Share This Article
Moms, batuk tentu membuat si kecil tidak bersemangat dan rewel. Kenali beberapa jenis batuk pada bayi dan balita, sehingga kamu perlu merujuk ke dokter atau tidak.
Sebagian besar batuk disebabkan oleh kondisi pernapasan, seperti pilek, influenza, atau asma. Namun, bisa saja batuk dapat menandakan sesuatu yang lebih serius seperti batuk rejan atau pneumonia.
Baca Juga: Patut Dicoba! Ini 7 Tips Seks Populer yang Sehat dan Utamakan Kenyamanan
Jenis batuk pada bayi dan balita
Batuk menggonggong
Penyebab :
Croup, penyakit virus yang menyebabkan peradangan pada laring, trakea (batang tenggorokan) yang dapat menyebabkan batuk menggonggong pada anak yang disertai demam pada siang hari.
Biasanya dialami oleh anak berusia 6 bulan hingga 3 tahun. Biasanya pada siang hari batuk akan membaik namun bisa saja kembali pada saat ingin beristirahat atau pada malam hari.
Batuk pada anak dapat membuat suara siulan bernada tinggi (stridor) ketika menarik napas. Beberapa anak cenderung mengalami croup setiap kali mereka menderita pilek.
Cara penanganan :
Ketika melihat anak bangun dengan batuk menggonggong segera bawa anak keluar ruangan atau ke tempat udara dingin yang dapat membantu meringankan pernapasannya.
Namun jika tidak membaik juga maka segeralah pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang lebih oleh pihak medis.
Batuk berdahak
Batuk berlendir disertai pilek, sakit tenggorokan, mata berair dan hilangnya nafsu makan.
Penyebab :
Jenis batuk ini sering sekali menyerang bayi, balita dan anak-anak yang disertai pilek. Pilek biasanya berlangsung selama satu hingga dua minggu dan dapat menular dalam beberapa hari pertama.
Cara penanganan :
Karena pilek disebabkan oleh virus, antibiotik kurang membantu untuk penyembuhan batuk berdahak. Untuk meredakan hidungnya, gunakan tetes hidung saline dan alat suntik untuk membantu membersihkan lendir dan membuat kecenderungan batuk lebih kecil.
Penanganan selanjutnya biarkan anak menghirup uap atau memberikan mandi dengan air hangat juga dapat membantu meredakan batuk.
Sebelum memberikan obat kepada anak yang menderita batuk, maka alangkah baiknya kamu konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter. Dan ketahui jika anak mengeluarkan ingus berwarna hijau terus menerus dan demam kemungkinan menderita infeksi sinus bakteri.
Batuk kering, jenis batuk pada bayi
Batuk kering sering menderita anak sepanjang musim dingin dan pada malam hari
Penyebab :
Batuk kering pada anak dapat disebabkan oleh asma, suatu kondisi kronis dimana saluran paru-paru menjadi meradang dan menyempit sehingga menghasilkan lender berlebih
Cara penanganan :
Segera temui dokter jika kamu mencurigai asma, agar anak dapat diperiksa dengan tabung khusus untuk menguji fungsi paru-paru . Dokter akan memeriksa riwayat keluarga pada anak apakah ada yang menderita asma atau alergi.
Anak-anak juga dapat diberikan obat bronkodilator inhalasi jika keadaan batuknya ringan namun jika mengalami kesulitan bernapas secara signifikan atau ia tidak dapat berbicara, makan, atau minum maka segera bawa ke rumah sakit.
Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi virus atau bakteri pada paru-paru yang disebabkan berbagai macam kondisi, termasuk flu.
Gejala yang dialami seperti
-demam
-batuk kering atau berdahak (berwarna hijau, kuning, atau dapat disertai darah)
-berkeringat dan menggigil
-rasa sakit pada dada saat menarik napas atau batuk
-napas terengah-engah dan pendek
-mual dan muntah
-kelelahan serta diare.
Cara penanganan:
Berikan obat pereda nyeri untuk meredakan demam dan rasa tidak nyaman. Pemberian obat batuk sebaiknya dilakukan dalam dosis rendah untuk mengencerkan dahak dan tidak lupa memberikan antibiotik untuk penanganan pneumonia yang dapat memberikan respon baik terhadap antibiotik dalam waktu 1-2 hari.
Sertai banyak istirahat, mengonsumsi banyak cairan dan tidak melakukan kegiatan yang berlebihan.
Baca Juga: Ingin Turunkan Berat Badan Selama Puasa? Ini Tipsnya
Batuk rejan
Infeksi bakteri yang mengancam jiwa ini merupakan penyebab utama kematian anak sampai akhirnya keluarkanlah vaksin DPT. Pada kebanyakan kasus batuk rejan (pertusis) anak tidak menunjukan gejala seperti flu atau demam.
Namun gejala lain yang ditunjukkan adalah sering batuk yang disertai perubahan warna wajah, mata mengembung dan lidah mencuat. Jika kamu mengalami batuk ini pada anak maka segeralah konsultasikan dengan dokter.
Pada dasarnya sebagian besar batuk disebabkan oleh virus. Terkadang, dapat memakan waktu hingga 2 minggu. Biasanya dokter tidak memberikan resep antibiotik karena dapat bekerja melawan bakteri.
Jika kamu memberikan obat batuk kepada anak sebaiknya hubungi dokter untuk mengetahui dosis yang tepat dan memastikan obat tersebut aman dikonsumsi.
Jangan memberikan obat berjenis “Tylenol cold” yang dapat memberikan efek lebih banyak kepada anak.