendiri. Karena ada beberapa jenis obat yang mengalami proses metabolisme dalam hati.
Biasanya para penderita penyakit ini pun akan merasa sakit di awal selama beberapa minggu dan benar-benar sembuh dengan sendirinya.
Meski ada beberapa kasus yang meyebabkan kematian, tetapi pada penyakit hepatitis ini sangat jarang ditemukan.
6. Hindari aktivitas seksual
Hindari semua aktivitas seksual jika kamu sedang mengidap hepatitis A. Berbagai jenis aktivitas seksual dapat menyebarkan infeksi ke pasangan.
Sebab meskipun menggunakan kondom, perlindungan ini masih kurang memadai terhadap infeksi virus HAV.
Apa saja obat hepatitis A yang biasa digunakan?
Sampai saat ini belum ada pengobatan khusus untuk hepatitis A. Pemulihan dari gejala setelah infeksi mungkin lambat dan dapat memakan waktu beberapa minggu atau bulan.
Yang terpenting adalah menghindari pengobatan yang tidak perlu. Acetaminophen atau Paracetamol dan obat anti muntah sebaiknya tidak diberikan.
Obat hepatitis A di apotek
Jika seseorang belum pernah menderita hepatitis A dan terpapar virus, segera hubungi praktisi perawatan kesehatan primer. Ada pengobatan yang dapat mencegah individu terinfeksi.
Ini disebut immune globulin intramuscular systemic (Gammastan, Gammar-P) dan terdiri dari antibodi yang membantu menghancurkan virus.
Immune globulin intramuscular systemic adalah sediaan antibodi yang dapat melawan virus di dalam tubuh. Ini diberikan sebagai suntikan satu kali (injeksi).
Globulin serum imun dapat dengan aman diberikan kepada anak-anak di bawah 2 tahun dan dapat diberikan selama kehamilan dan menyusui.
Obat hepatitis A alami
Sebuah studi yang dipublikasikan melalui Research Gate menyebut, tanaman Andrographis paniculata atau chuan xin lian, tumbuhan Asia Tenggara dalam keluarga Acanthaceae, cocok untuk mengatasi hepatitis.
Dalam satu percobaan terbuka terhadap 20 pasien dengan hepatitis A akut, ramuan yang dibuat dari 40 gram daun per hari selama 1 bulan mampu mempercepat gejala dan menurunkan serum alanin tingkat aminotransferase (ALT) pada pasien.
Selain itu ada pula ekstrak silymarin dari biji silybum marianum (milk thistle) telah dipelajari pada pasien dengan virus akut hepatitis.
Apa saja makanan dan pantangan untuk penderita hepatitis A?
Pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan kerusakan hati. Jika kamu makan terlalu banyak makanan berminyak, berlemak, atau bergula berkalori tinggi, berat badan akan bertambah dan lemak akan mulai menumpuk di hati.
Hati berlemak atau fatty liver dapat berkontribusi untuk mengembangkan sirosis, atau jaringan parut, pada hati. Lemak di hati juga dapat mengganggu efektivitas obat yang menargetkan virus hepatitis.
Berikut beberapa makanan yang harus kamu hindari saat dalam perawatan penyakit hepatitis A:
- Lemak jenuh yang ditemukan pada mentega, krim asam, dan makanan olahan susu berlemak tinggi lainnya
- Potongan daging berlemak
- Gorengan
- Camilan manis seperti kue, kue, soda, dan makanan panggang kemasan
- Makanan yang banyak dicampur garam
- Alkohol
Makanan yang baik untuk penderita hepatitis A
Bagi para penderita penyakit ini sebaiknya kamu mengonsumsi beberapa makanan yang baik agar penyakit kamu tidak semakin parah. Intip yuk apa saja makanan yang baik untuk kamu.
1. Buah dan sayuran
Kamu harus sering mengonsumsi buah dan sayuran agar hidup kamu tetap sehat. Berbagai nutrisi yang terkandung di dalamnya mampu untuk melawan kerusakan sel termasuk organ hati kamu.
