Share This Article
Operasi batu empedu memang sudah akrab di telinga sebagian orang. Operasi batu empedu adalah aktivitas bedah untuk mengeluarkan gumpalan di kandung atau saluran empedu. Jika dibiarkan, gumpalan tersebut bisa membuat perut sakit tanpa sebab secara tiba-tiba.
Nah, untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan tentang operasi batu empedu berikut ini.
Operasi batu empedu
Operasi batu empedu adalah pembedahan organ dalam untuk mengangkat gumpalan di kandung empedu. Kandung empedu sendiri merupakan organ yang berbentuk seperti buah pir, berada di bawah hati atau di sebelah kanan atas dari perut.
Mengutip Mayo Clinic, operasi batu empedu adalah operasi yang tidak memiliki risiko berbahaya, bahkan kamu bisa pulang di hari yang sama jika dokter menghendakinya.
Proses operasinya dilakukan dengan cara memberikan empat sayatan kecil di bagian perut untuk mengangkat gumpalan tersebut. Aktivitas ini dikenal dengan istilah medis kolesistektomi laparoskopi.
Dalam beberapa kasus, sayatan besar dibutuhkan untuk memudahkan dokter untuk mengeluarkannya. Operasi ini disebut sebagai kolestektomi terbuka.
Mengapa harus operasi?
Kandung empedu merupakan organ kecil yang menyimpan empedu, yakni zat yang membantu tubuh dalam memecah dan menyerap lemak. Sayangnya, kandung empedu bisa menebal dan ini bisa memicu terjadinya penyumbatan.
Penyumbatan ini menghasilkan gumpalan yang disebut batu empedu. Saat batu sudah membesar, kinerja kandung empedu menjadi tidak optimal. Oleh karena itu, operasi dilakukan untuk menghilangkannya. Batu tersebut bisa berukuran sekecil butiran pasir dan sebesar bola golf.
Sebuah publikasi di US National Library of Medicine memaparkan gumpalan pada empedu yang dibiarkan bisa memicu peradangan akut atau kronis, biasanya disertai dengan gejala mual, muntah, kembung, dan rasa sakit pada perut secara tiba-tiba.
Baca juga: Sering Incar Perempuan, Kenali Gejala Batu Empedu
Persiapan operasi batu empedu
Semua aktivitas bedah di rumah sakit harus dilakukan dengan persiapan matang, termasuk operasi batu empedu. Sebelum operasi dilakukan, kamu akan menjalani serangkaian pemeriksaan seperti tes darah dan pemeriksaan visual kandung empedu menggunakan sinar-X.
Sedangkan untuk persiapan lainnya meliputi:
- Puasa. Kamu tidak diperkenankan untuk makan dan minum selama empat jam atau lebih sebelum proses operasi. Saat perut terisi makanan, kandung empedu mengeluarkan zat pemecah lemak. Artinya, ini bisa menghambat jalannya operasi.
- Tidak konsumsi obat-obatan. Dokter akan memintamu untuk tidak mengonsumsi obat-obatan selama beberapa jam sebelum proses operasi berlangsung. Ini untuk menghindari adanya reaksi obat yang masih bekerja.
- Mandi dengan sabun antiseptik. Meski terdengar remeh, nyatanya ini cukup penting untuk membuat tubuh terhindar dari kuman dan bakteri.
- Bawa peralatan pribadi ke rumah sakit. Walau sebagian besar pasien operasi kandung empedu diperbolehkan pulang di hari yang sama, tetap ada potensi untuk menjalani rawat inap karena berbagai faktor. Jadi, jangan lupa bawa baju dan peralatan pribadimu, ya.
Prosedur operasi batu empedu
Ada dua prosedur operasi batu empedu yang biasa dilakukan, yaitu kolesistektomi laparoskopi dan kalesistektomi terbuka. Dokter akan memilih salah satunya tergantung pada kondisi pasien dan gejala yang dirasakan.
1. Kolesistektomi laparoskopi
Operasi batu empedu ini dimulai dengan memberikan empat sayatan kecil di perut. Kemudian, alat sejenis kamera kecil akan dimasukkan ke dalamnya melalui salah satu sayatan tersebut. Tujuannya, mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada kandung empedu.
Dokter akan melihat visual dari organ kandung empedu pada monitor, lalu mengidentifikasi masalah yang ada. Setelah itu, alat bedah mulai dimasukkan melalui sayatan yang lain untuk mengangkat batu empedu tersebut. Setelah itu, empat sayatan tersebut mulai dijahit.
Proses keseluruhan dari kolesistektomi laparoskopi sendiri membutuhkan waktu satu sampai dua jam. Jika dokter khawatir dengan kondisi kandung empedu yang telah dioperasi, kamu akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan menggunakan ultrasonography (USG) atau sinar-X.
2. Kolesistektomi terbuka
Berbeda dengan prosedur pertama, kolesistektomi terbuka dilakukan dengan membuat satu sayatan di perut bagian kanan, tepatnya di bawah tulang rusuk. Kemudian dilanjutkan dengan penarikan otot atau jaringan untuk melihat kondisi organ hati dan kandung empedu itu sendiri.
Setelah itu, gumpalan atau batu empedu diangkat dan dikeluarkan. Sama seperti prosedur operasi pertama, kolesistektomi terbuka juga membutuhkan waktu satu hingga dua jam.
Baca juga: Yuk Mulai Terapkan Pola Makan untuk Mencegah Batu Empedu
Masa pemulihan
Masa pemulihan dari operasi batu empedu tergantung pada prosedur yang telah dijalani, yaitu:
- Pasien yang menjalani prosedur kolesistektomi laparoskopi diperbolehkan pulang di hari yang sama jika tidak ada komplikasi terhadap gejala lain.
- Pasien yang menjalani prosedur kolesistektomi terbuka membutuhkan waktu pemulihan lebih lama, yaitu dua atau tiga hari perawatan di rumah sakit. Selain itu, masih dibutuhkan waktu empat sampai enam minggu agar kondisi tubuh benar-benar pulih.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!