Share This Article
Ada banyak jenis penyakit autoimun yang terjadi di sekitar kita. Tapi tak semua gangguan kesehatan ini diketahui penyebab dan gejalanya.
Meski begitu untuk beberapa jenis penyakit autoimun yang sering terjadi, sudah banyak informasi mengenai hal tersebut yang bisa ditelusuri. Tentu ini akan memudahkan kamu untuk mendeteksi gangguan kesehatan ini secara dini.
Serba-serbi penyebab penyakit autoimun
Dikutip dari Web MD, gangguan sistem kekebalan tubuh yang dikenal dengan istilah penyakit autoimun belum diketahui penyebab pastinya.
Namun beberapa jenis penyakit autoimun seperti sclerosis dan lupus, besar kemungkinan disebabkan oleh faktor keturunan.
Baca juga: Tak Cuma soal Keturunan, Kenali Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia
Jenis penyakit autoimun yang paling banyak terjadi
Dari sekian banyak jenis penyakit autoimun yang ada, terdapat beberapa yang paling sering terjadi yakni:
Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 merupakan penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menghancurkan hormon insulin yang dihasilkan pankreas.
Hal ini membuat kadar gula dalam darah meningkat tajam dan bisa menyebabkan penyakit lain seperti gangguan hati, ginjal, sampai saraf.
Rheumatoid arthritis (RA)
Dikutip dari Healthline, penyakit autoimun yang satu ini menyerang persendian. Dampaknya tubuh akan mengalami ruam kemerahan, rasa sakit dan kaku pada sendi-sendi tulang.
Penyakit ini bisa menyerang orang yang berusia muda yakni 30 tahun atau bahkan di bawahnya.
Psoriasis
Pada kondisi normal, sel-sel kulit akan tumbuh dan luruh ketika sudah tidak diperlukan lagi. Akan tetapi hal ini tidak terjadi pada pengidap psoriasis, di mana sel-sel kulit tumbuh berlipat ganda dengan sangat cepat.
Hal ini membuat tubuh mengalami kelebihan sel kulit yang membuat penderitanya mengalami peradangan. Gejala umumnya ditandai dengan munculnya plak putih pada kulit.
Multiple sclerosis
Biasa disingkat sebagai MS, jenis penyakit autoimun ini menyerang lapisan sarung pada myelin yang berfungsi menutupi area di sekitar sel-sel saraf di sistem saraf pusat.
Kerusakan pada lapisan ini lama kelamaan akan memperlambat proses pengiriman pesan antara otak dan sumsum tulang belakang.
Pada akhirnya anggota tubuh yang lain pun akan terlambat menerima pesan sehingga bisa mengalami mati rasa, gangguan keseimbangan, sampai kesulitan berjalan.
Systemic lupus erythematosus (SLE)
Penyakit autoimun ini semula dianggap sebagai gangguan kulit karena penderitanya banyak mengalami ruam.
Namun seiring dengan perkembangannya, diketahui bahwa ia juga berdampak pada banyak organ seperti sendi, ginjal, bahkan jantung.
Grave’s disease
Terjadi ketika daya tahan tubuh memproduksi antibodi tertentu yang mendorong kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon.
Kondisi ini biasanya dicirikan dengan mata menonjol, kehilangan berat badan secara drastis, mudah cemas, dan rambut rontok.
Penyakit hashimoto
Saat sistem daya tahan tubuh menyerang kelenjar tiroid, perlahan-lahan hal ini akan turut menghancurkan sel-sel yang berfungsi memproduksi hormon tiroid.
Kadar hormon tiroid yang rendah akan membuat tubuh mudah lelah, sembelit, kulit kering, terlalu peka terhadap dingin, sampai depresi.
Baca juga: Mengenal Faktor Penyebab Depresi dan Cara Mengatasinya
Penyakit Addison
Gangguan kekebalan tubuh ini menyerang sebuah kelenjar yang dinamakan adrenal. Fungsi dari kelenjar tersebut adalah menghasilkan hormon kortisol dan aldosteron yang juga dikenal dengan istilah hormon androgen.
Penderita penyakit ini akan memiliki kadar hormon kortisol yang terlalu rendah. Hal ini akan memengaruhi fungsi tubuh dalam menggunakan dan menyimpan karbohidrat serta gula.
Sementara kekurangan hormon androgen akan memicu terjadinya defisiensi sodium dan kelebihan potasium dalam aliran darah.
Kombinasi dari itu semua bisa membuat penderitanya mengalami kehilangan berat badan, kelelahan, dan penurunan kadar gula dalam darah.
Pernicious anemia
Penyakit ini menyebabkan kekurangan protein yang dibutuhkan untuk menyerap vitamin B12 dari makanan.
Tanpa adanya vitamin tersebut, tubuh akan mengalami anemia parah. Penyakit ini sendiri lebih banyak menyerang orang dewasa.
Penyakit celiac
Penderita penyakit ini tidak dapat mengonsumsi makanan yang mengandung guten.
Jika sampai zat tersebut berhasil masuk dalam usus kecil, daya tahan tubuh mereka akan menyerang saluran pencernaan dan menyebabkan peradangan.
Gejala yang umum ditunjukkan sekilas terlihat seperti diare dan sakit perut biasa.
Demikian beberapa jenis penyakit autoimun umum yang paling banyak terjadi. Jika curiga mengalaminya, segera cek ke dokter, ya!
Jika kamu memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan lainnya jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut kepada dokter profesional di layanan konsultasi Good Doctor. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!