Tidak hanya itu saja, mengonsumsi makanan yang kaya akan serat juga dapat membantu kamu mengurangi keinginan untuk makan yang manis dan berlemak karena efeknya akan membuat kamu merasa lebih kenyang.
2. Makanan yang kaya akan protein
Makanan yang mengandung protein sangat dibutuhkan bagi para penderita penyakit hepatitis A. Hal ini berguna untuk melawan infeksi dan menyembuhkan sel-sel hari yang rusak.
Beberapa makanan yang kaya akan protein adalah makanan laut, dada ayam, kacang-kacangan, telur, dan produk susu ataupun susu kacang kedelai.
3. Alpukat dan salmon
Para penderita penyakit ini juga membutuhkan lemak yang berfungsi untuk menyimpan energi dan melindungi jaringan tubuh. Kamu bisa mengganti lemak dari daging merah dengan lemak baik yang lebih sehat seperti minyak zaitun, alpukat, dan salmon.
Kandungan lemak baik yang ada dalam alpukat dan salmon dapat mengurangi dan memperbaiki kerja organ hati secara keseluruhan. Tetapi ingat jangan terlalu mengonsumsi lemak secara berlebihan, ya!
4. Kopi
Mungkin hal yang satu ini belum banyak diketahui orang-orang. Minuman berkafein ini dapat mengurangi risiko luka pada hati akibat hepatitis. Kamu lebih baik meminumnya tanpa gula agar lebih terasa khasiatnya dan tetap atur porsi agar tak berlebihan.
Bagaimana cara mencegah hepatitis A?
Dikarenakan penularan penyakit ini sangat mudah terjadi dari satu orang ke orang lain, maka kamu harus melakukan tindakan pencegahan.
Ada beberapa cara yang efektif untuk mencegah penyebaran virus hepatitis A, berikut ulasannya di bawah ini:
1. Vaksin hepatitis A
Vaksin ini sangat efektif untuk mencegah seseorang tertular oleh virus hepatitis A. Vaksin ini berguna untuk membunuh virus hepatitis dan menyebabkan sistem kekebalan tubuh memproduksi antibodi terhadap virus hepatitis A.
Biasanya vaksin ini diberikan sebanyak 2 kali. Vaksin hepatitis A diberikan pada bayi dan orang-orang yang berisiko terkena virus ini untuk mendapatkan perlindungan jangka panjang.
Vaksin kedua biasanya dilakukan setidaknya 6 bulan setelah mendapatkan vaksin pertama untuk memberikan perlindungan jangka panjang.
2. Usahakan rajin mencuci tangan
Dikarenakan penularan virus ini sangatlah cepat, usahakan agar tangan kamu selalu dalam keadaan bersih. Cucilah tangan dengan air mengalir dan sabun agar mencegah virus ini masuk ke dalam tubuh kamu.
Lakukanlah hal ini sebelum kamu makan, karena mungkin saja terdapat banyak kuman yang rentan akan penyakit.
3. Tidak berbagi peralatan makan
Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penularan virus ini. Jika kamu menggunakan peralatan makan secara bersamaan dengan orang yang menderita penaykit ini, otomatis kamu dapat terjangkit virus ini.
Begitu juga sebaliknya, jika kamu penderita penyakit ini, lalu menggunakan alat bersamaan dengan keluarga atau kerabat, maka kemungkinan besar mereka akan tertular juga.
4. Hindari makanan dan minuman yang kurang bersih
Sebaiknya kamu menghindari makanan dan minuman yang kurang terjamin kebersihannya. Misalnya sayuran mentah seperti kol dan sawi yang bisa saja sudah terkontaminasi oleh limbah.
Kamu juga harus memperhatikan kebersihannya jika kamu makan di luar rumah.
