Share This Article
Girls, pasti pernah mendengar tentang kista ovarium. Penyakit ini memang mengerikan karena berpengaruh terhadap organ penting kita sebagai wanita.
Nah, kamu perlu tahu bahwa penyakit ini tidak hanya tumbuh di ovarium, tetapi bisa juga tumbuh di organ tubuh lainnya.
Meskipun dikenal sering menyerang organ reproduksi wanita, para pria pun sebaiknya tidak boleh mengabaikan penyakit ini. Sejatinya, kista dapat menyerang siapapun tanpa mengenal jenis kelamin maupun usia.
Pada wanita, kista biasa menyerang bagian ovarium, payudara, kulit dan organ lain. Sedangkan pada pria dapat menyerang saluran kemih dan organ lainnya.
Pengertian kista
Kista merupakan jaringan selaput yang mengandung cairan, udara, atau zat lainnya. Ini dapat tumbuh hampir di mana saja di tubuh kita atau di bawah kulit.
Biasanya berbentuk kantong cairan abnormal, seperti melepuh, ukurannya juga dapat bervariasi, mulai dari kantong kecil yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop hingga seperti kantong besar berisi banyak cairan.
Termasuk tumor jinak, keberadaan kista pada tubuh sangat mengganggu bahkan dapat menimbulkan rasa sakit.
Perbedaan kista dan tumor
Banyak orang yang mengira kista dan tumor merupakan kondisi yang sama. Padahal, meskipun keduanya merupakan kondisi pertumbuhan sel yang tidak diharapkan, keduanya merupakan penyakit yang berbeda.
Tumor dan kista memiliki penampakan yang hampir sama jika dilihat sekilas mata, namun kedua penyakit ini memiliki penyebab yang berbeda.
Untuk dapat menentukan apakah seseorang terkena kista atau tumor diperlukan pemeriksaan medis oleh dokter.
Pada umumnya, kista dapat terbentuk di mana saja di tubuh termasuk di tulang dan jaringan lunak.
Sebagian besar bersifat non-kanker, meskipun ada beberapa pengecualian. Bisa terasa lembut saat disentuh dan dapat digerakkan dengan mudah.
Sementara itu, tumor cenderung dapat tumbuh dengan cepat dan biasanya keras saat disentuh. Perlu diketahui bahwa seseorang bisa saja terkena penyakit dua penyakit ini pada organ yang sama.
Gejala kista
Pada beberapa kasus, banyak orang yang tidak menyadari terkena penyakit ini, karena pada dasarnya sering kali tidak menimbulkan gejala.
Namun, jika ukuran sudah mulai membesar dan mulai menekan organ lain gejala-gejala tertentu baru akan dirasakan oleh penderitanya.
Gejala-gejala yang dirasakan akan berhubungan dengan organ tempat penyakit ini tersebut tumbuh.
Seperti jika penyakit ini menyerang kulit maka akan muncul benjolan pada kulit yang tidak bisa diabaikan oleh penderita.
Contoh lainnya, wanita yang terkena kista pada ovarium akan merasakan dampaknya pada siklus haid yang tidak teratur, nyeri di daerah panggul dan saat semakin membesar akan menyebabkan nyeri saat buang air.
Jenis-jenis kista
Penyakit ini dapat terjadi hampir di mana saja di tubuh (misalnya, di wajah, kulit kepala atau punggung, di belakang lutut, lengan, selangkangan, dan di dalam organ seperti hati, ovarium, ginjal, atau otak).
Berikut ini, beberapa jenis yang mungkin dapat ditemukan pada tubuh:
1. Kista epidermoid (sebaceous)
Merupakan kondisi pembengkakan kulit yang bersifat jinak, biasanya diisi dengan sebum kekuningan. Kista jenis ini biasanya mudah dilihat karena menyebabkan pembengkakan kulit.
2. Kista payudara
Kondisi ini menyebabkan muncul kantong berisi cairan di dalam payudara. Kista payudara harus selalu dievaluasi untuk memastikan bahwa mereka adalah jinak dan bukan pertumbuhan lain. Biasanya, dapat ditemukan pada salah satu atau kedua payudara.
Beberapa gejala yang perlu kita waspadai di antaranya, terdapat benjolan yang lembut, mudah digerakkan, berbentuk bulat atau oval pada payudara.
Benjolan tersebut dapat menyebabkan nyeri dan ukurannya membesar sebelum periode menstruasi.
