Share This Article
Kencing manis atau diabetes merupakan penyakit tidak menular yang sering terjadi di masyarakat. Setidaknya ada 4 penyakit akibat diabetes. Maka tidak mengherankan penyakit ini diberi julukan silent killer.
Baca Juga: Ketumbar, si Rempah Mungil untuk Kurangi Risiko Kanker
Penderita diabetes terus mengalami peningkatan
WHO memperkirakan bahwa, secara global jumlah penderita yang menderita kencing manis telah meningkat dari 108 juta orang pada 1980 menjadi 422 juta orang pada 2014 terutama orang dewasa yang berusia diatas 18 tahun.
Jumlah terbesar pengidap kencing manis secara global diperkirakan berasal dari Asia Tenggara dan Pasifik Barat, terhitung sekitar setengah kasus diabetes di dunia. Pada 2016, diperkirakan 1,6 juta kematian yang diakibatkan oleh kencing manis. Hampir setengah dari semua kematian yang disebabkan oleh kencing manis terjadi sebelum usia 70 tahun.
Indonesia penyumbang penyakit diabetes nomer 4 terbesar di dunia
Indonesia sendiri masuk sebagai negara ke 4 penyumbang terbanyak untuk kencing manis selain India, China dan Amerika serikat. Menurut Riskesdas 2007, penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, diabetes melitus, darah tinggi, dan stroke merupakan penyebab kematian tersering di Indonesia sekitar 59.5%.
Selain itu, penyakit tidak menular di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun tercatat dari 1995 sekitar 41.7%, pada 2001 sekitar 49.9% dan pada 2007 sekitar 59.5%.
Gejala penyakit diabetes atau kencing manis
Gejala yang sering ditimbulkan oleh kencing manis:
- berupa rasa haus yang berlebih
- sering merasa lapar
- sering bangun untuk buang air kecil pada malam hari
- berat badan yang menurun dan lemas.
Diabetes sebagai silent killer
Diabetes dikenal sebagai silent killer loh. Apa itu silent killer?
Yup, silent killer merupakan gejala yang hampir mirip dengan gejala penyakit pada umumnya sehingga banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit kencing manis dan bahkan sudah mengarah ke komplikasi dari kencing manis.
Beberapa penyakit akibat diabetes yang juga patut diwaspadai
Nah pada artikel ini akan dibahas apa saja komplikasi yang ditimbulkan oleh kencing manis, diantaranya:
1. Retinopati diabetik
Salah satu komplikasi yang sering muncul akibat kencing manis adalah retinopati diabetik.
Ini merupakan masalah pada mata yang dapat menyebabkan kebutaan sebagian atau total mengenai kedua mata dan kecacatan penglihatan, seperti pandangan buram, tingkat perkembangan gejala biasanya bervariasi.
Retinopati diabetik disebabkan karena kencing manis yang merusak pembuluh darah kecil yang berada di lapisan belakang mata dan retina yang menyebabkan kebutaan secara progresif.
Deteksi dan perawatan dini sangat penting untuk mencegah kehilangan penglihatan. Perawatan yang dapat dilakukan salah satunya adalah selalu mengontrol gula darah kamu.
3. Penyakit akibat diabetes yaitu nefropati
Atau penyakit ginjal yang muncul disebabkan karena kerusakan pada pembuluh darah kecil di ginjal sehingga menyebabkan gagal ginjal hingga kematian.
Untuk mengetahui apakah terkena penyakit ginjal dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan albumin urin.
3. Neuropati
Neuropati merupakan penyakit kencing manis yang menyerang bagian saraf. Diabetes ini merusak pembuluh darah kecil sehingga menurunkan aliran darah ke saraf.
Gejala yang biasa ditimbulkan berupa gangguan sensoris seperti kesemutan, nyeri atau mati rasa terutama di kaki, kerusakan anggota badan dan timbulnya impotensi pada pria.
Apabila terjadi gangguan sensoris, selalu memeriksakan kaki kamu setiap hari untuk mencegah terjadinya luka. Selalu mengontrol tekanan darah untuk mencegah atau menunda munculnya gejala neuropati.
Baca Juga: Konsumsi Minuman Energi saat Puasa? Ini Dampak Positif dan Negatifnya!
4. Kardiomiopati sebagai penyakit akibat diabetes
Merupakan penyakit yang menyebabkan masalah di jantung dengan cara terjadinya penyumbatan di pembuluh darah arteri sehingga menyebabkan penurunan aliran darah ke otot jantung.
Untuk pencegahan dapat dilakukan dengan mendeteksi dini faktor penyebab seperti darah tinggi, kolesterol tinggi, kencing manis, bahkan kegemukan.
Komplikasi diatas dapat dicegah atau ditunda perkembangannya dengan cara selalu mengontrol gula darah kamu setiap waktu serta selalu menjauhi segala sesuatu yang dapat meningkatkan gula darah kamu seperti pola hidup dan selalu rutin untuk mengonsumsi obat gula.