Cara dan media penularan hepatitis A
Virus hepatitis A dapat menular dan berpindah dari satu orang ke orang lain dengan mudah. Berikut beberapa media penularan hepatitis A yang harus kamu waspadai:
- Virus hepatitis A paling umum ditularkan terutama melalui jalur fekal-oral; yaitu saat orang yang tidak terinfeksi menelan makanan atau air yang telah terkontaminasi kotoran orang yang terinfeksi
- Dalam keluarga, ini dapat terjadi melalui tangan kotor ketika orang yang terinfeksi menyiapkan makanan untuk anggota keluarga.
- Wabah yang ditularkan melalui air, meskipun jarang, biasanya terkait dengan air yang terkontaminasi limbah atau tidak diolah secara memadai.
- Penularan hepatitis A juga dapat terjadi melalui kontak fisik yang dekat (seperti seks oral-anal) dengan orang yang menularkan, dan kontak biasa di antara orang-orang tidak menyebarkan virus.
Perbedaan hepatitis A dan B
Meskipun hepatitis A dan B sama-sama berdampak pada hati, kedua virus tersebut sangat berbeda satu sama lain.
Berikut beberapa perbedaan hepatitis A dan B yang perlu kamu tahu:
1. Medium penularan
Hepatitis B adalah patogen yang ditularkan melalui darah. Cara penularan utamanya adalah melalui kontak darah ke darah secara langsung dengan orang yang terinfeksi.
Sebaliknya, hepatitis A dapat ditularkan melalui penularan feses-oral atau dengan mengonsumsi makanan atau air yang telah terkontaminasi.
Penting untuk dicatat bahwa seseorang tidak dapat tertular hepatitis B melalui interaksi biasa seperti berpegangan tangan, berbagi makanan, atau makan makanan yang disiapkan oleh seseorang yang terinfeksi. Tidak perlu memisahkan piring dan peralatan.
Namun, hepatitis A bisa menyebar melalui makanan yang disiapkan oleh orang yang terinfeksi. Hepatitis A utamanya disebabkan oleh sanitasi dan kebersihan pribadi yang buruk.
2. Perbedaan gejala hepatitis A dan B
Tidak seperti hepatitis B yang jarang memiliki gejala, orang yang terinfeksi hepatitis A umumnya mengalami gejala empat minggu setelah terpapar.
Namun, anak di bawah usia 6 tahun seringkali tidak menunjukkan gejala apa pun. Seringkali, orang dewasa yang terinfeksi akan mengalami mual, muntah, demam, urine berwarna gelap, atau sakit perut.
Anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa dengan hepatitis A biasanya akan mengalami penyakit kuning.
Setelah seseorang sembuh, mereka tidak dapat terinfeksi kembali. Tubuh mereka mengembangkan antibodi pelindung yang akan mengenali virus dan melawannya jika virus memasuki sistem mereka lagi.
3. Bahaya hepatitis A dan B
Perbedaan hepatitis A dan B selanjutnya adalah risiko jangka panjang. Hepatitis A umumnya tidak menimbulkan kerusakan hati kronis. Sementara hepatitis B dapat berkembang menjadi infeksi kronis, atau seumur hidup.
Hepatitis B kronis adalah penyebab utama kanker hati di dunia dan dapat menyebabkan penyakit hati yang serius seperti sirosis atau kanker hati.
Kebanyakan orang dewasa yang terinfeksi hepatitis B mengembangkan infeksi akut dan akan sembuh total dalam waktu sekitar enam bulan.
Apakah konsumsi makanan manis bisa menyembuhkan hepatitis A?
Hingga saat ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa salah satu cara untuk meredakan dan menyembuhkan penyakit hepatitis ini dengan mengonsumsi makanan ataupun minuman yang manis.
Ada beberapa anggapan bahwa hal tersebut tidak benar karena dapat menyebabkan timbulnya penyakit baru seperti halnya diabetes.
Ada pula yang beranggapan bahwa tidak ada larangan untuk makan atau minum manis, yang penting makanlah makanan yang bernutrisi. Meski begitu, sebaiknya bagi para penderita penyakit hepatitis A ini disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi.
Pada dasarnya setiap orang boleh mengonsumsi makanan dan minuman apapun, tetapi harus dalam kadar yang cukup dan tidak berlebihan.
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!