3. Ganglion atau kista synovial
Merupakan kondisi muncul benjolan jinak pada area persendian. Meskipun kasus jenis ini jarang dialami, kista ganglion dapat terjadi pada persendian mana saja pada tubuh kita dan dapat menekan saraf sehingga menimbulkan rasa sakit.
4. Kista ovarium
Merupakan kondisi di mana terdapat benjolan berisi cairan yang berkembang pada indung telur (ovarium) wanita.
Gejala yang mungkin dirasakan saat seseorang terkena penyakit ini di antaranya adalah perubahan siklus haid menjadi tidak teratur, dan nyeri di perut bawah.
Penyakit ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu fungsional dan patologis. Kista fungsional adalah yang sering dialami oleh wanita dan bisa mengecil dengan sendirinya. Ini terjadi akibat adanya gangguan hormon dan dapat mengecil kembali.
Kista fungsional ini tergolong umum terjadi dan tidak berbahaya serta dapat hilang dengan sendirinya. Jenis yang lainnya adalah patologis, jenis satu ini mengandung sel abnormal.
5. Chalazion
Merupakan kondisi munculnya kista jinak yang terjadi pada kelopak mata. Akibat adanya saluran kelenjar minyak yang tersumbat.
Pada jenis ini dapat menyebabkan nyeri, penglihatan kabur, dan pembengkakan. Bahkan jika membesar, dapat menyebabkan masalah penglihatan.
6. Kista ginjal
Beberapa jenis kista dapat berkembang di ginjal. Pada ginjal biasanya mengandung cairan dan terkadang mengandung darah. Kista ginjal dapat disebabkan oleh penyumbatan tubular.
7. Kista pankreas
Disebut juga sebagai pseudokista, kebanyakan tidak dianggap sebagai kista sejati. Penyakit ini berisi cairan yang dilapisi oleh jaringan parut di pankreas.
Meskipun bersifat jinak, ini tetap harus diwaspadai karena dapat berkembang menjadi kanker.
8. Kista kandung kemih
Kandung kemih merupakan tempat penampungan urine sebelum dikeluarkan dari tubuh. Umumnya, disebabkan karena adanya peradangan pada saluran kemih.
Seseorang yang sering menderita infeksi saluran kemih, memiliki riwayat batu kandung kemih atau batu ginjal, sedang menggunakan kateter dan pernah menjalani operasi pada kandung kemih sebaiknya mewaspadai diri dari penyakit yang satu ini.
Ini karena hal-hal tersebut merupakan faktor yang dapat meningkatkan risiko kista.
Penyebab kista
Seseorang dapat terkena penyakit ini karena dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab, di antaranya:
- Tumor
- Kondisi genetik
- Infeksi
- Suatu kesalahan pada organ embrio yang sedang berkembang
- Kerusakan pada sel
- Kondisi peradangan kronis
- Penyumbatan saluran tubuh yang menyebabkan cairan menumpuk
- Parasit
Faktor pemicu
Beberapa faktor pada tubuh kita dapat menjadi pemicu penyakit kista menjadi semakin parah, faktor-faktor tersebut dapat berasal dari internal maupun eksternal seperti:
1. Merokok dan konsumsi alkohol
Merokok dan mengonsumsi alkohol merupakan gaya hidup tidak sehat yang dialami oleh setiap orang.
Gaya hidup yang tidak sehat, dengan merokok dan mengonsumsi alkohol ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan tubuh, termasuk menyebabkan kista dan kanker.
2. Makanan yang tinggi lemak
Makanan yang mengandung banyak lemak dapat menyebabkan penimbunan zat-zat yang berbahaya untuk tubuh di dalam sel-sel darah tubuh manusia, selain itu makanan berlemak juga dapat menyebabkan terhambatnya saluran pencernaan.
Makanan yang mengandung banyak lemak ini, dapat mengakibatkan sistem kerja tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan meningkatkan risiko.
3. Obat-obatan kemoterapi seperti Tamoxifen
Tamoxifen memiliki efek samping yaitu menyebabkan terbentuknya benjolan di ovarium. Namun, jika pengobatan telah selesai biasanya benjolan akan menghilang dengan sendirinya.
4. Penggunaan obat penyubur kandungan
Beberapa jenis obat penyubur kandungan dapat memengaruhi keseimbangan hormon di dalam tubuh wanita. Hormon yang terganggu inilah yang dapat menjadi pemicu munculnya kista pada ovarium.
