Share This Article
Pernahkah kamu secara tiba-tiba merasa pusing saat beranjak dari duduk atau berbaring? Jika iya bisa jadi ini hipotensi ortostatik. Kondisi ini sebenarnya tergolong ringan, namun jika terjadi terus menerus dapat menjadi tanda kondisi medis yang serius.
Apa itu hipotensi ortostatik?
Hipotensi ortostatik (orthostatic hypotension) adalah bentuk tekanan darah rendah yang terjadi saat kamu berdiri dari duduk atau berbaring. Kondisi ini dapat menyebabkanmu merasa pusing, sensitif terhadap cahaya, atau bahkan menyebabkan pingsan.
Perlu diketahui bahwa ketika seseorang berdiri atau berbaring, tubuh harus bekerja untuk menyesuaikan dengan posisi tersebut. Sangat penting bagi tubuh untuk mendorong darah ke atas serta memasok oksigen ke otak.
Nah, jika tubuh gagal untuk melakukan hal tersebut, tekanan darah dapat turun, dan dapat menyebabkan seseorang merasa pusing.
Melansir dari Medicine Net, hipotensi ortostatik bukanlah sebuah penyakit, ini adalah perubahan abnormal pada tekanan darah dan detak jantung, yang disebabkan oleh kondisi tertentu.
Baca juga: Ini Lho Berbagai Buah yang Aman Dikonsumsi Penderita Darah Rendah
Apa penyebab hipotensi ortostatik?
Hipotensi ortostatik terjadi ketika terdapat sesuatu yang mengganggu proses alami tubuh untuk melawan tekanan darah rendah. Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan hal ini, termasuk:
- Dehidrasi: Demam, muntah, tidak minum cukup cairan, diare parah, olahraga berat
- Masalah jantung: Detak jantung yang sangat rendah (bradikardia), masalah katup jantung, serangan jantung, dan gagal jantung
- Masalah endorkin: Penyakit Addison, dan gula darah rendah (hipoglikemia)
- Gangguan sistem saraf: Penyakit Parkinson, multiple system atrophy, atau bahkan amyloidosis
- Makan: Beberapa orang juga dapat mengalami tekanan darah rendah setelah makan, ini lebih sering terjadi pada lansia.
Siapa saja yang lebih berisiko terkena hipotensi ortostatik?
Adapun beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang lebih berisiko terkena kondisi ini yakni:
- Seseorang yang berusia 65 tahun ke atas
- Berada di lingkungan dengan suhu panas
- Berbaring terlalu lama di tempat tidur, karena suatu penyakit
- Kehamilan
- Konsumsi alkohol.
Apa gejala dan ciri-ciri hipotensi ortostatik?
Beberapa gejala hipotensi ortostatik yang harus kamu perhatikan antara lain:
- Pusing saat kamu berdiri setelah duduk atau berbaring (gejala umum)
- Penglihatan kabur
- Merasa lemah
- Mual
- Kebingungan
- Pingsan.
Kapan harus ke dokter?
Pusing dapat dipicu oleh beberapa faktor, seperti dehidrasi, gula darah rendah, atau kepanasan. Pusing juga dapat terjadi ketika kamu duduk dalam waktu yang lama.
Hipotensi ortostatik mungkin dapat terjadi secara ringan, ini dapat berlangsung kurang dari beberapa menit. Jika gejala hipotensi ortostatik terjadi hanya sesekali, kemungkinan besar tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Namun, jika hipotensi ortostatik berlangsung secara terus menerus, atau bahkan lebih lama, ini menandakan adanya masalah yang lebih serius. Maka dari itu, kamu harus segera mengunjungi dokter ketika ini terjadi.
Tak hanya itu, jika kamu pingsan, bahkan hanya dalam beberapa detik saja, sangat penting untuk segera menemui dokter.
Bagaimana cara mengatasi dan mengobati hipotensi ortostatik?
Nah, berikut ini adalah beberapa cara mengatasi hipotensi ortostatik yang bisa kamu lakukan seperti yang telah dilansir dari Mayo Clinic.
Perawatan hipotensi ortostatik di dokter
Pengobatan hipotensi ortostatik di dokter melibatkan diagnosis untuk menyebabkan penyebabnya serta menemukan pengobatan yang tepat. Dokter akan meninjau riwayat kesehatan, gejala yang kamu alami, serta melakukan pemeriksaan fisik.
Dokter juga mungkin akan merekomendasikan beberapa tes, seperti:
- Pemantauan tekanan darah
- Tes darah
- Elektrokardiogram (EKG)
- Tilt table test
- Manuver valsava.
Cara mengatasi hipotensi ortostatik secara alami di rumah
Jika gejala berlangsung ringan, ada beberapa cara mengobati kondisi ini di rumah yang bisa kamu lakukan, seperti:
- Minum cukup air
- Hindari konsumsi alkohol
- Hindari panas berlebih
- Berdiri secara perlahan
- Mengenakan stoking kompresi
- Hindari menyilangkan kaki saat duduk.
Baca juga: Ragam Cara Tepat dan Aman Mengatasi Darah Rendah, Apa Saja?
Apa saja obat hipotensi ortostatik yang biasa digunakan?
Ada beberapa obat yang bisa digunakan untuk mengobati kondisi ini, di antaranya adalah:
Obat hipotensi ortostatik di apotek
Obat-obatan yang biasanya digunakan untung mengobati kondisi ini termasuk, midodrine, droxidopa, serta piridostigmin. Masing-masing obat memiliki efek samping, maka dari itu, obat ini tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Konsumsilah hanya jika diresepkan oleh dokter.
Obat hipotensi ortostatik alami
Anemia dan kekurangan vitamin B12 dapat memengaruhi aliran darah serta memperburuk gejala hipotensi ortostatik.
Untuk mengatasinya, kamu dapat mengonsumsi suplemen zat besi dan vitamin tertentu. Namun, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter ya.
Bagaimana cara mencegah hipotensi ortostatik?
Hipotensi ortostatik dapat dicegah dengan beberapa cara, berikut adalah cara yang bisa kamu lakukan:
- Meningkatkan asupan garam, ini harus dilakukan dengan hati-hati dan konsultasikanlah terlebih dahulu dengan dokter. Hal ini karena terlalu banyak garam dapat menyebabkan tekanan darah meningkat secara berlebih
- Jika tekanan darah turun setelah makan, dokter mungkin akan merekomendasikan makan dalam porsi kecil dan rendah karbohidrat
- Menjaga tubuh tetap terhidrasi
- Menghindari konsumsi alkohol
- Hindari berolahraga dalam cuaca yang sangat panas dan lembap.
Nah, itulah beberapa informasi mengenai hipotensi ortostatik. Kondisi ini tidak boleh disepelekan, maka dari itu segeralah kunjungi dokter jika hipotensi ortostatik berlangsung lebih serius.
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!