Perawatan alami penyakit kista
Dalam beberapa kasus, seseorang tidak menyadari dirinya terkena penyakit kista karena dapat hilang dengan sendirinya.
Yang perlu kita ingat adalah sebaiknya kita tidak mencoba menekan atau mengeluarkan cairan pada benjolan secara paksa karena dapat menyebabkan infeksi.
Proses penyembuhan dapat dipercepat dengan beberapa cara alami seperti:
1. Kompres hangat
Dengan mengompres bagian yang bengkak dengan air hangat dipercaya dapat mempercepat penyembuhan karena dapat mengalirkan cairan.
Sistem ini juga dapat membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan berperan dalam perlindungan terhadap infeksi.
2. Tea tree oil
Minyak esensial dari pohon teh dapat membantu meringankan benjolan beberapa jenis kista, meskipun secara tidak langsung. Beberapa sebab penyakit ini adalah karena rambut yang tumbuh ke dalam, menyebabkan infeksi kelenjar sebaceous.
Infeksi ini menyebabkan muncul kantong nanah yang bisa menjadi kista. Aktivitas antimikroba pada tea tree oil ini dapat membantu membunuh infeksi bakteri yang disebabkan oleh rambut yang tumbuh ke dalam.
3. Lidah buaya
Lidah buaya memiliki sifat anti-pembengkakan dan antimikroba. Keduanya dapat membantu dengan rasa sakit dan iritasi.
Lidah buaya juga dapat membantu mengurangi pembengkakan tertentu yang disebabkan oleh bakteri.
4. Madu
Menurut Honey and Health: A Review of Recent Clinical Research , madu dilaporkan dapat memberikan efek antioksidan, antimikroba, anti-inflamasi, dan antikanker. Karena kemampuan ini, madu dipercaya dapat membantu meringankan bengkak pada kista.
Madu dapat dioleskan pada bagian yang bengkak, kemudian didiamkan selama beberapa jam dan kemudian dicuci hingga bersih. Hal ini dapat dilakukan selama beberapa kali.
Meskipun banyak disarankan, metode secara alami ini hanya dapat mengurangi gejala ataupun bengkak. Metode alami ini tidak dapat membantu untuk menghilangkan secara total.
Jika semakin menganggu segeralah berkonsultasi dengan dokter, agar mendapatkan perawatan medis atau pembedahan untuk menghilangkan penyakit ini secara menyeluruh.
Pengobatan medis penyakit kista
Ada banyak jenis kista yang mungkin muncul di tubuh kita. Sebagian besar bersifat jinak, atau tidak bersifat kanker. Penyakit ini dapat hilang dengan sendirinya, namun dapat juga memerlukan perawatan khusus.
Faktor-faktor yang menentukan apakah kita memerlukan perawatan medis atau tidak, di antaranya adalah jenis, lokasi, timbulnya rasa sakit atau tidak nyaman, dan ada atau tidaknya infeksi.
Pada kondisi yang serius dan menimbulkan rasa tidak nyaman, penyakit ini memerlukan perawatan medis. Dokter mungkin akan melakukan beberapa metode untuk menghilangkannya, di antaranya:
- Menggunakan jarum untuk mengalirkan cairan yang berlebih.
- Memberikan obat-obatan, seperti injeksi kortikosteroid, untuk mengurangi peradangan
- Jika kondisi semakin buruk, dokter dapat menyarankan melakukan operasi pembedahan
Pencegahan
Sebagian besar jenis penyakit ini tidak dapat dicegah. Namun, beberapa dapat kita antisipasi. Seperti pada kista ovarium, pada wanita yang memiliki faktor risiko dapat mencegah pembentukan kista baru dengan menggunakan kontrasepsi hormonal.
Pencegahan lainnya pada chalazia, dapat dilakukan dengan membersihkan kelopak mata kamu di dekat garis bulu mata dengan pembersih lembut dapat membantu menjaga saluran minyak dari tersumbat.
Kita juga dapat mencegah pembentukan kista pilonidal dengan menjaga kulit sekitar tulang ekor agar bersih dan kering. Selain itu sebaiknya, jika harus duduk dalam waktu yang lama sisihkan waktu setiap sekitar 30 menit untuk berdiri selama 10-15 menit.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!